Anda di halaman 1dari 10

TEKNOLOGI DNA

REKOMBINAN
“Peran dan Manfaat Teknologi
Rekombinan Pada Peternakan
dan Industri”
Kelompok 2 :
1. Nadya Al ’Aina (A1C120026)
2. Fika Nurul Khasanah (A1C120030)
3. Anastasya Renata H. (A1C120032)
Apakah Teknologi DNA Rekombinan itu ?
Teknologi DNA rekombinan merupakan kumpulan teknik atau metode yang
digunakan untuk mengkombinasikan gen-gen di dalam tabung reaksi. Teknik-teknik
tersebut meliputi:
1. Teknik untuk mengisolasi DNA
2. Teknik untuk memotong DNA
3. Teknik untuk menggabung atau menyambung DNA
4. Teknik untuk memasukkan DNA ke dalam sel hidup
Kumpulan teknik-teknik atau metode-metode yang telah dikembangkan oleh para
ilmuwan telah memungkinkan bagi kita untuk: mengisolasi DNA dari berbagai organism,
menggabungkan DNA yang berasal dari organisme yang berbeda sehingga terbentuk
kombinasi DNA (DNA rekombinan), memasukkan DNA rekombinan ke dalam sel
organisme prokariot maupun eukariot hingga DNA rekombinan tersebut dapat bereplikasi
dan bahkan dapat diekspresikan.
A. Peran dan Manfaat Teknologi Rekombinan
Pada Peternakan
Penerapan Bioteknologi Dalam Bidang Peternakan Antara Lain:
• Transpalasi Nukleus (Kloning)
Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi kloning yaitu teknologi yang digunakan
untuk menghasilkan individu duplikasi (mirip dengan induknya). Teknologi kloning telah
berhasil dilakukan pada beberapa jenis hewan. Salah satunya adalah pengkloningan
domba yang dikenal dengan domba Dolly. Melalui kloning hewan, beberapa organ
manusia untuk keperluan transplantasi penyembuhan suatu penyakit berhasil dibentuk.

• Iseminasi Buatan
Teknik ini dikenal dengan nama kawin suntik, suatu teknik untuk memasukkan sperma
yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke
dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus.
• Transfer Embrio
Transfer embrio tidak hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan,
melainkan potensi betina berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal.
Teknik TE ini, betina unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan
embrio yang untuk selanjutnya bisa ditransfer pada induk titipan dengan kualitas yang
tidak perlu bagus tetapi memiliki kemampuan untuk bunting. Embrio yang didapat
dapat langsung di transfer ke dalam sapi resipien atau dibekukan untuk disimpan dan
di transfer pada waktu lain.

• Genetic Engineering (Rekaya Genetik)


Rekayasa genetik atau rekombinan DNA merupakan kumpulan teknik-teknik
eksperimental yang memungkinkan peneliti untuk mengisolasi, mengidentifikasi, dan
melipatgandakan suatu fragmen dari materi genetika (DNA) dalam bentuk murninya.
Untuk pengembangan tanaman-tanaman pertanian maupun hewan-hewan ternak
dengan sifat unggul. Untuk tujuan ini dapat dilakukan melalui pengklonan atau
pemindahan gengen penyandi sifat-sifat ekonomis penting pada hewan maupun
tumbuhan, pemanfaatan klon-klon DNA sebagai marker (penanda) di dalam
membantu meningkatkan efisiensi seleksi dalam program pemuliaan.
• Hewan Transgenik
Beberapa hewan transgenic diproduksi untuk
mempunyai sifat ekonomis spesifik. Contoh, ternak
transgenic diciptakan untuk memproduksi susu yang
mengandung protein khusus manusia, dimana mungkin
dapat membantu dalam perawatan penyakit emphysema
pada manusia (penyakit pembengkakan paru-paru karena
pembuluh darah). - Hewan transgenic lainnya diproduksi
sebagai model penyakit (secara genetic hewan dimanipulasi
untuk menunjukkan gejala penyakit sehingga perawatan
efektif dapat dipelajari). Contoh, ilmuwan Harvard membuat
terobosan besar secar ilmiah ketika mereka diterima sebuah
paten U.S. untuk keahlian tikus secara genetic, dimana tikus
membawa gen yang mengembangkan variasi kanker
manusia.
B. Peran Dan Manfaat Teknologi DNA Rekombinan pada
Industri
Pada tahun 2001, ilmuwan di Canada menyambung gen laba-laba ke dalam sel penghasil
susu kambing. Kambing mulai menghasilkan strand seperti serabut sutra saat pemerahan
susu. Dengan mengekstrak polimer strand dari susu dan menenunnya menjadi benang,
kemudian ilmuwan membuatnya menjadi mengkilat, keras, dan fleksibel dan
diaplikasikan pada pembuatan kain, kasa steril, dan string raket tenis. Mikroorganisme
telah dirancang untuk meproduksi varietas protein yang dapat memproduksi enzimuntuk
mempercepat reaksi kimia pada industri.

Berikut merupakan kegunaan teknologi DNA rekombinan dalam bioteknologi industry :


> Proses membuat minuman/makanan
> Detergen (protease)
> Perasa, Pewarna
> Asid organik
> asam amino
> Vitamin
> Enzim
Permasalahan
1. Transfer materi genetik dengan teknologi rekombinan DNA merupakan suatu metode
penemuan baru untuk menghasilkan ternak. Teknologi ini digunakan untuk
mengembangkan misalnya sapi transgenik yang mempunyai laju pertumbuhan yang
tinggi dan kualitas daging yang baik dan juga dapat menghasilkan domba transgenik
yang mempunyai bulu yang tebalMengapa hewan transgenik dijadikan andalan
sebagai hewan yang potensial dalam memajukan dunia peternakan?
2. Pemuliaan selektif adalah proses perkawinan dua organisme dari organisme yang
sama dengan karakter yang diinginkan. Teknologi DNA rekombinan atau rekayasa
genetika secara ringkas dapat diartikan sebagai teknik molekuler yang dengan tepat
mampu mengubah suatu molekul DNA, atau menggabungkan molekul DNA tertentu
dari sumber-sumber yang berbeda. Banyak pakar memandang rekayasa genetika
secara sederhana sebagai kelanjutan dari teknik pemuliaan selektif karena kedua
teknik itu pada dasarnya bertujuan untuk menggabungkan materi genetika dari sumber
yang berbeda untuk menghasilkan organisme yang memiliki sifat-sifat baru yang
berguna. Meskipun pada dasamya rekayasa genetika dan pemuliaan selektif memiliki
kesamaan, namun kedua teknik itu juga memiliki perbedaan-perbedaan. Menurut
saudara, apa yang menjadi pembeda antara keduanya? dan bagaimana pula
perbedaan cara kerjanya?
Permasalahan
3. Kloning merupakan langkah penggandaan (pembuatan tiruan yang sama persis) dari
suatu makhluk hidup dengan menggunakan kode DNA makhluk tersebut. Makhluk hidup
hasil kloning disebut klon. Kloning hewan telah muncul sejak awal tahun 1900,sampai saat
ini telah banyak peneliti yang melaporkan keberhasilannya membuat hewan clone yang
dihasilkan dari teknik transplantasi inti sel somatik hewan yang berhasil diproduksi
jumlahnya cukup banyak diantaranya adalah domba, sapi, kambing, Kelinci, kucing dan
mencit lalu menurut teman teman apa saja yang mempengaruhi tingkat keberhasilan
kloning?
Video
Referensi
https://youtu.be/gmeSC2USwBw

https://youtu.be/Q6G_TJP1s5k
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai