Anda di halaman 1dari 12

Nama : Hikia Hanifam Muslima

NIM : 201111016

Kelas : 1A-KGE

Mata Kuliah : Lab Konstruksi Kayu

MESIN BANDSHAW

Mesin Bandsaw merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi di bidang


pemotongan menggunakan gergaji. Mesin bandsaw adalah jenis mesin gergaji yang
ditujukan untuk memudahkan dalam kegiatan pemotongan benda keras melalui
gesekan terus menerus secara berputar dari mata besi yang tajam .

Baru-baru ini, teknologi terbaru terus disematkan terhadap mesin bandsaw.


Contohnya ada beberapa bagian pendukung sudah merupakan bagian dari mesin
bandsaw, mulai dari gergaji pita, roda untuk penggerak gergaji pita, motor mesin
yang tangguh, pengatur kekencangan gergaji pita, pengaman gergaji pita, hingga
meja / alas khusus sebagai tatakan pemotongan.

1.1 Fungsi Mesin Gergaji Pita

Mesin gergaji pita memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Untuk memotong benda kerja,


2. Untuk memotong bentuk-bentuk lengkung,
3. Untuk memperbesar lubang pada benda kerja,
4. Untuk memotong lurus,
5. Untuk memotong bersudut dan
6. Untuk memotong bentuk lingkaran.

1.2 Keselamatan Kerja Mesin Gergaji Pita

Berikut keselamatan kerja yang perlu diperhatikan (Pengoperasian


Mesin Kayu: 2013)
1. sebelum mengoperasikan mesin, Periksa semua penyetelan dan perlengkapan dan
harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
2. Periksalah penyetelan daun gergaji, dengan penyetelan meja harus siku
terhadap daun gergaji.
3. Daun gergaji harus selalu tajam dam ukuran daun gergaji harus sesuai dengan
bentuk dan macam pekerjaan.
4. Benda kerja yang akan digergaji harus kokoh pada tempatnya
5. Jangan memulai bekerja dengan mesin apabila ragu-ragu.
6. Jangan mulai menggergaji sebelum daun gergaji berputar dengan kecepatan
yang tetap.
7. Mulailah menggergaji apabila putaran daun gergaji sudah tetap.
8. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan mesin yang sedang dihadapi.
9. Bila daun gergaji putus segera matikan mesin, ambil daun gergaji yang putus
apabila roda atas dan bawah telah berhenti.
10. Bila terdengar kelainan suara daun gergaji yang sedang berputar, segera
matikan dan laporkan pada instruktor untuk memeriksa penyetelan.
11. Lepaskan daun gergaji sewaktu tidak dioperasikan
12. Tidak mengganggu orang yang sedang bekerja dengan mesin.

Keselamatan kerja berdasarkan peraturan (Menteri Ketenagakerjaan RI:2014)

A. Menyiapkan pekerjaan mengoperasikan mesin pemotongan (sawing)

1. Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diterapkan sesuai


peraturan/regulasi/instruksi kerja agar kecelakaan kerja dapat dihindari.
2. Perlengkapan pribadi untuk keperluan perlindungan kerja digunakan dengan benar
sesuai fungsinya.
3. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan jenis pekerjaan dipilih
dan diperiksa aman dan siap dipakai.
4. Acuan spesifikasi pekerjaan disiapkan agar hasil pekerjaan sesuai dengan kualitas
yang ditetapkan/pesanan pelanggan.
5. Jenis bahan dan jumlah komponen disiapkan sesuai acuan spesifikasi pekerjaan.

B. Menyetel (set up) mesin pemotongan (sawing)

1. Peralatan pengaman, termasuk emergency stop, gauges, guards dan alat kontrol
lainnya diperiksa agar dalam kondisi siap pakai.
2. Perlengkapan gergaji potong dan alat bantu lainnya dipasang sesuai spesifikasi
gambar kerja/instruksi kerja/manual book (buku petunjuk) mesin.
3. Mesin potong diujicoba agar memenuhi ketepatan dan kualitas dari hasil kerja.

C. Mengoperasikan mesin pemotongan (sawing)

1. Mesin potong dijalankan (start up) sesuai dengan instruksi kerja/manual book
(buku petunjuk) mesin.
2. Bahan komponen diletakkan pada posisi sesuai spesifikasi gambar kerja/instruksi
kerja/persyaratan gergaji potongan aman pengoperasiannya.
3. Bahan komponen dipotong sesuai jumlah yang dibutuhkan.
4. Komponen yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas disortir untuk diperbaiki atau
direject (diapkir) sesuai instruksi kerja.
5. Komponen hasil pemotongan diperiksa secara berkala untuk memastikan ketepatan
ukuran.
6. Hasil kerja disusun pada tempat yang ditentukan.
7. Hasil kerja dihitung sesuai jumlah yang dibutuhkan.

D. Menyelesaikan pekerjaan mengoperasikan mesin pemotongan (sawing)

1. Mesin potong dimatikan (off) sesuai dengan instruksi kerja/manual bookmesin.


2. Hasil kerja dicatat dan dilaporkan ke atasan/bagian selanjutnya yang bertanggung
jawab sesuai instruksi kerja.
3. Masalah yang terkait dengan proses pemotongan diidentifikasi dan dilaporkan
keatasan/bagian yang bertanggung jawab.
4. Bahan-bahan yang tidak digunakan dibuang dengan cara dan pada tempat yang
ditentukan.
5. Bahan yang masih dapat digunakan disimpan pada tempat yang telah ditentukan.
6. Mesin, peralatan dan perlengkapan dibersihkan sesuai dengan instruksi kerja.
7. Mesin, peralatan dan perlengkapan disimpan pada tempatnya sesuai dengan
instruksi kerja.
2.1 Bagian-Bagian dari Mesin Panel

Bagian penting mesin gergaji belah

1. Meja kerja: tempat meletakkan benda kerja yang akan dibelah.


2. Penghantar: berfungsi untuk menghantarkan benda kerja ke arah yang berlawanan
dengan putaran gergaji. Penghantar ini harus senantiasa siku (bersudut 90°)
terhadap meja kerja.
3. Bilah gergaji: gergaji belah dengan bentuk mata gigi khusus di desain untuk
membelah kayu. Terhubung pada motor penggerak yang terletak di bawah meja
kerja.
4. Pisau Belah: Berfungsi untuk menahan lemparan balik dari putaran bilah gergaji.
Jarak antara pisau belah dengan lingkaran paling luar gergaji harus diatur pada
jarak yang tepat antara 2-4 mm. Pisau belah juga berfungsi agar bilah gergaji
tidak terjepit pada waktu kita membelah kayu yang panjang sehingga bisa
mengurangi resiko burnt mark pada kayu hasil pembelahan. Pisau belah harus lebih
rendah 3-4 mm dari ujung paling tinggi gergaji sehingga benda kerja bisa dengan
lancar dibelah.
5. Penutup gergaji: Digunakan sebagai alat pengaman dan pelindung mata gergaji
terutama pada waktu membelah kayu yang tebal. Pengaman ini sebaiknya selalu
diletakkan di atas gergaji pada waktu mesin dijalankan karena juga bisa berfungsi
untuk menahan lemparan balik. Penutup gergaji membantu apabila ada serpihan
kecil yang bisa 'lolos' dari pisau belah sehingga melindungi operator. Penutup ini
juga berfungsimuntuk menghisap debu atau serbuk gergaji karena terhubung
langsung dengan dust collector.
6. Pengatur ketinggian gergaji: Untuk menentukan ketinggian bilah gergaji sesuai
dengan ketebalan kayu/papan yang akan dibelah.
7. Pengatur Sudut: Mengatur sudut kemiringan bilah gergaji untuk membelah kayu
dengan sudut kemiringan tertentu.

Catatan: Lokasi dan desain bagian-bagian mesin bisa berbeda pada merk tertentu.
2.2 Fungsi Mesin Gergaji Panel

Berfungsi untuk memotong kayu, mengatur ketebalan pemotongan, mengatur


pisau untuk kemiringan potongan dan juga panjang/ lebar kayu serta untuk membelah
papan lapis.

2.3 Keselamatan Kerja Mesin Gergaji Panel

Keselamatan kerja yang harus diperhatikan adalah :

1. Dalam melakukan pekerjaan di tahapan mesin

2. Perlu fisik yang benar-benat fit karena perlu konsentrasi yang cukup agar dapat

fokus ketika memotong kayu di mesin karena sangat berisiko.

3. Pekerja yang berada di tahapan ini perlu memiliki keahlian khusus agar dapat
menguasai keadaan mesin.

3. Kepatuhan penggunaan APD harus diperketat.


4. Pekerja di mesin wajib menggunakan penutup muka agar dapat meminimalisir
benturan kayu yang membalik dan mengenai kepala
5. Apron yang digunakan pekerja di mesin dapat yang berbahan kuat dan
meminimalisir benturan di bagian dada maupun perut
6. Kaca mata untuk pekerja di mesin diusahakan yang tidak mudah mengembun ketika
terkena uap darimanapun agar tidak mengganggu konsentrasi pekerja
7. Mesin yang berbahaya dapat diberi pelindung agar dapat meminimalisir kecelakaan
akibat kerja

Mesin spindle moulder didesain untuk membuat bentuk khusus pada


komponen kayu sesuai bentuk yang telah direncanakan. Ada juga yang menyebutnya
dengan mesin frais samping atau 'shaper'. Spindle moulder adalah mesin kayu
standard 'non-moveable'. Prinsip kerja dari mesin ini yaitu adanya poros motor
dengan mata pisau profile yang menghadap ke atas arah vertikal dan benda kerja
didorong ke arah pisau tersebut di atas sebuah meja kerja.

Kelebihan mesin ini adalah konfigurasi dan fungsinya yang sangat beragam.
Mata pisau yang bisa dirubah dengan ribuan jenis yang tersedia atau custommade
dan kecepatan putaran poros pisau dan 'feeder' yang bisa diatur. Pada beberapa
varian mesin, sudut vertikal poros pisau bisa diatur miring sesuai dengan sudut
kemiringan yang kita butuhkan.

3.1 Bagian-Bagian dari Mesin Moulder

Bagian-bagian dari mesin ini antara lain (Hidayat: 2008)


1. Meja Kerja
Posisi meja ini selalu horisontal dan pada saat operasional harus
bebas dari debu atau kotoran-kotoran kayu (tatal) agar hasil pembuatan
profile akurat. Keselamatan kerja juga akan terjaga dengan baik apabila
meja kerja selalu bersih.
2. Panel Penghantar
Biasanya posisi panel ini selalu 'siku' atau sudut 90° terhadap meja
kerja utama. Pane lpenghantar juga harus selalu terjaga baik kondisinya.
Bahan yang baik (permukaan) adalah dari kayu yang memiliki densitas tinggi
dan tidak mudah pecah. Bagian mesin ini yang akan selalu bergesekan dengan
benda kerja.
3. Poros pisau

Poros yang terhubung langsung dengan motor untuk memasang mata


pisau. Pada poros ini terdapat beberapa ring dengan ketebalan yang
berbeda-beda. Ring-ring besi tersebut berfungsi untuk menyesuaikan baut
pengikat mesin pada saat menggunakan mata pisau (router bits) yang
berbeda-beda.

4. Tuas Penekan

Istilah ini bukan yang paling tepat, fungsi utama tuas ini adalah untuk
memberikandorongan benda kerja terhadap panel penghantar & ke arah
meja kerja agar benda kerja selalu berada pada posisi yang benar dan stabil.
Selain itu tuas ini juga berfungsi sebagai alat pengaman karena dengan
adanya doronga yang 'mengikat' benda kerja tidak akan terlempar. Untuk
jenis mesin yang lebih advance terdapat sebuah alat bantu yang disebut
'feeder'. Feeder ini berupa sebuah kotak dengan beberapa roda karet dan
diletakkan di atas benda kerja sekaligus melakukan pendorongan dan dengan
kecepatan dorong yang bisa diatur.
5. Pengaman Poros Pisau
Fungsi utama bagian ini adalah untuk menutupi area sekitar poros
pisau yang tidak difungsikan. Dalam arti adalah hanya bagian pisau yang
menonjol di tengah panel penghantar yang digunakan, dan bagian belakang
harus ditutupi dengan pengaman untuk melindungi operator dan sekitarnya.
pada konfigurasinya kotak ini juga berfungis untuk menyedot tatal kayu
6. Tombol ON/OFF

Saklar ini untuk menghidupkan mesin. Biasanya akan terdapat


beberapa kali langkah untuk menyalakan mesin. Sekali untuk memutar motor
mesin hingga kecepatan putar yang diinginkan, kemudian diputar sekali lagi
untuk mendapatkan putaran mesin yang stabil.

