Anda di halaman 1dari 15

LAL D SFMJA@VNVAM

1.1 Natar Lfnaiamk


Lamjsaw adalah pisau dengan alat listrik yang terdiri dari pita kontinyu logam
dengan gigi di
satu sisi untuk memotong berbagai benda kerja. Lamjsaw biasanya terletak pada
dua roda
berputar pada bidang yang sama, walaupun terdapat beberapa Lamjsaws yang memiliki
tiga atau empat
roda. Proses Lamjsaw menghasilkan hasil pemotongan seragam sebagai akibat dari
beban gigi merata.
Penggunaan Lamjsaws bisa pada kayu, logam, atau untuk memotong berbagai bahan
lainnya. Lamjsaw
sangat berguna untuk memotong bentuk yang tidak beraturan atau melengkung, dan
juga bisa
digunakan untuk menghasilkan pemotongan lurus. Jarak minimum kurva yang dapat
dipotong pada gergaji
tertentu ditentukan oleh lebar band dan goresan nya. Lamjsaw juga merupakan
gergaji potong yang
gerakannya mengandalkan sumber daya dari motor listrik. Mesin ini dapat digunakan
untuk memotong
benda benda dari logam ataupun nonlogam, dengan bentuk silindris maupun bentuk
profil pisau
potong yang terdiri diganti sesuai keperluan merupakan keuntungan tersendiri
dari mesin ini.

Adapun alat ini berprinsip kerja dengan metodegerakan putar dari motor listrik yang
kemudian diubah
menjadi gerakan lurus bolak-balik oleh mekanisme yang serupa dengan mesin sekrap.
Gerakan
bolak-balik diteruskan rem yang menjepit blade atau pemotong frame. Karena pada
frame terdapat
pemberat maka pada langkah bolak-balik terjadi perubahan posisi titik berat frame
yang
mengakibatkan penekanan pada benda kerja. Untuk menjaga posisi setelah
penekanan, maka frame
ditahan oleh sebuah mekanisme hidrolis. Posisi frame akan terus turun kebawah
sampai panjang
minimum dari bilangan hidrolis tercapai lalu keseluruhan mekanisme kerja
inilah yang
dimanfaatkan untuk memotong benda kerja. Lamjsaw mampu memotong dengan bagus
dan
berkelanjutan. hasil pemotongan Lamjsaw sangat presisi
sehingga banyak digunakan pada industri pengolahan kayu. Bahkan Lamjsaw dalam
ukuran yang lebih
kecil mampu memotong dalam beragam bentuk pola.Saat ini teknologi bansaw semakin
mengalami inovasi
untuk memperoleh kinerja yang maksimal. Bahkan mulai dikembangkan Lamjsaw portable
yang mudah
dipindah dan juga yang menggunakan tenaga baterai untuk kemudahan mobilitas.Untuk
pengoperasian
Lamjsaw ini sering terjadi kecelakaan, terutama pada daun gergaji pita sering
putus dan ini
sangat berbahaya bila sampai mencederai pemakai gergaji tersebut bisa berakibat
sangat fatal bahkan
dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan hal tersebut, maka kita harus lebih
berhati-hati dalam
mengoperasikan gergaji pita secara benar dan sesuai dengan petunjuk
pengoperasian, maka perlu
pengamanan kerja yang baik dan optimal dari praktikan untuk menghindari hal-hal
yang tak diinginkan
terjadi.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari percobaan ini diantaranya sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
1. Pengenalan secara langsung mesin mesin perkakas serta cara pengoperasiannya .
2. Peningkatan pengetahuan serta keterampilan tentang mesin mesin perkakas.
b. Tujuan Khusus
1. Dapat mengetahui menguasai dan menjalankan mesin Lamjsaw.
2. Mengetahui proses dan cara pemotongan benda kerja dengan mesin
Lamjsaw.

