PENDAHULUAN
Pada proses produksi tentunya kita akan banyak menggunakan mesin-mesin yang
mendukung dalam proses produksi tersebut. Dalam proses produksi tentunya kita
perlu memahami baik secara teori maupun cara kerja mesin-mesin yang beroperasi
dalam proses membuat barang produksi.
Ada banyak sekali mesin-mesin produksi seperti mesin bor, mesin bubut, mesin
milling, mesin sekrap dan mesin lainnya. Dengan kita memahami cara penggunaan
serta pengoprasian mesin tersebut dapat meningkatkan produktivitas serta mutu
dari produk yang dihasilkan.
Terfokus pada materi kali ini tentang Drilling. Maka, salah satu alat atau mesin yang
berkaitan dengan Drilling adalah Mesin Bor. Pengeboran adalah hal yang sering
dilakukan baik dalam proses produksi indutri maupun perbengkelan. pengeboran
sendiri mempunyai banyak tujuan seperti membuat lubang pada benda kerja seperti
plat besi.
Dengan membuat lubang pada plat besi maka kita dapat melakukan penggabungan
kedua plat besi tersebut dengan baut. Tentunya dalam proses Drilling atau
pengeboran diperlukan kepatuhan dalam pelaksanaan standar keamanan
penggunaan alat tersebut. Hal ini bertujuan supaya dalam penggunaan mesin bor
kita tetap aman dalam proses produksi.
Mesin bor dapat kita gunakan untuk melubangi benda-benda baik ferrous maupun
non ferrous dengan cara langsung ke benda kerja nya jika kita memakai mesin bor
tangan portable dan kita bisa letakkan pada ragum untuk menjepit benda tersebut.
Salah satu perlengkapan penting di mesin bor adalah Mata Bor. Mata bor berputar
karena mendapatkan daya putar dari dinamo listrik yang terdapat pada mesin bor
lalu putaran dari mata bor tersebut kita tekankan pada benda kerja sehingga mata
bor bisa melubangi benda kerja sesuai kebutuhan kita.
1.2 TUJUAN
BAB 2
Mesin bor (drilling) merupakan sebuah alat atau perkakas yang digunakan untuk
melubangi suatu benda. Cara kerja mesin bor adalah dengan cara memutar mata pisau
dengan kecepatan tertentu dan ditekan ke suatu benda kerja. Fungsi utama dari mesin
bor adalah untuk melubangi benda kerja dengan ukuran-ukuran tertentu. Mesin bor
terdapat dua jenis yakni mesin bor duduk dan mesin bor tangan.
Dalam melakukan sebuah praktikum tentunya terlebih dahulu dapat mengetahui apa
saja yang di perlukan dalam mesin pengeboran hingga alat dan bahan yang diperlukan.
Pertama adalah Cekam bor digunakan untuk memegang mata bor bertangkai silindris.
Biasanya cekam ini mempunyai 2 atau 3 rahang penjepit. Ukuran cekam bor ditunjukkan
oleh diameter terbesar dari mata bor yang dapat dijepit. Sarung pengurung, Mata bor
yang bertangkai tirus dapat dipegang oleh sarung pengurung yang berlobang tirus. Oleh
karena tangkai dan sarung berbentuk tirus, maka pada saat mata bor ditekan, ia akan
saling mengunci. Lobang dan tangkai tirus dibuat menurut tirus morse, yaitu ketirusan
menurut standar internasional (Daniel, 2012).
Meja Mesin Penjepitan benda kerja pada meja mesin umumnya dilakukan apabila benda
kerja tidak mungkin di jepit oleh ragum. Teknik penjepitan benda kerja menggunakan
baut pengunci T yang mana baut ini dimasukkan ke dalam alur meja mesin bor.
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran
mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah
panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu.
Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda.
Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam.
Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor
cepat tumpul atau bisa patah. Untuk mendapatkan putara mesin bor per menit
ditentukan berdasarkan keliling mata bor dalam satuan panjang .
Kemudian kecepatan potong dalam meter per menit dirubah menjadi milimeter per
menit dengan perkalian 1000. akhirnya akan diperoleh kecepatan potong pengeboran
dalam harga millimeter per menit.
Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobang/benda kerja
dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih
berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang
diinginkan. Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lubang
yang dibuat, kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor (Daniel,
2012).
