Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bandsaw adalah pisau dengan alat listrik yang terdiri dari pita kontinyu
logam dengan gigi di satu sisi untuk memotong berbagai benda kerja.
Bandsaw biasanya terletak pada dua roda berputar pada bidang yang sama,
walaupun terdapat beberapa Bandsaws yang memiliki tiga atau empat roda.
Proses Bandsaw menghasilkan hasil pemotongan seragam sebagai akibat dari
beban gigi merata. Penggunaan Bandsaws bisa pada kayu, logam, atau untuk
memotong berbagai bahan lainnya. Bandsaw sangat berguna untuk
memotong bentuk yang tidak beraturan atau melengkung, dan juga bisa
digunakan untuk menghasilkan pemotongan lurus. Jarak minimum kurva
yang dapat dipotong pada gergaji tertentu ditentukan oleh lebar band dan
goresan nya. Bandsaw juga merupakan gergaji potong yang gerakannya
mengandalkan sumber daya dari motor listrik. Mesin ini dapat digunakan
untuk memotong benda benda dari logam ataupun nonlogam, dengan bentuk
silindris maupun bentuk profil pisau potong yang terdiri diganti sesuai
keperluan merupakan keuntungan tersendiri dari mesin ini.

Adapun alat ini berprinsip kerja dengan metodegerakan putar dari


motor listrik yang kemudian diubah menjadi gerakan lurus bolak-balik oleh
mekanisme yang serupa dengan mesin sekrap. Gerakan bolak-balik diteruskan
rem yang menjepit blade atau pemotong frame. Karena pada frame terdapat
pemberat maka pada langkah bolak-balik terjadi perubahan posisi titik berat
frame yang mengakibatkan penekanan pada benda kerja. Untuk menjaga
posisi setelah penekanan, maka frame ditahan oleh sebuah mekanisme
hidrolis. Posisi frame akan terus turun kebawah sampai panjang minimum dari
bilangan hidrolis tercapai lalu keseluruhan mekanisme kerja inilah yang
dimanfaatkan untuk memotong benda kerja. Bandsaw mampu memotong
dengan bagus dan berkelanjutan. hasil pemotongan Bandsaw sangat presisi
sehingga banyak digunakan pada industri pengolahan kayu. Bahkan Bandsaw
dalam ukuran yang lebih kecil mampu memotong dalam beragam bentuk
pola.Saat ini teknologi bansaw semakin mengalami inovasi untuk memperoleh
kinerja yang maksimal. Bahkan mulai dikembangkan Bandsaw portable yang
mudah dipindah dan juga yang menggunakan tenaga baterai untuk kemudahan
mobilitas.Untuk pengoperasian Bandsaw ini sering terjadi kecelakaan,
terutama pada daun gergaji pita sering putus dan ini sangat berbahaya bila
sampai mencederai pemakai gergaji tersebut bisa berakibat sangat fatal bahkan
dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan hal tersebut, maka kita harus lebih
berhati-hati dalam mengoperasikan gergaji pita secara benar dan sesuai
dengan petunjuk pengoperasian, maka perlu pengamanan kerja yang baik dan
optimal dari praktikan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari percobaan ini diantaranya sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
1. Pengenalan secara langsung mesin mesin perkakas serta cara
pengoperasiannya .
2. Peningkatan pengetahuan serta keterampilan tentang mesin mesin
perkakas.
b. Tujuan Khusus
1. Dapat mengetahui menguasai dan menjalankan mesin Bandsaw.
2. Mengetahui proses dan cara pemotongan benda kerja dengan mesin
Bandsaw.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Proses permesinan merupakan proses pemotongan atau pembuangan


sebagaian bahan dengan maksud untuk membentuk produk yang diinginkan.
Umumnya proses pemesinan yang biasa dilakukan di industri manufaktur
adalah proses penyekrapan (shaping), proses penggurdian (drilling), proses
pembubutan (turning), proses penyayatan/frais (milling), proses gergaji
(sawing), proses broaching, dan proses gerinda (grinding).

