Anda di halaman 1dari 5

MENGKAJI JURNAL

Judul PENGAMBILAN MINYAK BIJI ALPUKAT DENGAN


METODE EKSTRAKSI
Nama jurnal TEDC Jurnal ilmiah berkala
Volume dan halaman Vol 12. No. 1 ISSN: 1978-0060
Tahun terbit 2018
Penulis Lusi Marlina,Dian Wahyu Pratama
Reviewer Nelly Aryanti, Oriza Shalzativa
Tanggal reviewer 09-05-2023
Tujuan penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan minyak biji
alpukat yang didapatkan dengan metode ekstraksi
menggunakan pelarut n-heksana dengan variabel proses
volume pelarut, berat biji, dan waktu ekstraksi dengan tujuan
mengetahui pengaruh variabel proses terhadap yield, densitas,
asam lemak bebas, dan angka asam minyak biji alpukat.

Hipotesis penelitian Dilakukan analisa %yield, densitas, asam lemak bebas


(%ALB), dan angka/bilangan asam.

Metodologi penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu memberikan gambaran


secara kualitatif Minyak pada biji alpukat. Proses pengambilan
minyak biji alpukat dilakukan dalam beberapa tahapan. Per-
treatment dengan pengecilan ukuran dan pengeringan raw
material kemudian di ekstrak dengan menggunakan pelarut n-
heksana dan pemurnian menggunakan destilasi.
Pembahasan  Biji alpukat memiliki kandungan minyak sebesar 15%
- 25%. Minyak biji alpukat mempunyai manfaat
terhadap kesehatan seperti mengendalikan berat badan
(baik untuk menurunkan berat badan) dan juga untuk
kecantikan. Biji alpukat juga memiliki potensi karena
potensinya tinggi bahkan biji alpukat memiliki
kandungan minyak yang cukup tinggi sehingga biji
alpukat dapat dijadikan sebagai sumber minyak nabati.
 Ekstraksi merupakan suatu metode untuk memperoleh
minyak atau lemak dari bahan yang diprediksikan
mengandung minyak atau lemak. Prinsip dari kerja ini
adalah ektraksi dengan melarutkan minyak dalam
pelarut minyak atau lemak. Variabel – variabel yang
mempengaruhi proses ekstraksi yaitu : Jumlah solvent
Suhu ekstraksi Jenis solvent Ukuran partikel solid
Waktu kontak
 Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dan
pemurnian dari cairan yang mudah menguap untuk
senyawa cair, yaitu suatu cara yang mendahului
penguapan senyawa cair dengan memanaskannya, lalu
mengembunkan uap yang terbentuk akan ditampung
dalam wadah yang terpisah untuk memperoleh destilat.
Proses yang terjadi pada destilasi ini adaplah
perubahan dua fasa cair yang menjadi fase uap atau
gas dengan pendidihan dan kondensasi pengembunan,
tetapi destilasi bukan merupakan dua urutan proses
penguapan dan kondensasi. Tekanan uap selalu
bertambah dengan kenaikan suhu
 Destilasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu destilasi
sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, dan
destilasi vakum.
1. Destilasi sederhana dasar pemisahannya adalah
perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu
komponen yang bersifat volatile.
2. Destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-
komponen cair dua atau lebih,dari suatu larutan
berdasarkan perbedaan titik didihnya
3. Destilasi uap merupaka suatu cara untuk memisahkan
dan memurnikan senyawa organik yang tidak atau
sukar larut dalam air serta memisahkan zat yang
mempunyai tekanan uap relatif rendah (5-10 mg Hg)
pada sekitar 100 oC
 Destilasi vakum adalah proses pemisahan yang
digunakan untuk cairan yang terurai dekat titik
didihnya sehingga untuk memisahkan dari
komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi
sederhana.
Metode Parameter pengujian karakteristik minyak biji
alpukat
1. Densitas Densitas merupakan pengukuran massa
setiap suatu volume benda. Semakin tinggi
Densitas suatu benda, maka semakin besar juga
massa setiap volumenya. Densitas ratarata setiap
benda yang merupakan total massa dibagi total
volumenya.
2. Asam Lemak Bebas (ALB) merupakan suatu asam
yang dibebaskan pada proses hidrolisis oleh enzim.
Proses hidrolisis dikatalis oleh enzim lipase yang
juga terdapat pada buah, tetapi berada diluar sel
yang mengandung minyak.
3. Angka/bilangan asam merupakan ukuran dari
jumlah asam bebas yang dihitung berdasarkan
bobot molekul asam lemak atau campuran asam
lemak.
Hasil penelitian Dari Analisa %Yield Minyak Biji Alpukat didapatkan
Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa semakin lama waktu
ekstraksi, maka %yield minyak biji alpukat yang
dihasilkan akan meningkat. Dengan waktu ekstraksi 90
menit memperoleh hasil lebih tinggi yaitu 32,8% (250ml)
dan 14,9% (200ml). sedangkan hasil terendah dari waktu
ekstraksi 45 menit diperoleh 13,4% (250ml) dan 10,1%
(200ml).
Pada Analisa Densitas Minyak Biji Alpukat. hasil densitas
meningkat dengan seiringnya bertambah variabel waktu
ekstraksi dan volume pelarut. Hasil densitas terendah yang
diperoleh yaitu 0,7 gr/ml dan hasil densitas tertinggi yang
diperoleh yaitu 0,74 gr/ml. Hasil densitas yang didapatkan
pada penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa variabel
yang dipakai, terlebih pada variabel lama waktu ekstraksi
dan volume pelarut. Dari data analisa yang didapat, maka
dinyatakan jika waktu ekstraksi lebih lama, maka densitas
yang dihasilkan akan lebih besar.
Pada Analisa Asam Lemak Bebas (%ALB) Minyak Biji
Alpukat Perolehan data yang didapatkan mengenai asam
lemak bebas (%ALB) dari minyak biji alpukat. pada
penilitian kali ini %ALB yang didapatkan yaitu 0,96%-
1,61%. Menurut data yang didapatkan pada penelitian ini
minyak biji alpukat memiliki %ALB tidak melewati
standar dari bahan baku biodiesel, maka minyak biji
alpukat dapat langsung dikonversi menjadi biodiesel.
Pada Analisa Angka/Bilangan Asam Minyak Biji Alpukat
Data hasil analisa didapatkan nilai angka/bilangan asam
pada minyak biji alpukat yang tertinggi yaitu 1,570 mg
KOH/gr. Untuk nilai angka / bilangan asam terendah yaitu
0,785 mg KOH/gr. Nilai angka/bilangan asam terendah
menyatakan minyak biji alpukat mempunyai potensi untuk
menjadi bahan baku biodiesel. Berdasarkan literature
tentang ketetapan bahan baku biodiesel SNI 04-7182-2006
yaitu untuk nilai maksimal angka/bilangan asam adalah 0,8
mg KOH/gr.

