Anda di halaman 1dari 16

Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

LAPORAN

EKSTRAKSI MINYAK DARI KACANG KEDELAI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kedelai merupakan sumber protein nabati. Rata-rata kandungan protein biji
adalah 35%, kandungan asam amino terbanyak adalah leusin (484 mg/g N 2). Kedelai
dapat digunakan sebagai bahan makanan (tahu, tempe, kecap, tauco, taoji, susu
kedelai, tauge dan sebagainya.). Selain itu, kacang kedelai juga dapat menghasilkan
minyak yang sangat bermanfaat.
Dalam minyak kedelai terdapat fosfatida yang terdiri dari sekitar 2% lesitin
dan sepalin yang digunakan sebagai bahan pengemulsi dalam industri makanan.
Lesitin digunakan sebagai bahan pengempuk dalam pembuatan kue dan roti.
Minyak kedelai mempunyai kadar asam lemak jenuh sekitar 15% sehingga
sangat baik sebagai pengganti lemak dan minyak yang memiliki kadar asam lemak
jenuh yang tinggi seperti mentega dan lemak babi. Hal ini berarti minyak kedelai
sama seperti minyak nabati lainnya yang bebas kolestrol.
Kadar minyak kedelai relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis kacang-
kacangan lainnya, tetapi lebih tinggi daripada kadar minyak serelia. Kadar protein
kedelai yang tinggi menyebabkan kedelai lebih banyak digunakan sebagai sumber
protein daripada sebagai sumber minyak.
Kegunaan minyak kedelai yang sudah dimurnikan dapat digunakan untuk
pembuatan minyak salad, minyak goreng (cooking oil) serta untuk segala keperluan
pangan. Lebih dari 50% pangan dibuat dari minyak kedelai, terutama margarin dan
shortening. Hampir 90% dari produksi minyak kedelai digunakan di bidang pangan
dan dalam bentuk telah dihidrogenasi, karena minyak kedelai mengandung lebih
kurang 85% asam lemak tidak jenuh.
Minyak kedelai juga digunakan pada pabrik lilin, sabun, varnish, lacquers, cat,
semir, insektisida dan desinfektans. Bungkil kedelai mengandung 40-48% protein
dan merupakan bahan makanan ternak yang bernilai gizi tinggi, juga digunakan

1
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

untuk membuat lem, plastik, larutan yang berbusa, rabuk dan serat tekstil sintesis.
Bila minyak kedelai akan digunakan di bidang nonpangan, maka tidak perlu seluruh
tahap pemurnian dilakukan. Misalnya untuk pembuatan sabun hanya perlu proses
pemucatan dan deodorisasi, agar warna dan bau minyak kedelai tidak mencemari
warna dan bau sabun yang dihasilkan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menuliskan sebuah masalah
yakni:
a. Berapa banyak minyak yang dihasilkan dari 50 gr kacang kedelai ?
b. Apa warna dari minyak kedelai ?
c. Bagaimanakah proses ekstraksi minyak kedelai ?
d. Apa saja proses yang dibutuhkan untuk mendapatkan minyak kedelai ?

1.3. Tujuan
Tujuan dari “Ekstraksi Minyak Kacang Kedelai” ini adalah :
a. Menambah keahlian dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat kimia
b. Menyelesaikan tugas pelajaran dari MPEKS
c. Dapat melakukan proses ekstraksi dengan benar
d. Mengambil minyak kedelai dari biji kacang kedelai

1.4. Hipotesis
Dari rumusan masalah tersebut didapatkan suatu dugaan sementara tentang
hasil percobaan Ekstraksi Minyak Kedelai yaitu :
1.4.1. Hipotesis Terikat (Hi)
Terdapat kandungan minyak dalam biji kacang kedelai.
1.4.2. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak terdapat kandungan minyak di dalam biji kacang kedelai.

2
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan


kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut, biasanya air dan yang lainnya
adalah pelarut organik. Secara garis besar ekstraksi dibagi menjadi dua, yaitu
ekstraksi cair-cair (ekstraksi solvent) dan ekstraksi padat-cair (Leaching).

