Anda di halaman 1dari 25

PROSES BORING

1. Pengertian Proses Boring


Proses Boring adalah proses pembesaran lubang yang telah ada menggunakan alat
khusus berupa pahat ISO 8 ataupun pahat ISO 9.

Gambar 1. 1 Pahat Iso 8 dan Iso 9

Pengeboran di mesin bubut diameter lubang yang dapat dihasilkan sangat


terbatas.Pada mesin mesin bubut standar ,maksimal diameter lubang adalah 36mm.Maka
untuk memperoleh diameter yang lebih besar harus dilakukan pembubutan dalam dengan
menggunakan pahat bubut dalam.
Selain itu pembubutan dalam dilakukan apabila diinginkan kehalusan serta ukuran
yang teliti dimana apabila menggunakan twist drill/bor tidak dapat diperoleh hasil yang
sesuai.
Pada mesin ini alat potong yang digunakan berupa single point tool (mata potong
satu) yang terbuat dari HSS atau bisa juga Carbide , Ceramic bahkan dari intan. Penggunaan
alat potong ini bergantung dari jenis bahan yang akan diproses ,juga pada fungsinya.

2. Macam-Macam Proses Boring


Pembubutan dalam dengan pahat dibagi menjadi dua macam ,yaitu pembubutan
dalam tembus dan pembubutan dalam tidak tembus.
2.1. Pembubutan Dalam Tembus
Sebelum membahas proses pembubutan dalam ,ha penting yang akan dibicarakan
dahulu adalah alat potong.Dalam hal ini adalah alat potong bubut dalam.Untuk membuat
lubang tembus, pahat yang sering digunakan adalah pahat bubut dalam tembus atau pahat
ISO 8.
Sebelum diproses dengan pahat ada proses awal yang disebut proses drilling.Dengan
proses drilling ini ,maka proses pembuatan lubang dengan pahat sangat terbantu
pelaksanaanya.Proses pembubutan dalam menggunakan pahat (boring) dilaksanakan kalau
lubang yang dibuat harus presisi dan halus permukaanya.oleh sebab itu hal hal yang perlu
diperhatikan pada saat memakai pahat adalah :
a. Pemasangan pahat tidak boleh terlalu panjang (over hang)
b. Diameter tangkai pahat harus sesuai dengan diameter lubang yang akan dibuat ,bahkan
lebih kecil.
c. Proses drilling dan boring harus satu settingan.
Adakalanya pembubutan harus dilakukan untuk mengawali proses penggerindaan
dalam .Karena dengan memakai pahat kelebihan ukuran dapat seminimal mungkin.
2.2. Pembubutan Dalam Tidak Tembus
Proses yang dilakukan dalam pembubutan dalam tidak tembus sama dengan proses
pembubutan dalam tembus.Perbedaanya adalah adanya ukuran panjang diameter dalam atau
lubang yang harus dipenuhi.Mula mula benda kerja dibor dengan kedalaman tertentu namun
belum sedalam ukuran yang diminta.
Setelah proses pengeboran baru kemudian lubang dikerjakan dengan pahat hingga
mencapai ukuran diameter dan kedalaman yang diinginkan.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah adalah pemilihan alat potong.Untuk proses
pembubutan dalam tidak tembus pahat yang dipakai adalah jenis ISO 9.

3. Pahat yang Digunakan Dalam Proses Boring


Pahat yang digunakan dalam proses pembubutan dalam (boring) :
A. Pahat bubut standar ISO
Pahat bubut yang dibuat sesuai standar yang telah dibakukan dengan mata pahat terbuat dari
carbide (hard metal) ,dipasang pada holder yang terbuat dari baja. Pahat ini dapat bekerja
dengan Cs yang tinggi.
1. Pahat ISO 8
Pahat ini digunakan untuk memperbesar lubang (boring) yang telah ada sampai
tembus.
Pahat ini mempunyai plan angle 750.
Dengan holder pahat yang panjang, pahat ini rawan terhadap getaran sehingga
kedalaman penyayatan terbatas.

Gambar 1. 2 Iso 8

2. Pahat ISO 9
Pahat ini digunakan untuk memperbesar diameter lubang (boring), lubang bertingkat
(step).
Pahat ini mempunyai plan angle 920.
Dengan holder pahat yang panjang, pahat ini rawan terhadap getaran dan lentur
sehingga kedalaman penyayatan terbatas.

Gambar 1. 3 Iso 9
PENGERTIAN MESIN BOR

1. DEFINISI MESIN BOR


Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah
pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan
Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja
dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR.
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang
digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi
pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini
dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel
dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan
ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari
jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127
mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

2. JENIS-JENIS MESIN BOR


1. Mesin bor meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan
untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter
16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin
sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata
bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat
mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.
Gambar 2. 1 Mesin bor meja

2. Mesin bor tangan (pistol)


Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan
tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi
kayu, tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat
lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena
dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran,
bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing.

Gambar 2. 2 Mesin Bor Tangan (Pistol)

3. Mesin bor Radial


Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar
dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang
secara permanen pada landasan atau alas mesin.. Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak.
Untuk mencapai proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang digeser kekanan
dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang berulir.
Gambar 2. 3 Mesin Bor Radial
4. Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana
proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik turun. Pada proses
pengeboran, poros utamanya digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar
3600 , mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga mejanya dapat
digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol.

Gambar 2. 4 Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)

5. Mesin bor koordinat


Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor yang lainnya.
Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat
digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang
antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan
ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam
arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan
ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm.
Gambar 2. 5 Mesin Bor Koordinat

6. Mesin bor lantai


Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut
juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya
disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk
pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.

Gambar 2. 6 Mesin Bor Lantai

7. Mesin bor berporos (mesin bor gang)


Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan empat
spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih
cepat.untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.
Gambar 2. 7 Mesin Bor Berporos (Mesin Bor Gang)

3. BAGIAN BAGIAN UTAMA MESIN BOR

1. Base (Dudukan)

Gambar 2. 8 Base (Dudukan)

Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling
bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan
mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.
2. Column (Tiang)

Gambar 2. 9 Column (Tiang)

Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang
digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel
untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.
3. Table (Meja)

Gambar 2. 10 Table (Meja)

Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja
dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda
atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada
tiang (column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros
ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga
agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam
menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.
4. Drill (Mata Bor)

Gambar 2. 11 Drill (Mata Bor)

Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering
digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram)
yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang
menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang
bidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk garis-garis singgung
pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.
5. Spindle

Gambar 2. 12 Spindle

Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata
bor.
6. Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan
sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.
7. Drill Feed Handle
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja (
memakankan)
8. Kelistrikan

Gambar 2. 13 Kelistrikan

Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari
kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar
pengatur kecepatan.

4. JENIS MATA BOR DAN KENGGUNAANNYA


A. Mata Bor Beton ( Mansory Drill Bit / Concrete Drill Bit )
Digunakan untuk pengeboran pada beton dan aneka batuan.
Ciri umum dari mata bor beton adalah ujung mata bor beton terdapat mata pisau tumpul,
biasa terbuat dari bahan yang memiliki karakteristik sangat keras, karena penggunaan mata
bor ini selain berputar juga memukul.
Mata bor beton dibedakan dari fungsi alat yang digunakan, biasa hanya berbeda di
bagian pangkal, bentuk yang standar digunakan untuk unit bor beton biasa (impact drill /
hammer drill) untuk bentuk yang khusus seperti SDS drill bit digunakan untuk unit SDS drill
atau Demolition Drill.
Gambar 2. 14 Mata Bor Beton ( Mansory Drill Bit / Concrete Drill Bit )

B. Mata Bor Metal Standar


Digunakan untuk pengeboran aneka metal seperti plat besi, aluminium, kuningan,
plastik, acrylic, dsb.
Mata bor metal masih dibedakan dari jenis material bahan, hanya saja yang umum dipasaran
adalah HSS ( High Speed Steel ) atau HSS-Co ( Cobalt ) walaupun ada type khusus untuk
material tertentu.
HSS-Co lebih keras daripada HSS biasa, sehingga dalam penggunaan lebih awet dan
tentunya dari segi harga lebih mahal dari HSS biasa.
Mata bor besi standar berbentuk cylinder rata ( straight shank ) yang biasa digunakan pada
unit bor tangan, bor duduk atau mesin-mesin metal processing lainnya, bentuk yang khusus
hanya berbeda pada bagian pangkal, seperti kerucut ( taper shank ) digunakan sesuai dengan
unit mesin bor atau mesin metal processing lainnya.