LAL DD NAMJARAM TFH\D

2.1 Pfnkfrtian
Proses permesinan merupakan proses pemotongan atau pembuangan sebagaian bahan
dengan maksud untuk
membentuk produk yang diinginkan. Umumnya proses pemesinan yang biasa dilakukan
di industri
manufaktur adalah proses penyekrapan (shaping), proses penggurdian (drilling),
proses pembubutan
(turning), proses penyayatan/frais (milling), proses gergaji (sawing), proses
broaching, dan
proses gerinda (grinding).
Proses pemesinan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu;

a. Proses pemotongan (cutting), yaitu proses pemesinan dengan menggunakan


pisau
pemotongan dengan bentuk geometri tertentu.
b. Proses abrasi (abrasive process), seperti proses gerinda.
c. Proses pemesinan non tradisional yaitu yang dilakukan secara elektrik
Dalam modul ini kita akan terkhusus membahas mengenai penggergajian
(sawing), yang itu
adalah proses di mana benda kerja dipotong oleh alat yang terdiri dari serangkaian
gigi yang
berjarak sempit, yang disebut mata gergaji. Proses ini digunakan untuk memisahkan
benda kerja
menjadi dua atau lebih potongan, atau untuk memotong bagian yang tidak diinginkan
dari suatu
komponen. Proses-proses ini sering disebut pekerjaan cut-off. Menggergaji adalah
proses
manufaktur yang penting.
Pada dasarnya, menggergaji adalah proses yang sederhana di mana ketika pisau
bergerak melewati
benda kerja, setiap gigi melakukan sayatan.Penggergajian dianggap sebagai
proses pekerjaan
sekunder. Gergaji banyak digunakan untuk memotong benda kerja sebagai persiapan
untuk pekerjaan
manufaktur lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir pengembangan jenis gergaji baru
dan bahan
pisau yang lebih baik, membuat proses penggergajian logam jauh lebih efektif,
serbaguna, dan
ekonomis. Dalam

banyak kasus Bandsaw sekarang digunakan sebagai alat utama untuk membentuk
bagian-bagian
logam tertentu.
Ketika mesin gergaji dan pisau yang digunakan tepat, menggergaji adalah salah
satu cara yang
paling ekonomis untuk memotong logam.
Potongan gergaji sempit dan relatif sedikit tatal yang diproduksi. Ketika
Bandsaw digunakan untuk memotong kontur berbentuk kompleks, hanya sebagian kecil
dari logam yang
terbuang dalam bentuk tatal (chip).alat untuk memotong batang bahan atau untuk
memotong bentuk di
piring bahan baku. Penggergajian bisa dalam bentuk cakram logam tipis dengan gigi
di tepinya, pisau
logam tipis atau pita fleksibel dengan gigi di satu sisi, atau roda gerinda tipis.
Alat ini dapat
menggunakan salah satu dari tiga tindakan ini dalam menggergaji yaitu true cutting,
grinding, atau
perpaduan yang terciptakan oleh gaya gesekan.Mesin gergaji listrik menyediakan vise
untuk menjepit
bahan percobaan dan memiliki bingkai berbentuk U yang dipasang pisau gergaji besi
baja lurus yang
ditujukan untuk memotong ketika bergerak dalam
satu arah saja. Gergaji menekan selama terjadi pekerjaan dengan stroke
pemotonganakan tetapi
seiring dinaikkannya dari benda kerja maka strokepun kembali sesuai dengan posisi
awal.Bandsaw
menggunakan pita baja fleksibel tak berujung dengan gigi di salah satu sisinya,
pita berada pada
dua roda berputar diameter besar yang dipasang pada sumbu paralel agak terpisah.
Gergaji pita yang
dipotong secara vertikal sangat cocok untuk memotong bentuk pelat tipis dan datar
dari benda
kerja yang terletak di atas meja
horizontal.
Mesin penggergajian dingin dengan pemotong disk bergigi digunakan secara luas di
pabrik rolling
baja dan di tempat-tempat di mana sejumlah besar batang dipotong. Clamping νise
berbentuk V
memungkinkan sejumlah batang dapat dijepit dan dipotong sekaligus.Mesin gergaji
gesekan digunakan
sebagian besar untuk memotong bentuk struktur baja seperti balok, saluran, dan
sudut. Roda
pemotong, dengan atau tanpa gigi, berputar dengan kecepatan tinggi sehingga
panas dari
gesekan kontak cukup untuk menghilangkan logam dengan melelehkannya. Gergaji
pemotong yang
abrasif, karet tipis atau roda abrasif yang terikat Bakelite yang dioperasikan

pada kecepatan periferal tinggi, sangat cocok untuk memotong tabung tipis dan
batang baja yang
dikeraskan. (Daryanto, 2007)
2.2 Klasifikasi Mesin Lamjsaw