3.2 Fungsi Mesin Moulder

• Membentuk profile dekoratif.

• Membentuk profile sambungan presisi atau Joinnery.

• Menghaluskan kayu 4 Sisi.

• Mengurangi ketebalan kayu secara akurat.

3.3 Keselamatan Kerja Mesin Moulder

Keselamatan kerja berdasarkan peraturan (Menteri Ketenagakerjaan RI:2010)

A. Menyiapkan pekerjaan mengoperasikan mesin pembuat profil (moulding)

1. Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diterapkan sesuai


peraturan/regulasi/instruksi kerja agar kecelakaan kerja dapat dihindari.
2. Perlengkapan pribadi untuk keperluanperlindungan kerja digunakan dengan
benar sesuai fungsinya.
3. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan jenis pekerjaan
dipilih dan diperiksa aman dan siap dipakai.
4. Acuan spesifikasi pekerjaan disiapkan agar hasil pekerjaan sesuai dengan
kualitas yang ditetapkan/pesanan pelanggan.
5. Jenis bahan dan jumlah komponen disiapkan berdasarkan acuan spesifikasi
pekerjaan.
6. Dust collector/blower dihubungkan dengan mesin.

B. Menyetel (set up) mesin pembuat profil (moulding)


1. Peralatan pengaman, termasuk emergency stop, gauges, guards dan alat
kontrol lainnya diperiksa agar dalam kondisi siap pakai.
2. Perlengkapan pisau profil (moulding) dan alat bantu lainnya dipasang sesuai
spesifikasi gambar kerja/instruksi kerja/manual book mesin.
3. Mesin pembuat profil (moulding) diujicoba agar memenuhi ketepatan dan
kualitas dari hasil kerja.

C. Mengoperasikan mesin pembuat profil (moulding)

1. Mesin pembuat profil (moulding) dijalankan (start up) sesuai dengan


instruksi kerja/manual book mesin.
2. Bahan komponen dipasang pada posisi sesuai spesifikasi gambar
kerja/instruksi kerja/persyaratan pisau profil (moulding) agar aman
pengoperasiannya.
3. Bahan komponen diprofil (moulding) sesuai jumlah yang dibutuhkan.
4. Komponen yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas disortir untuk
diperbaiki atau afkir (reject) sesuai instruksi kerja.
5. Komponen hasil profil (moulding) diperiksa secara berkala untuk
memastikan ketepatan ukuran.
6. Hasil kerja disusun pada tempat yang ditentukan dan dihitung sesuai
jumlah yang dibutuhkan.

D. Menyelesaikan pekerjaan mengoperasikan mesin pembuat profil (moulding)

1. Mesin pembuat profil (moulding) dimatikan (off) sesuai dengan instruksi


kerja/manual book mesin.
2. Saluran dust collector/blower ditutup atau dimatikan.
3. Hasil kerja dicatat dan dilaporkan ke atasan/bagian selanjutnya yang
bertanggung jawab sesuai instruksi kerja.
4. Masalah yang terkait dengan proses pembuatan profil diidentifikasi dan
dilaporkan keatasan/bagian yang bertanggung jawab.
5. Bahan apkir yang masih dapat digunakan dikembalikan pada tempat yang
telah ditentukan.
6. Mesin, peralatan dan perlengkapan dibersihkan, dirawat dan disimpan pada
tempatnya.
Menurut Habibi (2014), Mesin Router Profil merupakan alat yang digunakan
untuk membuat profil pada kayu. Karena Router ini berfungsi untuk membuat alur pada
permukaan kayu maka pisau berada pada posisi vertikal ke arah bawah. (berbalikan
dengan mesin profil (spindle). Mesin Router didesain dengan kecepatan putar (rpm) jauh
lebih tinggi dari mesin bor biasa.

