Biotechnology
Kelompok 7
Sumber : Pinterest
Pronuclear
Infection
• Saat ini teknik yang paling sering digunakan karena kesuksesannya yang tinggi yaitu
transfection dimana injeksi mikro dilakukan kedalam pronukleus telur yang telah
dibuahi.
• Injeksi ini dilakukan dengan menggunakan jarum yang terbuat dari kaca dan dibuat
dengan halus sehingga yang memungkinkan injeksi DNA murni ke dalam sel telur yang
telah dibuahi
• Telur-telur tersebut kemudian dipindahkan melalui pembedahan ke induk pengganti dan
disinkronisasi dengan hormon.
Urutan Pembuatan Hewan Transgenik
1. Identifikasi 6. Demonstrasi
dan konstruksi injeksi gen di
gen asing lingkunagn
Sejarah Singkat
• Rekayasa genetika ini berawal dari penemuan hormon pertumbuhan yang ada di
kelenjar pituitari hewan. Hormon ini berpengaruh besar terhadap mamalia.
• Pada tahun 1980 gen pertumbuhan sapi somatotropin (BST) berhasil diisolasi dan
ditransfer ke bakteri. Saat sapi kembali disuntikkan hormon ini produksi susunya
meningkat 10-30%.
• Namun, BST dalam susu yang dihasilkan tidak terbukti mengalami peningkatan yang
signifikan.
• Studi yang sama yang meneliti somatrotopin babi (PST) menyatakan bahwa hormon ini
dapat mengurangi lemak tubuh sebanyak 80% dan peningkatan efisiensi pakan
meningkat sebesar 20%.
• Persetujuan BST tahun 1993 oleh US food merupakan biotek pertama dalam bidang
farmasi
PRODUKSI
BST
Di USA saat ini sedang mengembangngkan vaksin baru dengan meneliti DNA kuda terhadap virus West
Nile.
Di UK telah dibuat vaksin Paracox 5 sebagai antibiotik terhadap protozoa Eimiria yang menyebabkan
koksidiosis pada unggas.
Transplantasi Organ Hewan pada Manusia
• Dalam beberapa dekade terakhir keterampilan medis telah memungkinkan berbagai
transplantasi organ manusia, seperti ginjal, jantung, paru-paru dan hati.
• Namun, di seluruh dunia ada daftar tunggu besar dengan donor yang jauh dari
permintaan.
• Selain penolakan, para ilmuwan harus khawatir tentang infeksi, karena babi membawa virus
yang berpotensi menyebabkan penyakit manusia atau epidemi.
• Namun, para peneliti telah melakukan berbagai rekayasa untuk mengatasi penolakan tersebut,
dan sel-sel babi telah digunakan dalam berbagai percobaan dengan manusia, tanpa tanda-
tanda retrovirus babi.
Mengapa Babi ?
• Ada banyak hal yang dilakukan pada nyamuk dan serangga untuk melawan
penyakit manusia seperti malaria, demam berdarah dan penyakit Chagas,
rekayasa lebah madu yang tahan parasit, dan ulat sutera yang
menghasilkan sutera yang lebih kuat.
• Uji coba lapangan terbatas telah diizinkan di AS untuk hama pertanian, mis.
cacing gelang (nematoda), tungau (arakhnida), dan bollworm (serangga).
Drosophila melanogaster , sering digunakan dalam
studi modifikasi genetik
• Di sektor pertanian, salah satu faktor penting pada proses produksi tanaman pangan ialah
perlindungan tanaman terhadap hama, karena serangga hama sering menyerang secara tiba-
tiba sehingga dapat menggagalkan panen dan merusak hasil pertanian.
• Salah satu teknik pengendalian hama yang sering digunakan ialah dengan insektisida, teknik ini
kurang efektif karena timbul fenomena resistensi, terbunuhnya flora dan fauna bukan sasaran
dan pencemaran lingkungan.
• Teknik ini meliputi iradiasi koloni serangga di laboratorium dengan sinar γ, n atau x, kemudian
secara periodik dilepas di lapang sehingga tingkat kemungkinan perkawinan antara serangga
steril dan serangga fertil makin menjadi bertambah besar dari generasi pertama ke generasi
berikutnya dan berakibat menurunnya persentase fertilitas populasi serangga di lapang.