Pelarut yang biasanya digunakan adalah pelarut organik, misal, alkohol,


heksana,benzena, toluena dan lain-lain. Sehingga, sebagai pelarut harus memenuhi
syarat-syarat dibawah ini :

1. Selektivitas
Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponen
lain dalam bahan ekstraksi.
2. Kelarutan
Pelarut sedapat mungkin memiliki komponen melarutkan ekstrak yang
besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit).
3. Kemampuan tidak saling campur
Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh (atau hanya secara terbatas)
larut dalam bahan ekstrak .
4. Kerapatan
Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan
kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstrak. Hal ini dimaksudkan
agar kedua fasa tersebut dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah
pencampuran (pemisahan dengan gaya berat). Bila beda kerapatannya kecil,
sering kali pemisahan harus dilakukan dengan menggunakan gaya sentrifugal
(misalnya dalam ekstraktor sentrifugal).
5. Reaktivitas
Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia
pada komponen-komponen bahan ekstraksi.

3
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

6. Titik didih
Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara
penguapan, destilasi atau reaktivikasi, maka titik didih kedua bahan tidak boleh
terlalu dekat.

Seringkali campuran bahan padat dan cair (misalnya bahan alami) tidak dapat
atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis karena
komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-
sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang relatif rendah.
Dalam hal semacam ini, sering kali ekstraksi adalah satu-satumya proses yang dapat
digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Sebagai contoh pembuatan ester
(essence) untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau minyak wangi, pengambilan
kafein dari daun teh, biji kopi atau biji coklat dan yang dapat dilihat sehari-hari ialah
pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi
yang telah dibakar atau digiling.

2.2. Metode Soxhletasi

Metode Soxhletasi merupakan salah satu bagian dari ekstraksi padat-cair yang
dapat digunakan untuk mengambil minyak kedelai dari biji kedelai. Ekstraksi yang
dilakukan menggunakan metoda sokletasi, yakni sejenis ekstraksi dengan pelarut
organik yang dilakukan secara berulang-ulang dan menjaga jumlah pelarut relatif
konstan, dengan menggunakan alat soklet.

Keuntungan menggunakan metode soxhletasi :

a. Dapat digunakan untuk sample dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan
terhadap pemanasan secara langsung.
b. Digunakan pelarut yang lebih sedikit.
c. Pemanasannya dapat diatur.

Kerugian menggunakan metode soxhletas :

a. Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul dalam wadah disebelah
bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi
penguraian oleh panas.

4
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

b. Jumlah total snyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya


dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan
membutuhkan volum pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.
c. Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan
pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol atau air, karena
seluruh alat yang berada dibawah kondensor perlu berada pada temperatur ini
untuk menggerakkan uap pelarut yang efektif.

5
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

BAB III

PROSES PRODUKSI

3.1. Alat dan Bahan

3.1.1. Alat

Peralatan yang dibutuhkan dalam proses ekstraksi minyak kedelai dan


pemurniannya antara lain :

No Proses Alat Jumlah


1 Ekstraksi Elektromantel 1
Labu alas bulat 1
Soxhlet 1
Kondensor reflux 1
Selang 2
Statif 1
Klem 2
Cawan porselen 1
Neraca analitik 1
Oven 1
Kertas saring 1
2 Destilasi Elektromantel 1
Labu destilasi 1
Thermometer 1
Kondensor leybig 1
Adaptor 1
Erlenmeyer 250 ml 1
Gelas ukur 1
Selang 2
Penyumbat karet 3
Corong 1
Gelas kimia 250 ml 2
Kertas saring 1
Piknometer 1
Neraca analitik 1
Oven 1
3 Evaporasi Hot plate 1
Gelas kimia 250 ml 1
Cawan porselen 1
Neraca analitik 1
Thermometer 1

6
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

3.1.2. Bahan

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam ekstraksi minyak kedelai antara


lain :

