Anda di halaman 1dari 10

104

Tujuan Instruksional
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan dengan tepat tentang gaya/tegangan pada proses


pembentukan logam
2. Menjelaskan pengertian proses pengerolan dan penempaan
3. Membuat ilustrasi berbagai proses pengerolan dan penempaan
4. Memahami parameter-parameter penting yang berpengaruh pada proses
pengerolan dan penempaan

Ringkasan Materi :
Pada materi ini dipaparkan mengenai proses pengerolan dan penempaan logam.
Dijelaskan terlebih dahulu gaya/tegangan dalam proses pembentukan, yakni
gaya/tegangan yang melebihi kekuatan luluh logam. Pengertian dari pengerolan
dan penempaan tidak terlepas dari gaya/tegangan pembentukan ini. Beberapa
proses pengerolan dan penempaan dijelaskan satu demi satu. Ke dua proses
tersebut dapat dilakukan pada kategori pengerjaan dingin dan kategori
pengerjaan panas. Kedua pengerjaan ini harus dibedakan berdasarkan
temperatur kerja masing-masing. Terdapat keuntungan maupun kelebihan dari
kedua pengerjaan ini

Metode Pembelajaran :
Kuliah (60 mnt). Mahasiswa mendapat penjelasan tentang proses pengerolan dan
penempaan
Tanya jawab (10 mnt). Mahasiswa bertanya dosen menjawab atau sebaliknya
Tugas individu (30 mnt.) Mahasiswa menjawab soal-soal

Tugas Individu. Mahasiswa mengerjakan tugas dengan mencari referensi atau rujukan
tambahan di perpustakaan.
105

10
BAB

Pengerolan dan Penempaan


Logam
Produk-produk seperti poros, roda gigi, bantalan,
puli, kaleng, kunci pas, seng gelombang, pintu mobil,
body mobil, hingga kunci pintu adalah hasil dari proses
manufaktur pembentukan logam. Bentuk-bentuk tersebut
diperoleh setelah melewati serangkaian proses
perubahan bentuk pada benda kerja. Pembentukan
logam adalah salah satu bagian dari proses manufaktur.
Pembentukan logam mencakup semua proses yang
dipakai untuk merubah bentuk dari material logam
menjadi bentuk yang diinginkan.

Pembentukan logam juga mencakup material pejal dan


material lembaran logam. Secara umum pembentukan
logam berkaitan dengan pemberian gaya pembentukan
Satu hal yang perlu untuk diingat
bahwa dalam pembentukan kepada benda kerja sehingga benda kerja mengalami
logam baik yang pejal (solid) perubahan dimensi dan bentuk akibat gaya yang
maupun yang lembaran, gaya diberikan. Proses pembentukan logam juga merupakan
yang diberikan harus melebih salah satu proses manufaktur utama (primary
batas kekuatan luluh dari
manufacturing process) disamping proses manufaktur
material logam agar syarat
perubahan bentuk dapat terjadi.
utama yang lain seperti proses pengecoran dan proses
metalurgi serbuk.

Satu hal yang perlu untuk digaris bawahi bahwa dalam


pembentukan logam baik yang pejal (solid) maupun
yang lembaran, gaya yang diberikan harus melebih
batas kekuatan luluh material logam agar syarat
perubahan bentuk dapat terjadi. Setiap logam memiliki
batas luluh, yaitu batas dimana logam akan mengalami
perubahan bentuk permanen bila diberi beban melebihi
dari batas luluhnya. Batas luluh logam dapat diketahui
melalui pengujian tarik, yaitu pengujian yang
memberikan gambaran perilaku material logam ketika
106

diberi beban hingga mengalami perpatahan. Sifat


Proses pembentukan logam dapat perubahan bentuk permanen inilah yang dimanfaatkan
diartikan juga sebagai proses dalam proses perubahan bentuk logam.
pemberian nilai tambah pada
material menjadi sebuah produk Proses pembentukan logam dapat diartikan juga
dengan bentuk geometri, akurasi, sebagai proses pemberian nilai tambahan pada material
toleransi, penampakan dan sifat-
baku logam baik pejal maupun lembaran dengan jalan
sifat sesuai yang diinginkan .
perubahan bentuk plastis atau deformasi plastis menjadi
sebuah produk dengan bentuk geometri, akurasi,
toleransi, penampakan dan sifat-sifat sesuai yang
diinginkan .
Deformasi material : Perubahan
bentuk dan dimensi material
akibat gaya yang diberikan.

Deformasi Plastis: Deformasi


yang terjadi secara permanen
pada material walaupun gaya
yang bekerja telah dihilangkan

Batas luluh: Suatu titik dari


kurva hasil uji tarik material
yang memperlihatkan awal
Gambar X.1 : Hasil uji tarik dari material logam yang
terjadinya deformasi permanen
pada material.
dapat memperlihatkan batas luluh (Yu dan YL) dari
material yang dijadikan dasar untuk deformasi plastis.

Pembentukan logam melibatkan gaya yang besar dan


juga tergantung pada jenis gaya yang diberikan pada
material. Terdapat lima jenis gaya pembentukan yang
dapat dijumpai dalam proses pembentukan logam yaitu:

1. Gaya tarik

2. Gaya tekan

3. Gaya geser

4. Gaya tekuk

5. Gaya torsi
107

Dalam proses pembentukan, gaya-gaya tersebut


dapat hadir dalam bentuk direct force atau indirect
force atau juga dapat hadir dalam bentuk gabungan
gaya-gaya pembentukan. Sangat penting untuk
mengetahui dengan pasti jenis gaya yang dapat
diberikan pada sebuah benda kerja hingga dapat
berubah bentuk dan geometri sesuai dengan yang
diinginkan. Beberapa pertanyaan penting yang sering
muncul dalam proses pembentukan logam antara lain
adalah:

1. Bagaimana proses pembentukan tersebut


berlangsung, baik untuk logam pejal
maupun lembaran hingga menjadi produk.
2. Apa sajakah peralatan dan perkakas yang
dibutuhkan dalam proses pembentukan
logam.
3. Kondisi apa saja yang harus diperhatikan
sehingga proses pembentukan logam dapat
berjalan dengan baik.
4. Parameter-parameter apa saja yang terlibat
dalam proses pembentukan logam selain
gaya pembentukan.
5. Adakah cacat-cacat yang dapat muncul dalam
proses pembentukan logam dan bagaimana
cara menghindarinya.

Klasifikasi Proses Pembentukan Logam

Proses pembentukan logam dapat dikelompokkan


dalam berdasarkan bentuk benda kerja yaitu:

1. Pembentukan logam pejal (Bulk Metal Forming)


2. Pembentukan logam lembaran (sheet metal
forming)

Perbedaan antara logam pejal dan logam lembaran


terletak pada rasio antara luas dan volume. Bila rasio
antara luas dan volume logam rendah maka berbentuk
pejal sebaliknya bila rasio luas dan volume tinggi maka
benda kerja berbentuk lembaran.

Pembentukan Logam Pejal

Dalam pembentukan logam pejal terdapat empat


proses pembentukan dimana pada umumnya
108

menghasilkan produk setengah jadi, ke 4 proses


tersebut adalah:

1. Proses Pengerolan (rolling process)


2. Proses Penempaan (forging process)
3. Proses Ekstrusi (Extrusion process)
4. Penarikan kawat dan batang (wire and bar
drawing)

Keempat proses di atas adalah proses


pembentukan utama dan umumnya menghasilkan
produk setengah jadi yang kemudian akan diubah lagi
atau diproses lagi menjadi produk jadi. Misalnya proses
pengerolan yang menghasilkan bentuk lembaran dari
Beberapa istilah yang digunakan bentuk pejal yang dirol. Logam lembaran ini kemudian
untuk produk hasil pengerolan: diproses lagi dengan proses manufaktur lainnya seperti
Bloom : memiliki penampang
atap seng gelombang atau produk lainnya seperti
kotak dengan dimensi
>150x150mm kaleng, peralatan masak dan sebagainya. Pada bab ini
Billet: dirol dari bloom dan akan dijelaskan proses pengerolan dan penempaan,
memiliki penampang kotak sedangkan ekstrusi dan penarikan kawat akan
dengan panjang sisi >40mm dijelaskan pada bab selanjutnya.

