Disusun Oleh :
1
“KATA PENGANTAR”
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
saya untuk menyelesaikan laporan praktikum ini. Atas rahmat dan karunia-Nya lah saya dapat
menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “WATER DROPLET” dengan tepat waktu.
Proposal ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah ”METODOLOGI PENELITIAN”. Selain
itu, saya selaku penulis dan peneliti praktikum ini juga berharap agar laporan ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca tentang pengembangan formula makanan tinggi
antioksidan.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu dosen selaku
pengampu mata kulia “PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN” Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang sedang saya tekuni. Saya juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Saya juga menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan proposal penelitian ini.
MEILIA THERESIA
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
DAFTAR TABEL..............................................................................................................................11
Tabel 1...........................................................................................................................................11-12
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................11-12
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................4
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................................................4
1.4 Manfaat Praktikum.........................................................................................................................5
BAB II TIJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................6
2.1 Radikal Bebas .............................................................................................................................6-7
2.2 Antioksidan.................................................................................................................................7-8
2.3 Antioksidan Dalam Pangan ........................................................................................................8-9
2.4 Sodium Alginet ..............................................................................................................................9
2.5 Calsium Chlorida......................................................................................................................9-10
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM..........................................................................................11
3.1 Alat dan Bahan........................................................................................................................11-12
3.2 Cara Kerja.....................................................................................................................................12
3.3 Diagram Alir.................................................................................................................................13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................14
4.1 Hasil..............................................................................................................................................14
4.2 Pembahasan..................................................................................................................................14
BAB V PENUTUP.............................................................................................................................15
5.1 Kesimpulan...................................................................................................................................15
5.2 Saran.............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................16
LAMPIRAN.......................................................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
3) Mahasiswa mampu membuat produk pangan futuristik berupa edible water/water droplet.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
kerusakan bahan pangan yaitu kehilangan nutrisi, perubahan parameter utama bahan makanan
seperti aroma, rasa, tekstur, konsistensi dan kenampakan. Radikal bebas bersifat reaktif, dan jika
tidak diinaktifkan akan dapat merusak makromoleku pembentuk sel, yaitu protein, karbohidrat,
lemak, dan asam nukleat, sehingga dapat menyebabkan penyakit degeneratif.
2.2 Antioksidan
Secara kimia senyawa antioksidan adalah senyawa pemberi elektron ( elektron donor).
Secara biologis, pengertian antioksidan adalah senyawa yang dapat menangkal atau meredam
dampak negatif oksidan. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada
senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut dapat di hambat
(Winarti, 2010).
Antioksidan dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas.
Antioksidan adalah suatu senyawa atau komponen kimia yang dalam kadar atau jumlah tertentu
mampu menghambat atau memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi. Tubuh manusia tidak
mempunyai cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga apabila terbentuk banyak
radikal maka tubuh membutuhkan antioksidan eksogen. Adanya kekhawatiran kemungkinan efek
samping yang belum diketahui dari antioksidan sintetik menyebabkan antioksidan alami menjadi
alternatif yang sangat dibutuhkan.
Proses oksidasi tidak hanya terjadi dalam tubuh manusia tetapi juga dapat terjadi dalam
makanan. Komponen makanan yang paling mudah mengalami oksidasi adalah lemak. Antioksidan
merupakan senyawa yang ditambahkan ke dalam lemak atau makanan berlemak untuk mencegah
terjadinya proses oksidasi dapat memperpanjang kesegaran dan palabilitas dari makanan tersebut.