No Bahan Jumlah
1 Kacang kedelai 50 gram
2 Ethanol 96% 350 ml

3.2. Prosedur Kerja

3.2.1. Prosedur Ekstraksi

a. Prosedur analisa kadar air


1. Panaskan cawan kosong dalam oven ± 30 menit, kemudian
dinginkan dalam desikator lalu timbang dan catat hasilnya. (Wo)
2. Timbang 2 gram kacang kedelai (Ws) yang sudah dihaluskan
kemudian masukkan kedalam cawan tersebut lalu oven selama 3
jam.
3. Setelah 3 jam cawan yang berisi kacang kedelai tersebut di
dinginkan ke desikator selama ± 15 menit kemudian timbang
beratnya dan catat hasilnya. (Wi)

b. Prosedur ekstraksi minyak dari kacang kedelai


1. Haluskan kacang kedelai.
2. Timbang 50 gram kacang kedelai halus dalam kertas saring. Lalu
bungkus dan ikat.
3. Masukkan kedalam kolom soxhlet.
4. Masukkan etanol 350 ml ke dalam labu alas bulat.
5. Rangkai peralatan ekstraksi dengan benar.
6. Nyalakan elektromantel dan proses ekstraksi akan berlangsung.
7. Selama proses ekstraksi berlangsung, hitung laju aliran pelarut dan
laju pengembunan pelarut.

7
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

8. Setelah proses ekstraksi selesai, timbang ampas basah dan oven


selama ± 15 menit. Setelah itu, timbang ampas kering.

3.2.2. Prosedur Destilasi


1. Ukur berapa ml hasil ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan
gelas ukur.
2. Masukkan kedalam labu destilasi.
3. Rangkai alat destilasi.
4. Hitung berapa massa jenis dari hasil destilat (etanol)

3.2.3. Prosedur Evaporasi


1. Panaskan campuran di hot plate hingga pelarutnya habis dan tersisa
minyak. Jaga suhu jangan sampai melebihi 780 C.
2. Oven cawan kosong selama ± 15 menit.
3. Dinginkan dalam desikator selama ± 15 menit
4. Timbang cawan kosong.
5. Masukkan minyak ke dalam cawan. Kemudian dinginkan ke dalam
desikator.
6. Setelah itu timbang.

3.3. Hasil Praktek


1. Analisa Kadar Air pada Kacang Kedelai

( Wo+Ws )−Wi
Kadar air= x 100 %
Ws
Dengan :
Wo : Berat cawan kosong (gr)
Ws : Berat sample (gr)
Wi : Berat cawan + sample (gr)

8
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

Diketahui : Wo = 29.2566 gr
Ws = 2.0060 gr
Wi = 31.0942 gr

( 29.2566+2.0060 ) −31.0942
Kadar air= x 100 %
2.0060
0.1684
¿ x 100 %
2.0060
¿ 8.39 %

2. Berat Minyak yang Diproleh


Dari 50.2905 gr kacang kedelai, diperoleh minyak sebesar 4.6489 gr.

Diketahui :
Berat cawan kosong = 47.9999 gr
Berat cawan + isi = 52.6488

Berat minyak = berat cawan isi – berat cawan kosong


= 52.6488 – 47.9999
= 4.6484 gr

3. Rendemen Minyak
Berat minyak
Rendemen minyak = x 100 %
Berat serbuk
4.6489
¿ x 100 %
50.2905
= 9.2440 %

4. Yield Minyak
Berat teoritis minyak kedelai = 15 % = 7.5 gram

9
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

berat yang diperoleh


Yield minyak = x 100 %
berat teoritis
4.6489
¿ x 100 %
7.5

¿ 61.33 %

5. Berat Ampas
Berat ampas yang diperoleh dari hasil ekstraksi adalah :
a. Ampas basah = 84.4315 gram
b. Ampas kering = 47.2355 gram

