Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manufaktur merupakan suatu cabang industri yang mengaplikasikan
mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah
bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Proses manufaktur memiliki
hubungan yang sangat erat dengan produksi suatu barang yang
menggunakan mesin maupun perkakas. Secara umum bentuk dari proses
manufaktur merupakan proses input berupa bahan bakumaterial dan design,
proses produksi output berupa barang jadi dari design yang dapat di nilai
maupun di analisa.
Dalam dunia kerja, seorang Sarjana Teknik Mesin harus memiliki
kompeten dalam bidang yang telah kami pelajari. Untuk mendapatkan
kompeten itu, harus memahami kompetensi dasar yang dipelajari dikampus.
Salah satu kompetennya itu proses manufaktur, agar dapat mengestimasi
waktu serta biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu barang
produksi yang berkualitas tinggi. Untuk mendalami lebih luwes dalam
pengetahuan tentang proses manufaktur, tidaklah cukup hanya mendapat
materi atau teori-teori yang berasal dari buku atau diberikan oleh dosen.
Praktikum proses manufaktur sangat membantu mahasiswa dalam
memahami dan menerapkan atau mengaplikasikan ilmu-ilmu atau materi
yang telah didapat. Melalui praktikum proses manufaktur, mahasiswa
diharapkan dapat merancang design suatu barang atau produk, maupun
melakukan pemilihan bahan baku atau material yang tepat untuk membuat
barang produksi, maupun melakukan pengukuran, menggunakan perkakas,
serta mampu mengoprasikan mesin-mesin yang digunakan pada proses
manufaktur.
Pada praktikum proses manufaktur 2020 yang dilakukan secara daring
ini, mahasiswa diharapkan dapat merancang design dan memproduksi.
Praktikum kali ini adalah praktikum Band Saw, dimana Band Saw sendiri
adalah gergaji potong yang gerakannya mendapat daya dari motor listrik.
Mesin ini dapat digunakan untuk memotong benda-benda dari logam
ataupun non-logam dengan bentuk silindris maupun bentuk profil.
Blade/pisau potong yang dapat diganti sesuai keperluan merupakan
keuntungan tersendiri dari mesin ini. Dengan adanya praktikum Band Saw
ini praktikan nantinya dapat mengetahui kegunaan mesin dan alat apa saja
yang akan di gunakan pada praktikum Band Saw di laboratorium teknik
mesin itera. Sehingga saat didunia kerja nanti jikalau mengambil akurasi
dalam bidang ini, praktikan nantinya dapat terampil ditempat yang
pekerjaannya dalam bidang ini.

1.2. Tujuan
Adapun Tujuan dilakukannya praktikum:
a. Tujuan Umum
1. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara
pengoperasiannya.
2. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin
perkakas.
b. Tujuan Khusus
1. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin Band Saw.
2. Mengetahui proses dan cara pemotongan benda kerja dengan mesin
Band Saw.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Gergaji


Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong
benda kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan
proses lebih lanjut. Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki kepadatan
operasi yang relatif tinggi pada bengkel-bengkel produksi. Mesin-mesin
gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk
dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu dibutuhkan
ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri dan dapat
memotong benda kerja dengan baik dan benar. Gergaji menggunakan logam
pemotong yang keras atau kawat dengan tepi kasar untuk memotong bahan
yang lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat bergerigi atau kasar.
Gergaji dapat digunakan dengan tangan atau didukung listrik.
2.2. Bagian Mesin Gergaji
Bagian-bagian pada mesin gergaji:
a. Tuas apit moncong untuk mengatur penjepit benda kerja.
b. Moncong yang dapat digeser geserkan.
c. Benda kerja yaitu logam besi.
d. Daun gergaji unuk memotong benda kerja.
e. Bingkai gergaji yaitu penahan daun gergaji.
f. Hantaran bingkai gergaji.
g. Pipa alat pendingin.
h. Perkakas angkat.
i. Tumpuan.
j. Penampang tumpuan.
k. Motor penggerak bagin ini adalah yang paling penting dikarenakan
merupakan penggerak utama pada gergaji mesin(Zuliadin, 2018).
2.3. Tipe Gergaji mesin
Tipe-tipe pada Gergaji Mesin:
a. Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw-Machine) Mesin gergaji ini
umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai
900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi
rata-rata antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena
gerakkan yang bolak-balik, maka waktu digunakan untuk memotong
adalah 50%.

Gambar 2.1 Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw-Machine)


(Sumber: https://ariefsuryowibowo.blogspot.com/2014/05/mesin-gergaji.html)
b. Mesin gergaji piringan (Circular Saw). Diameter piringan gergaji dapat
mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm dengan
ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25
mm sampai 0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu digunakan
cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5
mm sampai kurang lebih 1,5 mm. prinsip kerja gergaji circular
menggunakan mata berupa piringan yang berputar ketika memotong.

