ALAMI
(Tugas Makalah Manajemen Usaha Ternak Daging)
Oleh:
Kelompok VI B
Murdani 1514141006
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa kita
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Usaha
Dalam penulisan ini diharapkan penulis dapat mengetahui pemanaatan urine sapi
menjadi pupuk organik dan pestisida alami. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran agar makalah ini lebih bermanfaat bagi khalayak ramai.
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kimia oleh petani. Pestisida kimia menyebabkan kerusakan pada struktur tanah
dan organisme yang berada di dalam tanah. Tidak semua organisme di dalam
Selain itu, penggunaan pestisida bisa juga membuat hama menjadi resinten
dalam konsentrasi yang lebih agar hama yang menyerang tanaman dapat teratasi.
Ini akan memicu penumpukan zat kimia di lahan pertanian yang membuat lahan
Hasil sampingan usaha dari daunia peterternakan yaitu berupa limbah padat
(feses) dan limbah cair (urine). Selama ini baru limbah padat yang sudah
dimanfaatkan untuk pupuk sedangkan untuk limbah cair masih sangat terbatas
alami yang ramah lingkungan menggantikan fungsi dari pestisida kimia yang
berbahaya bagi lingkungan. Karena pestisida organik mudah terurai oleh bakteri
Dari segi ekonomi, harga pestisida kimia cukup sulit dijangkau oleh petani yang
pestisida dari urine sapi ini akan mampu menekan biaya perawatan tanaman
mereka dan hasil panen pun tetap melimpah ruah. Dengan menggunakan urine
sapi sebagai pestisida dan pupuk organic. Selain bisa mengurangi limbah di
kandang, hal ini juga bisa mengurangi kerusakan lahan pertanian yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
masalah :
1. Apa kandungan urine sapi sehinga bisa dimanfaatkan menjadi pupuk dan
pestisida organik?
pestisida organik?
4. Apa kelebihan dan kekurangan urine sapi sebagai pupuk dan pestisida
organik?
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
Urine sapi merupakan zat-zat yang disekresikan melalui ginjal, zat-zat yang
diserap dan bahkan telah dimetabolisme oleh sel-sel tubuh kemudian dikeluarkan
melalui ginjal dan saluran urin. Urine sapi hanya dibiarkan terbuang dengan
percuma oleh para petani, biasanya petani hanya menampung kotoran dari sapi
sebagai pestisida alami karena kandungan zat hara pada urine sapi, terutama
kandungan nitrogen, fosfor, kalium, dan air lebih banyak. selain itu, urine
mempunyai zat pengatur tumbuh dan mempunyai sifat penolak hama atau
penyakit tanaman.
kelebihan pestisida urine sapi adalah bisa menekan biaya perawatan tanaman dan
bisa memaksimalkan limbah yang tidak digunakan. Selain itu, pestisida dari urine
Prinsip dari fermentasi ini adalah bahan limbah organik dihancurkan oleh mikroba
dalam kisaran temperatur dan kondisi tertentu yaitu fermentasi. karena dapat
meningkatkan kandungan hara yang terdapat pada urine tersebut yang dapat
menyuburkan tanaman
Table 1. Jenis dan kandungan zat hara pada beberapa kotoran ternak padat dan
cair
Nama ternak dan Nitrogen
Fosfor (%) Kalium (%) Air (%)
bentuk kotorannya (%)
Kerbau –padat 0.60 0.30 0.34 85
Kerbau –cair 1.00 0.15 1.50 92
Sapi –padat 0.40 0.20 0.10 85
Sapi –cair 1.00 0.50 1.50 92
Kambing –padat 0.60 0.30 0.17 60
Kambing –cair 1.50 0.13 1.80 85
Domba –padat 0.75 0.50 0.45 60
Domba –cair 1.35 0.05 2.10 85
Sumber : Lingga, 1991
Berdasarkan tabel 1 tampak bahwa kandungan zat hara pada urine sapi, terutama
jumlah kandungan nitrogen, fosfor, kalium, dan air lebih banyak jika
dibandingkan dengan kotoran sapi padat yang telah lebih banyak dimanfaatkan
sebagai pupuk organik. Selain itu banyak penelitian, diantaranya adalah Anty
(1987) yang melaporkan bahwa urine sapi mengandung zat perangsang tumbuh
Karena baunya yang khas urine ternak juga dapat mencegah datangnya berbagai
hama tanaman sehingga urine sapi juga dapat berfungsi sebagai pengendalian
hara pada urine sapi yaitu 0,52 % N, 0,01 % P, dan 0,56 % K. Urine ternak terdiri
90 – 95% air dan sisanya berupa bahan padatan serta kandungan amoniaknya
sangat tinggi yang harus dihilangkan dulu sebelum diaplikasi pada tanaman.
