Anda di halaman 1dari 24

TRANSGENIK HEWAN

Dr. drh. Rudy Rawendra, M.App.Sc


Drh. Nurdianti
PENGERTIAN
• Hewan transgenik merupakan hewan yang diinjeksi dengan DNA dari
hewan lain.Transformasi gen tersebut yang umumnya berasal dari
spesies yang sama, tetapi dapat juga berasal dari spesies berbeda
yang dilakukan terhadap embrio sebelum hewan transgenik tersebut
dilahirk
• Transgenik merupakan suatu metode penerapan produk bioteknologi
melalui teknik rekayasa genetika. Penyisipan materi genetika (DNA)
dari suatu organisme yang dikombinasikan ke dalam materi genetika
organisme lainnya bertujuan agar gen yang dipindahkan akan
diekspresikan oleh organisme yang menerima gen tersebut. Sehingga
dihasilkan suatu individu yang secara genetika telah berubah gennya
karena membawa gen asing. Organisme inilah yang disebut organisme
transgenik atau sering disebut pula genetically modified organisms
(GMO).
MENYELESAIKAN PENDEKATAN
SELEKSI TERNAK
• Perbaikan sifat genetik pada awalnya dilakukan dengan metode pemuliaan
selektif. Dalam hal ini, hewan dengan karakteristik genetik yang diinginkan
dikawinkan untuk menghasilkan individu dengan karakteristik genetik yang lebih
baik. Karena teknik ini memakan waktu dan mahal, kemudian digantikan oleh
teknologi DNA rekombinan.
• Transgenesis adalah fenomena di mana gen asing dengan karakteristik yang
diinginkan dimasukkan ke dalam genom hewan target. Gen asing yang
diperkenalkan dikenal sebagai transgen, dan hewan yang genomnya diubah
disebut transgenik. Gen ini diturunkan ke generasi berikutnya.
• Hewan transgenik merupakan hasil rekayasa genetika dan juga dikenal sebagai
organisme hasil rekayasa genetika. Organisme hasil rekayasa genetika pertama
kali direkayasa pada tahun 1980.
Manfaat
• Ada penggunaan berharga dari hewan transgenik dalam kedokteran,
juga, dengan banyak hewan diubah untuk membuat mereka
menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Salah satu
penggunaan pertama transgenesis, misalnya, adalah untuk membuat
bakteri E. Coli menghasilkan insulin manusia, yang kemudian dapat
dikumpulkan murah, daripada harus dipanen dari hewan seperti babi
lebih mahal. Sebuah contoh yang lebih kontemporer dapat dilihat dalam
penggunaan kambing transgenik dengan produk antikoagulan dalam susu
mereka. Susu kemudian dapat dipanen dari hewan transgenik, dan
antikoagulan, ATryn, dapat diekstraksi dan digunakan dalam situasi
seperti operasi di mana darah tidak dapat dibiarkan menggumpal.
• Dalam penelitian, hewan transgenik juga memungkinkan untuk kemungkinan penelitian
tertentu. Tikus yang dimodifikasi, misalnya, sering digunakan dalam pengujian
laboratorium. Mereka dapat dimodifikasi sehingga peneliti dapat mengamati tanggapan
khusus jaringan mereka mempunyai penyakit. Hal ini dapat mengarah pada pengembangan
obat dan perawatan bagi manusia menderita penyakit-penyakit yang sama.
• Untuk sebagian besar, hewan transgenik belum menjadi banyak tersedia secara komersial.
Hal ini sebagian karena masyarakat masih waspada tentang makan mereka, dan ada
beberapa kekhawatiran atas apa yang akan terjadi jika beberapa super-spesies yang
melarikan diri ke penduduk pribumi liar dan dibanjiri. Banyak peternakan ikan, misalnya,
telah mengembangkan versi transgenik ikan makanan populer yang dapat tumbuh berkali-
kali ukuran rekan mereka yang tidak-dimodifikasi. Akhirnya ini memungkinkan untuk
pemeliharaan jauh lebih murah dari makanan ikan, mendorong menurunkan harga pada
ikan tersebut bagi konsumen.
Metode untuk Membuat Hewan
Transgenik
Transfeksi Fisik
• Dalam metode ini, gen yang diinginkan secara langsung disuntikkan ke dalam
pronukleus sel telur yang telah dibuahi. Ini adalah metode pertama yang
terbukti efektif pada mamalia. Metode ini dapat diterapkan pada berbagai
jenis spesies. Metode transfeksi fisik lainnya termasuk bombardir partikel,
ultrasound dan elektroporasi.
Transfeksi Kimiawi
• Salah satu metode kimiawi transfeksi gen mencakup transformasi. Dalam
metode ini, DNA target diambil dengan adanya kalsium fosfat. DNA dan
kalsium fosfat ikut mengendap, yang memfasilitasi pengambilan DNA. Sel
mamalia memiliki kemampuan untuk mengambil DNA asing dari media kultur.
Transfer Gen yang Dimediasi Retrovirus
• Untuk meningkatkan kemungkinan ekspresi, gen ditransfer melalui vektor. Karena
retrovirus memiliki kemampuan untuk menginfeksi sel inang, mereka digunakan
sebagai vektor untuk mentransfeksi gen yang diinginkan ke dalam genom target.
Vektor Viral
• Virus digunakan untuk mentransfeksi rDNA ke dalam sel hewan. Virus memiliki
kemampuan untuk menginfeksi sel inang, berekspresi dengan baik dan bereplikasi
secara efisien.
Bactofection
• Ini adalah proses di mana gen yang diinginkan ditransfer ke gen target dengan
bantuan bakteri.
• Gen asing dikonstruksi menggunakanteknologi DNA rekombinan.
• Gen asing harus disertai dengan sekuen lainnya yang agar bisa bersatu
dengan DNA organisme target dan bisa diekspresikan secara benar.
SEJARAH SINGKAT HEWAN
TRANSGENIK
• Rekayasa genetik melalui teknik transgeniktelah lama digunakan pada
hewan baik padataraf penerapan maupun eksperimental.
• Hewan yang telah berhasil dikembangkanmenjadi hewan transgenik
adalah mencitsebagai hewan pioneer yang pertama kalidibuat.
• Saat ini telah dikembangkan tikus, kelinci,domba, sapi dan babi.
• Domba dan kambing transgenik telahberhasil mengekspresikan
protein asing didalam susunya.
• Ayam transgenik bisa mensintesis proteinmanusia di dalam putih
telurnya
HARAPAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI
TRANSGENIK
1) Perbaikan kinerja atau produktivitas ternak/hewan secara lebih
cepat dibandingkan teknik pemuliaan konvensional, misalnya usaha
untuk menyisipkan gen yang merangsang pertumbuhan dan produksi
susu.
2) Introduksi komponen keunggulan tertentu yang sama sekali baru.
penyisipan gen untuk produksi protein farmasetik melalui susu,
produksi organ tubuh untuk pencangkokan pada manusia, ketahanan
terhadap penyakit tertentu, sistem kekebalan tubuh, dan kemampuan
pemanfaatan pakan yang lebih baik
CARA PENYISIPAN GEN
1. mikroinjeksi DNA
2. transfer gen dengan media retrovirus
3. transfer gen dengan media sel cangkokan embrionik.
1.MIKROINJEKSI DNA
• Mikroinjeksi DNA dilakukan dengan melakukan injeksi langsung gen
terpilih yang diambil dari anggota lain dalam spesies yang sama
ataupun berbeda ke dalam pronucleus ovum yang telah dibuahi.
• Pada metode ini, sel telur yang telahdihasilkan dari proses
superovulasi danfertilisasi in vitro diinjeksi dengan gen asing.
• Untuk mempertahankan posisi sel telurdigunakan tabung kecil.
• Proses injeksi larutan yang berisi copy genasing (transgen) ke
dalam pronukleus betina dilakukan dengan menggunakan jarum yang
sangat halus.
• Selanjutnya sel telur diintroduksikan ke oviduk betina pengganti/
induk angkat
2. Transfer gen dengan media retrovirus
• menggunakan retrovirus sebagai vektor,kemudian menginjeksikan DNA ke dalam sel
inang.
• DNA dari retrovirus berintegrasi ke dalam genom untuk bekerja.