Kelebihan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat


biji alpukat dan cara pengolahannya sehingga didapatkan
produk minyak biji alpukat
Kekurangan Nilai %ALB yang didapatkan dengan hasil penelitian
sebelumnya berbeda, dalam hal ini yang menyebakan %ALB
berbeda bisa disebabkan oleh proses pengambilan minyak yang
masih tersisanya kadar air dan jenis bahan baku, seperti
keadaan geografis tanamannya, biji alpukat yang didapatkan
dari tempat berbeda.
Kesimpulan Minyak biji alpukat yang dihasilkan memiliki warna kuning
bening dan memiliki kekentalan yang rendah. Yield yang
dihasilkan sangat dipengaruhi oleh variabel. Variabel dengan
massa biji 50 gr, waktu ekstraksi 90menit dan volume pelarut
250ml diperoleh yield 32,8%. Densitas yang diperoleh dari
beberapa variabel waktu ekstraksi dan volume pelarut menjadi
semakin bertambah. Hasil analisa %ALB diperoleh 0,96%-
1,61% dan angka/bilangan asam 0,785 – 1,570 mg KOH/gr,
pada angka/bilangan asam hanya pada satu kondisi yang
memenuhi sebagai standar bahan baku biodiesel, dan pada
%ALB yang diperoleh sudah memenuhi standar bahan baku
biodiesel. Namun masih perlu dilakukan treatment awal

Anda mungkin juga menyukai