Anda di halaman 1dari 6

1

MAKALAH
PROSES MANUFAKTUR

DOSEN PENGAMPU
Bapak Fakhreza Abdul, S.T., M.T.

DISUSUN OLEH
Indra Carllistya Pramadio
02511940000087

DEPARTEMEN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI DAN REKAYASA SISTEM
INSTITUT TEKONOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2021
1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 1
VIDEO 1 : Milling Machine ..................................................................................................... 2
VIDEO 2 : Milling Machine Part .............................................................................................. 3
VIDEO 3 : Operation in Drilling ............................................................................................... 4
VIDEO 4 : Deep Drilling Techniques ....................................................................................... 4
2

VIDEO 1
Milling Machine

1.1 Definisi Milling Machine


Milling machine adalah mesin yang digunakan untuk memotong logam dengan cutter yang
bisa berputar dengan kecepatan tinggi. Kecepatan potong dari milling machine tergolong
sangat cepat. Pada waktu yang bersamaan, kita dapat menggunakan milling machine dengan
lebih dari satu alat pemotong. Tidak hanya itu, milling machine juga lebih tinggi daripada
mesin bubut serta memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi

1.2 Prinsip Kerja Milling Machine


Prinsip kerja dari milling machine adalah menjepit benda kerja diatas meja mesin,
kemudian cutter akan berputar dengan kecepatan normal. Lalu, benda kerja akan terpotong
secara perlahan. Pemotongan dari milling machine dapat dilakkan dengan berbagai arah, yaitu
longitudinal, vertikal maupun melintang.

1.3. Tipe-Tipe Milling Machine


1. Tipe Column dan knee

a. Hand milling machine


b. Plain atau horizontal milling machine
c. Vertical milling machine
d. Universal milling machine
e. Omniversal milling machine
2. Tipe manufacturing atau fixed bed
3

a. Simplex milling machine


b. Duplex milling machine
c. Triplex milling machine
3. Tipe planer

4. Tipe special
a. Rotary table milling machine
b. Drum milling machine
c. Profile milling machine
d. Planetary milling machine
e. Tracer controlled milling machine
f. Pantograph milling machine
g. NC/CNC milling machine

VIDEO 2
Milling Machine Part
Bagian bagian dari milling machine dibagi menjadi tiga bagian, yaitu cutter, spindle dan
table. Cutter merupakan ulir yang ada pada piringan dengan fungsi untuk menggerus atau
mengurangi material dari benda kerja. Spindle merupakan tempat dimana cutter dipasang atau
diletakkan, memiliki bentuk yang memanjan serta dapat dipasang lebih dari satu cutter.
Terakhir, table, merupakan tempat benda kerja diletakkan yang dapat digerkan secara
horixonyal sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Secara mendetail, ada beberapa bagian dari milling machine, berikut penjelasan mengenai
bagian-bagian dari milling machine:
a) Base, sebagai pondasi bagi bagian lain pada milling machine.
b) Column, sebagai rangka penyangga utama yang tersambung dengan base. Bagian depan
column dilengkapi dengan dovetail guideways untuk menopang knee. Bagian atas column
didesain untuk menahan over arm.
c) Saddle, letaknya di atas knee, dan posisinya membentuk 90 derajat dengan bagian depan
column. Bagian atas saddle didesain untuk menahan table.
d) Table, digunakan untuk menjepit bahan kerja dan perlengkapan lainnya. Table dapat
dipindahkan secara horizontal dengan tangan.
e) Overhanging arm, digunakan sebagai penopang bagi arbor dan dapat diatur sesuai
kebutuhan.
f) Front brace, sebagai penopang tambahan bagi arbor dan knee serta tingginya dapat
disesuaikan dengan ketinggian knee dan over arm.
4

g) Spindle, dilengkapi dengan lubang untuk memasukkan alat pemotong dan akurasi
milling machine bergantung pada kekuatan, keakuratan, dan kekakuan spindle.
h) Arbor, merupakan perpanjangan dari spindle agar alat pemotong dapat dipasang dan
diputar dengan aman