Gambar 2. 15 Mata Bor Metal Standar

C. Mata Bor Besi Khusus


Mata Bor Besi Putaran Berlawanan Jarum Jam
Mirip dengan mata bor metal standar hanya saja arah putaran berlawanan jarum jam.
Subland Drill
Mata bor bertingkat dengan dua ukuran diameter.
Center Drill Bit
Mata bor bertingkat dengan sudut kemiringan, berfungsi untuk centering, biasa
digunakan pada mesin bubut ( lathe machine )
Countersink Bit
Mata bor sudut, digunakan untuk menghilangkan ketajaman / merapikan tepi lubang
hasil pengeboran.
Deburring Tool
Berfungsi sama dengan countersink bit.

D. Mata Bor Kayu - Standar


Digunakan untuk pengeboran pada aneka jenis kayu, plastik, acrylic, atau material
lunak lainnya.
Ciri umum pada mata bor kayu standar terletak pada ujungnya yang memiliki bentuk
runcing dibagian tengahnya, beralur dua ( two flute ) dan memiliki alur lebih lebar daripada
mata bor besi.
Yang umum dipasaran adalah model standar dengan bahan HSS yang digunakan
untuk unit bor tangan, untuk jenis lain yang digunakan pada mesin-mesin perkayuan,
perbedaan hanya ada pada bagian pangkal dari mata bor, walaupun ada juga type yang
berujung tungsten tip.
Biasa digunakan dengan putaran mesin ( rpm ) yang tinggi.

Gambar 2. 16 Mata Bor Kayu - Standar

E. Mata Bor Kayu - Auger Bit


Digunakan untuk pengeboran pada aneka jenis kayu atau material lunak lainnya.
Diameter ukuran lebih besar daripada mata bor kayu standar. Berbentuk ulir tunggal ( single
flute )
Biasa digunakan dengan putaran mesin ( rpm ) rendah.
Gambar 2. 17 Mata Bor Kayu - Auger Bit

F. Mata Bor Kayu - Flat Bit


Digunakan untuk pengeboran pada aneka jenis kayu atau material lunak lainnya.
Diameter ukuran lebih besar daripada mata bor kayu standar. Berbentuk pipih rata ( flat )
Selain type satu flat bit satu ukuran diameter ada juga type adjustable flat bit, yaitu satu flat
bit dapat digunakan untuk berbagai ukuran.
Biasa digunakan menggunakan bor tangan manual dengan putaran ( rpm ) yang sangat
rendah, tidak disarankan menggunakan bor tangan / bor listrik.

Gambar 2. 18 Mata Bor Kayu - Flat Bit

G. Mata Bor Kayu Forstner Bit Hinge Borring Bit


Digunakan untuk membuat lubang pada kayu, plastik, acrylic atau material lunak
lainnya. dengan diameter tertentu, biasa untuk ukuran diameter yang cukup besar, dimana
sudah tidak tersedia ukuran diameter mata bor kayu standar.
Dapat digunakan untuk membuat lubang cekung dan lubang tembus.
Sisa ( wise ) dari hasil proses pelubangan menggunakan forstner bit / hinge borring
bit berupa material debu, tidak seperti sisa proses hole saw.
Biasa digunakan dengan putaran mesin ( rpm ) yang tinggi sampai sangat tinggi.
Gambar 2. 19 Mata Bor Kayu Forstner Bit Hinge Borring Bit

H. Mata Bor Kayu Khusus


Chisel Bit
Digunakan untuk membuat lubang berbentuk kotak pada kayu.
Digunakan pada mesin Hollow Chisel Mortiser.
Mortiser Bit
Digunakan untuk membuat lubang geser pada kayu.
Digunakan pada mesin Mortising.
Router Bit
Digunakan untuk membuat aneka bentuk profile pada kayu atau material lunak
lainnya.
Digunakan pada mesin Router atau Trimmer.