Gambar 2.2 Mesin gergaji piringan (Circular Saw)


(Sumber: https://ariefsuryowibowo.blogspot.com/2014/05/mesin-gergaji.html)
c. Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw). Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir,
karena memang jigsaw adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk
memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk apa saja
mulai dari bentuk kurva yang melengkunglengkung hingga yang lurus-
lurus. Jadi kelebihan Jigsaw adalah dapat memotong dengan pola yang
tidak lurus karena gergaji lain rata-rata hanya bisa memotong lurus-lurus
saja. Prinsip kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun saat memotong.

Gambar 2.3Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw)


(Sumber: https://ariefsuryowibowo.blogspot.com/2014/05/mesin-gergaji.html)
d. Mesin Gergaji pita (Band Saw). Mesin gergaji yang telah dijelaskan
sebelumnya adalah gergaji untuk pemotong lurus. Dalam hal mesin
gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu memotong dalam bentuk-
bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan. Kecepatan pita
gergajinya bervariasi antara 18 m/menit sampai 450 m/menit agar dapat
memenuhi kecepatan potong dari berbagai jenis material benda kerja.

Gambar 2.4Mesin Gergaji pita (Band Saw Vertikal)


(Sumber: https://ariefsuryowibowo.blogspot.com/2014/05/mesin-gergaji.html)
2.4. Jenis-jenis Mesin Gergaji
Jenis-jenis yang ada pada Mesin Gergaji:
a. Gergaji Tangan. Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang
sangat keras, sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan
kembali. Untuk mengetahui spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada daun
gergaji di dekat tangkai pegangan, yang menyebutkan jumlah gigi
perkepanjangan 25 mm.

Gambar 2.5 Gergaji Tangan


(Sumber: https://ariefsuryowibowo.blogspot.com/2014/05/mesin-gergaji.html)
b. Gergaji Pembelah. Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi
dirancang untuk membelah kayu. Gergaji pembelah digunakan untuk
menggergaji kayu searah jaringan serat kayu dan mempunyai 31/2 hingga
4 pucuk gigi pada setiap panjang 25 mm. Panjang daun antara 500 mm
hingga 70 mm.

Gambar 2.6 Gergaji Pembelah


(Sumber: https://ariefsuryowibowo.blogspot.com/2014/05/mesin-gergaji.html)
c. Gergaji Pemotong. Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang
dirancang untuk memotong kayu. Jenis gergaji ini digunakan untuk
menyayat/memotong melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya
mempunyai 5 hingga 7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm.
Panjang daun antara 550 mm hingga 700 mm.
Gambar 2.7 Gergaji Pemotong
(Sumber: https://ariefsuryowibowo.blogspot.com/2014/05/mesin-gergaji.html)
2.5. Cara Kerja Mesin Gergaji
Cara Kerja yang ada pada Mesin Gergaji:
a. Mengukur benda kerja yang akan dipotong dengan menggunakan
sketmatch.
b. Setelah diukur benda kerja ditandai dengan penggores.
c. Cek kondisi gergaji apakah masih bisa digunakan dengan baik dan aman.
d. Setelah itu pasang benda kerja pada ragum gergaji mesin.
e. Tepatkan bagian yang digores ada benda kerja dengan mata gergaji
untukmemperoleh hasil yang diinginkan dan diikatkan dengan pengunci.
f. Atur dengan kecepatan tertentu agar hasilnya lebih baik.
g. Setelah itu nyalakan mesin gergaji dengan menekan tombol ON.
h. Setelah benda kerja putus matikan gergaji dengan menekan tombol OFF.
i. Untuk proses finishing diamkan sebentar dan dicelupakan kedalam air
untukmengurangi suhu pada benda kerja tersebut(Edutech, 2014).
2.6. Sensor Logam
Sensor merupakan komponen yang mengubah besaran fisis menjadi
besaran listrik. Sensor yang digunakan pada sistem ini adalah sensor logam.
Sensor logam merupakan alat yang mampu mendeteksi keberadaan logam
dalam jarak tertentu. Inductor coils yang digunakan untuk berinteraksi
dengan unsur-unsur logam.
Gambar 2.8 Sensor Logam
(Sumber: https://www.slideshare.net/EssyKarundeng/mesin-gergaji-dan-
pembesar-lubang)
2.7. Rangkaian Detector Logam
Rangkaian Detektor Logam merupakan perangkat yang berfungsi
untuk mengidentifkasi keberadaan suatu benda dengan bahan logam. Logam
yang dapat di deteksi dengan rangkaian ini adalah benda logam yang
mengandung unsur besi atau dapat mempengaruhi medan magnet.
Rangkaian metal detektor atau detektor logam ini dapat digunakan pada
sistem security ataupun sebagai alat pencari.

Gambar 2.9 Rangkaian Detektor Logam


(Sumber: https://www.slideshare.net/EssyKarundeng/mesin-gergaji-dan-
pembesar-lubang)
2.8. Perawatan Gergaji
Supaya Gergaji bertahan lama untuk dipakai, perlu dilakukan cara
perawatan sebagai berikut:
a. Pengikiran Rapi pada Gergaji:
1. Gunakan kikir gergaji tirus untuk merapikan gigi gergaji.
2. Lakukan pengikiran rapi, tangan kiri memegang ujung kikir dan
tangan kanan memegang tangkai kikir.
3. Jepitlah daun gergaji pada ragum khusus penjepit daun gergaji.
Ratakan mata gergaji menggunakan kikir, dengan bantuan blok dari
kayu.
4. Jika semua pucuk gigi sudah berada dalam satu garis lurus maka
setiap gigi akan menunjukkan permukaan rata pada puncaknya.
b. Pengasahan Gigi Gergaji:
1. Jepitlah daun gergaji pada klam khusus.
2. Kikirlah gigi gergaji secara berselang seling sehingga mempunyai
sudut yang tepat, diukur dari sisi daun gergaji. Untuk gergaji
pemotong sudut asah 45° dan untuk gergaji pembelah 90°.
3. Lakukan pengasahan dari tangkai pegangan menuju ujung daun
gergaji.
4. Apabila setiap gigi yang berselangan sudah ditajamkan, baliklah daun
gergaji dalam ragum, dan tajamkan gigi gergaji yang belum
ditajamkan dengan cara yang sama seperti pada awal pengasahan.
2.9. Mesin Gergaji Pita(Band Saw)
Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong
benda kerja. Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan
proses lebih lanjut. Dapat-dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki
kepadatan operasi yang relatif tinggi pada bengkel-bengkel produksi.
Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan
ukuran, bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu
dibutuhkan ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri
dan dapat memotong benda kerja dengan baik dan benar. Gergaji
menggunakan logam pemotong yang keras atau kawat dengan tepi kasar
untuk memotong bahan yang lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat
bergerigi atau kasar. Gergaji dapat digunakan dengan tangan atau didukung
listrik. Mesin gergaji merupakan salah satu alat perkakas yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya mesin gergaji pita (Band
Saw).
Gambar 2.10 Mesin Band Saw
(Sumber: Laboratorium Teknik Mesin ITERA)
Keterangan Gambar:
a. Dasar mesin gergaji Band Saw berfungsi mendukung meja kerja dan
juga berfungsi sebagai wadah cairan pendingin, wadah cairan pendingin
memiliki baffle yang berfungsi untuk memisahkan geram sisa
pemotongan dengan cairan pendingin.
b. Frame berada dibagian atas mesin, berfungsi untuk memegang dan
menahan bilah gergraji.
c. Bilah Gergraji(Blade) berfungsi untuk memotong benda kerja yang akan
dipotong.
d. Transmisi berfungsi sebagai meneruskan gerak dari motor listrik dan
pengatur kecepatan bilah gergaji.
e. Motor Listrik berfungsi sebagai mesin penggerak gergaji.
f. Hydraulic mechanism berfungsi sebagai penegak otomatis pada mesin
Band Saw dan dapat turun dengan perlahan sesuai dengan keinginan kita
saat melakuan pemotongan.
g. Ragum Berfungsi untuk mengatur variasi dimensi dan bentuk benda
kerja.
h. Rahang penjepit benda kerja ini berfungsi sebagai penjepit benda kerja
yang akan dipotong dan terbagi atas 2 bagian,yaitu rahang bergerak
(Movable Jaw) dan rahang tetap (Fixed Jaw).
i. Sikat kawat berfungsi membersihan bilah gergraji sebelum masuk ke
dalam head.
j. Lengan berfungsi untuk menopang frame.
k. Hand Wheel pengatur rahang penjepit berfungsi untuk mengatur dan
menjepit benda kerja agar tidak goyang dan bergerak saat proses
pemotongan terjadi demi hasil yang maksimal.
l. Pengatur sudut berfungsi untuk memberikan variasi sudut yang beragam
ketika akan memotong benda kerja yang berfariasi
m. Switch on/off berfungsi untuk mematikan dan menyalakan mesin serta
coolant.
n. Kran coolant berfungsi untuk menutup dan mengalirkan coolant.

Gambar 2.11 Mesin Band Saw


(Sumber: Laboratorium Teknik Mesin ITERA)
o. Safety berfungsi untuk pengaman.
p. Coolant berfungsi sebagai cairan pendingin pada bilah gergraji.
q. Coolant Pump berfungsi sebagai pompa untuk fluida pendingin.
Mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu memotong dalam
bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan. Mesin gergaji
pita (Band Saw) merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi di bidang
pemotongan menggunakan gergaji. Mesin Band Saw adalah jenis mesin
gergaji yang ditujukan untuk memudahkan dalam kegiatan pemotongan
benda keras melalui gesekan terus menerus secara berputar dari mata besi
yang tajam . Kelebihan Band Saw dibanding alat potong lain adalah mata
potongnya yang kecil dan fleksibel sehingga memungkinkan untuk
membuat potongan berkelok-kelok. Ada banyak material yang bisa dipotong
menggunakan mesin Band Saw ini, mulai dari kayu, keramik, mika sampai
besi sekalipun.
Kecepatan potong untuk mesin Band Saw adalah kecepatan bilah
Band Saw melewati meja kerja, yang diukur dalam feet/minute. Kecepatan
pemakanan mesin Band Saw horizontal terjadi karena tekanan bilah gergaji
kearah bawah menekan material. Kecepatan potong mesin Band Saw
vertikal terjadi karena tekanan benda kerja kepada pita gergaji Band Saw.
Kecepatan bandsaw yang sesuai sangat penting dipilih untuk menjaga
keawetan gergaji. Kecepatan yang terlalu tinggi untuk suatu material akan
mengakibatkan keausan bilah gergaji terjadi lebih cepat dan jika terlalu
rendah akan mengakibatkan efisiensi produksi yang rendah. Hanya
memberikan perkiraan pendekatan untuk pemilihan kecepatan pada mesin
bandsaw yang direkomendasikan. Kecepatan potong akan selalu bergantung
kepada tipe mesin dan rekomendasi dari pembuat mesin. Mesin Bandsaw
merupakan salah satu mesin yang paling sering digunakan karena fungsi
dari mesin tersebut adalah untuk membuat bentuk siku pada papan,
membuat sudut, bahkan bentuk-bentuk yang kompleks pembuatan miniature
mainan. Mesin Band Saw merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi
di bidang pemotongan menggunakan gergaji. Mesin bandsaw adalah jenis
mesin gergaji yang ditujukan untuk memudahkan dalam kegiatan
pemotongan benda keras melalui gesekan terus menerus secara berputar dari
mata besi yang tajam.
Dalam konsep gerak ada beberapa hal yang terkait antara lain
kedudukan, waktu, kecepatan dan percepatan benda tersebut. Jika suatu
benda bergerak , maka benda tersebut dapat dikatakan memiliki kecepatan,
yaitu seberapa cepat kedudukan benda tersebut berubah. Definisi kecepatan
adalah perubahan kedudukan / perpindahan yang ditempuh tiap satuan
waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

……………….………..(2.1)
Dimana
v(m/s) = Kecepatan (meter/detik)
dx(m) = Jarak perpindahan (meter)
dt(s) = Selang waktu (detik)
Apabila dibandingkan dengan gergaji manual, pekerjaan pemotongan
dapat menjadi lebih lama ketimbang menggunakan bandsaw, serta
mengeluarkan lebih banyak tenaga. Hasilnya, proses pemotongan benda
besar menjadi kurang efektif karena kesulitan tersebut. Namun gergaji
bandsaw tidak dapat sembarangan digunakan dimanapun, terlebih karena
bentuknya yang besar sehingga tidak mudah untuk dibawa-bawa. Gergaji
bandsaw juga memerlukan sumber listrik sebagai tenaga operasionalnya,
yang cukup sulit ditemukan apabila melakukan pemotongan di daerah yang
belum berkembang.Band saw adalah gergaji potong yang gerakannya
mendapat daya dari motor listrik. Mesin ini dapat digunakan untuk
memotong benda-benda dari logam ataupun non logam dengan bentuk
silindris maupun bentuk profil. Blade/pisau potong yang dapat diganti
sesuai keperluan merupakan keuntungan tersendiri dari mesin ini.
Gerakan putar dari motor listrik, dirubah menjadi gerakan lurus bolak-
balik oleh mekanisme yang serupa dengan mesin skrap. Gerakan bolak-
balik diteruskan pada frame yang menjepit blade (pemotong). Karena pada
frame terdapat pemberat,maka pada langkah bolak-balik terjadi perubahan
posisi titik berat frame yang mengakibatkan penekanan pada benda kerja.
Untuk menjaga posisi setelah penekanan, maka frame ditahan oleh sebuah
mekanisme hidrolis. Posisi frame akan terus turun ke bawah sampai panjang
minimum dari lengan hidrolis tercapai(Karundeng, 2019).
2.10. Mesin Gergaji Kecil
Mesin tangan yang perlu dimiliki industri kecil adalah mesin gergaji
tangan, hampir semua proses persiapan pekerjaan melalui mesin gergaji
dengan hasil yang baik. Gergaji lingkaran mudah digunakan asal kita
mengetahui dan menguasai bagian-bagiannya. Penggunaan mesin yang tepat
ditentukan oleh jenis daun gergaji yang dipakai. Ada perbedaan bentuk
antara daun gergaji untuk membelah, daun gergaji untuk memotong dan
daun gergaji kombinasi untuk memotong dan membelah. Jenis gergaji untuk
memotong masih dibedakan menurut jenis bahan yang akan dipotong
(plastik, kayu, metal atau papan lapis).
Gigi gergaji lingkaran. Sebelum memasang gergaji lingkaran atau
ketika membeli gergaji lingkaran untuk cadangan mesin anda sangat penting
diketahui bahwa terdapat berbagai jenis bilah gergaji yang telah didesain
sesuai dengan fungsi dan tujuan masing-masing. Ada yang didesain khusus
hanya untuk membelah kayu, ada yang didesain khusus untuk memotong
dan ada pula yang difungsikan untuk fungsi kombinasi dalam arti baik untuk
membelah maupun untuk memotong. Dengan cara ini kita bisa
mendapatkan jenis bilah gergaji yang tepat dan sesuai dengan anggaran
yang kita miliki. Dan perbedaan yang bisa kita lihat dari masing-masing
fungsi tersebut adalah berdasarkan jumlah gigi gergaji, lubang tatal,
konfigurasi gigi gergaji dan sudut gigi gergaji.
Jumlah Gigi Gergaji. Untuk memotong kayu biasanya dibutuhkan
bilah gergaji dengan jumlah gigi lebih banyak agar mendapatkan hasil
potongan yang halus dan rapih. Dengan jumlah gigi lebih banyak berarti
kerja setiap gigi gergaji menjadi lebih ringan dan lebih sedikit dan
permukaan pada kayu yang dipotong tidak terdapat serpihan-serpihan kecil
yang kasar. Bilah Gergaji potong biasanya memiliki gigi antara 60-80 buah
yang mampu menghasilkan potongan yang sangat halus. Bahkan apabila
menggunakan jenis material baja yang paling berkualitas, hasil potongan
bisa terlihat halus mengkilap. Bilah gergaji belah memiliki jumlah gigi lebih
sedikit, sekitar minimal 24 gigi akan tetapi mampu menghasilkan kecepatan
dorong yang tinggi pada waktu membelah. Gergaji belah membutuhkan
sedikit tenaga untuk mencabik kayu.
Lubang Tatal. Rongga ini terdapat pada setiap jumlah tertentu gigi
gergaji sesuai fungsinya sebagai ruang untuk serbuk gergaji. Gergaji belah
membutuhkan ruang lebih besar dan lebih banyak karena kecepatan dorong
pada mesin gergaji belah atau ripsaw sehingga banyak sekali tatal atau
serbuk yang harus ditampung. Pada bilah gergaji kombinasi, lubang tatal
terdapat dua ukuran sedemikian rupa sehingga pada saat salah satu
fungsinya digunakan akan berfungsi dengan maksimal.
Konfigurasi Gigi. Bentuk gigi gergaji dan bagaimana gigi-gigi
tersebut terpasang juga mempengaruhi kualitas pemotongan/pembelahan.
Apakah gigi-gigi tersebut terpasang miring atau berselingan sangat
berhubungan erat dengan bagaimana bilah gergaji melakukan tugasnya. Flat
Top (FT). Digunakan untuk membelah kayu keras maupun kayu lunak.
Dengan desain gigi tersebut sangat efektif untuk menyayat serat kayu pada
saat pembelahan kayu searah serat. Alternate Top Bevel (ATB) Gigi gergaji
disusun secara berselang-seling dan memiliki sudut runcing pada bagian
sisinya untuk memotong serat dahulu setelah kemudian membersihkan
bagian tengah garis potongnya. Gigi ATB biasanya digunakan untuk gergaji
potong. Combination Tooth (Comb) Susunan gigi seperti ini biasanya untuk
bilah gergaji yang berfungsi untuk mesin kombinasi, belah dan potong.
Konfigurasi yang umum adalah pada setiap 5 gigi gergaji memiliki
komposisi 4 : 1 yaitu empat gigi FT dan satu gigi ATB. Oleh karena itu pula
biasanya gergaji dengan konfigurasi kombinasi memiliki lubang tatal yang
lebar. Triple Chip Grind (TCG) Konfigurasi gigi seperti ini digunakan
khusus untuk memotong material seperti multipleks, MDF dan plastik.
Posisi gigi yang berbentuk trapesium sedikit lebih tinggi daripada gigi yang
flat(FT). High Alternate Top Bevel (HiATB) Desain gigi gergaji seperti ini
mampu menghasilkan bidang potongan yang sangat halus dan mengkilap.
Dengan bentuk penampang gigi gergajinya yang miring/trapesium juga bisa
untuk memotong bahan keras seperti lembaran melamin (kita mengenalnya
sebagai formika, walaupun sebenarnya ini adalah sebuah merek terkenal
untuk bahan buatan tersebut).
Sudut Gigi Gergaji. Yang dimaksud dengan sudut gigi adalah sudut
antara garis ujung gigi ke arah pusat lingkaran gergaji dengan garis yang
searah dengan permukaan gigi dari ujung gigi hingga pangkal gigi gergaji.
Sudut tersebut biasanya dibuat antara 5-20°. Apabila lebih besar sudut lebih
kuat pula tenaga untuk memotong serat kayu. Namun juga perlu
diperhatikan kehalusan hasil pemotongan. Apabila lebih besar sudut lebih
kuat pula tenaga untuk memotong serat kayu. Namun juga perlu
diperhatikan kehalusan hasil pemotongan. Mengatur sembul daun gergaji.
Sembul daun gergaji berpengaruh cukup besar pada operator mesin maupun
hasil gergajian benda kerja dan keawetan daun gergaji itu sendiri.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.12 Daun Gergaji Tegak Lurus Pada Papan
(Sumber: Kuncoro, 2013)
Pada gambar A, pendorongan mesin ringan, tekanan daun gergaji
tegak lurus pada papan. Hasil gergajian bagian atas akan sedikit rusak. Gigi
hanya bekerja pada irisan setebal papan, mempunyai daya tahan ketajaman
yang lama. Sedang pada gambar B, tekanan gerak daun gergaji yang
mendekati horisontal mengakibatkan tolakan pada benda kerja yang besar
sehingga memperberat pendorongan mesin untuk memotong.

Gambar 2.13 Daun Gergaji Mendekati Horisontal


(Sumber: Kuncoro, 2013)
Tekanan gerak yang hampir horisontal ini juga mempunyai sisi iris yang
lebih lebar, sehingga daun gergaji lebih cepat tumpul. Hasil irisan pada
benda kerja baik, karena tidak terdapat sentakan yang tegak lurus dengan
serat kayu. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan ketahannan kerja yang
lama, maka dapat kita lakukan pelapisan pada pelat dasar. Celah pada pelat
dasar hanya selebar daun gergaji saja. Bahan pelapis dibuat dari kayu atau
lembaran papan lapis. Lapisan ini akan banyak menahan sentakan-sentakan
gergaji yang berusaha untuk merusak serat seperti pada sistem A.
2.11. Keselamatan Kerja Mesin Gergaji Tangan Listrik
a. Pilihlah gergaji tangan listrik sesuai dengan fungsinya (ukuran, diameter
daun gergaji).
b. Bagian depan alas gergaji (pelat dasar mesin) harus diletakkan diatas
benda kerja sebelum mesin dihidupkan. Jangan sekali-kali memotong
lengkung, sebab daun gergaji akan terjepit oleh benda kerja yang akan
mengakibatkan kick back.
c. Alas gergaji tangan listrik harus selalu menempel rapat pada benda kerja
yang sedang digergaji.
d. Pegang gergaji kuat-kuat dan dorong gergaji dengan kecepatan rata
(jangan mendesak gargaji terlalu kuat).
e. Benda kerja yang akan digergaji harus kokoh pada tempatnya.
f. Untuk memperkecil resiko kerusakkan benda kerja, setel alas gergaji
sedemikian rupa (kira-kira 5 mm dibawah permukaan kayu).
g. Periksa bahwa semua penyetelan telah baik sebelum menjalankan mesin.
h. Pilih permukaan kayu pekerjaan yang dapat menempel stabil terhadap
penghantar/meja mesin.
i. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan mesin yang sedang dihadapi.
j. Tidak mengganggu orang yang sedang bekerja dengan mesin.
k. Jangan memulai bekerja dengan mesin apabila ragu-ragu.
l. Mintalah pada instruktor untuk memeriksa penyetelan.
2.12. Mesin gergaji pita kecil tanpa kabel (cordless jig saw)
Mesin gergaji pita kecil ini lebih berat dan mudah dioperasikan.
Motornya ringan dan ditujukan untuk pemakaian dirumah tangga sebagai
sarana penunjang aktivitas hobi. Bagian pelat dasar dapat dimiringkan untuk
memotong bersudut. Cordless jig saw digerakkan oleh tenaga baterai
sehingga memberikan kebebasan lebih kepada penggunanya. Pengguna
Jigsaw Cordless tidak perlu bingung soal sumber listrik dan kabel yang
panjang menjuntai. Kelemahan dari jigsaw cordless adalah daya tahan
baterai yang terbatas namun biasanya bisa disiasati dengan membawa
baterai cadangan. Merek yang beredar dari jigsaw cordless biasanya di
dominasi merek terkenal seperti dewalt, bosch, makita, aeg, black and
decker.

Gambar 2.14 Mesin Gergaji Jig Tanpa Kabel(cordless jig saw)


(Sumber: Kuncoro, 2013)
Cara Kerja mesin gergaji pita kecil/jig saw. Semua jig saw
mempunyai gerakan maju/mundur. Pemakanannya hanya dilakukan pada
gerakan keatas saja, hal ini dapat mencegah terjadinya suatu
tekanan(sentakan) pada waktu gerakan ke bawah. Jig saw dilengkapi dengan
rol penahan daun gergaji yang dapat disetel/diatur(Kuncoro, 2013).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini:
a. Alat
1. Mesin Band Saw
Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu
memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak
beraturan. Kecepatan pita gergajinya bervariasi antara 18 m/menit
sampai 450 m/menit agar dapat memenuhi kecepatan potong dari
berbagai jenis material benda kerja.

Gambar 3.1 Mesin Band Saw


(Sumber: Laboratorium Teknik Mesin ITERA)
2. Kacamata Pelindung
Kacamata Pelindung digunakan untuk melindungi mata dari
serpihan material yang mungkin bisa mengenai mata saat melakukan
percobaan.

Gambar 3.2 Kacamata Pelindung


(Sumber: Laboratorium Teknik Mesin ITERA)
3. Slop Tangan
Slop tangan digunakan untuk melindungi tangan dari serpihan
material yang bisa melukai kulit tangan saat melakukan percobaan.

Gambar 3.3 Slop Tangan


(Sumber: Laboratorium Teknik Mesin ITERA)
4. Masker
Masker digunakan untuk melindungi area hidung dan mulut dari
serpihan material yang bisa melukai area muka bagian hidung dan
mulut saat melakukan percobaan.

Gambar 3.4 Masker


(Sumber:https://www.indiamart.com/proddetail/3m-safety-mask-16581625230)
5. Sepatu Safety
Sepatu Safety digunakan untuk melindungi area kaki dari
serpihan material jatuh kebawah yang bisa melukai area kaki saat
melakukan percobaan.

Gambar 3.5 Sepatu Safety


(Sumber: https://www.bukalapak.com/p/industrial/safety/sepatu-2609/anvu17-
jual-sepatu-safety-shoes-krisbow-prince-high)
6. Jangka Sorong

Gambar 3.6 Jangka Sorong


(Sumber: Laboratorium Teknik Mesin ITERA)
Digunakan untuk mengukur sesuatu benda dari sisi luar dengan
cara diapit lalu untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya
berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur dan
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan
cara menancapkan/menusukkan bagian pengukur.
b. Bahan
1. As S45C ST60 AISI 1045 CARBON STEEL, ASTM A2 ASSENTAL
Diameter 30 mm
Bahan yang digunakan praktikan dalam praktikum band saw ini
As S45C ST60 AISI 1045 CARBON STEEL, ASTM A2 ASSENTAL
Diameter 30 mm sebagai benda kerja.

Gambar 3.7 As S45C ST60 AISI 1045 CARBON STEEL ,ASTM A2


ASSENTAL Diameter 30 mm
(Sumber: Laboratorium Teknik Mesin ITERA)
3.2. Prosedur Praktikum
a. Menyiapkan benda kerja, ukur dan tandai bagian yang akan dipotong.
b. Mengecek keadaan mesin
c. Meletakkan benda kerja pada vise dan atur posisi pemotongannya.
Pastikan kedudukan blade tepat pada bagian yang akan dipotong.
Kemudian kencangkan vise dengan memutar handlenya kemudian kunci
dengan menggunakan Tuas Pengunci sehingga benda kerja tercengkeram
dengan baik.
d. Mengangkat frame, sesuaikan jarak blade dengan benda kerja yang akan
dipotong pada sudut yang telah disesuaikan, hidupkan coolant(jika
pemotongan memerlukan coolant) pada bagian yang akan dipotong,
kemudian pastikan kran dalam posisi terbuka jika coolant akan
digunakan.
e. Mengatur posisi blade pada permukaan benda kerja, kemudian hidupkan
mesinnya.
f. Setelah benda kerja terpotong, mesin akan mati secara otomatis jika
sudah dalam posisi nol, kemudian kendorkan vise dan ambil benda kerja
yang telah terpotong.
g. Setelah selesai kemudian bersihkan mesin dari chip(geram)
menggunakan kuas sampai bersih.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Praktikum


Dari praktikum ini, praktikan mendapatkan hasil pengamatan berikut:

Gambar 4.1 Waktu Pemotongan


(Sumber: Stopwatch Handphone Praktikan)
Pemotongan Jarak Pemotongan(mm) Waktu Pemotongan(s)
1 28 207,58
Dengan menggunakan rumus :
m dx ( m )
v ( )
s
=
dt ( s )
Dimana :
v = kecepatan (m/s)
dx = jarak (m)
dt = waktu (s)

Maka Perhitungan :

v ( ms )= dxdt ((ms) )
m 28 mm
v ( )=
s 207,58 s
v = 0,138 mm/s = 0,000138 m/s
Jadi kecepatan bilah band saw tersebut 0,000138 m/s.
4.2. Olah Data
Pada percobaan praktikum kali ini, praktikum yang dilaksanakan oleh
praktikan mengenai tentang Band Saw. Praktikum ini dilakukan secara
daring, dilakukannya secara daring ini berhubungan dengan terjadinya
pandemi penyakit virus korona yang sedang melanda sehingga dilakukan
secara daring. Untuk melakukan praktikum Band Saw ini, praktikan harus
menyiapkan laporan pendahuluan serta memakai pakaian safety untuk
meminimalisir kecelakaan kerja.
Pada praktikum mengenai Band Saw ini, praktikan akan mampu
memahami apa itu Band Saw serta bagaimana kegunaan mesin Band Saw.
Mesin Band Saw sendiri memiliki kegunaan untuk memotong dari logam
ataupun non-logam dengan bentuk silindris maupun bentuk profil. Sebelum
dilakukannya praktikum, praktikan harus mengikuti sebuah pretest untuk
menentukan layak ikut praktikum atau tidak. Setelah lulus dari pretest,
praktikan mampu memahami prosedur untuk menggunakan alat yang telah
terpapar di modul untuk menghindari terjadinya kecelakaan saat melakukan
percobaan. Dengan pahamnya akan prosedur, praktikan akan mampu
mengoperasikan mesin band saw ini dan mempercepat lajunya praktikum.
Dari pratikum ini praktikan mendapatkan waktu pengamatan
pemotongan dari benda kerja berbentuk silinder pejal dengan diameter atau
dapat disebut jarak pemotongan benda kerja tersebut adalah 28 mm yaitu
selama 3 menit 27, 58 detik. Dari data tersebut kita dapat mencari berapakah
kecepatan gerak dari bilah gergaji atau kecepatan pemotongan dari bilah
gergaji tersebut dengan menggunakan rumus v = dx / dt. Dimana v adalah
kecepatan (m/s), dx adalah jarak pemotongan (m) dan dt adalah waktu
pemotongan (s). Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan
rumus tersebut didapatkan hasil dari besarnya nilai kecepatan pemotongan
tersebut yaitu sebesar 0,000138 m/s.
Untuk langkah kerja mesin Band Saw, praktikan mengukur dan
menandai bagian apa yang akan dipotong dari benda kerja. Sebelum
meletakkan benda kerja yang akan dipotong, praktikan harus
memperhatikan keadaan mesin dalam keadaan bersih dan siap digunakan.
Setelah mesin siap digunakan letakkan benda kerja pada vise di mesin band
saw dan mengatur posisi pemotongnya di mesin band saw. Untuk
mendapatkan hasil yang baik, memastikan kedudukan blade tepat pada
bagian yang akan dipotong. Lalu praktikan mengencangkan vise dengan
memutar handlenya dan mengunci dengan tuas pengunci supaya benda kerja
tercengkram dengan baik. Sebelum proses pemotongan, hidupkan coolant
pada bagian yang akan di potong dan lalu menghidupkan mesin Band Saw.
Setelah mesin Band Saw mati, praktikan mengendurkan vise dan
mengambil benda kerja yang telah terpotong lalu matikan coolant. Setelah
selesai memakai mesin Band Saw, praktikan membersihkan mesin Band
Saw dari chip(gram) yang tersisa di mesin Band Saw.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
a. Mesin Band Saw dapat digunakan untuk memotong benda logam atau
non-logam dengan bentuk silindris maupun bentuk profil.
b. Dari Hasil Praktikum didapatkan hasil kecepetan pemotongan sebesar
0,000138 m/s.
c. Saat pemotongan blade diposisikan dengan baik pada benda kerja yang
ingin dipotong dan coolant dinyalakan, supaya menghasilkan
pemotongan yang baik.
d. Sebelum melakukan pemotongan benda kerja, ukur dan tandai dahulu
benda kerja supaya menghasilkan posisi pemotongan yang baik.
e. Blade harus diposisikan dengan baik dan vise dikencangkan supaya
benda kerja tidak goyang dan menghasilkan pemotongan yang baik.

5.2. Saran
a. Sebelum melaksanakan praktikum sebaiknya praktikan sudah memahami
prosedur memakai alat dan tidak memakai benda yang akan mengganggu
jalannya praktikum
b. Setelah melakukan percobaan, sebaiknya praktikan membersihkan
kembali alat yang digunakan.
c. Sebelum Memulai praktikum, sebaiknya praktikan memahami prosedur
K3 untuk menjaga keselamatan dalam melakukan praktikum memakai
alat pelindung diri seperti kacamata pelindung, masker, sarum tangan dan
sepatu safety.
DAFTAR PUSTAKA

Edutech..2014..Mesin.Gergaji..(online),.
(http://ariefsuryowibowo.blogspot.com/2014/05/mesin-gergaji, diakses pada
tanggal 05 Agustus 2020 pukul 19.31).

Karundeng, Essy. 2019. Mesin Gergaji dan Pembesar Lubang. (online),


(https://www.slideshare.net/EssyKarundeng/mesin-gergaji-dan-pembesar-
lubang, diakses pada tanggal 05 Agustus 2020 pukul 18.22).

Kuncoro, Cahyo. 2013. Pengoperasian Mesin Kerja Kayu. Jakarta: Kementrian


Pendidikan & Kebudayaan.

Zuliadin, Ilham. 2018. Definisi Mesin Gergaji, Prinsip Kerja Mesin Gergaji,
Klasifikasi Mesin Gergaji, Hasil Produk Mesin Gergaji. (online),
(https://tugasmahasiswateknik99.blogspot.com/2018/07/definisi-mesin-
gergaji-prinsip-kerja, diakses pada tanggal 05 Agustus 2020 pukul 20.05).

Anda mungkin juga menyukai