Antioksidan yang ditambahkan kedalam bahan makanan tersebut harus memenuhi beberapa
persyaratan yaitu :
(1) Tidak mempunyai efek fisiologis yang berbahaya
(2) Tidak menyebabkan terbentuknya flavor, odor atau warna yang tidak disukai pada
lemak atau makanan
(3) Efektif pada konsentrasi rendah
(4) Larut dalam lemak
(5) Tahan terhadap proses pengolahan
(6) Mudah diperoleh
(7) Ekonomis. (Muchtadi, Palupidan Astawan 1993)
Tubuh memiliki sejumlah mekanisme untuk meredam radikal bebas dengan cara
memproduksi antioksidan. Antioksidan merupakan substansi yang dapat menghambat atau
7
memperlambat terjadinya kerusakan oksidatif (Mahantesh, dkk., 2012). Antioksidan yang
diproduksi dalam tubuh (endogenus) terbagi menjadi dua yaitu antioksidan enzimatik seperti
superoksida dismutase (SOD), katalase (CAT), glutation peroksidase, glutation reduktase dan
antioksidan non-enzimatik misalnya vitamin C, vitamin E, hasil metabolisme/ metabolik
antioksidan (asam lipoid, glutation, L-arginin, koenzim Q10, melatonin, protein pengkelat logam,
transferin, dan lain sebagainya) (Pham-huy, dkk., 2008; Mahantesh, dkk., 2012). Antioksidan dapat
diperoleh dari luar tubuh (eksogenus) misalnya melalui makanan. Hal ini dapat membantu
antioksidan dalam tubuh melawan radikal bebas. Antioksidan dari luar tubuh dikenal dengan nama
antioksidan nutrien, contohnya flavonoid yang tersebar pada tumbuhan, asam lemak omega-3 dan
omega-6 yang terkandung pada ikan, selenium, mangan, zink, dan berbagai mineral serta vitamin
lainnya dapat ditemukan dari buah dan sayuran serta pangan lainnya (Mahantesh, dkk., 2012)
Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas dengan cara mendonorkan elektron yang
dimilikinya. Pada umumnya, mekanisme antioksidan dapat digolongkan menjadi 2 yaitu hidrogen
elektron transfer (HAT) dan elektron transfer (ET). Reaksi HAT didasarkan pada reaksi kinetik
yang melibatkan reaksi kompetitif antara antioksidan dan substrat yang bersaing untuk membentuk
radikal peroksil melalui dekomposisi senyawa azo (Huang, dkk., 2005).
8
penting untuk asupan antioksidan dalam tubuh, terutama di daerah dengan budaya mengkonsumsi
rempah-rempah dan herbal secara teratur (Sen & Chakraborty, 2011). Umumnya, antioksidan
ditemukan pada bahan pangan dalam bentuk vitamin C, vitamin E, betakaroten, zinc, selenium,
SOD, flavonoid dan bentuk lainnya.
Melihat masyarakat yang sebagian besar masih belum mengetahui apa saja panga yang
mengandung antioksidan dan kurangnya kepedulian masyarakat Indonesia akanmencari tau akan
manfaat dan khasiat dari makanan sehari-hari yang mengandung antioksidan dalam manakan
mereka, maka oleh sebab itu dibuatkannya berbagai alternatif atau cara lain untuk dapat
mengkonsumsi makanan tinggi antioksidan, yang dimaksud adalah sebagai pengganti untuk pangan
yang umumnya dikonsumsi dan dikenal luas oleh masyarakat yaitu diciptaknnya berbagai bentuk
makanan yang tinggi antioksidan.
9
tetragonal, dan trigonal. Kalsium klorida boleh berfungsi sebagai sumber ion kalsium dalam larutan
aqua kerena sifat kalsium klorida yang boleh larut dalam air. Sifat ini berguna untuk mengeluarkan
ion daripada larutan. Kalsium klorida sangat luas digunakan untuk pembentukan gel alginat
(Wanget al., 2003).
10
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Blender Sodium Alginate
Timbangan
11
Piring
Tabel 1.11-12
Gambar 1.11-12
B. Cara Kerja
1) Timbang terlebih dahulu bahan yang diperlukan, yaitu sodium alginate sebanyak 2 gram,
calsium chloride 10 gram, lalu sediakan air mineral sebanyak 500 ml dan 2000 ml.
