PENDAHULUAN
1
menggunakan alat pembuat bioetanol sederhana dan dapat langsung
dimanfaatkan, hal ini tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Bioetanol dapat berasal dari berbagai macam bahan baku, mulai dari tebu,
singkong, nanas dan pisang. Kandungan glukosa dalam bahan-bahan tersebut
dinilai cukup untuk difermentasikan sehingga menghasilkan etanol dengan kadar
standar. Dengan beragam bahan baku bioetanol, ketergantungan terhadap minyak
fosil bisa dikurangi. Namun penggunaan bahan pangan sebagai bahan baku
bioetanol akan menimbulkan permasalahan pada penyediaan bahan pangan itu
sendiri.
Padahal di sekitar kita banyak terdapat bahan-bahan yang tidak lagi
digunakan dan dibiarkan menjadi limbah begitu saja yang bisa dijadikan bahan
baku bioetanol. Misalnya limbah nasi (dalam hal ini nasi sisa yang sudah tidak
layak dikonsumsi lagi), merupakan salah satu bahan yang dapat dijadikan sebagai
alternatif energi karena mengandung pati (senyawa karbohidrat kompleks).
Oleh karena itu, dirasa perlu diadakan suatu percobaan tentang pembuatan
bioetanol dengan menggunakan bahan baku yang sering dan banyak ditemukan
serta merupakan limbah yang apabila digunakan tidak mengurangi nilai ekonomis
dari barang itu sendiri.
Penelitian ini hanya terbatas pada upaya untuk mengertahui potensi limbah
nasi sebagai bioetanol.
2
1.4. Tujuan Penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bioetanol
4
Limbah nasi merupakan nasi yang tidak lagi layak konsumsi, baik nasi
yang telah basi maupun nasi-nasi sisa yang biasanya menggunung pada tempat
sampah. Limbah nasi ini dapat berupa nasi sisa konsumsi rumah tangga yang
belum tercampur dengan lauk-pauk dan sayur ataupun nasi sisa konsumsi yang
telah tercampur dengan lauk-pauk dan sayur.
5
III. METODOLOGI PENULISAN
Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menyadur data-data yang ada di buku bacaan yang ada di
perpustakaan sekolah dan menyadur data-data yang ada di artikel yang ada di
internet.
Cara kami dalam menganalisis data yang kami peroleh adalah dengan
memastikan bahwa semua data yang diperlukan telah terkumpul dengan baik.
Lalu kami mulai menghitung jumlah data yang ada, setelah itu kami
menghubungkan data-data tersebut. Langkah terakhir, kami menuangkannya
dalam karya ilmiah kami ini.
6
BAB IV
PEMBAHASAN
Perlakuan I
1. Kumpulkan limbah nasi yang tidak layak konsumsi sebanyak 1 kg.
2. Bersihkan limbah nasi dengan cara membilasnya dengan air.
3. Limbah nasi yang telah mengalami proses pencucian selanjutnya di
keringkan.
4. Selanjutnya limbah nasi diberikan ragi (Saccharomyces cerevissiae) dan
selanjutrnya disimpan dalam wadah tertutup selama 5 hari.
5. Limbah nasi yang telah difermentasi selanjutnya didestilasi dengan alat
pembuat bioetanol sederhana.
6. Hasil destilasi berupa etanol yang masih bercampur dengan air ditampung
dalam wadah yang dirapatkan dengan alumunium foil agar etanol yang
dihasilkan tidak menguap.
7. Selanjutnya dapat dilakukan pengukuran menggunakan alkoholmeter
untuk mengetahui konsentrasi etanol yang dihasilkan.
Perlakuan II
1. Kumpulkan limbah nasi yang berupa nasi sisa yang tidak layak konsumsi
sebanyak 1 kg.
2. Bersihkan limbah nasi dengan cara membilasnya dengan air.
7
3. Selanjutnya dalam keadaan basah limbah nasi diberikan ragi dan
selanjutrnya disimpan dalam wadah tertutup selama 5 hari.
4. Limbah nasi yang telah difermentasi selanjutnya di destilasi dengan alat
pembuat bioetanol sederhana.
5. Hasil destilasi berupa etanol yang masih bercampur dengan air ditampung
dalam wadah yang dirapatkan dengan alumunium foil agar etanol yang
dihasilkan tidak menguap.
6. Selanjutnya dapat dilakukan pengukuran menggunakan alkoholmeter
untuk mengetahui konsentrasi etanol yang dihasilkan.
Pada Perlakuan 1. setelah diamati bahwa nasi yang telah kering mengalami
fermentasi yang baik oleh ragi tapai, dalam hal ini tidak terjadi pembusukan.
Sedangkan untuk perlakuan 2. tidak mengalami fermentasi karena nasi yang telah
dicuci tersebut mengalami pembusukan sehingga pati yang dikandung oleh nasi
tersebut gagal difermentasi oleh ragi tapai.
Hari ke-
1 2 3 4 5
Fermentasi Baik Baik Baik Baik Baik
Etanol Tahap 1 9% 11% 12% 14% 13%
Etanol Tahap 2 88% 89% 92% 98% 96%
(Tabel perbandingan fermentasi keadaan kering dalam beberapa hari)
8
Dari hasil percobaan di atas didapat bahwa sekitar 1 kg nasi yang telah
difermentasi dan didestilasi didapatkan sekitar 26 ml lautan etanol murni.
Pencucian
Pengeringan nasi
Fermentasi
Fermentasi
9
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
10