OLEH
KELOMPOK POSING
Kelvin (17029156)
JURUSAN MATEMATIKA
2019
a. Metode Demonstrasi Dalam Penjumlahan Bilangan Cacah
●●●●● ●●●●●
●●●●●
●●
●●●
●●●●●●●●
●●●●●●●●
●●●●
3. Tulislah kejadian tersebut dalam kalimat : “tiga belas kelereng digabung dengan
tujuh kelereng menjadi dua puluh kelereng” atau “tiga belas kelereng ditambah
tujuh kelereng sama dengan duapuluh kelereng”.
4. Lakukanlah penggunaan lambang bilangan dan simbol-simbol dalam matematika
yang sebenarnya, seperti: “13 kelereng + 7 kelereng = 20 kelereng”.
5. Gunakanlah kalimat matematika yang sebenarnya yaitu: 13+7 = 20
6. Gunakan juga penjumlahan bersusun
7. Atau gunakan juga bentuk penjumlahan dengan pengelompokkan :
13+7 = (10+3) + (7)
= 13 + 7
= 20
8. Suruhlah siswa untuk membuat kalimat biasa dari kalimat matematika
“13+7=20” agar dapat diterapkan dalam berbagai kasus.
b. Penerapan metode drill atau latihan
Metode drill adalah suatu metode mengajar dimana siswa diajak sering melakukan
latihan. Dengan sering latihan siswa dapat memperoleh kecakapan motoris sperti
menulis, menghitung dan menghafalkan huruf.melalui metode ini siswa juga dapat
memperoleh kecakapan mental seperti dalam penjumlahan, perkalian. Selain itu metode
latihan juga dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan, meningkatkan
prestasi belajar dalam menjumlah dan mengalikan bilangan. Penerapan metode drill pada
pembelajaran Matematika siswa diharapkan dapat memperoleh kecakapan mental, seperti
terampil dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda dan
sebagainya. Menerapkan metode drill pada pembelajaran Matematika dapat membentuk
kebiasaan dan menambah ketetapan dan kecepatan pelaksanaan.
Selanjutnya, untuk menghindari hal yang monoton dan mudah membosankan pada
materi penjumlahan dua bilangan, maka metode drill ini dikombinasikan dengan metode
bermain kartu model arisan. Pengkombinasian ini dilakukan agar terjadi variasi dalam
proses pembelajaran. Kartu penjumlahan ini adalah sebuah kertas karton atau kertas
manila berbentuk persegi panjang yang berukuran 2cm x 30 cm. Kertas yang
digunakan diusahakan berwarna-warni, dengan harapan siswa lebih tertarik pada alat
tersebut dan proses pembelajaannya. Pada kertas tersebut dituliskan soal-soal
penjumlahan dua angka. Materi soal diambilkan dari materi kelas IV.Langkah-langkah
pembelajaran metode latihan ketrampilan atau drill dengan menggunakan kartu
penjumlahan adalah sebagai berikut:
(a) Kegiatan awal, hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah Tanya jawab tentang
materi yang telah lalu dan berkaitan dengan materi sekarang
(b) Kegiatan inti, hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah siswa memperhatikan
penjelasan guru tentang cara menyelesaikan masalah; mengerjakan latihan soal yang
tertulis di papan tulis; siswa di bagian dalam beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri
dari 5 siswa paling banyak. Setiap kelompok berlatih mengerjakan soal latihan dengan
bermain kartu penjumlahan. Kemudian siswa dalam kelompok tersebut berdiskusi dan
mengerjakan soal tersebut di buku masing-masing; kartu penjumlahan diambil ole guru
kemudian ditukar dengan kartu penjumlahan milik kelompok lain. Siswa berlatih lagi
mengerjakan soal dengan bermain kartu penjumlahan yang berbeda; beberapa siswa
dan kelompok yang berbeda mengerjakan soal di papan tulis. diskusi rnembahas hasil
pengerjaan siswa di papan tulis.
(c) Kegiatan akhir, hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah siswa mengerjakan
evaluasi; diskusi bersama-sama tentang hasil evaluasi; guru mernberi PR untuk dikerjakan
di rumah.
agar siswa kreatif mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan metode tanya jawab, guru
hendaknya berlaku sebagai berikut:
Pertanyaan yang jawabannya hanya “ya”. Tidak, benar, salah, dapat,Tidak mungkin
dan sejenisnya digolongkan kepada jawaban yang kurang bermutu. Jawaban-
jawabannya tidak menyimpulkan pengertian, proses kerja atau proses berfikir. Pada
contoh diatas, pertanyaan pertama merupakan pertanyaan yang bermutu.