Proses pemesinan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu;

a. Proses pemotongan (cutting), yaitu proses pemesinan dengan


menggunakan pisau pemotongan dengan bentuk geometri tertentu.
b. Proses abrasi (abrasive process), seperti proses gerinda.
c. Proses pemesinan non tradisional yaitu yang dilakukan secara elektrik

Dalam modul ini kita akan terkhusus membahas mengenai


penggergajian (sawing), yang itu adalah proses di mana benda kerja dipotong
oleh alat yang terdiri dari serangkaian gigi yang berjarak sempit, yang disebut
mata gergaji. Proses ini digunakan untuk memisahkan benda kerja menjadi
dua atau lebih potongan, atau untuk memotong bagian yang tidak diinginkan
dari suatu komponen. Proses-proses ini sering disebut pekerjaan cut-off.
Menggergaji adalah proses manufaktur yang penting.

Pada dasarnya, menggergaji adalah proses yang sederhana di mana


ketika pisau bergerak melewati benda kerja, setiap gigi melakukan
sayatan.Penggergajian dianggap sebagai proses pekerjaan sekunder. Gergaji
banyak digunakan untuk memotong benda kerja sebagai persiapan untuk
pekerjaan manufaktur lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir pengembangan
jenis gergaji baru dan bahan pisau yang lebih baik, membuat proses
penggergajian logam jauh lebih efektif, serbaguna, dan ekonomis. Dalam
banyak kasus Bandsaw sekarang digunakan sebagai alat utama untuk
membentuk bagian-bagian logam tertentu.

Ketika mesin gergaji dan pisau yang digunakan tepat, menggergaji


adalah salah satu cara yang paling ekonomis untuk memotong logam.
Potongan gergaji sempit dan relatif sedikit tatal yang diproduksi. Ketika
Bandsaw digunakan untuk memotong kontur berbentuk kompleks, hanya
sebagian kecil dari logam yang terbuang dalam bentuk tatal (chip).alat untuk
memotong batang bahan atau untuk memotong bentuk di piring bahan baku.
Penggergajian bisa dalam bentuk cakram logam tipis dengan gigi di tepinya,
pisau logam tipis atau pita fleksibel dengan gigi di satu sisi, atau roda gerinda
tipis. Alat ini dapat menggunakan salah satu dari tiga tindakan ini dalam
menggergaji yaitu true cutting, grinding, atau perpaduan yang terciptakan
oleh gaya gesekan.Mesin gergaji listrik menyediakan vise untuk menjepit
bahan percobaan dan memiliki bingkai berbentuk U yang dipasang pisau
gergaji besi baja lurus yang ditujukan untuk memotong ketika bergerak dalam
satu arah saja. Gergaji menekan selama terjadi pekerjaan dengan stroke
pemotonganakan tetapi seiring dinaikkannya dari benda kerja maka strokepun
kembali sesuai dengan posisi awal.Bandsaw menggunakan pita baja fleksibel
tak berujung dengan gigi di salah satu sisinya, pita berada pada dua roda
berputar diameter besar yang dipasang pada sumbu paralel agak terpisah.
Gergaji pita yang dipotong secara vertikal sangat cocok untuk memotong
bentuk pelat tipis dan datar dari benda kerja yang terletak di atas meja
horizontal.

Mesin penggergajian dingin dengan pemotong disk bergigi digunakan


secara luas di pabrik rolling baja dan di tempat-tempat di mana sejumlah
besar batang dipotong. Clamping vise berbentuk V memungkinkan sejumlah
batang dapat dijepit dan dipotong sekaligus.Mesin gergaji gesekan digunakan
sebagian besar untuk memotong bentuk struktur baja seperti balok, saluran,
dan sudut. Roda pemotong, dengan atau tanpa gigi, berputar dengan
kecepatan tinggi sehingga panas dari gesekan kontak cukup untuk
menghilangkan logam dengan melelehkannya. Gergaji pemotong yang
abrasif, karet tipis atau roda abrasif yang terikat Bakelite yang dioperasikan
pada kecepatan periferal tinggi, sangat cocok untuk memotong tabung tipis
dan batang baja yang dikeraskan. (Daryanto, 2007)

2.2 Klasifikasi Mesin Bandsaw

Mesin Bandsaw untuk logam dibedakan menjadi dua katagori dasar,


yaitu mesin Bandsaw vertical dan mesis Bandsaw horizontal. Mesin Bandsaw
menggunakan bilah gergaji fleksibel yang berbentuk pita yang melingkar
kontinyu. Pembuangan geram dapat dilakukan dengan cepat karena setiap
mata potong sangat presisi dan akurat, sehingga produk yang dihasilkan dapat
sangat dekat dengan rancangan.(Mikell P Groover, 2010)

Gambar 2.1 Mesin Bandsaw Vertical

Sumber : https://automatecnc.com/machining-handbook/chapter-7/page/3
Gambar 2.2 Mesin Bandsaw Horizontal

Sumber : https://automatecnc.com/machining-handbook/chapter-7/page/3

a. Mesin Bandsaw Vertikal

Mesin Bandsaw vertikal yang disebut juga mesin kontur memiliki


bilah gergaji berupa pita melingkar kontinyu yang terpasang pada arah
vertical. Ukuran mesin Bandsaw vertical ini ditentukan berdasarkan
kedalaman leher (throat), yaitu jarak antara bilah gergaji dengan tiang
mesin. Komponen pada mesin Bandsaw vertical ini diantaranya :

1. Kepala (head) berada di bagian atas mesin, berisi roda idler, saklar
motor penggerak, pengatur ketegangan bilah gergaji, selang udara
fleksibel yang berfungsi untuk meniupkan udara pembersih benda
kerja dari geram, dan dudukan (post) untuk pemandu bilah gergaji
bagian atas (upper saw guide). Dial pilihan kerja (selector job) juga
terletak di bagian kepala.
2. Tiang (column) berisi dial indikator kecepatan yang digerakkan
dengan kabel dari transmisi dan menjadi indikator kecepatan dalam
feet per minute (FPM). Mesin lasa penyambung Butt welder yang
berfungsi untuk menyambung bilah gergaji juga terpasang pada tiang.
3. Dasar (base) mesin gergaji Bandsaw berisi roda penggerak (drive
wheel), motor penggerak dan transmisi. Transmisi memiliki dua
rentang kecepatan potong, yaitu kecepatan rendah (50 - 375 FPM) dan
kecepatan tinggi (260 – 1.500 FPM). Tuas pengatur kecepatan di
bagian belakang dasar mesin dapat diatur pada posisi kecepatan
rendah, tinggi dan netral. Dasar mesin juga berfungsi mendukung
meja kerja dan memiliki pemandu pita gergaji bagian bawah (lower
saw guide). Mekanisme pemakanan dan handel pengaturnya terletak
di dalam dasar mesin. Pedal ditempatkan di bagian depan dasar mesin.
4. Unit Pengatur Kecepatan Unit pengatur kecepatan (variable Speed
Unit) berada di dalam dasar mesin. Unit ini memiliki dua pulley tipe-
V yang terpasang dalam bearing tube dan bekerja dengan sistem
variable speed. Salah satu puli digerakkan oleh motor melalui sabuk
sementara sabuk yang lain meneruskan daya dan putaran untuk
menggerakkan roda penggerak pita gergaji. Kedua bagian luar dari
kerucut puli terpasang tetap, tetapi bagian tengah kerucutnya akan
bergeser ketika roda berputar. Pergeseran di bagian tengah kerucut
akan mengakibatkan diameter dari salah satu puli akan bertambah
besar, sementara puli yang lain akan bertambah kecil. Perubahan rasio
secara perlahan antara dua puli ini akan menghasilkan peningkatan
atau penurunan kecepatan mesin secara gradual.