Apabila kandungan amoniak tinggi pada urine sapi ini masih ada, maka tidak bisa
Nitrogen adalah salah satu unsur makro dalam tanah yang berfungsi bagi
2) Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali
Fosfor merupakan hara makro dan esensial bagi pertumbuhan tanaman. Fosfor
sebagian besar terikat oleh partikel tanah, sebagian sebagai fosfor organik dan
hanya sedikit dalam bentuk anorganik yang tersedia bagi tanaman. Pada tanah
penggenangan membantu terjadinya proses reduksi feri fosfat menjadi fero fosfat,
dan transfer energi yang terkait dalam proses metabolisme tanaman (Dobermann
dan Fairhurst, 2000). Hara P sangat diperlukan tanaman padi terutama pada saat
Kalium (K) merupakan unsur ketiga yang penting setelah N dan P. Kalium
penyakit.
Kandungan unsur hara pada urine sapi selain bisa digunakan sebagai pupuk, dapat
juga dimanfaatkan untuk pestisida organik, urin sapi dicampur bahan alami
tambahan lain lalu difermentasikan agar bisa dijadikan pestisida organik. Urine
sapi, kerbau atau kambing mempunyai sifat anti bakteri dan jamur. Untuk
menggunakan urine sebagai pestisida organik. Selain itu, urine dapat dipakai
untuk penolak rayap. Dibandingkan urine dari binatang pemakan daging, urine
binatang pemakan tumbuhan lebih baik karena kadar urea, CO(NH2)2 lebih
rendah.
Organik
Urine sapi dapat dijadikan dan dimanfaatkan sebagai pupuk dan pestisida organik
metabolisme (enzim, jasad renik secara oksidasi, reduksi, hidrolisa, atau reaksi
kimia lainnya) yang melakukan perubahan kimia pada suatu subsrat organik
Prinsip dari fermentasi ini adalah bahan limbah organik dihancurkan oleh mikroba
dalam kisaran temperatur dan kondisi tertentu yaitu fermentasi. Studi tentang jenis
bakteri yang respon untuk fermentasi telah dimulai sejak tahun 1892 sampai
sekarang. Ada dua tipe bakteri yang terlibat yaitu bakteri fakultatif yang
bakteri obligate yang respon dalam proses dekomposisi akhir dari bahan organik
yang menghasilkan bahan yang sangat berguna dan alternatif energi pedesaaan.
Pada proses fermentasi urine terdapat kelebihan jika dibandingkan dengan urine
yang tidak difermentasi, yaitu meningkatkan kandungan hara yang terdapat pada
urine tersebut yang dapat menyuburkan tanaman. Selain itu, bau urine yang telah
difermentasi menjadi kurang menyengat jika dibandingkan dengan bau urine yang
belum difermentasi.
Akan tetapi fermentasi urin sebagai pupuk organik cair yang dilakukan oleh
a) Tidak semua N diubah menjadi bentuk yang mudah dihisap akan tetapi
c) N yang sangat tinggi (48 %). Banyak terdapat dalam air kencing sangat
a) Alat:
1) ember/drum,
2) plastik,
3) karet/pengikat.
b) Bahan:
Bahan – bahan jahe, lengkuas, kunyit, temu ireng, temulawak dan kencur (empon-
empon) berfungsi untuk menghilangkan bau urine sapi dan memberi rasa yang
tidak disukai hama tanaman. Gula berguna dalam proses fermentasi dan
kedelai berfungsi untuk memperkaya unsur hara yang terdapat dalam pupuk cair
dicampur dengan semua bahan yang lain didalam ember atau drum plastik, yang
perlu dingat pengisian jangan sampai penuh. Lalu ditutup rapat dan didiamkan
selama 3 minggu. Setiap hari 2 kali atau tiap pagi dan sore tutup dibuka untuk
Pupuk cair yang telah jadi, dapat langsung digunakan yaitu : 1 liter pupuk cair
urine sapi dicampur 10 liter air lalu disemprotkan ke tanaman. Pupuk cair urine
sapi ini disimpan paling baik selama 12 hari dan harus tertutup rapat agar kadar
Untuk membuat obat pembasmi hama (pestisida) perlu bahan bahan berikut :
a) Bahan
4) 5 kg gula merah
5) 3 kg kencur
6) 0,5 kg kunyit
7) 1 kg temu lawak
b) Cara membuat :
atau di tumbuk sampai halus. Bahan – bahan kencur, kunyit, dan temulawak
(empon-empon) berfungsi untuk menghilangkan bau urine sapi dan memberi rasa
yang tidak disukai hama tanaman. Gula berguna dalam proses fermentasi dan
dimasukkan dalam tong plastic kemudian diaduk sampai rata dan tong tersebut
ditutup. Setiap dua hari sekali tutup tong dibuka dan diaduk hingga merata dan
sampai hari ke 20 atau 25 sudah jadi dan berbau tape. Pestisida siap diaplikasikan
ke tanaman.
Dosis pemakaian pupuk organik dari urine sapi tergantung pada jenis tanaman
yang ditanam. Pupuk cair urine sapi ini dapat digunakan pada berbagai tanaman
Pada tanaman padi penyemprotan dilakukan pada umur 14-21 hari setelah tanam,
25-30 hari setelah tanam dan pada fase primordia (45 hari setelah tanam) saat
sudah ada satu tanaman yang mengeluarkan bunga. Pada tanaman hortikultura
penyemprotan dilakukan pada umur 14-21 hari setelah tanam (terdapat 3-4 helai
daun) dan pada saat pembentukan bunga. Untuk benih/ biji direndam selama
pada tanaman yang terserang penyakit tungro atau bercak cokelat tanpa harus
Organik
Manfaat penggunaan pupuk cair urine sapi yaitu: meningkatkan kesuburan tanah,
(rasa, nilai gizi, jumlah), menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman,
Adapun kelebihan pestisida urine sapi adalah bisa menekan biaya perawatan
tanaman dan bisa memaksimalkan limbah yang tidak digunakan. Selain itu,
pestisida dari urine sapi juga aman dan tidak mencemari lingkungan. Selain
mempunyai kelebihan, pupuk organik dan pestisida dari urine sapi ini mempunyai
kekurangan, walaupun pupuk organik cair dari urin sapi merupakan pupuk yang
ramah lingkungan karena berasal dari senyawa organik yang dapat diuraikan oleh
kendala karena memiliki kandungan hara makro dan mikro rendah sehingga harus
diberikan dalam jumlah yang banyak dan pestisida dari urine sapi ini hanya bia
digunakan untuk hama hama tertentu, seperti hama tungro, bercak daun, dan lain
lain.
BAB III
KESIMPULAN
1. Urin sapi mengandung unsur N, P, dan K yang merupakan unsur makro yang
2. Urine sapi dapat dijadikan dan dimanfaatkan sebagai pupuk dan pestisida
3. Untuk pengaplikasian pestisida dan pupuk organik dari urine sapi dilakukan
kandungan hara makro dan mikro rendah sehingga harus diberikan dalam
jumlah yang banyak dan pestisida dari urine sapi ini hanya bia digunakan
Anty, K. 1987. Pengaruh Urine Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Lingga, P.1991. Jenis Kandungan Hara pada Beberapa Kotoran Ternak. Pusat
Marlina, N., Saputro, A., Amier, N., 2012. Respons Tanaman Padi (Oryza sativa
Winarno, F.G., 1990. Tempe, Misteri Gizi dari Jawa, Info Pangan. Teknologi