VIDEO 3
Operation in Drilling
3.1. Drilling
Drilling adalah proses untuk menghasilkan lubang pada benda kerja. Tujuan dilakukan
drilling adalah untuk menghilangkan solid metal dari benda kerja untuk menghasilkan lubang
yang dibutuhkan
3.2. Reamer
Reamer digunakan dengan tujuan untuk proses penentuan ukuran dan penyelesaian lubang
yang sudah dibuat dari proses drilling untuk memperbesar ukuran lubang serta menghaluskan
permukaan lubang. Proses ini menghilangkan sedikit material mulai dari 0,1 mm hingga 0,3
mm dan menghasilkan hasil akhir yang halus serta ukuran yang diinginkan.
3.3. Boring
Tujuan dilakkannya boring adalah untuk memperbesar baut yang sudah dibor ke ukuran
yang tepat. Pada drilling machine proses ini dilakukan oleh boring tool.
3.4. Counter Boring
Counter boring merupakan proses memperbesar ujung lubang secara silinder untuk
membuat lubang bertingkat. Tujuan dilakukanna Counter Boring adalah untuk menambah
ukuran lubang di satu ujung dan hanya pada kedalaman yang kecil.
3.5. Counter Sinking
Counter sinking merupakan proses memperbesar ujung lubang sehingga berbentuk
kerucut, untuk menempatkan kepala baut. Alat ini memasuki benda kerja secara axially dan
memperbesar bagian atas lubang menjadi bukaan berbentuk kerucut.
3.6. Tapping
Tapping adalah proses pembentukan ulir dalam pada lubang yang telah diproses drilling
maupun boring dengan menggunakan alat iris yang disebut tap.
3.7. Spot facing
Setelah lubang dibor, alat yang lebih besar, atau ceruk, dibor ke dalam material benda
kerja. Hal ini memungkinkan paku atau sekrup memiliki permukaan yang rata dengan
permukaan barang yang dibor.
3.8. Machine Reamer
Mesin reamer dilengkapi dengan morse tapper shank yang digunakan untuk menahan
spindel mesin. Mesin reamers lebih sering digunakan untuk baja tahan karat karena
menghasilkan lebih sedikit chatter. Mesin reamer spiral flute membantu chip mengalir lebih
baik daripada straight fluted reamer.

VIDEO 4
Deep Drilling Techniques
4.1 Drill 1
Merupakan drill dengan diameter drilling sebesar Ø 0,5 – 130 mm.Drill 1 dapat mencapai
kedalaman drilling hingga 200x diameter. Lubang awalan dari proses drill 1 dibuat dengan
memggunakan drill bush atau lubag awalan. Terdapat 2 proses yang dinguakan untuk
mengalirkan media pendingin, yaitu :
5

1. Media pendingin dialirkan melalui coolant channel di dalam alat.


2. Geram dialirkan bersamaan dengan media pendingin melalui V-shaped

4.2 Drill 2
Merupakan drill dengan diameter drilling sebesar Ø 18,4 – 200 mm.Drill 2 dapat mencapai
kedalaman drilling hingga 100x diameter. Berbeda dengan drill 1, drill heads dari drill 2
dilengkap dengan indexable inserts. Lubang awalan dari proses drill 2 dibuat dengan drill bush
atau lubag awalan. Terdapat 4 proses yang dinguakan untuk mengalirkan media pendingin,
yaitu :
1. Media pendingin dialirkan melalui ruang melingkar antara tabung bor dan tabung dalam.
2. Media pendingin keluar dari sisi drill head, mengalir di atasnya, dan mengalir kembali
melalui tabung dalam bersamaan dengan geram.
3. Beberapa media pendingin juga dialirkan melalui tabung dalam.
4. Hasil di bawah tekanan di mulut geram memungkinkan aliran balik (the ejector effect).

4.3 Drill 3
Merupakan drill dengan diameter drilling sebesar Ø 7,76 – 1500 mm. Drill 3 dapat
mencapai kedalaman drilling hingga 250x diameter. Sama dengan drill 2, drill heads dari drill
3 dilengkap dengan indexable inserts. Lubang awalan dari proses drill 3 dibuat dengan drill
bush atau guidance. Terdapat 2 proses yang dinguakan untuk mengalirkan media pendingin,
yaitu:
1. Media pendingin dialirkan di bawah tekanan melalui pressure head dan ke dalam ruang
melingkar antara dinding lubang dan tabung bor.
2. Geram ditransportasikan kembali ke dalam melalui drill head mouth dan tabung bor.

Anda mungkin juga menyukai