b. Mesin Bandsaw Horizontal

Mesin Bandsaw horizontal dapat bekerja dengan lebih efisien


dibanding mesin hacksaw. Bilah Gergaji Bandsaw berbentuk pita yang
melingkar kontinyu dan berputar pada roda penggerak dan roda idler
dalam bingkai penyangga pita. Kedua pemandu pita gergaji
menggunakan roller untuk mengatur agar mata potongnya terarah dengan
benar sehingga dapat memotong dengan baik. Ragum pada mesin ini
serupa dengan ragum yang digunakan pada mesin gergaji hacksaw.
Mesin Bandsaw horizontal memiliki kapasitas yang jauh lebih besar
untuk benda kerja yang besar daripada yang dimiliki mesin gergaji
hacksaw. Pencekaman rahang ragum dapat diatur dalam beberapa variasi
sudut. Mekanisme pemakanan pada mesin Bandsaw horizontal
beroperasi secara hidrolik dengan kendali pada kotak kontrol yang
terletak di bagian depan mesin. Motor penggerak akan memutar pompa
hidrolik untuk menyuplai minyak hidrolik dari reservoir yang berada di
bagian dasar mesin kepada silinder hidrolik. Silinder hidrolik akan
mengangkat atau menurunkan lengan penumpu serta mengatur tekanan
pemakanan dan tegangan pita gergaji. Pompa cairan pendingin berada di
salah satu kaki mesin yang menyuplai cairan pendingin (coolant) dari
wadah. Cairan pendingin mendinginkan pita gergaji dan sekaligus
membuang geram dari pemotongan sebelum pita gergaji terjepit atau
macet (clog).

2.3 Bilah Gergaji Bandsaw

Bilah gergaji Bandsaw dibuat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk
roll 50 sampai dengan 500 feet untuk digunakan pada mesin yang memiliki
butt welder untuk menyambung pita gergaji sendiri. Bilah Bandsaw juga
dapat berbentuk pita kontinyu yang sudah tersambung dengan lasan untuk
mesin yang tidak memiliki kelengkapan untuk mengelas.

Bilah gergaji Bandsaw dibuat dari baja paduan khusus yang dibentuk agar
memiliki sifat lentur dengan proses annealing pada badan bilahnya dan proses
hardening hanya pada mata potongnya. Bilah gergaji Bandsaw juga ditekuk
dengan tiga macam pola seperti yang terlihat pada gambar 6.4 untuk
menghasilkan celah (kerf) seperti halnya bilah gergaji hacksaw. Pitch gergaji
berkisar antara 6 sampai dengan 32 gigi per inch. Gigi yang lebih kasar
digunakan untuk memotong logam yang besar dan lunak.( B.H. Amstead,
Phillip F. Ostwald, Myron L. Begeman, 1989)
Pemilihan bilah Bandsaw Bilah Bandsaw dipilih berdasarkan tipe
material yang akan dipotong, ketebalan dan jenis operasi penggergajian yang
akan dipakai. Gunakanlah pita gergaji yang lebih lebar dan lebih tebal. Tapi
pertimbangakan juga bentuk kurva yang akan dipotong, karena bilah gergaji
yang lebih lebar lebih sulit digunakan untuk membentuk kurva. Pola
penggaruk (raker) digunakan untuk penggergajian umum. Pola gelombang
(wave) digunakan untuk memotong bagian-bagian benda kerja yang tipis,
seperti pipa, sudut dan kanal.

Gambar 2.3 Pemilihan Pita Gergaji Untuk Berbagai Radius

Sumber : https://smithy.com/machining-handbook/chapter-7/page/5

Setidaknya tiga mata potong gergaji harus selalu kontak dengan benda
kerja selama proses penggergajian untuk mencegah getaran (chatter) dan
geseran (shearing) pada gigi mata potong. Gergaji dengan mata potong yang
halus digunakan untuk memotong pelat logam dan pipa. Jika pelat logam
terlalu tipis sehingga tidak memenuhi persayaratan kerapatan mata potong,
letakkan pelat logam tersebut diantara kayu, fiberboard, atau logam yang
lebih tebal.