6. Berat Endapan
Pada hasil ekstrak terdapat endapan berwarna putih sebesar 0.4063 gram.

7. Massa Jenis Etanol


Setelah didapatkan hasil eksraksi dilanjutkan dengan destilasi untuk
memisahkan etanol dari minyak.
Hasil destilat (etanol) memiliki berat jenis 0.8282 gr/ml. Sedangkan massa
jenis etanol yang digunakan untuk praktek adalah 0.8121 gr/ml.

m
ρ=
v

Dengan :

𝞺 = massa jenis (gr/ml) m = berat (gram)


v = volume (ml

Diketahui :

m pikno kosong= 20.4218 gr

m pikno isi = 41.1277 gr

v = 25

10
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

m
ρ=
v

41.1277−20.4218 gr
¿
25 ml
¿ 0.8282 gr /ml

8. Uap keseluruhan

F=U+A+E+H

Dengan : F = feed (massa etanol dan kacang)


U = uap keseluruhan
A = ampas (kacang kering)
E = etanol (hasil destilat)
H = hasil minyak yang diperoleh

Berat uap keseleruhan adalah :


F = U + A+ E + H
284,255 + 50,2905 = U + 47,2355 + 63,968 + 4,6489
334,5455 = U + 115,8524
U = 334,5455 – 115,8524
= 218,6931 gr

3.4. Neraca Massa


3.4.1. Neraca Massa Ekstraksi

PRODUK
FEED Campuran minyak +
Pelarut= 284,255 gr UAP etanol = 200 ml
Kacang kedelai=
50,2905 gr
11
SMK Negeri 1 Cerme EKSTRAKSI
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

3.4.2. Neraca Massa Destilasi

Destilat
Etanol = 64,968 gr

D
FEED E
Campuran S
minyak + etanol T
I
= 200 ml
L
A
S
I

Botto
m
Campuran
minyak +

3.4.3. Neraca Massa Evaporasi

Vapour

E
FEED V
Campuran A
minyak + etanol P
= 120 ml O
R
A
S
I

Larutan Pekat
Minyak = 4,6489 gr

12
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

3.1.3. Neraca Massa Keseluruhan

13
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

Uap Keseluruhan = 218,6931 gr

Destilat
Etanol = 64,968 gr

UAP
D
E
S
EKSTRAKSI T
F PRODUK I
L Uap
Pelarut= 284,255 gr Campuran minyak + etanol = 200 ml
Kacang kedelai= 50,2905 gr A
A
S
M
I E
P
A V
S A
Kacang= P
47,2355 gr O
R
Bottom A
Campuran minyak + etanol = 120 mlS
I

Larutan Pekat
Minyak = 4,6489 gr

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

14
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

Berdasarkan hasil yang didapat, dapat disimpulkan :

1. Dari 50,2905 gram kacang kedelai terdapat kandungan minyak sebesar 4,6489
gram.
2. Warna minyak kedelai adalah kuning.
3. Ekstraksi minyak termasuk menggunakan metode soxletasi.
4. Untuk bisa mendapatkan minyak kedelai murni, diperlukan proses lanjutan yaitu
destilasi dan evaporasi.

4.2 Saran

Beberapa hal yang dapat disarankan setelah proses ekstraksi ini berlangsung
adalah sebagai berikut :

1. Sebelum praktek pelajari atau memahami prosedur yang akan dilaksanakan.


2. Cek alat sebelum digunakan.
3. Lakukan pengontrolan saat proses berlangsung.
4. Berhati-hatilah saat melakukan proses ekstraksi.
5. Kerja sama kelompok sangat diperlukan.
6. Jaga kebersihan selama praktek.

15
SMK Negeri 1 Cerme
Ekstraksi Minyak dari Kacang Kedelai

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. Kedelai. http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai

http://www.scribd.com/doc/91796133/15/Ekstraksi-Sokletasi

Sari, Afida Kartika. 2012. Lembar Kerja Siswa Melaksanakan Proses Ekstraksi Mengikuti
SOP. Gresik.

Setiawan, Doni. 2011. Karya Ilmiah Ekstraksi Pektin dari Limbah Kulit Pisang. SMKN 1
Cerme.

16
SMK Negeri 1 Cerme

Anda mungkin juga menyukai