• Faktor yang dianggap menyebabkan kemandulan pada serangga iradiasi ialah
mutasi lethal dominan.
• Dalam hal ini inti sel telur atau inti sperma mengalami kerusakan sebagai akibat
iradiasi sehingga terjadi mutasi gen.
• Mutasi lethal dominan tidak menghambat proses pembentukan gamet jantan
maupun betina, dan zygot yang terjadi juga tidak dihambat namun embrio akan
mengalami kematian.
• Prinsip dasar mekanisme kemandulan ini untuk selanjutnya dikembangkan
sebagai dasar pengembangan teknik pengendalian hama yang disebut Teknik
Serangga Mandul / Steril
Pelepasan Serangga yang membawa Lethals Dominan
(Release of Insects carrying Dominant Lethals (RIDL))
• Strategi kontrol menggunakan serangga rekayasa genetika yang memiliki (membawa) gen mematikan
dalam genomnya (DNA organisme).
• Gen mematikan menyebabkan kematian dalam suatu organisme, dan gen RIDL hanya membunuh
serangga muda, biasanya larva atau kepompong.
• Serupa dengan bagaimana pewarisan mata cokelat dominan pada mata biru, gen mematikan ini dominan
sehingga semua keturunan serangga RIDL juga akan mewarisi gen mematikan.
• Gen mematikan ini memiliki saklar on dan off molekuler, yang memungkinkan serangga RIDL ini
dipelihara.
• Gen yang mematikan dimatikan ketika serangga RIDL dibesarkan secara massal dalam serangga, dan
dihidupkan ketika mereka dilepaskan ke lingkungan.
• RIDL jantan dan betina dilepaskan untuk kawin dengan jantan liar dan keturunannya mati ketika mereka
mencapai tahap larva atau kepompong karena gen yang mematikan. Ini menyebabkan populasi serangga
jatuh.
• Teknik ini sedang dikembangkan untuk beberapa serangga dan untuk serangga lain telah diuji di
lapangan. Ini telah digunakan di Kepulauan Grand Cayman, Panama, dan Brasil untuk mengendalikan
vektor nyamuk DBD, Ae. aegypti. Ini sedang dikembangkan untuk digunakan dalam ngengat diamondback
( Plutella xylostella ), medfly dan lalat zaitun.
Kriteria diperlukan untuk Keberhasilan rapid methods
•
ImmunoAssay didasarkan atas ikatan spesifik antara
antigen (Ag) dan antibodi (Ab)
Ag yang telah diketahui akan bereaksi/berikatan dengan Ab
yang belum diketahui di dalam serum
Sebaliknya Ab yang telah diketahui dapat digunakan untuk
mendeteksi Ag dalam serum pasien
•
Reaksi Ag-Ab dapat diamati atas terbentuknya presipitasi,
aglutinasi atau dengan bantuan label tertentu, misalnya label
radioaktif , label enzims dll
ANTIBODI MONOKLONAL
Antibodi monoklonal merupakan senyawa yang homogen, sangat spesifik dan dapat diproduksi
dalam jumlah yang sangat besar sehingga sangat menguntungkan jika digunakan sebagai alat
diagnostic. Antibodi monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon
sel-sel positif sejenis . Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda;
penghasil sel positif limpa dan sel mieloma) yang dikultur
Pembuatan
Antibodi
Monoklonal
Produk Antibodi Monoklonal
Trastuzumab merupakan antibodi monoklonal yang
menghambat reseptor HER2 (Human Epidermal growth
factor Receptor pada kanker payudara. Reseptor HER2
mampu untuk membentuk heterodimer. Bentuk
heterodimer tersebut merupakan hasil dari kombinasi
antara reseptor HER2 dengan berbagai reseptor lain
dalam family HER, sehingga membentuk kompleks
reseptor heterodimer.
Trastuzumab dikembangkan oleh
perusahaan biotek Genentech dan
memperoleh persetujuan FDA pada
bulan September 1998. Obat ini
pertama kali ditemukan oleh para
ilmuwan termasuk Dr Axel Ullrich dan
Dr H. Michael Shepard. Di UCLA
Trastuzumab Jonsson Comprehensive Cancer
Center.