Keausan bilah Bandsaw Bilah Bandsaw secara alamiah akan menjadi


tumpul karena penggunaan, tetapi pada beberapa kasus akan terjadi keausan
yang lebih besar. Bilah gergaji dapat aus lebih cepat jika digunakan pada
kecepatan yang terlalu tinggi. Juga apabila material yang dipotong terlalu
keras untuk pitch gergaji tertentu. Penyebab yang paling umum terjadinya
penumpulan prematur adalah penggunaan pitch blade yang tidak sesuai dan
pemakanan yang terlalu besar. (Daryanto, 2007)

2.4 Keausan Bilah Bandsaw

Bilah Bandsaw yang sudah tumpul akan menunjukkan ciri-ciri sebagai


berikut : (Daryanto, 2007)

a. Sulit mengikuti garis pemotongan, bilah gergaji terdorong ke kiri dan ke


kanan.
b. Geram berbentuk granular (kecuali untuk besi cor yang selalu
menghasilkan geram yang granular baik ketika gergaji masih tajam
maupun telah tumpul).
c. Pemotongan berlangsung lambat atau terpotong sebagian ketika benda
kerja diumpankan.
d. Sentuhkan jari dengan perlahan kepada mata potong pada arah
pemotongan. Jika sudut tajam mata potong gergaji tidak terasa maka bilah
gergaji telah menjadi tumpul. Jika ciri-ciri tersebut telah terlihat, maka
bilah gergaji harus diganti.

2.5 Kecepatan Gergaji Bandsaw

Kecepatan potong untuk mesin Bandsaw adalah kecepatan bilah


Bandsaw melewati meja kerja, yang diukur dalam feet/minute. Kecepatan
pemakanan mesin Bandsaw horizontal terjadi karena tekanan bilah gergaji
kearah bawah menekan material. Kecepatan potong mesin Bandsaw vertikal
terjadi karena tekanan benda kerja kepada pita gergaji Bandsaw.Kecepatan
Bandsaw yang sesuai sangat penting dipilih untuk menjaga keawetan gergaji.

Tabel 2.1 Kecepatan Penggergajian Dengan Mesin Bandsaw

Kecepatan yang terlalu tinggi untuk suatu material akan


mengakibatkan keausan bilah gergaji terjadi lebih cepat dan jika terlalu
rendah akan mengakibatkan efisiensi produksi yang rendah. Table 6.5 hanya
memberikan perkiraan pendekatan untuk pemilihan kecepatan pada mesin
Bandsaw yang direkomendasikan. Keceptan potong akan selalu bergantung
kepada tipe mesin dan rekomendasi dari pembuat mesin. Semua mesin
Bandsaw memiliki beberapa kecepatan potong. Diameter roda pengggerak
memiliki rasio yang tetap di antara motor atau kecepatan putar. transmisi
(Rpm) dan kecepatan bilah gergaji (FPM), sehingga putaran motor tidak perlu
dikonversi dari RPM ke FPM seperti pada umumnya mesin perkakas.
Keceptaan potong telah diidentifikasi dalam FPM dan tertera pada kontrol
pemilihan kecepatan mesin. Sebagian mesin memiliki indikator kecepatan
sehingga pemeriksaan keceptan penggergajian bisa dilakukan dengan lebih
teliti. (G. Niemann,1982)
2.5 Persyaratan Keamanan

Mesin gergaji memiliki persyaratan keamanan yang khusus dan harus


diperhatikan. Berikut ini adalah persyaratan keamanan yang harus diikuti:
(Daryanto, 2007)

a. Jauhkan tangan dari bilah gergaji pada saat bekerja.


b. Pastikan bahwa power supply tidak terhubung pada saat melakukan
penggantian maupun pemasangan bilah gergaji.
c. Gunakan miter guide, perangkat pemegang benda kerja, atau balok kayu
untuk mendorong benda kerja logam kepada bilah gergaji. Jauhkan jari
tangan dari bilah gergaji selama bekerja.
d. Ketika melepas dan memasang bilah gergaji Bandsaw, peganglah bilah
gergaji tersebut dengan hati-hati. Bilah yang memegas dapat
membahayakan jika operator tidak terlatih.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum modul ini
adalah :

a. Bandsaw

Gambar 3.1. Bandsaw

b. Jangka Sorong

Gambar 3.2 Jangka Sorong


Sumber: https://www.tokopedia.com/fortunesmooth/jangka-sorong-digital-
murah-vernier-caliper-sketmat-sigmat-lcd-disp
c. Kuas