Mesin Bandsaw untuk logam dibedakan menjadi dua katagori dasar, yaitu mesin Bandsaw
vertical dan
mesis Bandsaw horizontal. Mesin Bandsaw menggunakan bilah gergaji fleksibel yang
berbentuk pita
yang melingkar kontinyu. Pembuangan geram dapat dilakukan dengan cepat karena
setiap mata potong
sangat presisi dan akurat, sehingga produk yang dihasilkan dapat sangat dekat
dengan
rancangan.(Mikell P Groover, 2010)
Gambar 2.1 Mesin Bandsaw Vertical

Sumber : https://automatecnc.com/machining-handbook/chapter-7/page/3

Gambar 2.2 Mesin Bandsaw Horizontal

Sumber : https://automatecnc.com/machining-handbook/chapter-7/page/3

a. Mesin Lamjsaw Vertikal

Mesin Bandsaw vertikal yang disebut juga mesin kontur memiliki bilah gergaji berupa
pita melingkar
kontinyu yang terpasang pada arah
vertical. Ukuran mesin Bandsaw vertical ini ditentukan berdasarkan kedalaman
leher (throat),
yaitu jarak antara bilah gergaji dengan tiang
mesin. Komponen pada mesin Bandsaw vertical ini diantaranya :

1. Kepala (head) berada di bagian atas mesin, berisi roda idler, saklar motor
penggerak, pengatur
ketegangan bilah gergaji, selang udara fleksibel yang berfungsi untuk meniupkan
udara pembersih
benda kerja dari geram, dan dudukan (post) untuk pemandu bilah gergaji bagian atas
(upper saw
guide). Dial pilihan kerja (selector job) juga terletak di bagian kepala.

2. Tiang (column) berisi dial indikator kecepatan yang digerakkan dengan


kabel dari
transmisi dan menjadi indikator kecepatan dalam feet per minute (FPM). Mesin lasa
penyambung Butt
welder yang berfungsi untuk menyambung bilah gergaji juga terpasang pada tiang.
3. Dasar (base) mesin gergaji Bandsaw berisi roda penggerak (drive wheel), motor
penggerak dan
transmisi. Transmisi memiliki dua rentang kecepatan potong, yaitu kecepatan
rendah (50 - 375
FPM) dan kecepatan tinggi (260 — 1.500 FPM). Tuas pengatur kecepatan di bagian
belakang dasar
mesin dapat diatur pada posisi kecepatan rendah, tinggi dan netral. Dasar
mesin juga berfungsi
mendukung meja kerja dan memiliki pemandu pita gergaji bagian bawah (lower saw
guide). Mekanisme
pemakanan dan handel pengaturnya terletak di dalam dasar mesin. Pedal ditempatkan
di bagian depan
dasar mesin.
4. Unit Pengatur Kecepatan Unit pengatur kecepatan (variable Speed Unit) berada
di dalam dasar
mesin. Unit ini memiliki dua pulley tipe-
V yang terpasang dalam bearing tube dan bekerja dengan sistem variable speed.
Salah satu puli
digerakkan oleh motor melalui sabuk sementara sabuk yang lain meneruskan daya
dan putaran
untuk menggerakkan roda penggerak pita gergaji. Kedua bagian luar dari kerucut puli
terpasang
tetap, tetapi bagian tengah kerucutnya akan bergeser ketika roda berputar.
Pergeseran di bagian
tengah kerucut akan mengakibatkan diameter dari salah satu puli akan bertambah
besar, sementara
puli yang lain akan bertambah kecil. Perubahan rasio secara perlahan antara dua
puli ini akan
menghasilkan peningkatan atau penurunan kecepatan mesin secara gradual.

