PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
DNA (rekombinasi DNA) menjadi susunan DNA yang baru dengan cara
menambahkan karakter yang baru pada tanaman yang sebelumnya tidak ada
terhadap serangan hama dan penyakit serta ketahanan terhadap stress abiotik
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas pada penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
rekombinan
PEMBAHASAN
A. Definisi
enzim (enzim restriksi dan ligase) yang dapat melakukan pemotongan dan
melakukannya
penggabungan sel telur dan sperma (atau serbuk sarI dan putik pda tanaman)
pada metode pemuliaan selektif, dia dapat pula melakukan rekombinasi bahan
molekuler.
dan merekomendasi gen dari berbagai organisme yang berbeda yang juga
teknologi DNA rekombinan, atau dengan istilah yang lebih populer rekayasa
genetika, ini melibatkan upaya perbanyakan gen tertentu di dalam suatu sel
yang bukan sel alaminya sehingga sering pula dikatakan sebagai kloning gen.
B. Manfaat
bidang dari industri, peternakan pertanian bahkan kedokteran dan antara lain
dalam bumi
pembuatan plastic
memiliki nilai ekonomi) yang tidak begitu peka terhadap penyakit yang
penyakit ganas dan sangat menular pada sapi, domba, kambing, rusa
dan babi
Kloning berasal dari kata 'klon' dari bahasa Yunani yang berarti tunas
menghasilkan turunan yang sama sifat baik dari segi hereditasnya maupun
sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih
individu dengan materi genetik yang sama atau identic. Sumber lainnya lagi
organisme secara aseksual, bias melibatkan dua induk atau satu induk
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa kloning adalah suatu cara atau teknik
baru baik dari satu induk maupun dua induk yang turunannya memiliki materi
genetik yang sama sifat baik dari segi hereditas maupun penampakannya
Suatu fragmen DNA yang mengandung gen yang akan dikloning pertama-
tama diinsersikan dulu pada molekul DNA sirkular yang disebut sector untuk
tuan rumah biasanya berupa bakteri, maupun sel-sel jenis lainnya yang bisa
digunakan. Kemudian vector mengadakan replikasi dalam sel tuan rumah
maupun gen yang dia bawa. Ketika sel tuan rumah membelah, kopi molekul
koloni atau sel kloningan yang identic. Tiap-tiap sel dalam klon mengandung
Oleh karena DNA yang dimasukkan ke dalam sel inang bukan hanya
DNA rekombinan, maka harus diakukanya seleksi untuk memilih sel inang
atau gen yang diinginkan. Pada dasarnya ada tiga kemungkinan yang dapat
terjadi setelah transformasi dilakukan, yaitu (1) sel inang tidak dimasuki DNA
apa pun atau berarti transformasi gagal, (2) sel inang dimasuki vektor religasi
atau berarti ligasi gagal, dan (3) selinang dimasuki vektor rekombinan
dengan/tanpa fragmen sisipan atau gen yang diinginkan. Jika sel inang
kemungkinan kedua dan ketiga dilihat pula perubahan sifat yang terjadi pada
sel inang. Jika sel inang hanya memperlihatkan salah satu sifat di antara
dilakukan beberapa tahapan yang tercakup semua teknik di atas (1) Isolasi
sel. Dalam proses ini dapat dilakukan secara mekanis ataupun dengan cara
pelisisan sel hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan buffer nonosmotik,
serta deterjen yang kuat seperti triton X-100 atau dengan sodium dodesil
sulfat. Remukan sel yang diakibatkan oleh lisisnya sel dibuang dengan
serta organel target. Yang pada akhirnya didapatlkan DNA yang nantinya
Plasmid pada umumnya berada dalam struktur tersier yang sangat kuat atau
kromosom ikatan antara kedua untaiannya lebih longgar. Hal ini akan
ditemukannya istem restriksi dan modifikasi DNA pada bakteri E. coli, yang
untuk menginfeksi dua strain E. coli, yakni strain K dan C. Jika l yang telah
untuk mereinfeksi strain C, maka akan diperoleh l progeni yang lebih kurang
sama banyaknya dengan jumlah yang diperoleh dari infeksi pertama. Dalam
hal ini, dikatakan bahwa efficiency of plating dari strain C ke strain C adalah
EOP sebesar 1, baik ketika direinfeksikan pada strain K maupun pada strain
bertujuan untuk mencegah agar tidak merusak DNA. Selain itu strain tersebut
pada urutan tertentu yang merupakan recognition sites bagi enzim tersebut.
dalam arti setiap fragmen DNAnya harus dapat disambungkan dengan DNA
vektor yang sudah berbentuk linier. (3) Tahap penyambungan DNA terdapat
ini akan diperoleh ujung lengket buatan, yang selanjutnya dapat diligasi
menggunakan DNA ligase. Aktiviotas enzim ini berada pada suhu 37 oC.
namun, proses penyambungan biasa dilakukan ada suhu 4 dan 15oC. (4)
dan DNA vektor serta analisis hasil ligasi molekul-molekul DNA dengan
menggunakan Teknik elektroforesis. Dalam hal ini pada campuran reaksi
fragmen DNA genomik dan DNA plasmid yang tidak terligasi satu sama lain.
yang dapat terjadi setelah transformasi dilakukan, yaitu sel inang tidak
dimasuki DNA apa pun atau berarti transformasi gagal,sel inang dimasuki
vektor religasi atau berarti ligasi gagal, dan sel inang dimasuki vektor
rekombinan dengan atau tanpa fragmensisipan atau gen yang diinginkan. Jika
sel inang memperlihatkan dua sifat marker vektor, maka dapat dipastikan
dan transduksi. Prosesnya adalah ketika sebuah sel bakteri pecah atau lisis
bergantung pada kompetensi sel. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
diantaranya adalah:
1. Homologous recombination
- Meningkatkan keragaman
- DNA splicing
3. Transposition
PENUTUP
A. KESIMPULAN
molekul DNA yang sudah ada dengan cara enzimatik atau kimiawi dan
molekul DNA rekombinan dari sel inang, dan analisis DNA rekombinan.
B. SARAN
Makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna masih bnyak
kekurangan dari segi kosa kata, tutur Bahasa hingga informasi yang
literatur atau informasi yang lebih banyak yang membahas makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Marwanto
http://rosidmarwanto.blogspot.com/2013/05/seleksi-transforman-dan-seleksi.html
Muladno. 2002. Seputar Teknologi Rekayasa Genetika. Pustaka Wirausaha Muda,
Bogor. 123
pp.
Murdiyatmo, U. 1992. Kloning dan over ekspresi struktural dehalogenase dari
Pseudomonas
cepacia MBA4 pada E. coli. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan
Pengembangan
Bioteknologi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi. LIPI. Bogor. p.
98-109.
Kloning, aplikasi dari teknologi DNA Rekombinan
Istyhafid
https://greatminds2.wordpress.com/2010/04/17/kloning-aplikasi-dari-
teknologi-dna-rekombinan
Herman, m. 2016. “Aplikasi Tekmnik Rekayasa Genetik Dalam Perbaikkan