Transfer gen dengan media retrovirus menggunakan retrovirus sebagai vector, kemudian
menginjeksikan DNA ke dalam sel inang. DNA dari retrovirus berintegrasi ke dalam germ
untuk bekerja.  Meskipun embrio dapat diinfeksi retrovirus sampai pertengahan
kebuntingan, sel telur awal biasanya pada tahap 4-16 sel digunakan untuk infeksi
dengan satu atau lebih rekombinan retrovirus mengandung gen asing. Segera setelah
infeksi, retrovirus memproduksi copy DNA dari genom mRNA menggunakan enzim virus
yaitu reverse transcriptase. kebanyakan retrovirus dan keturunan sejenis merupakan
ecotropic yaitu hanya menginfeksi rodensia seperti tikus dan mencit dibandingkan
manusia.
3. Transfer gen dengan media sel cangkokan
embrionik
• diaplikasikan dengan menggunakan sequence  DNA yang diharapkan
muncul ke dalam kultur in vitro   sel cangkokan embrionik.
• Sel cangkokan dapat menjadi organisme lengkap.
• Sel kemudian berikatan dalam embrio pada tahap perkembangan
blastosit.
• Blastosit kemudian diimplantasi ke induk angkat sehingga dihasilkan
keturunan chimera 
• Untuk mendapatkan keturunan yang homozigot dilakukan perkawinan
secara berulang-ulang antara sesama keturunan chimera
TUJUAN MANIPULASI GENETIK
• Tujuan utama dari pemanfaatan Teknik transgenik adalah terjadinya
perubahan fenotipik yang dapat bersifat menyeluruh maupun parsial.
• Pada bidang pertanian, dengan manipulasigenetik dihasilkan hewan yang
memiliki karakteryang diharapkan (breeding), pangan yang lebihsehat
dihasilkan lebih cepat (kualitas pangan)dan resistensi terhadap infeksi
bakteri yangtersebar bebas (resistensi penyakit).
• Bidang industri, produk baru (kambing yangmenghasilkan sutra laba-laba)
dapat diciptakan.
• Dalam bidang riset, memunculkan model risetbaru (mencit transgenik) dan
evolusi yangdipaksa (organisme baru dengan karakter yanglebih
diharapkan).

Anda mungkin juga menyukai