b. Mesin Lamjsaw Horizontal

Mesin Bandsaw horizontal dapat bekerja dengan lebih efisien dibanding mesin
hacksaw. Bilah Gergaji
Bandsaw berbentuk pita yang melingkar kontinyu dan berputar pada roda penggerak dan
roda idler
dalam bingkai penyangga pita. Kedua pemandu pita gergaji
menggunakan roller untuk mengatur agar mata potongnya terarah dengan

benar sehingga dapat memotong dengan baik. Ragum pada mesin ini serupa dengan
ragum yang
digunakan pada mesin gergaji hacksaw. Mesin Bandsaw horizontal memiliki
kapasitas yang jauh
lebih besar untuk benda kerja yang besar daripada yang dimiliki mesin gergaji
hacksaw.
Pencekaman rahang ragum dapat diatur dalam beberapa variasi sudut. Mekanisme
pemakanan pada
mesin Bandsaw horizontal beroperasi secara hidrolik dengan kendali pada
kotak kontrol
yang terletak di bagian depan mesin. Motor penggerak akan memutar pompa hidrolik
untuk menyuplai
minyak hidrolik dari reservoir yang berada di bagian dasar mesin kepada
silinder hidrolik.
Silinder hidrolik akan mengangkat atau menurunkan lengan penumpu serta mengatur
tekanan
pemakanan dan tegangan pita gergaji. Pompa cairan pendingin berada di salah satu
kaki mesin yang
menyuplai cairan pendingin (coolant) dari wadah. Cairan pendingin mendinginkan
pita gergaji
dan sekaligus membuang geram dari pemotongan sebelum pita gergaji terjepit atau
macet (clog).

2.3 Bilah Gergaji Lamjsaw

Bilah gergaji Bandsaw dibuat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk roll 50 sampai
dengan 500 feet
untuk digunakan pada mesin yang memiliki butt welder untuk menyambung pita gergaji
sendiri. Bilah
Bandsaw juga
dapat berbentuk pita kontinyu yang sudah tersambung dengan lasan untuk mesin yang
tidak memiliki
kelengkapan untuk mengelas.

Bilah gergaji Bandsaw dibuat dari baja paduan khusus yang dibentuk agar memiliki
sifat lentur
dengan proses annealing pada badan bilahnya dan proses hardening hanya pada mata
potongnya. Bilah
gergaji Bandsaw juga ditekuk dengan tiga macam pola seperti yang terlihat
pada gambar 6.4
untuk menghasilkan celah (kerf) seperti halnya bilah gergaji hacksaw. Pitch gergaji
berkisar antara
6 sampai dengan 32 gigi per inch. Gigi yang lebih kasar digunakan untuk memotong
logam yang besar
dan lunak.( B.H. Amstead,
Phillip F. Ostwald, Myron L. Begeman, 1989)
Pemilihan bilah Bandsaw Bilah Bandsaw dipilih berdasarkan tipe material yang akan
dipotong,
ketebalan dan jenis operasi penggergajian yang akan dipakai. Gunakanlah pita
gergaji yang lebih
lebar dan lebih tebal. Tapi pertimbangakan juga bentuk kurva yang akan dipotong,
karena bilah
gergaji yang lebih lebar lebih sulit digunakan untuk membentuk kurva. Pola
penggaruk
(raker) digunakan untuk penggergajian umum. Pola gelombang (wave) digunakan untuk
memotong
bagian-bagian benda kerja yang tipis, seperti pipa, sudut dan kanal.

Gambar 2.3 Pemilihan Pita Gergaji Untuk Berbagai Radius Sumber :


https://smithy.com/machining-handbook/chapter-7/page/5

Setidaknya tiga mata potong gergaji harus selalu kontak dengan benda kerja selama
proses
penggergajian untuk mencegah getaran (chatter) dan geseran (shearing) pada gigi
mata potong.
Gergaji dengan mata potong yang halus digunakan untuk memotong pelat logam dan
pipa. Jika pelat
logam terlalu tipis sehingga tidak memenuhi persayaratan kerapatan mata potong,
letakkan pelat logam tersebut diantara kayu, fiberboard, atau logam yang lebih
tebal.
Keausan bilah Bandsaw Bilah Bandsaw secara alamiah akan menjadi tumpul karena
penggunaan, tetapi
pada beberapa kasus akan terjadi keausan
yang lebih besar. Bilah gergaji dapat aus lebih cepat jika digunakan pada kecepatan
yang terlalu
tinggi. Juga apabila material yang dipotong terlalu
keras untuk pitch gergaji tertentu. Penyebab yang paling umum terjadinya penumpulan
prematur adalah
penggunaan pitch blade yang tidak sesuai dan pemakanan yang terlalu besar.
(Daryanto, 2007)

2.4 Keausan Bilah Lamjsaw

Bilah Bandsaw yang sudah tumpul akan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut :
(Daryanto, 2007)
a. Sulit mengikuti garis pemotongan, bilah gergaji terdorong ke kiri dan ke kanan.
b. Geram berbentuk granular (kecuali untuk besi cor yang selalu
menghasilkan geram yang
granular baik ketika gergaji masih tajam maupun telah tumpul).
c. Pemotongan berlangsung lambat atau terpotong sebagian ketika benda kerja
diumpankan.
d. Sentuhkan jari dengan perlahan kepada mata potong pada arah
pemotongan. Jika sudut
tajam mata potong gergaji tidak terasa maka bilah gergaji telah menjadi tumpul.
Jika ciri-ciri
tersebut telah terlihat, maka bilah gergaji harus diganti.

2.5 Kecepatan Gergaji Lamjsaw

Kecepatan potong untuk mesin Bandsaw adalah kecepatan bilah Bandsaw melewati
meja kerja, yang
diukur dalam feet/minute. Kecepatan pemakanan mesin Bandsaw horizontal terjadi
karena tekanan bilah
gergaji
kearah bawah menekan material. Kecepatan potong mesin Bandsaw vertikal

terjadi karena tekanan benda kerja kepada pita gergaji Bandsaw.Kecepatan Bandsaw
yang sesuai sangat
penting dipilih untuk menjaga keawetan gergaji.

Tabel 2.1 Kecepatan Penggergajian Dengan Mesin Bandsaw


Kecepatan yang terlalu tinggi untuk suatu material akan mengakibatkan
keausan bilah
gergaji terjadi lebih cepat dan jika terlalu rendah akan mengakibatkan
efisiensi produksi yang
rendah. Table 6.5 hanya memberikan perkiraan pendekatan untuk pemilihan kecepatan
pada mesin
Bandsaw yang direkomendasikan. Keceptan potong akan selalu bergantung kepada tipe
mesin dan
rekomendasi dari pembuat mesin. Semua mesin Bandsaw memiliki beberapa kecepatan
potong.
Diameter roda pengggerak memiliki rasio yang tetap di antara motor atau kecepatan
putar.
transmisi (Rpm) dan kecepatan bilah gergaji (FPM), sehingga putaran motor tidak
perlu dikonversi
dari RPM ke FPM seperti pada umumnya mesin perkakas. Keceptaan potong telah
diidentifikasi
dalam FPM dan tertera pada kontrol pemilihan kecepatan mesin. Sebagian mesin
memiliki indikator
kecepatan sehingga pemeriksaan keceptan penggergajian bisa dilakukan dengan lebih
teliti. (G.
Niemann,1982)

2.5 Persyaratan Keamanan

Mesin gergaji memiliki persyaratan keamanan yang khusus dan harus diperhatikan.
Berikut ini adalah
persyaratan keamanan yang harus diikuti: (Daryanto, 2007)
a. Jauhkan tangan dari bilah gergaji pada saat bekerja.
b. Pastikan bahwa power supply tidak terhubung pada saat melakukan
penggantian maupun
pemasangan bilah gergaji.
c. Gunakan miter guide, perangkat pemegang benda kerja, atau balok kayu untuk
mendorong benda kerja
logam kepada bilah gergaji. Jauhkan jari tangan dari bilah gergaji selama bekerja.
d. Ketika melepas dan memasang bilah gergaji Bandsaw, peganglah bilah gergaji
tersebut dengan
hati-hati. Bilah yang memegas dapat membahayakan jika operator tidak terlatih.
BAB DDD MFTHJHNHGD
3.1 Alat Jan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum modul ini adalah :
a. Bandsaw

