Oleh:
YOSEFIN MARGARETTA
(13030654036)
PENDIDIKAN IPA 2013 A
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lemak merupakan zat gizi penghasil energi terbesar. Jika dioksidasi secara
sempurna dalam tubuh maka satu gram lemak akan menghasilkan 9 Kal.
Disamping itu lemak berfungsi juga sebagai pelarut dan sumber vitamin A, D,
E dan K (Winarno, 1997).
Margarin merupakan salah satu produk pangan hasil oalahan dari minyak.
Produk minyak ini sangat dikenal dalam masyarakat sebagai pengganti
mentega yang harganya relatif mahal. Telah banyak dilakukan penelitian
mengenai keunggulan dan kelemahan dari margarin. Isu terakhir yang
menyebabkan konsumsi margarin menurun yaitu tentang kandungan lemak
trans dalam margarin yang dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh
darah sehingga akan menimbulkan resiko kesehatan seperti jantung koroner.
Kandungan lemak trans dalam margarin ini banyak disebabkan oleh proses
hidrogenasi pada lemak yang digunakan sebagai bahan pembuat margarin
sehingga lemak yang tadinya merupakan lemak tak jenuh dengan ikatan cis
berubah menjadi lemak jenuh dengan ikatan trans tersebut.
Mentega biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue dan
semacamnya. Mentega berasal dari lemak hewan. Mentega yang terbuat
dari lemak hewan biasanya mengandung lebih banyak lemak jenuh/saturated
fats(66%) dibanding lemak tak jenuh/unsaturated fats-nya (34%). Lemak
jenuh ini biasanya berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol dalam
tubuh. Mentega biasanya mengandung vitamin A, D, protein dan karbohidrat.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui margarin dan mentega
sebagai bahan tambahan untuk membuat makanan tetapi sebagian besar orang
belum mengetahui cara pembuatannya. Oleh karena itu dibuat sebuah makalah
untuk mengetahui proses pembuatan margarin dan mentega.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah
antara lain:
1. Sumber lemak apa yang digunakan dalam pembuatan mentega?
2. Bagaimana proses pembuatan mentega?
3. Bagaimana perubahan fisika dan kimia dalam pembuatan mentega?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mentega
1. Sumber Lemak yang digunakan:
Mentega umumnya berasal dari lemak hewani. Lemak hewani yang
biasa digunakan yaitu lemak susu. Lemak susu terdiri atas trigliserida yang
tersusun dari satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak (fatty
acid) melalui ikatan-ikatan ester (ester bonds). Lemak susu mengandung
asam lemak esensial, asam linoleat (linoleic acid) dan linolenat (linolenic
acid).
Gambar 1. Rumus molekul asam linoleat
Gambar 2. Rumus molekul asam linolenat
Lemak susu secara signifikan disusun oleh asam lemak jenuh (6570%), asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated ) (27-33%,
biasanya dalam bentuk asam oleat), serta dalam jumlah relatif kecil asam
lemak tak jenuh rangkap banyak (polyunsaturated) (3,5-5%).
2. Proses Pembuatan Mentega
Pada dasarnya pembuatan mentega adalah mengubah kedudukan
globula lemak susu yang semula berupa emulsi lemak dalam air menjadi
emulsi air dalam lemak. Pembuatan mentega terdiri dari beberapa tahap:
a) Separasi
Untuk memisahkan skim dan krim, dikerjakan dengan separator
dengan putaran 6000 rpm. Dengan putaran tersebut 99,5% lemak susu
dapat dipisahkan. Pada tahap ini hanya terjadi perubahan fisika,
dimana hanya memisahkan susu menjadi skim dan krim. Lemak susu
dan senyawa lain yang terikat dengan lemak susu ada didalam bentuk
droplet atau globula yang dilapisi suatu membrane. Fungsi membrane
adalah untuk mencegah bergabungnya globula lemak satu dengan
globula lainnya. Globula lemak yang besar mempercepat pembentukan
lapisan krim pada saat susu disimpan atau pada waktu proses churning
dalam pembuatan mentega.
b) Standarisasi
Penyesuaian kadar lemak krim yang akan dibuat mentega. Kadar
lemak krim yang baik untuk pembuatan mentega adalah 30-33%.
c) Netralisasi
Untuk menghindari terjadinya penggumpalan apabila dilakukan
pasteurisasi.
Pada
prinsipnya
netralisasi
dilakukan
dengan
30-33%.
3) Keasaman krim 0,4-0,5%
Pada tahap ini terjadi perubahan fisika, dimana krim susu
terpisah menjadi bagian lemak yang padat dan bagian cair (air)
setelah proses pengadukan (churning) dengan menggunakan alat yang
bernama churn.
h) Pencucian
minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak biji
kapas. Tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae, seperti kelapa (Cocos
nucifera) dan kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan sumber utama
asam lemak palmitat (C16H32O2). Minyak kelapa bahkan mengandung
hampir semuanya palmitat (92%). Minyak sawit mengandung sekitar 50%
palmitat.
A. Kesimpulan
1. Mentega umumnya berasal dari lemak hewani. Lemak hewani yang biasa
digunakan yaitu lemak susu.
2. Proses pembuatan mentega yaitu:
a. Separasi
b. Standarisasi
c. Netralisasi
d. Pasteurisasi
e. Pemeraman
f. Pendinginan
g. Churning
h. Pencucian
i. Penggaraman
3. Lemak yang digunakan dalam pembuatan margarin dapat berasal dari dari
lemak hewani atau lemak nabati. Lemak hewani yang biasa digunakan
yaitu lemak babi (lard) dan lemak sapi (oleo oil), sedangkan lemak nabati
yang digunakan yaitu minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak
kedelai, dan minyak biji kapas.
4. Proses pembuatan mentega:
a. Pemurnian Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil)
1) Proses Bleaching
2) Proses Pemisahan asam Lemak Bebas dari CPO
b. Reaksi Hidrogenasi dan Emulsifikasi
c. Solidifikasi dan Packing
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013.
Pemilihan
dan
Uraian
Proses
Margarin.
(online).
2014.
Margarin.
(online).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17358/4/Chapter
%20II.pdf. Diakses pada tanggal 3 Mei 2016
Ketaren, S. 2008. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI-Press.
Jakarta.
Rizal. 2012. Mentega. (online). https://www.scribd.com/doc/93015795/mentega.
diakses pada tanggal 3 Mei 2016
Winarno, F.G. (1992). Kimia Pangan dan Gizi. Pernerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.