Pertuzumab adalah antibodi
monokonal yang sedang diteliti untuk
kanker payudara HER2 tahap awal dan
tahap lanjut. Obat ini disebut“HER2
dimerisation inhibitor” (HDI),
penghambat pemasangan reseptor HER2
Harga : $3.658 per 420mg vial dengan reseptor lain.
Nimotuzumab merupakan antibodi monoklonal
IgG1 dengan target Epidermal Growth Factor
Receptor (EGFR) yang teroptimisasi. Nimotuzumab
diproduksi oleh CIMAB S.A di Kuba.
APLIKASI BIOTEKNOLOGI HEWAN
TRANSFER EMBRIO
X Embri
o
Sperma
Sel telur Pejantan
Sapi Unggul
Donor
Resipie
n
TE
Embrio umur 7
hari
Sapi Donor
EMBRIO Semen Pejantan Unggul
Transfer embrio
resipien resipien
PROSES PRODUKSI EMBRIO
Simple Portfolio
Presentation
BAYI TABUNG
Bayi tabung atau
fertilisasi in vitro (IVF)
adalah teknik pembuahan
sel telur oleh sel sperma
di luar tubuh. IVF
digunakan untuk
menangani masalah
infertilitas seperti kualitas
sperma yang rendah atau
kerusakan tuba fallopi.
PROSES BAYI TABUNG
Stimulasi Ovarium
Pada tahap ini isteri diberi obat yang merangsang indung telur,
sehingga dapat mengeluarkan banyak ovum dan cara ini berbeda
dengan cara biasa, hanya satu ovum yang berkembang dalam setiap
siklus haid. Obat yang diberikan kepada isteri dapat berupa obat makan
atau obat suntik yang diberikan setiap hari sejak permulaan haid dan
baru dihentikan setelah ternyata sel-sel telurnya matang. Pematangan
sel-sel telur dipantau setiap hari dengan pemeriksaan darah isteri, dan
pemeriksaan ultrasonografi (USG). Ada kalanya indung telur gagal
bereaksi terhadap obat itu. Apabila demikian, pasangan suami-isteri
masih dapat mengikuti program bayi pada kesempatan yang lain,
mungkin dengan obat atau dosis obat yang berlainan.
Pematangan oosit (sel telur dalam ovarium)
Sebelum sel telur diambil dan dipindahkan ke rahim isteri, telur harus
menyelesaikan pertumbuhan dan perkembangannya terlebih dulu.
Untuk memicu pematangan oosit tersebut, isteri akan diberi suntikan
human chorionic gonadotropin (hCG) guna pematangan telurnya
maksimal.
Suntikan hormon ini dilakukan sebanyak satu kali dan harus dilakukan
pada waktu yang tepat. Karena jika dilakukan terlalu dini, telur bisa
menjadi tidak cukup matang.
Namun, jika suntikan dilakukan terlalu lama, telur akan menjadi terlalu
tua dan tidak bisa berbuah dengan baik.
Untuk melihat kapan waktu yang tepat dalam melakukan suntikan,
maka diperlukan melakukan ultrasound kembali.
Pengambilan sel telur (ovum retrieval)
Pengambilan telur baru bisa dilakukan sekitar
34-36 jam setelah Mama menerima suntikan
hCG. Agar tidak merasakan sakit saat
pengambilan telur, maka perlu adanya
anestesi.
Kemudian, USG transvaginal dilakukan untuk
memandu dokter dalam pengambilan telur.
Pengambilan telur dilakukan menggunakan
jarum yang akan menghisap folikel dalam
ovarium. Nantinya, hanya akan ada satu oosit
(telur) tiap satu folikel yang diambil dari
ovarium. Oosit ini kemudian akan dibawa ke
laboratorium untuk dilakukan pembuahan.
Pembuahan atau fertilisasi sel telur.
Inseminasi adalah saat dimana sperma
diperkenalkan ke telur, kemudian hasil
gabungan keduanya dimasukkan ke dalam
ruangan khusus.