Pisau Fris dipasang pada sumbu/arbormesin yang didukung dengan alat pendukung
arbor, jika arbor mesin berputar melalui suatu putaran motor listrik maka pisau Fris akan
ikut berputar, arbor mesin dapat ikut berputar kekanan dan kekiri sedangkan banyaknya
putaran dapat diatur sesuai kebutuhan. Prinsip kerja dari mesin milling dan drilling yaitu
mata bor melakukan gerak rotasi dan benda kerja dihantarkan pada pemotong.
Gambar 2.1
1. Bor Tangan
2. Bor Cordless
Bor cordless atau bor tanpa kabel, merupakan jenis bor menggunakan baterai
sebagai sumber tenaga. Biasanya bor jenis ini digunakan pada pekerjaan ringan,
karena kekuatan putaran atau torsi dari bor cordless ini cenderung lemah. Bor
cordless ini bisa digunakan untuk bor gypsum, kayu, dan besi. Dengan syarat
untuk bor besi, mata bor yang digunakan adalah mata bor yang ukurannya kecil.
Pada bor cordless, perlu diperhatikan spesifikasi baterainya. Bor cordless ini
juga bisa digunakan sebagai obeng listrik, cukup pasang saja mata obeng, maka
bor cordless bisa digunakan untuk memasang skrup.
3. Bor Core
Oleh karena itu, biasanya bor ini digunakan untuk mengebor lantai pada gedung
untuk membuat jalur pipa ataupun kabel-kabel. Selain itu bisa juga digunakan
untuk mengukur ketebalan aspal jalanan dengan mengebor jalan tersebut.
4. Bor Duduk
Tinggal putar saja tuasnya, maka mata bor dan kepala bor nya akan turun ke
bawah. Mesin bor ini dapat mengebor beberapa lapis besi sekaligus, dengan
tebal maksimal sesuai dengan panjang mata bor yang digunakan.
Bor ini umum nya digunakan pada putaran lambat, tapi kecepatan putarannya
bisa diatur melalui belting yang berada pada bagian atasnya. Bor jenis ini juga
sama seperti bor tangan, mempunyai beberapa sub-jenis berdasarkan
ukurannya. Ukuran bor duduk mulai dari yang terkecil adalah 13 mm, 16 mm,
25mm.
5. Bor Magnet
Bor ini mempunyai magnet pada bagian bawahnya. Magnet ini bisa diaktifkan
maupun dinonaktifkan dengan cara menekan saklar seperti pada lampu.
Bor ini biasanya digunakan untuk mengebor dinding besi sehingga magnet
tersebut akan sangat berguna karena menempel pada bidang besi yang vertical.
Ukuran dari bor magnet ini mulai dari 23 mm, 25 mm, 28 mm, 32 mm, 35 mm,
dan yang paling besar 60 mm.
1. Motor listrik
2. Puli bertingkat
3. V-Belt
1. Base (dudukan)
2. Columb (tiang)
Bagian dari mesin Bor yang digunakan untuk menyangga bagian - bagian
yang digunakan untuk proses pengeboran.
3. Table (meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor.
Meja kerja dapat diatur ketinggian sesuai pekerjaan dan bisa berputar
ke kiri dan ke kanan dengan sumbu porospada ujung yang melekat pada
tiang (column).
Mata Bor yang paling sering di gunakan adalah Bor spiral, karena daya
hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur -
alurnya yang berbentuk sekrup, sudut - sudut sayat yang
menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah
diameter Bor.
Bidang - Bidang potong Bor spiral tidak radial tetapi di geser sehingga
membentuk garis - garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan
hati Bor.
5. Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang
memegang/mencekam mata Bor.
6. Spindle Head
Merupakan rumah dari kontruksi spindle yang di gerakkan oleh motor
dengan sambungan berupa belt dan di atur oleh Driil Feed Handle untuk
proses pemakananya.
8. Kelistrikan
Penggerak utama dari Mesin Bor adalah motor listrik, untuk
kelengkapannya mulai dari kabel power dan kabel penghubung,
fuse/sekring, lampu indicator, saklar on/off dan saklar pengatur
kecepatan.
Mata bor adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien, macam-
macam ukuran daripada mata bor terbagi dalam beberapa jenis,
diantaranya ialah:
didalam satuan inchi, di dalam pecahan dari 1/64” sampai 3/8” dan
seterusnya. Di dalam satuan millimeter dengan setiap kenaikan bertambah
0,5 mm, dengan nomor dari 80 – 1 dengan ukuran 0,0135 – 0,228”, dengan
tanda huruf A sampai Z dengan ukuran 0,234 – 0, 413”.
