NIM : 201111016
Kelas : 1A-KGE
MESIN BANDSHAW
1. Peralatan pengaman, termasuk emergency stop, gauges, guards dan alat kontrol
lainnya diperiksa agar dalam kondisi siap pakai.
2. Perlengkapan gergaji potong dan alat bantu lainnya dipasang sesuai spesifikasi
gambar kerja/instruksi kerja/manual book (buku petunjuk) mesin.
3. Mesin potong diujicoba agar memenuhi ketepatan dan kualitas dari hasil kerja.
1. Mesin potong dijalankan (start up) sesuai dengan instruksi kerja/manual book
(buku petunjuk) mesin.
2. Bahan komponen diletakkan pada posisi sesuai spesifikasi gambar kerja/instruksi
kerja/persyaratan gergaji potongan aman pengoperasiannya.
3. Bahan komponen dipotong sesuai jumlah yang dibutuhkan.
4. Komponen yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas disortir untuk diperbaiki atau
direject (diapkir) sesuai instruksi kerja.
5. Komponen hasil pemotongan diperiksa secara berkala untuk memastikan ketepatan
ukuran.
6. Hasil kerja disusun pada tempat yang ditentukan.
7. Hasil kerja dihitung sesuai jumlah yang dibutuhkan.
Catatan: Lokasi dan desain bagian-bagian mesin bisa berbeda pada merk tertentu.
2.2 Fungsi Mesin Gergaji Panel
2. Perlu fisik yang benar-benat fit karena perlu konsentrasi yang cukup agar dapat
3. Pekerja yang berada di tahapan ini perlu memiliki keahlian khusus agar dapat
menguasai keadaan mesin.
Kelebihan mesin ini adalah konfigurasi dan fungsinya yang sangat beragam.
Mata pisau yang bisa dirubah dengan ribuan jenis yang tersedia atau custommade
dan kecepatan putaran poros pisau dan 'feeder' yang bisa diatur. Pada beberapa
varian mesin, sudut vertikal poros pisau bisa diatur miring sesuai dengan sudut
kemiringan yang kita butuhkan.
4. Tuas Penekan
Istilah ini bukan yang paling tepat, fungsi utama tuas ini adalah untuk
memberikandorongan benda kerja terhadap panel penghantar & ke arah
meja kerja agar benda kerja selalu berada pada posisi yang benar dan stabil.
Selain itu tuas ini juga berfungsi sebagai alat pengaman karena dengan
adanya doronga yang 'mengikat' benda kerja tidak akan terlempar. Untuk
jenis mesin yang lebih advance terdapat sebuah alat bantu yang disebut
'feeder'. Feeder ini berupa sebuah kotak dengan beberapa roda karet dan
diletakkan di atas benda kerja sekaligus melakukan pendorongan dan dengan
kecepatan dorong yang bisa diatur.
5. Pengaman Poros Pisau
Fungsi utama bagian ini adalah untuk menutupi area sekitar poros
pisau yang tidak difungsikan. Dalam arti adalah hanya bagian pisau yang
menonjol di tengah panel penghantar yang digunakan, dan bagian belakang
harus ditutupi dengan pengaman untuk melindungi operator dan sekitarnya.
pada konfigurasinya kotak ini juga berfungis untuk menyedot tatal kayu
6. Tombol ON/OFF
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, pisau Router dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Membuat profil
2. Membuat sponing
3. Membuat alur
4. menghias benda kerja kayu
5. Membentuk sisi tebal kayu
6. Membuat meratakan pelapis sintetik
1. Periksalah keadaan mesin sebelum dioperasikan dan Pastikan mesin dan alat
yang akan dipakai dalam kondisi siap pakai.
2. Periksalah peralatan tambahan dan pisau sesuai dengan fungsinya, Harus
diperhatikan bahwa pisau-pisau router yang akan dipakai, dalam Keadaan
tajam dan baik karena Pisau-pisau router yang tàjam akan mengikis kayu
lebih mudah, dan kecil kemungkinan menimbulkan kerusakan pada kayu
pekerjaan.
3. Optimalkan peralatan bantu dan pengaman pada mesinyang dipakai Pada
waktu bekerja pakailah peralatan keselamatan kerja permanen (sepatu,
kaca mata, dan sebagainya).
4. Bekerjalah sesuai dengan petunjuk dan langkah kerja.
5. Apabila sedang menyetel router, yakinkan aliran arus listrik terputus dari
sumbernya
6. Jangan menghidupkan mesin, sementara pisau router menempel/menyentuh
kayu pekerjaan.
7. Pisau router harus terpasang cukup kuat dan tepat pada chucknya, sehingga
putarannya stabil
8. Tes dan uji coba terlebih dahulu sebelum bekerja pada benda kerja yang
sebenarnya
9. Harus diingat bila merouter di sebelah dalam dan acuan, maka router harus
didorong searah dengan putaran jarum jam. (ke kanan)
10. Jangan merouter kayu dengan kedalaman lebih dari 6mm dalam satu kali
pemakaian, terutama pada kayu yang keras.
11. Jika mesin tidak terpakai taruh di atas bangku kerja dengan posisi pisau
menghadap ke atas atau pisau diletakkan dibawah dengan posisi bawah
terganjal.
Perawatan mesin
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 399 Tahun 2014, diakses dari
Kemenprin.go.id, tanggal 16 Juli 2021
Giatman.2016. Paket Keahlian Teknik Konstruksi Kayu. Medan : Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan,diakses dari
http://repositori.kemdikbud.go.id/6134/1/C%20Konstruksi%20Kayu.pdf tanggal 16 Juli 2021
Fatori, Muhammad. 2013. Teknologi Konstruksi Kayu. Cimahi: Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Kuncoro, Cahyo. 2013. Pengoprasian Mesin Kerja Kayu. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
http://www.tentangkayu.com/2008/12/mesin-spindle-moulder.html, diakses pada
tanggal 14 Juli 2021
https://eprints.uny.ac.id/67662/3/BAB%20I.pdf.pdf, diakses pada tanggal 16 Juli 2021