PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa ubi ungu sangat banyak ditanam
oleh para petani kita hampir dari sabang sampai meraoke, tidak hanya oleh petani
saja kebanyakan masyarakat yang mempunyai lahan yang luas atau halaman
rumah yang cukup luas biasa menanam ubi ungu untuk sekedar direbus agar dapat
dibuat sebagai camilan, didalam ubi ungu juga terkandung berbagai kandungan
gizi seperti: Karbohidrat dan kalori, serta mengandung berbagai macam vitamin
yg dibutuhkan oleh tubuh manusia, bahkan beberapa teman-teman kita yang telah
membuat beberapa variasi olahan dari ubi ungu, seperti: Syrup Ubi Ungu, Ice
Cream Ubi Ungu, dan Kripik Ubi Ungu yang sudah banyak beredar dipasaran.
ungu dari masyarakat masih sangat kurang, maka dari itu peneliti ingin
menjadikan ubi ungu sebagai bahan tambahan dalam pembuatan kue mochi,
dimana kue mochi sudah cukup terkenal di masyarakat, selain itu mochi juga
digemari oleh semua kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa karena
1
Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka peneliti membuat suatu
penelitian yang berjudul Kualitas Kue Mochi Dengan Bahan Tambahan Ubi
Ungu
a) Bagaimana kualitas kue mochi dengan tambahan ubi ungu dari segi
a) Untuk mengetahui kualitas kue mochi dengan tambahan ubi ungu dari
c) Untuk mengetahui daya tahan dari kue mochi dengan tambahan ubu
ungu.
ungu.
2
1.4 Manfaat Penelitan
1.4.1 Mahasiswa
digunakan sebagai olahan yang menarik, serta adanya peluang bisnis dalam usaha
produksi makanan.
1.4.3 Masyarakat
dasar ubi ungu, agar keberadaan ubi ungu semakin dimanfaatkan oleh masyarakat.
Percobaan ini dilakukan dengan 3 tipe prcobaan dan satu pembanding P0,
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang banyak ditemui di
Indonesia selain yang berwarna putih, kuning, dan merah (Lingga,1995). Ubi jalar
ungu jenis ipomoea batatas L.Poir memiliki warna ungu yang cukup pekat pada
(2001) dan Timberlake dan Bridle (1982) warna ungu pada ubi jalar disebabkan
oleh adanya pigmen ungu antosianin yang menyebar dari bagian kulit sampai
beberapa jenis ubi ungu mempunyai gradasi warna ungu yang berbeda (Yang dan
Gadi, 2008).
Pemeliharaannya cukup mudah. Ubi jalar akan tumbuh baik bila lahan terkena
hara disekitar tanaman. Pemberian pupuk UREA atau Organik akan menambah
4
hasil panen yang lebih bagus. Panen ubi jalar yaitu dengan mencangkul sekitar
tanaman.
Ubi jalar mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, ubi jalar dapat
digunakan untuk diet, serta berguna bagi penderita jantung dan diabetes, khusus
ubi jalar ungu dapat diekstrak sebagai zat pewarna makanan yang aman bagi
kesehatan (Suprapti 2003). Dari segi nutrisi, ubi jalar merupakan sumber energi
2.2 Mochi
Mochi adalah kue jepang yang terbuat dari beras ketan yang ditumbuk
sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang kue ini
sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsutki atau
perayaan tahun baru jepang/ Namun jenis kue ini dijual dan dapat diperoleh di
toko-toko kue di sepanjang tahun. Ia mempunyai rasa yang khas yaitu lembut
5
2.3 Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air dan
diserap tubuh untuk diubah menjadi energi (Darwin 2013). Secara umum gula
a. Monosakarida
Sesuai dengan namanya yaitu mono yang berarti satu, ia terbentuk dari
galaktosa.
b. Disakarida
glukosa dan fruktosa), laktosa (gabungan dari glukosa dan galaktosa) dan
6
BAB III
METODE PENELITIAN
E mail : ivankeristian14@gmail.com
7
3.2 Pendekatan Penelitian
P1 (15%)
Proses Kerja
P2 (25%)
P3 (50%)
Tes
P1 Organolepti
k dari segi
Hasil Kerja rasa,tekstur,
warna.
P2
P3
Campuran
yang tepat
8
3.2.1 Persiapan Kerja
dan bahan untuk peroses pembuatan mochi dengan tambahan ubin ungu.
harus dalam keadaan bersih, terbilang meja dan alat-alat yang akan
beras ketan.
9
2 Pot Sebagai alat
untuk merebus
ubi ungu
mencuci beras
ungu
semua bahan
yang
membutuhkan
panas
10
TABEL 3.2 BAHAN UNTUK PEMBUATAN MOCHI
dasar pembuatan
mochi
tambahan
pembuatan mochi
pembuatan mochi
tekstur mochi
menjadi lembut
11
5 Air Sebagai bahan
pencair adonan
mochi
2 Margarin Putih 25 Gr
3 Gula 150 Gr
4 Air 350 Ml
PRODUK
BAHAN
P1 P2 P3
Margarin Putih 25 gr 25 gr 25 gf
12
3.2.2 Metode Kerja
Cara Pembuatan :
a. Data Kualitatif
kalimat atau kata-kata. Data dapat berupa fakta di lapangan, data yang
responden. Selain itu jenis data kualitatif ini untuk mengetahui daya
tahan produk.
13
b. Data Kuantitatif
Data pada penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah
data yang didapat dari hasil eksperimen tersebut, yang murni didapatkan
3.4.1. Observasi
3.4.2. Kuesioner
diajukan peneliti.
14
Untuk penelitian terhadap kualitas mochi dengan tambahan ubi ungu
panelis.
a. Untuk penilaian kualitas mochi dengan bahan tambahan ubi ungu yang
sebagai berikut :
Berminat
2. Jika kue mochi dengan tambahan ubi ungu ini dijual dengan harga
Berminat
15
3.5 Teknik Analisis Data
yang dibutuhkan dan harga jual. Berikut cara untuk mendapatkan hasil
nilai :
Nilai min 1 x 30 = 30
120
Interval 150 30 = = 24
5
16
1. Oganoleptik
UBI UNGU
berikut :
CP = FC + VC
sebagai berikut :
UC =
17
Keterangan :
sudah ditentukan.
Biaya ini meliputi pembayaran listrik, tenaga kerja, air, gas, dan lain-lain
Biaya yang ditentukan pada setiap unit / item dari prodak tersebut.
18
BAB IV
campuran pembuatan kue mochi. Hasil yang diamati adalah kualitas mochi yang
dengan campuran ubi ungu 15%, P2 dengan campuran ubi ungu 25%, dan P3
dengan membandingkannya dengan P0 kue mochi tanpa campuran ubi ungu yang
di uji oleh 30 orang panelis dengan mengisi kuisioner dari segi warna, tekstur,
aroma dan rasa. 30 orang panelis tersebut terdiri dari 3 orang ahli dalam bidang
merekap hasil uji kuisioner dari penelis dan menentukan skor tertinggi dan
Berikut adalah rekap hasil kuisioner mochi dengan bahan campuran ubi
ungu :
19
TABEL 4.1 REKAP DATA HASIL UJI ORGANOLEPTIK (P0) 0%
SKOR
TOTAL
NO INDIKATOR KRITERIA
5 4 3 2 1 SKOR
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa, dari uji tes organoleptik
kualitas kue mochi dengan tambahan ubi ungu 0% yang dinilai oleh 30 panelis
pada indikator warna yaitu responden yang menjawab sangat bagus (5) = 4 x 5 =
menjawab cukup bagus (3) = 6 x 3 = 18, responden yang menjawab kurang bagus
(2) = 4 x 2 = 8, dan responden yang menjawab jelek tidak ada ataun 0. Jadi total
dapat disimpulkan dari total skor 110 adalah warna dengan kriteria Bagus.
yang menjawab sangat lembut (5) = 5 x 5 = 25, responden yang menjawab lembut
20
106. Jadi dari tabel interval tes organoleptik yang dilihat dari total skor 106 dapat
menjawab sangat sedap (5) = 2 x 5 = 10, responden yang menjawab sedap (4) =
yang menjawab kurang sedap (2) = 2 x 2 = 4, dan responden yang menjawab tidak
sedap = 0. Jadi total skor adalah 10 + 68 + 27 + 4 + 0 = 109. Jadi dilihat dari tabel
nilai interval tes organoleptik total nilai 109 masuk kedalam kriteria sedap.
menjawab sangat enak (5) = 9 x 5 = 45, responden yang menjawab enak (4) = 15
x 4 = 60, responden yang menjawab cukup enak (3) = 5 x 3 = 15, responden yang
menjawab kurang enak (2) = 1 x 2 = 2, dan responden yang menjawab tidak enak
interval tes organoleptik total nilai 122 termasuk dalam kriteria enak.
Berikut adalah rekap data nilai hasil uji organoleptik (P1) 15% campuran
ubi ungu :
SKOR
TOTAL
NO INDIKATOR KRITERIA
5 4 3 2 1 SKOR
21
4 Rasa 10 18 2 0 0 128 Sangat Enak
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa, dari uji tes organoleptik
kualitas mochi dengan bahan campuran 15% ubi ungu yang dinilai oleh 30 orang
panelis pada indikator warna yaitu, responden yang menjawab sangat bagus (5) =
menjawab cukup bagus (3) = 8 x 3 = 24, responden yang menjawab kurang bagus
(2) = 1 x 2 = 2, dan responden yang menjawab jelek = 0. Jadi total skor adalah 45
yang menjawab sangat lembut (5) = 8 x 5 = 40, responden yang menjawab lembut
responden yang menjawab kurang lembut (2) = 0, dan responden yang menjawab
tidak lembut (1) = 0. Jadi total skor adalah 40 + 48 + 12 + 0 + 0 = 124. Jadi dilihat
dari nilai interval uji organoleptik maka total nilai 124 termasuk dalam kriteria
lembut.
menjawab sangat sedap (5) = 4 x 5 = 20, responden yang menjawab sedap (4) =
yang menjawab kurang sedap (2) = 0, dan responden yang menjawab tidak sedap
(1) = 0. Jadi total skor adalah 20 + 72 + 24 + 0 + 0 = 116. Jadi dilihat dari nilai
interval kelas uji organoleptik, maka total nilai 116 termasuk dalam kriteria sedap.
22
Selanjutnya hasil penilaian panelis pada indikator rasa, responden yang
menjawab sangat enak (5) = 10 x 5 = 50, responden yang menjawab eanak (4) =
yang menjawab kurang enak (2) = 0, dan responden yang menjawab tidak enak
(1) = 0. Jadi total skor adalah 50 + 72 + 6 + 0 + 0 = 128, Jadi dilihat dari nilai
interval uji organoleptik maka total nilai 128 termasuk kedalam kriteria sangat
enak.
Berikutnya adalah rekap data nilai hasil uji organoleptik (P2) 25%
SKOR
TOTAL
NO INDIKATOR KRITERIA
5 4 3 2 1 SKOR
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa, dari uji tes organoleptik
kualitas mochi dengan 25% campuran ubi ungu yabg diuji 30 orang panelis pada
cukup bagus (3) = 5 x 3 = 15, responden yang menjawab kurang bagus (2) = 0,
23
dan responden yang menjawab jelek (1) = 0, Jadi total skor adalah 45 + 64 + 15 +
0 + 0 = 124, Jadi dilihat dari nilai interval uji organoleptik maka total nilain124
menjawab sangat lembut (5) = 10 x 5 = 50, responden yang menjawab lembut (4)
yang menjawab kurang lembut (2) = 0, dan responden yang menjawab tidak
lembut (1) = 0. Jadi total skor adalah 50 + 64 + 9 + 0 + 0 = 123. Jadi dilihat dari
nilai interval uji organoleptik maka, total skor 123 termasuk kedalam kriteria
lembut.
menjawab sangat sedap (5) = 6 x 5 = 30, responden yang menjawab sedap (4) =
yang menjawab kurang sedap (2) = 0, dan responden yang menjawab tidak sedap
(1) = 0. Jadi total skor adalah 30 + 80 + 12 + 0 + 0 =122. Jadi dilihat dari nilai
interval uji organoleptik maka, total nilai 122 termasuk kedalam kriteria sedap.
menjawab sangat enak (5) = 13 x 5 = 65, responden yang menjawab enak (4) = 14
menjawab kurang enak (2) = 0, dan responden yang menjawab tidak enak (1) = 0.
Jadi total skor adalah 65 + 56 + 9 + 0 + 0 = 130. Jadi dilihat dari nilai interval uji
organoleptik maka, total nilai 130 termasuk kedalam kriteria sangat enak.
24
Berikut adalah rekap data nilai uji organoleptik (P3) 50% campuran ubi
ungu :
SKOR
TOTAL
NO INDIKATOR KRITERIA
5 4 3 2 1 SKOR
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa, dari uji tes organoleptik
kualitas mochi dengan 50% campuran ubi ungu yabg diuji 30 orang panelis pada
cukup bagus (3) = 9 x 3 = 27, responden yang menjawab kurang bagus (2) = 3 x 2
= 6, dan responden yang menjawab jelek (1) = 2 x 1 = 2. Jadi total skor adalah 45
+ 28 + 27 + 6 + 2 = 108, Jadi dilihat dari nilai interval maka, total nilai 108
menjawab sangat lembut (5) = 8 x 5 =40, responden yang menjawab lembut (4) =
yang menjawab kurang lembut (2) = 6 x 2 = 12, dan responden yang menjawab
25
tidak lembut (1) = 2 x 1 = 2, Jadi total nilai adalah 40 + 20 + 27 + 12 + 2 = 101.
Jadi dilihat dari nilai interval uji organoleptik maka, total skor 101 termasuk
menjawab sangat sedap (5) = 2 x 5 = 10, responden yang menjawab sedap (4) =
yang menjawab kurang sedap (2) = 3 x 2 = 6, dan responden yang menjawab tidak
sedap (1) = 0. Jadi total skor adalah 10 + 52 + 36 + 6 + 0 = 104. Jadi dilihat dari
nilai interval uji organoleptik maka, total skor 104 termasuk kedalam kriteria
sedap.
menjawab sangat enak (5) = 5 x 5 = 25, responden yang menjawab enak (4) = 12
x 4 = 48, responden yang menjawab cukup enak (3) = 6 x 3 = 18, responden yang
menjawab kurang enak (2) = 8 x 2 = 16, dan responden yang menjawab tidak enak
nilai interval uji organoleptik maka, total nilai 108 termasuk kedalam kriteria
enak.
26
Rekap perbandingan skor mochi dengan bahan campuran ubi ungu dapat
EKSPERIMENT
NO INDIKATOR
(P0) 0% (P1) 15 % (P2) 25% (P3) 50%
Berdasarkan data pada tabel 4.5 diantara 3 percobaan kue mochi dengan
bahan campuran ubi ungu pada setiap eksperiment dan dibandingkan juga dengan
(P0) tanpa campuran ubi ungu menyatakan bahwa kue mochi dengan bahan
campuran ubi ungu 25% memperoleh skor tertinggi pada indikator rasa, aroma
dan warna, sedangkan pada indikator tekstur mochi dengan bahan campuran ubi
ungu 25% ini kalah satu angka dengan mochi dengan bahan campuran ubi ungu
15% yang memperoleh nilai tertinggi. Jadi percobaan kue mochi dengan bahan
campuran ubi ungu 25% memperoleh skor tertinggi dan menghasilkan kue mochi
27
4.2 CampuranPaling Ideal dan Tepat
berdasarkan skor tertingi dapat dilihat melalui diagram batang berikut ini.
DENGAN BAHAN CAMPURAN UBI UNGU DARI HASIL EKSPERIMEN P0, P1,
140
120
100
80
60
40
20
0
WARNA TEKSTUR AROMA RASA
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat dengan jelas dari ketiga eksperiment dan 1
pembanding maka, percobaan dengan campuran 25% ubi ungu yang memperoleh skor
tertinggi. Jadi formula atau komposisi yang tepat pada pendayagunaan ubi ungu sebagai
bahan campuran pembuatan kue mochi adalah dengan bahan campuran ubi ungu yang
memiliki persetase 25% yang digunakan dari bahan baku pembuatan kue mochi tersebut.
28
4.3 Masa Kadaluarsa atau Daya Tahan
produk yang ditinjau dari mutu produk kue mochi dengan bahan campuran ubi
ungu perlu dilakukan pengujian. Pengujian ini juga dapat sekaligus menetapkan
masa simpan yang tepat sebelum mutunya menurun, metode yang digunakan
untuk menguji daya tahan pada kue mochi dengan bahan campuran ubi ungu ini
yaitu dengan menyimpannya di dalam suhu ruangan, dan hasil pengamatan yang
HARI KE-
PENGAMATAN
PRODUK 1 2 3 4
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut jika ditinjau berdasarkan uji daya tahan atau
masa kadaluarsa pada produk kue mochi dengan bahan campuran ubi ungu yaitu,
setelah kue mochi didiamkan oada suhu ruangan pada hari 1 hari ke 3 kue
mochi dengan bahan campuran ubi ungu ini masih layak untuk di konsumsi.