Proses Pengerolan

Proses pengerolan logam adalah proses pertama dari


proses manufaktur yang bertujuan mereduksi ketebalan
dari penampang benda kerja. Proses pengerolan
Slab: dirol dari ingot atau bloom,
dilakukan dengan melewatkan benda kerja diantara rol
memiliki penampang empat
persegi panjang dengan dimensi berputar yang menekan benda kerja sehingga
lebar >250mm dan ketebalan ketebalan atau penampangnya berubah. Ada beberapa
>40mm. istilah yang digunakan untuk produk hasil pengerolan
yaitu:

Gambar X.2 : Proses pengerolan bloom, slab, billet


109

Kelebihan proses pembentukan panas

1. Energi yang dibutuhkan kecil


2. Flow ability tinggi
3. Difusi cepat
4. Blow hole dan porosity dapat dikurangi
5. Butir-butir lebih halus
6. Keuletan dan ketangguhan meningkat

Kekurangan

1. Terjadi oksidasi
2. Decarburization permukaan
3. Toleransi besar
4. Struktur dan sifat logam tidak uniform
5. Perlu peralatan tahan panas
6. Kontaminasi tidak dapat dikurangi

Ketebalan dari benda kerja berkurang akibat gaya


tekan yang diperoleh dari rol yang berputar pada benda
kerja. Sekumpulan mesin rol biasa disebut juga rolling
mills yaitu tempat dimana sejumlah mesin rol tersusun
sesuai dengan bentuk konfigurasi rol yang diinginkan.
Beberapa jenis konfigurasi rol pada sebuah rolling mill
seperti terlihat pada gambar berikut:

Perhatikanlah arah gerakan


benda kerja dan arah putaran rol
pada proses pengerolan
disamping ini

Gambar X.3 : Konfigurasi Rolling Mill

Proses pengerolan dikenal dengan istilah proses


canai sehingga kadang-kadang hasil produk pengerolan
disebut produk canai. Produk hasil canai panas atau
canai dingin. Istilah ini sebenarnya merujuk pada
110

pembentukan logam berdasarkan temperatur operasinya


Ukuran dari pembentukan panas yakni di atas temperatur kritis benda kerja yang disebut
adalah pembentukan yang
dengan pembentukan panas. Perbedaan yang nyata dari
dilaksanakan pada suhu mulai
sekitar 0,6 kali Tm (temperatur produk hasil pembentukan panas dan pembentukan
leleh) benda kerja. Untuk dingin adalah segi sifat mekanik. Produk pembentukan
pembentukan dingin adalah 0.3 dingin memiliki sifat mekanik lebih tinggi, akan tetapi dari
Tm. segi tingkat homogenitas, produk pembentukan panas
lebih baik. Terdapat proses pengerolan lainnya yaitu:

1. Pengerolan ulir (thread rolling)

Pengerolan ulir masuk dalam


kelompok pengerolan dingin
yaitu proses pengerolan yang
bertujuan membuat ulir pada
benda kerja

Gambar X.4: (1) benda kerja dimasukkan ke dalam


rol ulir, (2) Ulir terbentuk pada benda kerja
Pengerolan cincin untuk
membentuk produk ring atau 2. Pengerolan cincin (ring rolling)
cincin. Untuk produk ring besar
menggunakan proses pengerolan
panas dan untuk ring kecil
menggunakan proses pengerolan
dingin. Produk ring ini
dijumpai sebagai roda kereta api,
ring pipa dan produk ring lainnya

Gambar X.5: (1) pengerolan cincin,(2) cincin mengalami


penipisan dan penambahan diameter setelah dirol
Pengerolan pipa termasuk dalam
kategori pengerolan panas,
3. Pengerolan pipa (roll piercing)
digunakan untuk
menghasilkan produk
pipa berdinding tebal, proses
ini juga sering disebut sebagai
proses rotary tube piercing

Gambar X.6 : Proses rotary tube piercing


111

Proses Penempaan

Proses pembentukan yang kedua adalah proses


penempaan atau forging process. Sesuai dengan
namanya yaitu proses penempaan maka produk
dihasilkan dengan cara menempa benda kerja kedalam
cetakan yang sesuai. Dalam proses penempaan
digunakan dua cetakan (dies) dimana benda kerja
ditekan di antara dua cetakan tersebut sehingga mengisi
rongga cetakan. Proses penempaan terdapat dua jenis
yaitu proses penempaan secara tiba-tiba dan proses
penempaan bertahap. Beberapa komponen dapat dibuat
dengan proses penempaan di antaranya adalah roda
gigi, perkakas, poros, crank shaft, komponen turbin,
komponen otomotif dan sebagainya. Proses penempaan
Gambar 10.1 : Mesin Kempa
dengan cara tiba-tiba menggunakan mesin tempa yang
disebut forging hammer dan proses penempaan
bertahap menggunakan mesin forging press. Terdapat
tiga jenis proses penempaan yang utama yaitu:

1. Proses penempaan terbuka (open die forging),


pada proses ini menggunakan die rata sehingga
Gambar 10.2 : Open die forging
aliran material tidak dikendalikan
2. Proses penempaan semi terbuka (impression die
forging), pada proses ini menggunakan die yang
memiliki bentuk, aliran material lebih terarah
disertai flash pada sisinya.
3. Proses penempaan tertutup (close die forging /
flashless forging), pada proses ini workpiece
ditekan di dalam die yang tertutup sehingga aliran
Gambar 10.3 : Impression die material betul-betul terarah tanpa diikuti oleh flash.
forging
Untuk penempaan terbuka dibagi lagi dalam tiga jenis
yaitu:

1. Proses fullering: mengurangi luas penampang dan


membentuk permukaan cekung.
2. Proses edging: mirip dengan fullering tetapi bentuk
permukaan yang dihasilkan cembung.
3. Proses cogging: mengurangi luas penampang
hingga ukuran yang dikehendaki.
Gambar 10.4 : Flashless forging
Tahapan proses penempaan untuk berbagai bentuk
dapat dilihat pada gambar berikuti ini
112

Gambar X.7 : Beberapa produk penempaan bertahan

Proses penempaan juga terdapat dua jenis


bergantung pada temperatur operasinya yaitu tempa
panas dan tempa dingin. Temperatur operasi untuk
kedua jenis penempaan ini merujuk pada temperatur
operasi pada pembentukan panas dan pembentukan
Gambar 10.5 : Penempaan
panas dingin. Pada produk-produk tertentu biasanya proses
penempaan dilakukan berkali-kali dengan menggunakan
cetakan yang berbeda hingga ke cetakan akhir yang
memiliki bentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Hal ini dikarenakan sangat sulit untuk menempa logam
pejal dalan sekali tempa kedalam bentuk yang
diinginkan apalagi bila bentuknya produk yang
diinginkan kompleks.

Pada proses penempaan terdapat istilah untuk material


yang dapat ditempa dengan baik, yaitu material yang
memiliki sifat forgeability atau material yang memiliki
sifat mampu tempa yang baik. Sifat mampu tempa yang
dimiliki logam tertentu menyebabkan logam tersebut
Gambar 10.6 : Konstruksi mesin mampu mengisi setiap bagian dari cetakan dengan baik
tempa
tanpa mengalami kegagalan. Umumnya logam yang
memiliki tingkat keuletan yang tinggi memiliki sifat
mampu tempa yang baik.
113

Ini adalah bagian akhir dari materi bab 10

Setelah mendapat penjelasan tentang pengerolan dan penempaan, jawablah


pertanyaan di bawah ini :

Soal-Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Perhatikan kembali diagram tegangan-regangan pada bab 2 (gambar II.2)


dan bab 10 (gambar X.1), Tunjukkan pada diagram tersebut dimanakah
gaya/tegangan pembentukan logam, jelaskan jawabanmu
2. Jelaskan pengertian dari proses pengerolan dan penempaan, apakah
perbedaannya bila ditinjau dari sisi gaya/tegangan
3. Gambarlah ilustrasi pengerolan dan penempaan bentuk apa saja yang anda
pilih sendiri. Bandingkan gambarmu terhadap gambar X.3, gambar 10.2, 10.3,
10.4. Apakah gambarmu disertai parameter gaya F dan kecepatan V..?
apakah fungsi F dan V dalam penjelasan ilustrasi tadi..?
4. Selain F dan V, apa lagi yang berpengaruh terhadap proses pengerolan dan
penempaan.
5. Bagaimana mengetahui suatu proses pengerolan atau penempaan dilakukan
dengan cara pengerjaan panas atau dingin? Jelaskan.
6. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan pengerjaan panas dan dingin.

Tugas

Carilah pembahasan yang lebih luas dan terkini terhadap proses dan teknologi
pengerolan panas dan pengerolan dingin, pembentukan panas dan pembentukan
dingin pada logam.

Anda mungkin juga menyukai