J. Mata Bor Kaca


Untuk melubangi kaca, bentuk seperti tombak sehingga sering disebut mata bor
tombak.

Gambar 2. 20 Mata Bor Kaca

K. Hole Saw Metal


Digunakan untuk membuat lubang pada metal dengan diameter tertentu, biasa untuk
ukuran diameter yang cukup besar.
Jenis dari hole saw metal biasa dari jenis bahan pembuatnya, seperti HSS atau tungsten tip,
untuk penggunaan ke plat tipis dan besi lunak biasa digunakan jenis Bi-metal hole saw.
Sisa ( wise ) dari hasil proses pelubangan menggunakan hole saw masih berupa material solid
yang tertingal pada bagian dalam hole saw.

Gambar 2. 21 Hole Saw Metal

L. Hole Saw Kayu


Digunakan untuk membuat lubang pada kayu, plastik, acrylic atau material lunak
lainnya. dengan diameter tertentu, biasa untuk ukuran diameter yang cukup besar, dimana
sudah tidak tersedia ukuran diameter mata bor kayu standar.
Kekurangan dari hole saw adalah pada keterbatasan ketebalan, dan cocok digunakan untuk
fungsi membuat lubang, tidak dapat digunakan untuk membuat lubang cekung.
Sisa ( wise ) dari hasil proses pelubangan menggunakan hole saw masih berupa material solid
yang tertingal pada bagian dalam hole saw.

Gambar 2. 22 Hole Saw Kayu

M. Core Drill Bit


Mirip dengan hole saw hanya saja digunakan untuk membuat lubang pada beton,
dinding, marmer, granit, atau aneka jenis batuan lainnya, dengan diameter tertentu, biasa
untuk ukuran diameter yang cukup besar.
Untuk setiap type core drill bit bentuk hampir sama, hanya saja biasa dibedakan menurut
aplikasi benda kerja, type untuk melubangi dinding lain dengan type untuk melubangi granit,
dan seterusnya.
Gambar 2. 23 Core Drill Bit

N. Diamond Drill Bit / Diamond Core Bit


Mirip dengan hole saw hanya saja digunakan untuk membuat lubang pada kaca,
keramik lantai, marmer atau granit dengan diameter tertentu, biasa untuk ukuran diameter
yang cukup besar, sering disebut dengan hole saw kaca.

Gambar 2. 24 Diamond Drill Bit / Diamond Core Bit

5. PENGERJAAN PENGEBORAN
Jenis cutting tool (mata bor) yang digunakan dalam proses pengeboran antara lain:
1. Drilling
Proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda kerja yang solid.
2. Step drill
Proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan diameter bertingkat.
3. Reaming
Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada
sebelumnya.
4. Boring
Proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik pahat. Boring
lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang, atau keselarasan dan dapat
menghasilkan lubang yang halus..
5. Counter Bore
Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan pemotongan. Digunakan
untuk proses pembesaran ujung lubang yang telah dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk
mengakomodasi kepala baut
6. Countersink (bor benam)
Khusus pembesaran miring berbentuk kerucut pada akhir lubang untuk
mengakomodasi sekrup versink. Kerucut sudut 60 , 82 , 90 , 100 , 110 , 120
7. Tapping
Tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini dilakukan baik oleh
tangan atau oleh mesin.

6. Mekanisme Proses
Untuk Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran adalah sebagai berikut ;
1. Pemasangan Benda Kerja
a. Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan ukuran benda
tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum, dibagian bawah benda kerja ditahan
denagan bantalan yang rata dan sejajar (paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum
diikat denagan menggunakan mur baut pada meja bor.
b. Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan
menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua balok penahan
yang sesuai.
c. Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan pada sebuah
balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus, kemudian ditahan dengan menggunakan
balok yang sesuai dan diikat oleh mur baut pada meja mesin bor.
d. Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan menggunakan
batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai tingginya dan diikat dengan mur baut
pengikat agar tidak merusak ragum.

