Indah Puspita
Prodi S-1 Teknik Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Indonesia, Depok
ABSTRAK
Asam nukleat adalah polimer nukleotida yang memiliki peran untuk menyimpan serta
mentransfer informasi genetik dalam pewarisan sifat turunan. Asam nukleat dapat
ditemukan dalam semua sel hidup. Dewasa ini, aplikasi dari asam nukleat menarik perhatian
para ilmuwan dan terus berkembang dengan pesat. Aplikasi asam nukleat tersebut dapat
memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme
lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut. Bidang-bidang dalam aplikasi asam
nukleat, antara lain bidang pertanian dan peternakan; bidang perkebunan, kehutanan, dan
holtikultur; bidang farmasi dan industri; bidang lingkungan; serta bidang hukum dan forensik.
Aplikasi asam nukleat yang sedang populer, juga menimbulkan beberapa dampak negatif.
Meskipun demikian, aplikasi asam nukleat memberikan manfaat yang lebih banyak sehingga
seharusnya terus dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
KATA KUNCI: Asam Nukleat, DNA, RNA, Bioteknologi, Rekayasa Genetika, Teknologi DNA
Rekombinan, GNO, Tanaman Transgenik, Kloning, Fingerprints.
A. Bioteknologi
Aplikasi nyata dari asam nukleat adalah bioteknologi. Bioteknologi secara umum
berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi
tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen
dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat. Kemajuan ini ditandai
dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan,
DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, cloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetic maupun
kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Kemajuan di bidang
bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi perkembangan
teknologinya.
Gen yang ditransfer terletak pada plasmid Ti (tumor inducing). Segmen spesifik DNA
berintegrasi kedalam genom tanaman. Karena Agrobacterium tumefaciens merupakan
patogen tanaman, maka A. Tumefaciens yang digunakan sebagai vektor untuk
transformasi tanaman adalah jenis bakteri yang plasmid Ti telah dilucuti virulensinya,
sehingga sel tanaman yang ditransformasi oleh Agrobacterium dan yang mampu
beregenerasi akan membentuk suatu tanaman sehat hasil rekayasa genetik. Teknik
transformasi melalui media vektor Agrobacterium pada tanaman dikotil telah berhasil
dengan baik tetapi sebaliknya tidak bagi monokotil.
Di bidang peternakan hampir seluruh faktor produksi telah tersentuh oleh teknologi
DNA rekombinan, misalnya penurunan morbiditas penyakit ternak serta perbaikan kualitas
pakan dan bibit. Di samping itu, juga telah dihasilkan hormon pertumbuhan untuk sapi
(recombinant bovine somatotropine atau rBST), babi (recombinant porcine somatotropine
atau rPST), dan ayam (chicken growth hormone).
REFERENSI
Campbell N.A, Jane B. Reece, Lawrence G. Mitchell, 2000. Biologi. Edisi 5, jilid I. Jakarta:
Erlangga.
Duke University, DNA Microarray Overview [ppt], 2014. Dr. Holly Dressman. Terdapat pada:
<http://genome.genetics.duke.edu/STAT_talk_301.ppt> [diakses pada 15 Februari 2014]
Genetic Home Reference, 2014. Handbook : Help Me Understand Genetics Gene Therapy
[pdf] Lister Hill National Center for Biomedical Communications, U.S. National Library of
Medicine, National Institutes of Health, Department of Health & Human Services. Terdapat
pada: < http://ghr.nlm.nih.gov/handbook/therapy.pdf> [diakses pada 15 Februari 2014]
Iowa State University, [n.d.]. Marker Assisted Selection [pdf] Iowa State University Extension
and ISU Office of Biotechnology. Terdapat pada:
<http://www.biotech.iastate.edu/publications/mendel/ModuleIIP1.pdf> [diakses pada 15
Februari 2014]