Anda di halaman 1dari 15

Proposal Pancake Ubi Jalar Ungu (Uju Pancake)

Program Studi Kewirausahaan

DOSEN PEMBIMBING :

Ir.Abdul Hadi

DISUSUN OLEH :

RINI AGUSTIN P07131117073


CUT SARAH MULIA P07131117048

Prodi D-III Gizi TK III Reg B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PROGRAM STUDI D-III GIZI JURUSAN GIZI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas) merupakan salah satu komoditas hasil pertanian yang
89% hasil produksinya digunakan sebagai bahan pangan. Menurut Yoshinaga yang dikutip
oleh winarti (2010) bahwa, ubi ungu mengandung pigmen lebih tinggi dibandingkan dengan
varietas lainnya. Warna ungu yang kuat menunjukkan tingginya kadar antioksidan dan
antosianin berkisar 14,68-210 mg/100 gram didalamnya (Krisnawati, 2009). Kandungan
protein didalam ubi jalar ungu lebih tinggi daripada ubi jalar kuning 0,77% (Winarti,2009).
Kandungan betakaroten dan vitamin C bermanfaat sebagai anti kanker dan penyakit
kardiovaskuler. Sedangkan kandungan serat yang terdapat pada ubi jalar bermanfaat
gangguan pencernaan seperti wasir, sembelit hingga kanker kolon (Sutomo, 2007).
Ubi ungu mengandung serat pangan alami tinggi, prebiotik, kadar Glicemic index rendah,
dan oligosakarida. Kandungan yang terdapat pada ubi ungu tiap 100 gram seperti kalsium
30,00 gr, protein 1,80 gr, lemak 0,70 gr, vitamin A 7,700 gr, kalori 123 kal, fosfor 49,00 gr,
zat besi 0,70 gr, vitamin B1 0,90 mg, vitamin C 22,0 gr, serat kasar dan abu. Ubi ungu juga
mengandung lisin, Cu, Mg, K, Zn rata-rata 20%.
Pemanfaatan ubi jalar ungu semakin memiliki prospek yang baik, ubi jalar ungu
umumnya diperdagangkan dalam bentuk segar dan pemanfaatannya terbatas untuk konsumsi
langsung (dikukus/digoreng) serta pengolahan keripik. Peluang untuk memperluas
pemanfaatannya menjadi beragam produk pangan dengan memiliki cita rasa yang baik cukup
terbuka. Ubi jalar potensial dikembangkan sebagai bahan pangan karena mempunyai
kandungan nutrisi tinggi dan bahan mudah olah serta mudah tersedia bagi bahan baku
industri.
Dalam hal ini dipilih ubi jalar ungu karena dalam keseharian masyarakat masih
kurangnya minat untuk mengkonsumsi ubi jalar ungu. Hal tersebut disebabkan karena
ketersediaan ubi jalar ungu masih sedikit, sehingga masyarakat lebih memilih ubi jalar lain
untuk dikonsumsi. Padahal diantara jenis ubi jalar, ubi jalar ungu yang paling banyak
mengandung manfaat gizi untuk kesehatan tubuh. Untuk mengatasi hal tersebut maka
penelitian ini memanfaatkan ubi jalar ungu sebagai bahan pangan lokal untuk pembuatan
produk inovasi yang berkualitas dan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk
mengkonsumsi ubi jalar ungu dalam produk yang telah diinovasikan. Dengan demikian
masyarakat akan dengan mudah dan praktis mengkonsumsi ubi jalar ungu.
Mencermati kelebihan-kelebihan yang terdapat didalam ubi jalar ungu yang begitu
banyak sehingga sangat bermanfaat dan baik sekali apabila dapat di jadikan sebagai bentuk
olahan pangan yang lebih luas. Salah satunya sebagai bahan dasar penambah dalam
pembuatan pancake. Warna ungu yang terdapat pada ubi ungu membuat warna pada pancake
menjadi menarik serta menciptakan pancake yang bervariasi dan diterima oleh konsumen.

1.2 Tujuan Pembuatan Usaha


a. Mencoba membuat kreasi baru dengan membuat keripik antimainstream berbahan
dasar ubi jalar ungu untuk dijadikan pancake
b. Mengembangkan pola fikir mahasiswa agar lebih kreatif
c. Bisa dijadikan peluang usaha untuk kerjaan sampingan
d. Menambah pengalaman hidup khususnya dalam bidang kewirausahaan
e. Belajar cara menambatkan uang dengan cara halal
f. Melatih kemandirian
g. Menerapkan jiwa berwirausaha

1.3 Manfaat Pendirian Usaha


Manfaat Umum

Membuka cabang usaha produk baru merupakan harapan bagi setiap pengusaha baru
yang baru terjun ke dunia wirausaha. Sehingga dapat membantu angka pengangguran di
indonesia dengan cara membuka lapangan pekerjaan baru jika nantinya UJU PANCAKE
menjadi produk yang di gemari oleh seluruh masyarakat indonesia.

Manfaat Khusus

 Usaha ini dapat memberdayakan kami sebagai mahasiswa agar tidak selalu
menghabiskan waktu dengan di bangku perkuliahan, namun juga mampu
produktif di sela-sela waktu senggangnya sehingga dapat mengurangi beban orang
tua dalam membiayai kuliah kami.
 Mampu mememuhi kebutuhan dan selera konsumen
 Menciptakan lapangan pekerjaan
 Meningkatkan pendapatan dan memperoleh keuntungan
BAB II
ASPEK PRODUK
2.1 Nama Usaha
Usaha ini kami beri nama dengan sebutan “UJU PANCAKE” dimana kami
mengharapkan konsumen yang cerdas selalu memilih makanan cemilan sehari-harinya yang
sehat pula.

2.2 Alamat
Usaha ini berlokasi di jln. Soekarno-Hatta, Lagang, Darul Imarah, Kabupaten Aceh
Besar, Aceh. Tepatnya di belakang gedung Wali Nanggroe. Lokasi nya juga cukup strategis
dimana banyaknya jumlah mahasiswa dari berbagai jurusan lain sehingga mempercepat
lakunya penjualan.

2.3 Pemilik Usaha


Usaha ini dibuat oleh Rini agustin dan Cut Sarah Mulia, keduanya merupakan
mahasiswa D-III Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh.

2.4 Bentuk Usaha


UJU PANCAKE merupakan usaha perseorangan dimana menyatukan berbagai macam
cemilan sehat dari hasil kreatifitas mahasiswa berupa pangan yang berbahan dasar makanan
yang bernilai gizi tinggi. Sebagai usaha perseorangan, pemilik dapat berfokus pada
pengawasan setiap produk yang dijual. Pemilik mempunyai kebebasan penuh dalam
mengambil keputusan dalam menentukan apa yang akan dilakukan yang dapat memberikan
keuntungan.
2.5 Visi Misi

a. Visi
Berusaha memproduksi cemilan-cemilan kekinian yang tidak hanya disajikan dengan
harga yang terjangkau, tetapi juga sehat dan memiliki nilai gizi yang tinggi serta
disukai oleh masyarakat.
b. Misi
- Membuat inovasi produk baru yang berbeda dari yang pernah ada
- Menjamin rasa benar-benar gurih, manis dan enak
- Terbuat dari bahan alami tanpa penyedap, pengawet dan lain-lain
- Memprioritaskan konsumen agar selalu puas dengan produk kami
- Mengembangkan kreatifitas antar mahasiswa dalam wirausaha
- Menjamin harga terjangkau untuk konsumen
BAB III
ASPEK PRODUK
3.1 Jenis Produk
Usaha ini berjalan dalam bidang penjualan berbagai macam cemilan sehat antimainstream
dan kekinian juga bernilai gizi tinggi dan pastinya halal. Usaha ini akan memproduksi dan
menjual pancake ubi jalar ungu. Produk yang dihasilkan dapat beraneka rasanya sesuai
dengan permintaan konsumen yang dikemas dengan menggunakan cup.

3.2 Proses Produksi


Bahan A Bahan B
3 butir kuning telur 2 butir putih telur
130 ml susu cair 45 gr gula pasir
½ sdt vanilla essence
2 sdt baking powder
1 ½ sdm mentega cair
130 gr tepung terigu
Ubi jalar kukus halus 20 gr

Cara membuat pancake ubi jalar :


a. Cara membuat adonan A :
1. Mixer kuning telur sampai mengembang, kemudian campurkan susu cair dan
vanilla lalu mixer kembali.
2. Tambahkan baking powder dan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil tetap di
mixer.
3. Tambahkan mentega yang sudah dicairkan ke dalam adonan sambil tetap di mixer
hingga semua bahan tercampur.
4. Campurkan ubi jalar ungu yang sudah dihaluskan kemudian aduk hingga rata
kembali.
b. Cara membuat adonan B :
 Kocok putih telur dan tambahkan gula pasir sedikit demi sedikit hingga adonan
putih telur kaku.
 Kemudian campur adonan A dan B sedikit demi sedikit, aduk dengan spatula
sampai tercampur kedua adonan.
 Siapkan teflon, panaskan, beri sedikit mentega, lalu tuang adonan, masak dengan
api kecil, selama 1-2menit lalu balik. Masak kembali hingga matang sempurna.
 Angkat dan sajikan.

3.4 Perlengkapan dan Peralatan Produksi


Nama peralatan jumlah Harga satuan Total
Gerobak etalase 1 Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
Timbangan digital 1 Rp. 150.000 Rp. 150.000
Baskom 6 Rp. 5.000 Rp. 30.000
Gelas ukur 2 Rp. 15.000 RP. 30.000
Mixer 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000
Spatula 2 Rp. 20.000 Rp. 40.000
Teflon 2 Rp. 125.000 Rp. 250.000
Kompor gas 1 Rp. 400.000 Rp. 400.000
Tabung gas 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
Box mika medium 100 Rp. 2000 Rp. 200.000
Parutan keju 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
Toples madu 1 Rp. 25.000 Rp. 25.000
Toples selai 5 Rp. 25.000 Rp. 125.000
Panci kukusan 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000
Selai strawberry 5 botol Rp. 25.000 Rp. 125.000
Selai coklat 5 botol Rp. 25.000 Rp. 125.000
Nuttela 5 botol Rp. 25.000 Rp. 125.000
Whipe cream 5 botol Rp. 25.000 Rp. 125.000
Madu 5 botol Rp. 30.000 Rp. 150.000
Plastik kantong 5 pack Rp. 7.000 Rp. 35.000
Jumlah Rp. 4.000.000
3.5 Jumlah Produksi dan Harga Produk
Rata-rata setiap harinya dibuat 100 box mika medium dengan 5 varian topping yang
berbeda-beda. Dalam 1 box mika medium berisi 5 lapis pancake dengan harga Rp. 30.000 per
box.

3.6 Desain Produk


Produk langsung berbentuk bulat mengembang, di kemas dengan box mika medium
dan disajikan dengan berbagai topping.
BAB IV
ASPEK MODAL DAN BIAYA

4.1 perincian keuangan dan modal


modal awal : Rp.674.000
Biaya variabel
No Nama bahan Banyak Quantity Harga Jumlah
satuan
1 Telur 3 butir - Rp.5000
2 Susu Frisian flag low fat 1 Kotak Rp.6000 Rp.6000
3 Vanili 1 saset Rp.1000 Rp.1000
4 Backing powder 1 Btl kecil Rp.5000 Rp.5000
5 Mentega 1 saset Rp.3000 Rp.3000
6 Tepung terigu 1/2 kg - Rp. 6000
7 Ubi jalar 1/2 buah - Rp.7000
8 Gula pasir 1/2 kg - Rp. 6000
9 Gara - - - -
secukupnya
Total Rp.39.000
Biaya tetap

No Nama barang Banyak Quantity Harga Jumlah


satuan
Tabung gas 1 - Rp. 15.000 Rp. 15.000
Boxmika medium 50 - Rp. 2.000 Rp.100.000
Parutan keju 1 - Rp. 15.000 Rp. 15.000
Toples madu 1 - Rp.10.000 Rp. 10.000
Toples selai 5 - Rp. 10.000 Rp.50.000
Panci kukusan 1 - Rp. 50.000 Rp. 50.000
Selai strawberry 5 Botol Rp. 10.000 Rp50.000
Selai coklat 5 Botol Rp. 10.000 Rp.50.000
Nuttela 5 Botol Rp. 20.000 Rp.100.000
Whipe cream 5 Botol Rp. 17.000 Rp.85.000
Madu 5 Botol Rp. 15.000 Rp.75.000
Plastik kantong 5 pack Rp. 7.000 Rp.35.000
Total Rp.635.000
4.2 Rencana pengahasilan
Dalam sekali produksi mengahsilkan 100 box mika dan untuk tiap box harganya
adalah Rp.30.000.00

Jadi, Dalam sekali produksi 100 box X Rp.30.000 = Rp.3.000.000

Laba bersih = pengahasilan produksi – penghasilan operasional


= Rp.3.000.000 – Rp.674.000
= Rp. 2.326.000
BAB V
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
5.1 Target Konsumen
Target konsumen terkhusus adalah generasi millenial serta masyarakat di daerah
sekitar dari semua golongan baik usia muda maupun tua.
5.2 Strategi Pemasaran
Dalam penjualan dan pemasaran produk ini, ada beberapa strategi digunakan, yaitu :
 Menetapkan harga yang relative murah agar semua konsumen dapat menjangkau
harganya
 Tempat penjualan yang strategis
 Melakukan pelayanan yang terbaik yaitu dengan menerapkan pelayanan prima, sopan
dan santun
 Memenuhi kepuasaan dan permintaan konsumen
 Memberikan kemudahan dalam mengakses produk kami dimanapun konsumen
berada, karena kami menyediakan layanan delivery go food.

5.3 Strategi penetapan harga produk


Strategi penetapan harga produk ini dengan menggunakan metode BEP.

5.4 Strategi Promosi


 Dengan menggunakan papan nama di depan tempat usaha
 Dari mulut ke mulut yang dilakukan konsumen yang pernah mengkonsumsi
 Media sosial berupa Instagram dan Whatsaap

5.5 Analisi SWOT


Adapun analisis SWOT terhadap bisnis ini adalah sebagai berikut :
a) Faktor internal
 Strength (kekuatan )
Penyajian dari kedai UJU PANCAKE ini sangatlah sederhana tanpa
memerlukan banyak waktu dalam penyajiannya. Harga yang saya
tentukan ini cukup murah, sehingga dapat terjangkau oleh semua
kalangan masyarakat atau konsumen. Kedai UJU PANCAKE ini
mempunyai rasa khas yang terbuat dari ubi ungu.
 Weakness(kelemahan)
Faktor tempat juga sangat mempengaruhi kelancaran usaha ini, karena
apabila tempatnya kurang ramai makan permintaan akan
sedikit.permintaan dari konsumen biasanya akan menurun, jika
keadaan cuaca sedang buruk, faktor kenaikan harga sembako juga akan
mempengaruhi jumlah permintaan dari konsumen.

b) Faktor eksternal
 Opportunities(peluang)
Melihat banyaknya masyarakat yang membutuhkan makanan terutama
pada malam hari, sehingga kedai UJU PANCAKE ini bisa menjadi
alternatife sebagai makanan pengganti makanan pokok atau cemila.
Karena pancake ini bisa dinikmati oleh semua usia dari anak-anak
sampai orang dewasa , maka dilihat dari segi pasar sangat mencakup
semua kalangan.

 Threats(ancaman)
Melihat banyaknya permintaan masyarakat dalam mengkonsumsi
makanan terutama pancake, maka persaingan dalam menjalankan
usaha ini cukup banyak. Dan bila pelayanan dan kualitas kami dalam
membangun usaha ini kurang memuaskan maka konsumen pun merasa
kecewa sehingga usaha saya ini akan selalu memberikan pelayanan
dan kualitas produk yang terbaik kepada semua konsumen. Kualitas
produk yang baik dan pelayanan yang terbaik akan menjadi prioritas
daya dalam menjalankan usaha.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI

RINI AGUSTIN
6.1
( pemilik usaha )

CUT SARAH MULIA

( produksi )

No Nama Bagian tugas


1 Rini agustin Pemilik usaha  Mengontrol keadaan kedai
 Ikut andil dalam proses produksi
 Ikut andil dalam pelayanan

2 Cut sarah mulia Produksi  Membuat produksi


 Mempunyai hak di bagian dapur

3 Rini agustin dan promosi  Membuat proses produksi


cut sarah mulia  Ikut andil dalam pelayanan
BAB VII
ASPEK RISIKO USAHA
7.1 Resiko dan Hambatan Usaha
Ada beberapa resiko dan hambatan usaha, seperti :
1) Kapasitas produksi yang terbatas
2) Dukungan financial yang terbatas
3) Kurangnya sarana promosi dan jaringan pemasaran
4) Suatu produk yang masih asing pada citarasa mulut masyarakat sekitar

7.7 Tindakan Alternative Meminialisir Resiko


Untuk mengatasi resiko dan hambatan pada usaha produk kami, kami berusaha untuk :
1) Mengadakan pengembangan dan berbagai model usaha industri kecil ini menjadi
lebih luas
2) Menjalin kerjasama dengan pihak lain yang dapat mampu menaikkan pemasaran dan
penjualan produk kami
BAB VIII
ASPEK RENCANA EKSPANSI USAHA
8.1

Anda mungkin juga menyukai