4.1 Jenis -Jenis dari Pisau Router

Berdasarkan bentuk dan fungsinya, pisau Router dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Pisau pembuat alur Digunakan untuk membuat bermacam-macam alur,


membuat penghias kaki meja, dan bisa juga untuk membuat sambungan.
2. Pisau pembentuk pinggiran kayu Pada ujung pisau ini berupa bantalan
peluru dan biasanya dengan bantuan pengantar saat digunakan untuk
menggarap kayu. Fungsinya untuk membentuk tepian kayu.
3. Pisau perata pinggir Pengunaan pisau ini biasanya mengunakan pengantar
khusus karena bentuknya yang unik.
4. Pisau pembuat alur kecil Digunakan untuk membentuk berbagai macam
lekukan hias pada tepian kayu

4.2 Fungsi Mesin Router

Fungsi dari mesin router sebagai berikut

1. Membuat profil
2. Membuat sponing
3. Membuat alur
4. menghias benda kerja kayu
5. Membentuk sisi tebal kayu
6. Membuat meratakan pelapis sintetik

4.3 Keselamatan Kerja Mesin Router

Keselamatan kerja pada mesin router portable adalah sebagai berikut :

1. Periksalah keadaan mesin sebelum dioperasikan dan Pastikan mesin dan alat
yang akan dipakai dalam kondisi siap pakai.
2. Periksalah peralatan tambahan dan pisau sesuai dengan fungsinya, Harus
diperhatikan bahwa pisau-pisau router yang akan dipakai, dalam Keadaan
tajam dan baik karena Pisau-pisau router yang tàjam akan mengikis kayu
lebih mudah, dan kecil kemungkinan menimbulkan kerusakan pada kayu
pekerjaan.
3. Optimalkan peralatan bantu dan pengaman pada mesinyang dipakai Pada
waktu bekerja pakailah peralatan keselamatan kerja permanen (sepatu,
kaca mata, dan sebagainya).
4. Bekerjalah sesuai dengan petunjuk dan langkah kerja.
5. Apabila sedang menyetel router, yakinkan aliran arus listrik terputus dari
sumbernya
6. Jangan menghidupkan mesin, sementara pisau router menempel/menyentuh
kayu pekerjaan.
7. Pisau router harus terpasang cukup kuat dan tepat pada chucknya, sehingga
putarannya stabil
8. Tes dan uji coba terlebih dahulu sebelum bekerja pada benda kerja yang
sebenarnya
9. Harus diingat bila merouter di sebelah dalam dan acuan, maka router harus
didorong searah dengan putaran jarum jam. (ke kanan)
10. Jangan merouter kayu dengan kedalaman lebih dari 6mm dalam satu kali
pemakaian, terutama pada kayu yang keras.
11. Jika mesin tidak terpakai taruh di atas bangku kerja dengan posisi pisau
menghadap ke atas atau pisau diletakkan dibawah dengan posisi bawah
terganjal.

Perawatan mesin

1. Saat melepas maupun menyetel mesin router lepaskan kabel dari


stop kontak.
2. Jangan menghidupankan mesin router ketika masih menempel pada
bangku kerja.
3. Jagalah agar mesin router selalu bersih. Lubang ventilasi udara pada
Mesin router harus bebas dari debu .
4. Jika selesai digunakan simpan mesin router ini pada tempat
penyimpanan alat yang sudah disediakan.
5. Bersihkan debu dengan disemprot memakai pistol udara.
6. Periksa kondisi carbon brush (sikat arang) pada mesin apabila kurang
dari 3 mm harus segera diganti.
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 399 Tahun 2014, diakses dari
Kemenprin.go.id, tanggal 16 Juli 2021

Giatman.2016. Paket Keahlian Teknik Konstruksi Kayu. Medan : Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan,diakses dari
http://repositori.kemdikbud.go.id/6134/1/C%20Konstruksi%20Kayu.pdf tanggal 16 Juli 2021

Fatori, Muhammad. 2013. Teknologi Konstruksi Kayu. Cimahi: Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Kuncoro, Cahyo. 2013. Pengoprasian Mesin Kerja Kayu. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
http://www.tentangkayu.com/2008/12/mesin-spindle-moulder.html, diakses pada
tanggal 14 Juli 2021
https://eprints.uny.ac.id/67662/3/BAB%20I.pdf.pdf, diakses pada tanggal 16 Juli 2021

Anda mungkin juga menyukai