Gambar 3.1. Bandsaw

b. Jangka Sorong

Gambar 3.2 Jangka Sorong


Sumber: https://www.tokopedia.com/fortunesmooth/jangka-sorong-digital-
murah-vernier-caliper-sketmat-sigmat-lcd-disp

c. Kuas
Gambar 3.3 Kuas

3.2. Prosejur Praktikum


Adapun prosedur yang harus diikuti dalam melakukan praktikum modul ini adalah :
a. Menyiapkan benda kerja, ukur dan tandai bagian yang akan dipotong.
b. Mengecek keadaan mesin
c. Metakkan benda kerja pada vise dan atur posisi pemotongannya. Pastikan
kedudukan blade tepat
pada bagian yang akan dipotong. Kemudian kencangkan vise dangan memutar handle-nya
sehingga benda
kerja tercengkeram dengan baik.
d. Mengakat frame, sesuaikan jarak blade dengan benda kerja yang akadipotong pada
sudut yang telah
disesuaikan, hidupkan coolant (jika pemotongan memerlukan coolant) pada bagian yang
akan dipotong,
kemudian ppastikan kran dalam posisi terbuka jika coolant akan digunakan.
e. Mengatur posisi blade pada permukaan benda kerja , kemudian hidupkan mesinnya.
f. Menggunakan kecepatan yang sesuai dengan mengatur posisi flow control.

g. Setelah benda kerja terpotong, mesin akan mati secara otomatis jika sudah dalam
posisi 0 (nol),
kemudian mendorkan vise dan mengambil benda kerja yang telah terpotong.
h. Membersihkan mesin dari chip (geram) menggunakan kuas sampai bersih setelah
selesai digunakan

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Olah Data


a. Rumus
W g ? (1 )
t

W g 5 Kecepatan Pemakanan (mm/menit)


S 5 Panjang Pemotongan (mm)
t : Waktu Proses Pemotongan (menit)

b. Data Hasil Perhitungan


Tabel 4.1 Data Hasil Perhitungan

Perhitungan Hasil Keterangan Hasil

Vf 25 oo
3 ofmit
8,33 mm/menit

4.2 Perhitungan

Diketahui :
P : 25 mm t : 3 menit

Ditanya:
Vf ?(mm/menit)

Jawab:
S
W ?
g t

25 oo
W g ? 3 ofmit

V f ?0,22 mm /menit
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum mengenai pemotongan menggunakan
bandsaw maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Proses permesinan merupakan proses pemotongan atau pembuangan sebagaian
bahan dengan
maksud untuk membentuk produk yang diinginkan
b. Proses permesinan dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu, pemotongan (cutting),
abrasi (abrasive
process), seperti proses gerinda, dan proses pemesinan non tradisional yang
dilakukan secara
elektrik
c. Penggergajian (sawing), yang itu adalah proses di mana benda kerja dipotong
oleh alat yang
terdiri dari serangkaian gigi yang berjarak sempit, yang disebut mata gergaji.
d. Proses pemotongan dengan menggunakan bandsaw harus memperhatikan bentuk dan
jenis material
karena setiap bentuk dan jenis material yang berbeda akan menggunakan mata gergaji
yang berbeda
pula.

5.2 Saran

Adapun saran untuk memperbaiki praktikum selanjutnya adalah sebagai berikut:


a. Praktikan seharusnya datang tepat waktu agar waktu praktikum tidak tertunda.
b. Praktikan seharusnya memahami dan mempelajari prosedur penggunaan alat dan
teori lainnya
yang berhubungan dengan modul yang akan dipraktikumkan agar tidak terjadi
kesalahan pada
saat praktikum berlangsung.
c. Praktikan seharusnya membersihkan seluruh sisa-sisa material hasil dari proses
pengerjaan.

j. Praktikan sebaiknya tidak banyak bercanda dan bermain-main ketika praktikum


sedang berjalan.
e. Praktikan seharusnya memperhatikan dengan seksama penjelasan prosedur yang
disampaikan oleh
laboran.

DAGTAR PUSTAKA

Amstead, B.H., Phillip F. Ostwald dan Myron L. Begeman.1989. Teknologi Mekanik,


Jilid l.Frlangga:
Jakarta
Daryanto, 2007.Dasar-Dasar Teknik Mesin. Bina Aksara, Jakarta.

Groover, M. P. 2010.Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and


Systems, 4th
edition. John Wiley & Sons, Dnc:New Tork, United States.
Niemann, G., 1982. Flemen Mesin : Desain dan Kalkulasi dari Sambungan, Bantalan,
dan Poros.
Penerjemah Bambang Priambodo. Frlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai