PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun Tujuan dilakukannya praktikum:
a. Tujuan Umum
1. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara
pengoperasiannya.
2. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin
perkakas.
b. Tujuan Khusus
1. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin Band Saw.
2. Mengetahui proses dan cara pemotongan benda kerja dengan mesin
Band Saw.
BAB II
LANDASAN TEORI
……………….………..(2.1)
Dimana
v(m/s) = Kecepatan (meter/detik)
dx(m) = Jarak perpindahan (meter)
dt(s) = Selang waktu (detik)
Apabila dibandingkan dengan gergaji manual, pekerjaan pemotongan
dapat menjadi lebih lama ketimbang menggunakan bandsaw, serta
mengeluarkan lebih banyak tenaga. Hasilnya, proses pemotongan benda
besar menjadi kurang efektif karena kesulitan tersebut. Namun gergaji
bandsaw tidak dapat sembarangan digunakan dimanapun, terlebih karena
bentuknya yang besar sehingga tidak mudah untuk dibawa-bawa. Gergaji
bandsaw juga memerlukan sumber listrik sebagai tenaga operasionalnya,
yang cukup sulit ditemukan apabila melakukan pemotongan di daerah yang
belum berkembang.Band saw adalah gergaji potong yang gerakannya
mendapat daya dari motor listrik. Mesin ini dapat digunakan untuk
memotong benda-benda dari logam ataupun non logam dengan bentuk
silindris maupun bentuk profil. Blade/pisau potong yang dapat diganti
sesuai keperluan merupakan keuntungan tersendiri dari mesin ini.
Gerakan putar dari motor listrik, dirubah menjadi gerakan lurus bolak-
balik oleh mekanisme yang serupa dengan mesin skrap. Gerakan bolak-
balik diteruskan pada frame yang menjepit blade (pemotong). Karena pada
frame terdapat pemberat,maka pada langkah bolak-balik terjadi perubahan
posisi titik berat frame yang mengakibatkan penekanan pada benda kerja.
Untuk menjaga posisi setelah penekanan, maka frame ditahan oleh sebuah
mekanisme hidrolis. Posisi frame akan terus turun ke bawah sampai panjang
minimum dari lengan hidrolis tercapai(Karundeng, 2019).
2.10. Mesin Gergaji Kecil
Mesin tangan yang perlu dimiliki industri kecil adalah mesin gergaji
tangan, hampir semua proses persiapan pekerjaan melalui mesin gergaji
dengan hasil yang baik. Gergaji lingkaran mudah digunakan asal kita
mengetahui dan menguasai bagian-bagiannya. Penggunaan mesin yang tepat
ditentukan oleh jenis daun gergaji yang dipakai. Ada perbedaan bentuk
antara daun gergaji untuk membelah, daun gergaji untuk memotong dan
daun gergaji kombinasi untuk memotong dan membelah. Jenis gergaji untuk
memotong masih dibedakan menurut jenis bahan yang akan dipotong
(plastik, kayu, metal atau papan lapis).
Gigi gergaji lingkaran. Sebelum memasang gergaji lingkaran atau
ketika membeli gergaji lingkaran untuk cadangan mesin anda sangat penting
diketahui bahwa terdapat berbagai jenis bilah gergaji yang telah didesain
sesuai dengan fungsi dan tujuan masing-masing. Ada yang didesain khusus
hanya untuk membelah kayu, ada yang didesain khusus untuk memotong
dan ada pula yang difungsikan untuk fungsi kombinasi dalam arti baik untuk
membelah maupun untuk memotong. Dengan cara ini kita bisa
mendapatkan jenis bilah gergaji yang tepat dan sesuai dengan anggaran
yang kita miliki. Dan perbedaan yang bisa kita lihat dari masing-masing
fungsi tersebut adalah berdasarkan jumlah gigi gergaji, lubang tatal,
konfigurasi gigi gergaji dan sudut gigi gergaji.
Jumlah Gigi Gergaji. Untuk memotong kayu biasanya dibutuhkan
bilah gergaji dengan jumlah gigi lebih banyak agar mendapatkan hasil
potongan yang halus dan rapih. Dengan jumlah gigi lebih banyak berarti
kerja setiap gigi gergaji menjadi lebih ringan dan lebih sedikit dan
permukaan pada kayu yang dipotong tidak terdapat serpihan-serpihan kecil
yang kasar. Bilah Gergaji potong biasanya memiliki gigi antara 60-80 buah
yang mampu menghasilkan potongan yang sangat halus. Bahkan apabila
menggunakan jenis material baja yang paling berkualitas, hasil potongan
bisa terlihat halus mengkilap. Bilah gergaji belah memiliki jumlah gigi lebih
sedikit, sekitar minimal 24 gigi akan tetapi mampu menghasilkan kecepatan
dorong yang tinggi pada waktu membelah. Gergaji belah membutuhkan
sedikit tenaga untuk mencabik kayu.
Lubang Tatal. Rongga ini terdapat pada setiap jumlah tertentu gigi
gergaji sesuai fungsinya sebagai ruang untuk serbuk gergaji. Gergaji belah
membutuhkan ruang lebih besar dan lebih banyak karena kecepatan dorong
pada mesin gergaji belah atau ripsaw sehingga banyak sekali tatal atau
serbuk yang harus ditampung. Pada bilah gergaji kombinasi, lubang tatal
terdapat dua ukuran sedemikian rupa sehingga pada saat salah satu
fungsinya digunakan akan berfungsi dengan maksimal.
Konfigurasi Gigi. Bentuk gigi gergaji dan bagaimana gigi-gigi
tersebut terpasang juga mempengaruhi kualitas pemotongan/pembelahan.
Apakah gigi-gigi tersebut terpasang miring atau berselingan sangat
berhubungan erat dengan bagaimana bilah gergaji melakukan tugasnya. Flat
Top (FT). Digunakan untuk membelah kayu keras maupun kayu lunak.
Dengan desain gigi tersebut sangat efektif untuk menyayat serat kayu pada
saat pembelahan kayu searah serat. Alternate Top Bevel (ATB) Gigi gergaji
disusun secara berselang-seling dan memiliki sudut runcing pada bagian
sisinya untuk memotong serat dahulu setelah kemudian membersihkan
bagian tengah garis potongnya. Gigi ATB biasanya digunakan untuk gergaji
potong. Combination Tooth (Comb) Susunan gigi seperti ini biasanya untuk
bilah gergaji yang berfungsi untuk mesin kombinasi, belah dan potong.
Konfigurasi yang umum adalah pada setiap 5 gigi gergaji memiliki
komposisi 4 : 1 yaitu empat gigi FT dan satu gigi ATB. Oleh karena itu pula
biasanya gergaji dengan konfigurasi kombinasi memiliki lubang tatal yang
lebar. Triple Chip Grind (TCG) Konfigurasi gigi seperti ini digunakan
khusus untuk memotong material seperti multipleks, MDF dan plastik.
Posisi gigi yang berbentuk trapesium sedikit lebih tinggi daripada gigi yang
flat(FT). High Alternate Top Bevel (HiATB) Desain gigi gergaji seperti ini
mampu menghasilkan bidang potongan yang sangat halus dan mengkilap.
Dengan bentuk penampang gigi gergajinya yang miring/trapesium juga bisa
untuk memotong bahan keras seperti lembaran melamin (kita mengenalnya
sebagai formika, walaupun sebenarnya ini adalah sebuah merek terkenal
untuk bahan buatan tersebut).
Sudut Gigi Gergaji. Yang dimaksud dengan sudut gigi adalah sudut
antara garis ujung gigi ke arah pusat lingkaran gergaji dengan garis yang
searah dengan permukaan gigi dari ujung gigi hingga pangkal gigi gergaji.
Sudut tersebut biasanya dibuat antara 5-20°. Apabila lebih besar sudut lebih
kuat pula tenaga untuk memotong serat kayu. Namun juga perlu
diperhatikan kehalusan hasil pemotongan. Apabila lebih besar sudut lebih
kuat pula tenaga untuk memotong serat kayu. Namun juga perlu
diperhatikan kehalusan hasil pemotongan. Mengatur sembul daun gergaji.
Sembul daun gergaji berpengaruh cukup besar pada operator mesin maupun
hasil gergajian benda kerja dan keawetan daun gergaji itu sendiri.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.12 Daun Gergaji Tegak Lurus Pada Papan
(Sumber: Kuncoro, 2013)
Pada gambar A, pendorongan mesin ringan, tekanan daun gergaji
tegak lurus pada papan. Hasil gergajian bagian atas akan sedikit rusak. Gigi
hanya bekerja pada irisan setebal papan, mempunyai daya tahan ketajaman
yang lama. Sedang pada gambar B, tekanan gerak daun gergaji yang
mendekati horisontal mengakibatkan tolakan pada benda kerja yang besar
sehingga memperberat pendorongan mesin untuk memotong.
Maka Perhitungan :
v ( ms )= dxdt ((ms) )
m 28 mm
v ( )=
s 207,58 s
v = 0,138 mm/s = 0,000138 m/s
Jadi kecepatan bilah band saw tersebut 0,000138 m/s.
4.2. Olah Data
Pada percobaan praktikum kali ini, praktikum yang dilaksanakan oleh
praktikan mengenai tentang Band Saw. Praktikum ini dilakukan secara
daring, dilakukannya secara daring ini berhubungan dengan terjadinya
pandemi penyakit virus korona yang sedang melanda sehingga dilakukan
secara daring. Untuk melakukan praktikum Band Saw ini, praktikan harus
menyiapkan laporan pendahuluan serta memakai pakaian safety untuk
meminimalisir kecelakaan kerja.