Gambar 3.3 Kuas

3.2. Prosedur Praktikum


Adapun prosedur yang harus diikuti dalam melakukan praktikum modul
ini adalah :

a. Menyiapkan benda kerja, ukur dan tandai bagian yang akan


dipotong.
b. Mengecek keadaan mesin
c. Metakkan benda kerja pada vise dan atur posisi pemotongannya.
Pastikan kedudukan blade tepat pada bagian yang akan dipotong.
Kemudian kencangkan vise dangan memutar handle-nya sehingga
benda kerja tercengkeram dengan baik.
d. Mengakat frame, sesuaikan jarak blade dengan benda kerja yang
akadipotong pada sudut yang telah disesuaikan, hidupkan coolant
(jika pemotongan memerlukan coolant) pada bagian yang akan
dipotong, kemudian ppastikan kran dalam posisi terbuka jika
coolant akan digunakan.
e. Mengatur posisi blade pada permukaan benda kerja , kemudian
hidupkan mesinnya.
f. Menggunakan kecepatan yang sesuai dengan mengatur posisi flow
control.
g. Setelah benda kerja terpotong, mesin akan mati secara otomatis
jika sudah dalam posisi 0 (nol), kemudian mendorkan vise dan
mengambil benda kerja yang telah terpotong.
h. Membersihkan mesin dari chip (geram) menggunakan kuas sampai
bersih setelah selesai digunakan
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Olah Data


a. Rumus

P
Vf= … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (1 )
t

V f : Kecepatan Pemakanan (mm/menit)


P : Panjang Pemotongan (mm)
t : Waktu Proses Pemotongan (menit)

b. Data Hasil Perhitungan


Tabel 4.1 Data Hasil Perhitungan

Perhitungan Hasil Keterangan Hasil


Vf 25 mm 8,33 mm/menit
3 menit

4.2 Perhitungan

Diketahui :
P : 25 mm
t : 3 menit

Ditanya:
Vf :…………?(mm/menit)

Jawab:
P
Vf=
t
25 mm
Vf=
3 menit
V f =8,33 mm /menit

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum mengenai pemotongan menggunakan
bandsaw maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Proses permesinan merupakan proses pemotongan atau pembuangan
sebagaian bahan dengan maksud untuk membentuk produk yang
diinginkan
b. Proses permesinan dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu, pemotongan
(cutting), abrasi (abrasive process), seperti proses gerinda, dan proses
pemesinan non tradisional yang dilakukan secara elektrik
c. Penggergajian (sawing), yang itu adalah proses di mana benda kerja
dipotong oleh alat yang terdiri dari serangkaian gigi yang berjarak sempit,
yang disebut mata gergaji.
d. Proses pemotongan dengan menggunakan bandsaw harus memperhatikan
bentuk dan jenis material karena setiap bentuk dan jenis material yang
berbeda akan menggunakan mata gergaji yang berbeda pula.

5.2 Saran

Adapun saran untuk memperbaiki praktikum selanjutnya adalah


sebagai berikut:

a. Praktikan seharusnya datang tepat waktu agar waktu praktikum tidak


tertunda.
b. Praktikan seharusnya memahami dan mempelajari prosedur penggunaan
alat dan teori lainnya yang berhubungan dengan modul yang akan
dipraktikumkan agar tidak terjadi kesalahan pada saat praktikum
berlangsung.
c. Praktikan seharusnya membersihkan seluruh sisa-sisa material hasil dari
proses pengerjaan.
d. Praktikan sebaiknya tidak banyak bercanda dan bermain-main ketika
praktikum sedang berjalan.
e. Praktikan seharusnya memperhatikan dengan seksama penjelasan prosedur
yang disampaikan oleh laboran.
DAFTAR PUSTAKA

Amstead, B.H., Phillip F. Ostwald dan Myron L. Begeman.1989. Teknologi


Mekanik, Jilid 1.Erlangga: Jakarta

Daryanto, 2007.Dasar-Dasar Teknik Mesin. Bina Aksara, Jakarta.

Groover, M. P. 2010.Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials,


Processes, and Systems, 4th edition. John Wiley & Sons, Inc:New
York, United States.

Niemann, G., 1982. Elemen Mesin : Desain dan Kalkulasi dari Sambungan,
Bantalan, dan Poros. Penerjemah Bambang Priambodo. Erlangga,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai