DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………...…….……………………………………...………….….ii
BAB I: PENDAHULUAN……………………...……………………...……………..1
3.1 Kesimpulan………………………………………….
………………...…...12
3.2 Saran………………………………….…………………………..
……..…12
DAFTAR PUSTAKA……………..……………………………………………..….13
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalahini yaitu:
1. Menjelaskan teknologi pengolahan pangan blansing
2. Menjelaskan teknologi pengolahan pangan pasteurisasi
3. Menjelaskan teknologi pengolahan pangan sterilisasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Perebusan (Water Blanching)
Merebus yaitu memasukkan bahan ke dalam panci yang berisi air mendidih.
Sayur-sayuran atau buahbuahan yang akan diBlanching dimasukkan ke dalam
keranjang kawat, kemudian dimasukkan ke dalam panci dengan suhu Blanching
biasanya mencapai 82 – 83°C selama 3 – 5 menit. Setelah Blanching cukup
waktunya, kemudian keranjang kawat diangkat dari panci dan cepat-cepat
didinginkan dengan air.
2. Pengukusan (Steam Blanching)
4
4. Blansing dengan gelombang mikro (microwave)
Blansing dengan ini dapat mengurangi proses leaching akibat perebusan dan
pemanasan yang cepat pada metode blansing lain, terutama untuk bahan pangan
dengan luas permukaan tinggi. biasanya memiliki frekuensi 2.450 MHz dan
panjang gelombang sekitar 12,24 cm. Saat microwave terserap oleh makanan,
molekul-molekul cair dalam makanan akan saling bertumbukan dan
menghasilkan panas.
2. Produk UHT.
5
2.2 Teknologi Pengolahan Pangan Pasteurisasi
Manfaat Pasteurisasi
Menginaktifkan enzim fosfatase dan katalase ,yaitu enzim yang membuat susu
cepat rusak.
Untuk membunuh bakteri patogen, yaitu bakteri yang berbahaya karena dapat
menimbulkan penyakit pada manusia. Bakteri pada susu yang bersifat pathogen.
misalnya Mycobacterium tuberculosis dan Coxiella bunetti dan mengurangi
populasi bakteri.
Metode pasteurisasi
6
Metode Pasteurisasi yang umum digunakan adalah :
7
Contoh produk pasteurisasi
1. Es krim
2. Yoghurt
3. Madu
4. Susu
8
Sterilisasi yang tidak baik juga dapat menghasilkan penyebaran infeksi bakteri dan
virus seperti hepatitis dan HIV. Proses Sterilisasi lebih intens dari proses pasteurisasi
yang menggunakan suhu diatas 1000oC dengan waktu yang cukup lama sehingga
dapat berpengaruh terhadap penampakan dan rasa dari produk.
Metode sterilisasi
9
sterilisasi tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air disterilkan selama 1
jam, tetapi media antara 20-40 menit tergantung dari volume bahan yang
disterilkan.
10
2. Coklat nuttela dalam kaca
3. Sosis
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Blansing merupakan suatu cara pemanasan pendahuluan atau perlakuan
pemanasan tipe pasteurisasi yang dilakukan pada suhu kurang dari 100oC selama
beberapa menit, dengan menggunakan air panas atau uap. Proses Blanching termasuk
ke dalam porses termal dan umumnya membutuhkan suhu berkisar 75 - 95°C selama
10 menit.
3.2 Saran
Saran yang dapatkami berikan adalah agar para pembaca mengetahui tentang
teknologi pengolahan pangan blansing, pasteurisasi, dan sterilisasi.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://pdf.coffee.com/blansing-pasteurisasi-dan-sterilisasi-pdf-free.html
https://student-activity.binus.ac.id/himfoodtech/2016/05/blanching-metode-
pengawetan-sayuran-yang-baik/
https://www.academia.edu/12164623/Blansing https://www.google.com/search?
q=pemgukusan+adala&oq=pemgukusan+adala&aqs=chrome..69i57j0i13l2j0i22i30l2
.8370j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
13