2) Masukkan sodium alginate kedalam blender dan tambahkan air mineral sebanyak 500 ml,
lalu blender hinga tercampur rata. Saat sudah tercampur tambahkan serbuk minuman instan
dengan berbagai rasa yang diinginkan, aduk sampai tercampur lalu diamkan selama 20
menit.
3) Sambil menunggu larutan sodium alginate, masukkan calsium chloride 10 gram kedalam
beskom dan tambahkan air sebanyak 2000 ml, lalu aduk hingga larut.
4) Setelah 20 menit, ambil larutan sodium alginate dengan menggunakan sendok sayur sebagai
cetakan. Lalukan dengan berhati-hati, masukkan kedalam larutan Calsium Chloride aduk
pelan-pelan sampai larutan lepas dari sendok dan diamkan selama beberapa menit sampai
larutan berbentuk water droplet.
5) Setelah water droplet terbentuk, angkat dengan pelan-pelan lalu bilas dengan air minireal
dan pindahkan pada wadah (piring).
6) Ulangi cara tadi sampai mendapatkan bentuk water droplet yang diinginkan.
12
C. Diagram Alir
Timbang bahan yang diperlukan, sodium alginate 2 gram, calsium chloride 10 gram, air
mineral sebanyak 500 ml dan 2000 ml.
Blender Sodium Alginate + air 500 ml hinga tercampur, lalu tambahkan serbuk minuman
instan dengan berbagai rasa yang diinginkan, aduk sampai tercampur lalu diamkan selama 20
menit.
Larutkan Calsium Chloride 10 + air 2000 ml, didalam baskomlalu aduk hingga larut.
Setelah water droplet terbentuk, angkat dengan pelan-pelan lalu bilas dengan air minireal
dan pindahkan pada wadah (piring).
Ulangi cara tadi sampai mendapatkan bentuk water droplet yang diinginkan.
13
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasil praktek pembuatan edible water/water drople, water droplet berhasil
dibuat dengan bentuk agak bulat-bulat kenyal (sesuai dengan jenis pencetak yang digunakan),
tekstur luar (selaput) agak padat dan kenyal seperti gelatine/agar-agar pada umumnya dan bagian
dalam selaputnya berisi air/cair dengan rasa sedikit manis dan sepat. (rasa manis berasal dari perasa
minuman sachet (kemasan) dan rasa agak sepat/pahit berasal dari larutan Calsium Chloride sendiri
atau diakibatkan saat dibila sdengan menggunakan air tidak terlalu bersih).
4.2 Pembahasan
Proses terbentuknya edible water/water droplet dikarenakan terjadinya interaksi antara
alginat dan ion kalsium akan membentuk gel alginat. Pada saat pembentukan gel alginat yang
dilakukan didalam air larutan Calsium Chloride, kandungan kalsium laktat yang yang ada pada
CaCL12 tersebut menghasilkan gel/bulir agar-agar yang akan nantinya membentuk edible
water/water droplet. Konsentrasi CaCl2 yang tinggi cenderung menghasilkan rendemen Ca-alginat
yang lebih tinggi pula. Hal ini disebabkan karena semakin banyak CaCl2 yang ditambahkan pada
larutan (air) maka ketersedian ion Ca2+ dalam larutan semakin tinggi sehingga peluang terjadinya
ikatan silang akan lebih besar terjadi (Mc. Hugh, 2008). Dengan ketersediaan ion Ca yang tinggi
tersebut maka kemungkinan untuk mengendapkan semua alginat yang ada dalam larutan akan
semakin besar untuk membentuk selaput edible water/water drople. Tetapijika pada kondisi dimana
ketersediaan ion Ca2+ kurang, maka sebagian alginat tidak berhasil diendapkan dan masih berada
bebas dalam larutan atau menyatu dengan larutan (air) sehingga akibatnya edible water/water
droplet tidak akan terbentuk. Proses kepadatan bentuk selaput edible water/water droplet yang
dihasilkan bergantung juga dengan lamanya merendap sodium algine dilarutan Calsium Chloride,
agak lama direndam maka kepadatan selaput water dropletnya akan lebih baik dan tidak mudah
pecah, tetapi jika direndal dengan waktu yang terlalu singkat selaput water droplet masih belum
terlalu kuat akan mengakibatkan mudahnya rusak/sobek.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gaya hidup modern pada masa kini membuat sebagian besar orang tidak sempat
mengkonsumsi sayur dan buah dalam diet sehari-hari, padahal sayur dan buah-buahan mengandung
banyak vitamin dan antioksidan yang sangat diperlukan tubuh. Antioksidan adalah senyawa yang
dapat mencegah oksidasi atau dapat menetralisir radikal bebas, misalnya mencegah oksidasi LDL
untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Risiko kesehatan dapat diminimalkan dengan
menerapkan gaya hidup sehat, misalnya mengonsumsi makanan yang kaya senyawa bioaktif.