Ukuran lubang menentukan ukuran garis tengah dari mata bor, setiap mata
bor
akan menghasilkan lubang yang lebih besar daripada garis tengahnya, sudut
spiral dan sudut bibir tergantung dari benda kerja yang akan dibor.
Alat penyudut dipakai untuk memeriksa sudut bibir, sisi potong yang tumpul
akan menyebabkan permukaan lubang menjadi kasar, hal ini terjadi bila
jarak sudut pahat dengan sisi potong 550, untuk mengurangi akibat yang
tidak baik terhadap sisi potong, jarak perlu diperpendek dengan
menggerinda mata bor yang lebih besar. (Daryanto, 1996)
Mata bor HSS adalah mata bor yang umum dipakai. Dikenal juga sebagai (Twist
Bits). Mata bor HSS terdiri dari 3 macam:
1) HSS reguler. Mata bor ini untuk penggunaan sehari-hari bisa untuk
material kayu, plastik dan logam.
2) HSS Titanium Nitride. Ini adalah mata bor HSS yang diberi coating
Titanium Nitride sehingga usia pakainya lebih panjang daripada
mata bor HSS regular.
3) HSS Cobalt. adalah mata bor berbahan dasar logam campuran
antara High Speed Steel dengan cobalt. Mata bor ini lebih tahan
Disebut Spur Bits karena memiliki ujung yang runcing. Mata bor ini digunakan
untuk melubangi kayu. Ujung runcing ini berfungsi untuk mempertahankan
posisi mata bor tetap lurus terhadap permukaan kayu sehingga lubang yang
dihasilkan cukup halus dan presisi.
Memiliki bentuk melebar dengan ujung runcing tipikal mata bor untuk
pengerjaan kayu. Lubang yang dihasilkan lebih lebar diameternya dibandingkan
mata bor kayu spur bits.
Memiliki alur yang dapat mendorong mesin bor untuk maju sambil mengebor,
sehingga mesin bor tidak perlu didorong terlalu kuat. Mata bor ini untuk
membuat lubang berdiameter besar pada material kayu yang tebal dan keras.
Memiliki ujung yang dilapisi tungsten carbide yang keras sehingga cocok untuk
pengerjaan material batu bata, semen, beton dan batu.
Memiliki ujung yang sangat keras sehingga dapat digunakan untuk pengerjaan
material kayu, plastik, hampir segala jenis logam, dan juga beton/batu. Dapat
digunakan pada mesin bor impact, baik dalam mode drill ataupun hammer.
Memiliki ujung seperti ujung mata tombak sehingga dijuluki spear point bits.
Mata bor ini memiliki ujung dari tungsten carbide yang keras sehingga cocok
untuk pengerjaan material kaca, keramik dan porselen. Mata bor ini harus
menggunakan putaran mesin yang rendah dan perlu dilumasi dengan air,
terpentin atau minyak tanah supaya temperatur kerja tetap rendah.
permukaan terluar dari pahat drill relatif terhadap permukaan benda kerja.
dimana,
D : Diameter pahat.
Pengaturan RPM
Stainless Steels
Kelas standar
Austenitik
135-185 40-50
Annealed
225-275 30-40
135-185 50-60
Feritik
Martentitic
135-175 55-70
Annealed
175-225 50-60
Didinginkan & Tempered 275-325 30-40
375-425 15-30
Kelas Machining
Austenitik
Annealed 135-185 80-100
Contoh:
Meskipun telah ditentukan RPM yang telah dihitung, ini hanya rekomendasi dalam
memilih pengaturan RPM yang sebenarnya untuk digunakan.
ada faktor luar yang menentukan kecepatan dan umpan yang tepat untuk digunakan.
Jika kita menggunakan pendingin mungkin bisa menggunakan kecepatan lebih cepat.
Atau Jika mengebor lubang yang cukup dalam, dan cukup panas. kita harus
memperlambat putaran RPM untuk pengeboran.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
a) Mesin Bor
b) Mata Bor
c) Kunci Drill chuck
d) Stop watch
e) Penitik
c. Setelah Pengerjaan
3. Bersihkan benda kerja dan mesin dari chip atau geram yang
menempel.
Makassar.