29
Kemudian setelah didiamkan kembali sampai hari ke 4, maka terlihat
kualitas dari kue mochi dengan bahan campuran ubi ungu ini sudah tidak baik,
karena tekstur sudah menjadi keras dan keadaan kue yang sudah basi.
Untuk bisa mengetahui harga jual yang tepat, maka peru adanya biaya
produksi dari kue mochi dengan tambahan ubi ungu. Berikut adalah rincian biaya
= 8000 : 500
= 16 x 300
= Rp.4.800
= 10.000 : 500
= 20 x 15
= Rp.300
= 12.000 : 1000
= 12 x 150
=Rp.1.800
30
Ubi ungu Rp.13.000 / 1kg
= 13.000 : 1000
= 13 x 500
= Rp.6.500
Jadi total biaya bahan baku yang diperlukan adalah 4.800 + 300 + 1.800 + 6.500 =
13.400, setelah total biaya bahanm baku ditemukan maka akan ditambah lagi
= 134 x 10
= 1.340
Jadi total biaya produksi kue mochi dengan tambahan ubi ungu adalah 13.400 +
1.340 = 14.740.
Setiap kotak berisi 6 biji dan mengambil keuntungan Rp.3000 maka kue mochi
dengan tambahan ubi ungu ini dijual per kotaknya dengan harga Rp.8.000 di
pasaran.
31
4.5 Minat calon konsumen
tambahan ubi ungu ini jika dijual dipasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa
masyarakat atau kosumen berminat untuk membeli kue mochi dengan tambahan
32
BAB V
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian kue mochi dengan bahan campuran ubi
persentase (P2) 25% memiliki nilai yang paling tinggi yang dilihat dari
segi warna, tekstur, aroma, dan rasa yaitu dengan total skor 499, dan
berkualitas baik. Jadi dalam pembuatan kue mochi, ubi ungu dapat
pada kue mochi dengan tambahan ubi ungu hanya mampu bertahan
selama 3 hari, setelah lebih dari 3 hari, maka kue mochi dengan
33
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka disarankan :
1. Jika ingin membuat kue mochi dengan bahan campuran ubi ungu,
olahan jajanan pasar, agar dapat meningkatkan harga jual dari ubi ungu
tersebut.
34
DAFTAR PUSTAKA
Hardoko, Liana H, Tagor MS. 2010. Manfaat ubi jalar ungu (impomoea
batatas l.poir) sebagai pengganti sebagian tepung terigu dan sumber atioksidan
pada roti tawar. Jurnal teknologi industri pangan. Volume xxi. No1.
Harton, D., G. Prain dan P.Gregory. 1989. High level investment retuns for
global sweet potato resenrh and development. Circular 17 (3) : 1-11.
Isye Jean Liur. 2014. Analisa kimia dari tiga jenis tepung ubi jalar.
Ambon. Jurnal ilmu ternak dan tanaman. Nolume 4. No 1. Halaman 1-44.
Lingga P. 1995. Bertanam Umbi-umbian. PT.Penebar Swadaya. Jakarta.
Pantiyasa, I Wayan 2013. Metodelogi Penelitian. Denpasar : STPBI
Pantiyasa, I Wayan 2015. Pedoman, Penulisan TugasAkhir. Denpasar :
STPBI
Pokamy J, Yanislieva N, Gordon M. 2001. Antioxidant in food : practical
and applications. CRC press. New York.
Rukmana,rahmat 1999.Tentang Budidaya Ubi Jalar. PT.kanisius 1997
Silvi Ariyanti, Popy Yuliarty. 2011. Peningkatan Mutu Kulit Kue Mochi
Pada Industri Pangan di Sukabumi. Jurnal Teknik Industri ISSN : 1411-6346
Suprapti L.2003. Tepung Ubi Jalar, Pembuatan dan Pemanfaatannya.
Penerbit Kanisinus.Yogyakarta.
35