2. Pemasangan Mata Bor pada chuck


a. Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu mesin bor,
tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian, lubang alur menerima ujung taper
dan lubang taper diimbangi oleh selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung
taper tidak digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung
dengan menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan
dibawahnya, sehingga mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh.
b. Bor dengan tangkai selinder diguanakan Pemegang bor berkonsentrasi sendiri
dengan dua atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam mungkin sehinggan tidak selip
pada saat berputar. Permukaan bagiaan dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata
bor, sehingga menghasilkan putaran bor.
c. Bor d engan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor otomatis
(universal), dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan membuka atau menjepit
dengan sendirinya (otomatis).
d. Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang yang dibuat sesuai
dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat bermacam-macam ukuran.
e. Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik dan akan
menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui kedua belah alur spiral bor.
Untuk bahan memerlukan pendinginan, dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin.

3. Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical cukup
memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci di bawah meja dan di
sesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua pengunci.

4. Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan sakelar on
(pada saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai dengan benda kerja.

5. Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata bor turun
dan memakan benda kerja.

6. Gunakan cairan pendingin bila perlu

7. Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan mesin

8. Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke kanan dan ke
kiri.

7. PERAWATAN MESIN
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan
yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin bor.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.
2. Mesin harus dibersihkan setelah digunakan
3. Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.
4. T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan.
5. Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat
6. Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi.
7. Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran
8. Hindari pakaian longgar
9. Perlindungan khusus untuk mata

8. PRINSIP PENGEBORAN
Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka mesin bor dapat berfungsi untuk
membuat lobang silindris dan bertingkat, membesarkan lobang, memcemper lobang dan
mengetap.
Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian yang tinggi pada pengeboran adalah pada
saat menempatkan mata bor pada posisi yang tepat di titik senter.

9. PRINSIP KERJA MESIN BUBUT


Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat
dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang
berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang
terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki
kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silinder.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan
pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada
benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

10. KECEPATAN POTONG PENGEBORAN


Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan
putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong
adalah panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu.
Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda.
Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam. Bila
kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul
atau bisa patah.
Kecepatan potong ditentukan oleh:
Jenis bahan yang akan dibor Efesiensi pendinginan
Jenis bahan mata bor Cara/teknik pengeboran
Kualitas lobang yang diinginkan Kapasitas mesin bor
Tabel 3. Harga Kecepatan Mata Bor Dari Bahan HSS
BAHAN KECEPATAN POTONG (m/menit)
Alumunium Campuran 60 100
Kuningan Campuran 30 100
Perunggu Tegangan Tinggi 25 30
Besi Tuang Lunak 30 50
Besi Tuang Menengah 25 30
Besi Tuang Keras 10 20
Tembaga 20 30
Baja Karbon Rendah 30 50
Baja Karbon Sedang 20 30
Baja Karbon Tinggi 15 20
Baja Perkakas 10 30
Baja Campuran 15 25
Untuk mendapatkan putara mesin bor per menit ditentukan berdasarkan keliling mata
bor dalam satuan panjang . Kemudian kecepatan potong dalam meter per menit dirubah
menjadi milimeter per menit dengan perkalian 1000. akhirnya akan diperoleh kecepatan
potong pengeboran dalam harga milimeter per menit.
Dalam satu putaran penuh, bibir mata bor (Pe) akan menjalani jarak sepanjang garis
lingkaran (U). Oleh karena itu, maka
Dimana:
U = Keliling bibir mata potong bor
D = Diameter mata bor
p = 3.14
Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor.
Waktu pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu jarak
yang ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan kecepatan putar mata bor.
Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir pemotongan mata bor (U) selama n
putaran per menit dapat dihitung dengan rumus:
U=pxdxn
Dimana:
U = keliling bibir potong mata bor
D = Diameter mata bor
N = putaran mata bor per menit
Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan meter per
menit. Jarak keliling yang ditempuh mata bor adalah sama dengan jarak atau panjangnya
bram yang terpotong dalam satuan panjang per satuan waktu.
Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong bor (U)
sama dengan panjangnya bram terpotong dalam satuan meter per menit. Berarti kecepatan
potong sama dengan jarak keliling pemotongan mata bor. Maka:

V=U
V= p x d x n (m/menit)