Pada praktikum mengenai Band Saw ini, praktikan akan mampu
memahami apa itu Band Saw serta bagaimana kegunaan mesin Band Saw.
Mesin Band Saw sendiri memiliki kegunaan untuk memotong dari logam
ataupun non-logam dengan bentuk silindris maupun bentuk profil. Sebelum
dilakukannya praktikum, praktikan harus mengikuti sebuah pretest untuk
menentukan layak ikut praktikum atau tidak. Setelah lulus dari pretest,
praktikan mampu memahami prosedur untuk menggunakan alat yang telah
terpapar di modul untuk menghindari terjadinya kecelakaan saat melakukan
percobaan. Dengan pahamnya akan prosedur, praktikan akan mampu
mengoperasikan mesin band saw ini dan mempercepat lajunya praktikum.
Dari pratikum ini praktikan mendapatkan waktu pengamatan
pemotongan dari benda kerja berbentuk silinder pejal dengan diameter atau
dapat disebut jarak pemotongan benda kerja tersebut adalah 28 mm yaitu
selama 3 menit 27, 58 detik. Dari data tersebut kita dapat mencari berapakah
kecepatan gerak dari bilah gergaji atau kecepatan pemotongan dari bilah
gergaji tersebut dengan menggunakan rumus v = dx / dt. Dimana v adalah
kecepatan (m/s), dx adalah jarak pemotongan (m) dan dt adalah waktu
pemotongan (s). Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan
rumus tersebut didapatkan hasil dari besarnya nilai kecepatan pemotongan
tersebut yaitu sebesar 0,000138 m/s.
Untuk langkah kerja mesin Band Saw, praktikan mengukur dan
menandai bagian apa yang akan dipotong dari benda kerja. Sebelum
meletakkan benda kerja yang akan dipotong, praktikan harus
memperhatikan keadaan mesin dalam keadaan bersih dan siap digunakan.
Setelah mesin siap digunakan letakkan benda kerja pada vise di mesin band
saw dan mengatur posisi pemotongnya di mesin band saw. Untuk
mendapatkan hasil yang baik, memastikan kedudukan blade tepat pada
bagian yang akan dipotong. Lalu praktikan mengencangkan vise dengan
memutar handlenya dan mengunci dengan tuas pengunci supaya benda kerja
tercengkram dengan baik. Sebelum proses pemotongan, hidupkan coolant
pada bagian yang akan di potong dan lalu menghidupkan mesin Band Saw.
Setelah mesin Band Saw mati, praktikan mengendurkan vise dan
mengambil benda kerja yang telah terpotong lalu matikan coolant. Setelah
selesai memakai mesin Band Saw, praktikan membersihkan mesin Band
Saw dari chip(gram) yang tersisa di mesin Band Saw.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
a. Mesin Band Saw dapat digunakan untuk memotong benda logam atau
non-logam dengan bentuk silindris maupun bentuk profil.
b. Dari Hasil Praktikum didapatkan hasil kecepetan pemotongan sebesar
0,000138 m/s.
c. Saat pemotongan blade diposisikan dengan baik pada benda kerja yang
ingin dipotong dan coolant dinyalakan, supaya menghasilkan
pemotongan yang baik.
d. Sebelum melakukan pemotongan benda kerja, ukur dan tandai dahulu
benda kerja supaya menghasilkan posisi pemotongan yang baik.
e. Blade harus diposisikan dengan baik dan vise dikencangkan supaya
benda kerja tidak goyang dan menghasilkan pemotongan yang baik.
5.2. Saran
a. Sebelum melaksanakan praktikum sebaiknya praktikan sudah memahami
prosedur memakai alat dan tidak memakai benda yang akan mengganggu
jalannya praktikum
b. Setelah melakukan percobaan, sebaiknya praktikan membersihkan
kembali alat yang digunakan.
c. Sebelum Memulai praktikum, sebaiknya praktikan memahami prosedur
K3 untuk menjaga keselamatan dalam melakukan praktikum memakai
alat pelindung diri seperti kacamata pelindung, masker, sarum tangan dan
sepatu safety.
DAFTAR PUSTAKA
Edutech..2014..Mesin.Gergaji..(online),.
(http://ariefsuryowibowo.blogspot.com/2014/05/mesin-gergaji, diakses pada
tanggal 05 Agustus 2020 pukul 19.31).
Zuliadin, Ilham. 2018. Definisi Mesin Gergaji, Prinsip Kerja Mesin Gergaji,
Klasifikasi Mesin Gergaji, Hasil Produk Mesin Gergaji. (online),
(https://tugasmahasiswateknik99.blogspot.com/2018/07/definisi-mesin-
gergaji-prinsip-kerja, diakses pada tanggal 05 Agustus 2020 pukul 20.05).