Senyawa bioaktif pada pangan dapat bertindak dalam berbagai aktivitas biologis, misalnya sebagai
antioksidan dalam tubuh. Peranan pangan saat ini tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan gizi
dan pemberi rasa kenyang tetapi juga diharapkan bermanfaat bagi kesehatan (pangan fungsional).
Antioksidan dalam pangan biasanya ditemukan pada buah-buahan dan sayuran yang sering
dikonsumsi. Tetapi ada juga padaproduk pangan yang diformulasikan mengandung tingi
antioksidan, salah satunya yaitu produk “Water Droplet” dimana produk ini dibuat pada awalnya
untuk mengurangi penggunaan plastik (plastik pengemas) sehinga tidak menghasilkan limbah
plastik.
5.2 Saran
Saat melakukan praktek, alangkah sebaiknya jumlah Calsium Chlorida pada air yang
dilarutkan agak lebh banyak, agar selaput water droplet terbentuk agak padat dan tidak mudah
robek/rusak dan bilas water droplet sapai benar-benar bersih agar rasanya saat dimakan tidak pahit
atau ada rasa sepat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alfonica tica, dkk. 2018. karakteristik dan Interaksi Molekular Dari Calsium Chloride.
https://osf.io/m37xj/download/?format=pdf
Arifin Arfina Sukmawati, dkk. 2019. Aktivitas Antioksidan Pada Beras Berpigmen dan Dampaknya
Terhadap Kesehatan. https://jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/download/416/349
Herawati driana, dkk. 2015. pengaruh Konsentrasi Alginat dan CaCL, Terhadap Kadar Antioksidan,
Aktivitas Antioksidan dan karakteristik Sensoris Buah Duwet Restrukturasi.
https://media.neliti.com/media/publications/99286-none-c9680e86.pdf
Husni Amir, dkk. 2012. Pengembangan Metode Ekstrasi Alginat Dari Rumput Laut Sargasium sp.
Sebagai Bahan Pengental. https://media.neliti.com/media/publications/100719-none-
1c795621.pdf
Maharani Anisa Ajeng, dkk. 2017. Karakteristik Natrium Alginate Rumput Laut Coklat Dengan
Metode Ekstraksi Yang berbeda.
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/19768/13651
Peranginangin Rosmawaty, dkk. 2015. pengaruh Konsentrasi CaCL dan Alginat Terhadap
Karakteristik Analog Bulir Jeruk Dari Alginat. https://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnal-
jpbkp/index.php/jpbkp/article/download/375/pdf
Selvia Deli, dkk. 2016. Pengumpulan data Base Sumber Antioksidan Alami Alternatif berbasis
pangan Lokal Di Indonesia. https://osf.io/7n38k/download?format=pdf
16
LAMPIRAN
17