11. PEMAKANAN PENGEBORAN


Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobang/benda kerja dalam
satu kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak
pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan.
Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lobang yang dibuat,
kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor.
Tabel 4. Besarnya Pemakanan Berdasarkan Diameter Mata Bor
Diameter Mata Bor Besarnya Pemakanan Dalam Satu
(mm) Kali Putaran (mm)
3 0.025 0.050
36 0.050 0.100
6 12 0.100 0.175
12 25 0.175 0.375
25 dan seterusnya 0.375 0.675
12. Cara pengoperasian mesin bor (DRILL PRESS MACHINE)
1. Pastikan power source nya sudah terpasang (in plug)
2. Jepit benda kerja dengan kuat pada vice (ragum)
3. Arahkan mesin bor dengan tepat kearah yang akan dilobangi dan dikunci serta pasang
mata bor
4. Hidupkan mesin
5. Atur kecepatan mesin
6. Pergunakan pelindung muka (face shield) dan sarung tangan saat bekerja
7. Matikan mesin dan tunggu sampai putaran berhenti
8. Buka mata bor dan cabut (un plug) power source
9. Jaga selalu kebersihan area pekerjaan dan semua peralatan yang telah digunakan.

13. Cara Merawat Mata Bor Agar Lebih Tahan Lama


Menggunakan mata bor, baik saat mengebor di mesin bor bangku, mengebor di mesin
bubut atau bahkan di bor radial sekalipun perlu memperhatikan hal-hal prinsip yang sering
kita anggap hanya teori belaka sampai kita tahu bahwa itu adalah tips yang sangat berguna
memperlancar pekerjaan kita. Dengan tidak mengganggap hanya teori semata maka akan
membuat bor dan mata bor Anda menjadi lebih tahan lama.
Menjaga mata bor sangat penting agar tidak rusak jika dibutuhkan, karena jika mata bor rusak
dan tidak tajam lagi akan memperngaruhi kecepatan bor tersebut dalam membor objek yang
Anda inginkan yang artinya akan membuat Anda kehabisan waktu lebih banyak.
Sedikit tips untuk merawat mata bor untuk pemula, agar mata bor tidak cepat rusak ada
beberapa hal yang harus diperhatikan:
Putaran Mesin (RPM)
Semakin besar diameter mata bor yang Anda gunakan maka semakin lambat putaran
yang ada, semakin kecil mata bor akan semakin membuat putaran bor semakin cepat. Dengan
begitu Anda harus memilih mata bor yang tepat saat ingin melubangin objek dengan memilih
mata bor yang dapat disesuaikan dengan tebal dan material objek yang Anda ingin lubangi.
Material yang di Bor
Kita mengerti objek apa yang akan kita lubangin dengan bor karena semakin keras
bahan yang dikerjakan semakin lambat putaran mesin yang dianjurkan.Jika mengebor kayu
dengan mata bor 5mm misalnya, mungkin kita bisa pakai 800-1000RPM FREE karena kayu
merupakan material yang mudah untuk dilubangi, tapi jika yang kita bor itu stainless steel
dan Anda mengebor dengan kecepatan 800-100RPM mungkin sudah mengeluarkan api yang
dapat membahayakan diri Anda.
Pengasahan (penggerindaan)
Membentuk sisi potong yang kurang baik akan menimbulkan kerusakan yang
ditimbulkan seperti merasa cepat tumpul, terasa bahannya keras, lubang yang tidak bagus,
cepat panas dan lain-lain. Periksa kembali apakah hasil asahan anda sudah tepat agar dapat
membuat mata bor Anda menjadi lebih tahan lama.
Pendinginan
Pendinginan pada mata bor tidak bisa disepelekan karena akan membuat umur mata
bor tidak tahan lama, untuk pekerjaan yang cukup banyak mata bor juga memerlukan proses
pendinginan. Setiap material memiliki jenis pendinginan yang berbeda.

REFRNSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut
https://www.academia.edu/5874706/Materi-drilling
Holzapffel, Charles (18431897). Turning and Mechanical Manipulation Volume V.
Marlow, Frank (2008). Machine Shop Essentials: Q & A. Metal Arts Press. ISBN 978-0-9759963-3-1.

Anda mungkin juga menyukai