PRAKTIKUM
PROSES PRODUKSI
Disusun oleh :
LEMBAR PERSETUJUAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat-Nya penulis berhasil menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.
Laporan ini berawal dari praktikum semester dua oleh dosen pembimbing mata
kuliah Praktikum Proses Produksi yaitu Ir. Agus Iswantoko, MT.
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan laporan ini.
Gambar
2. Tail stock
Bagian bagian utama mesin bubut berikutnya adalah kepala lepas atau
disebut juga tail stock. Kepala lepas merupakan center kedua pada
mesin bubut terletak di sebelah kanan dan dapat digeser sepanjang
meja/alas mesin. Kepala lepas ini memiliki tinggi center yang sama
dengan center kepala tetap.
4. Eretan
Eretan merupakan bagian mesin bubut dan fungsinya adalah sebagai
dudukan sekaligus penghantar alat potong/pahat agar dapat bergerak
sepanjang alas mesin baik bergerak dalam arah membujur maupun
melintang. Kondisi eretan ini mempengaruhi kualitas hasil pemotongan
oleh pahat maupun akurasi ukuran benda kerja.
6. Tuas/handle
Tuas/handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang
berbeda, pada umumnya memiliki posisi/letak dan cara penggunaanya.
Maka dari itu, didalam mengatur tua/handel pada setiap melakukan
proses pembubutan harus berpedoman pada tabel-tabel pentunjuk
pengaturan yang terdapat pada mesin bubut.
Kapasitas
Head Stock
Tail Stock
Miscellaneous
2. Kikir
Amplas adalah sejenis alat kerja yang terbuat dari kertas atau
kain yang telah ditambahkan dengan bahan yang kasar seperti butiran
pasir dan berfungsi untuk membuat permukaan benda yang kasar
menjadi halus dengan cara menggosokan permukaan kasarnya ke
permukaan suatu bahan atau benda
4. Jangka sorong
6. Kapur
Pasang benda kerja pada cekam dan pasang center pada tail
stock.
Pasang pahat potong (cutting tool) sejajar dengan center.
Atur kecepatan putar cekam dengan mengubah posisi tuas
pengatur putaran sesuai dengan table kecepatan.
Putar posisi main switch pada posisi on
Hidupkan motor dengan menekan tombol on
Langkah pemotongan dengan menggerakan (memutar)
salah satu pemutar eretan.
Jika menginginkan langka otomatis, putar tuas otomatis ke
kanan penuh maka eretan bergerak sejajar sumbu benda
kerja. Jika tuas otomatis ke kiri penuh eretan akan bergerk
tegak lurus terhadap sumbu kerja.
BAB IV
Pada proses bubut benda kerja dipegang oleh pencekam yang dipasang pada
poros utama (spindle) seperti pada gambar (1). Dengan mengatur lengan pengatur
yang terdapat kepala diam maka putaran poros utama dapat dipilih. Harga putaran
poros utama umumnya dibuat bertingkat dengan aturan yang telah distandarkan
misalnya: 630, 710, 800, 900, 1000, 1200, 1250, 1400, 1600, 1800 dan 2000 rpm.
Untuk mesin bubut dengan putaran motor yang variabel atau dengan sistem
transmisi variabel maka kecepatan putaran poros utama tidak lagi bertingkat
melainkan berkesinambungan (continue). Pahat dipasangkan pada dudukan pahat
dan kedalaman potong (a) diatur dengan menggeserkan peluncur silang (cross
slide) melalui roda pemutar (skala pada pemutar menunjukkan selisih harga
diameter) dengan demikian kedalaman potong adalah setengah harga tersebut.
Pahat bergerak translasi dengan kereta dan gerak makannya diatur dengan lengan
pengatur pada roda gigi. Gerak makan (f) yang tersedia pada mesin bubut
bermacam-macam dan menurut tingkatan yang telah distandarkan, misalnya:
….,0.1,0.112,0.125,0.14,0.16,….
1. Kecepatan potong
π . d .n
v= (m/menit)
1000
Keterangan:
d : diameter rata- rata benda kerja {(d0+dm)/2} (mm)
n : putaran mesin / benda kerja (putaran/menit - Rpm)
π : nilai konstanta = 3,14
d o +d m
d= ≈d o (mm)
2
Dimana:
√ 1000
vf = f.n (mm/menit)
Keterangan:
f : besar pemakanan atau bergesernya pahat (mm/putaran)
n : putaran mesin (RPM)
4. Waktu pemotongan
Waktu pemesinan bubut rata
lt
tc= (menit)
vf
keterangan
WaktuPemesinanBubutMuka (Facing)
lt
tc= (menit)
vf
d
LT = r + ℓa = + ℓa (mm)
2
Vf = f x n (mm/menit)
Keterangan:
d = diameter bendakerja
f = gerak makan dalam satuputaran (mm/putaran)
n = putaran spindle/bendakerja (RPM)
ℓa = panjangpembubutan rata (mm)
ℓa = jarak star pahat (mm)
Waktu pemesinan bubut tirus
lm 2
tc= (menit)
vf
2
lm2 = (l m 1 )2( Dm 1−Dm 2 )
√ 2
Keterangan:
lm2 = panjang bidang miring benda kerja (mm)
lm1 = panjang bidang lurus benda kerja (mm)
Dm2 = diameter terkecil benda kerja (mm)
Dm1 = diameter terbesar benda kerja (mm)
A = f.a (mm2)
Z = f.a.v (cm3/min)
Keterangan;
jadi :
v .1000
n=
d.n
21.1000
n=
10 .3,14
n =668,78 rpm
jadi :
Vf = 0,19 x 668,78 = 127,06
Artinya setiap pemakanan benda kerja sebesar 0,19 mm/ menit
dapat dilakukan 127,06 mm
3. Pembubutan facing
p. Penampang geram
A=fxn
A = 0,19 x 0,067
A = 0,01273 mm2
Pembahasan
Berikut ini adalah beberapa kesimpulan yang telah di dapatkan. Antara lain;
3.2. Saran
Bibliography
Achmadi. (2020, Januari 01). Jenis Mesin Bubut. Dipetik Juli 28, 2020, dari
Pengelasan.net: https://www.pengelasan.net/jenis-mesin-bubut/#:~:text=Mesin
%20bubut%20center%20%2F%20centre%20lathe.,-
%40technologystudent.com&text=Cara%20Kerja%20dari%20mesin%20ini
%20yaitu%20menggunakan%20sebuah%20poros%20spindle.&text=Poros
%20spindle%20tersebut%20mempu
Arifin, A. (2018, Januari 29). Bagian bagian utama mesin bubut dan fungsinya. Dipetik
Juli 28, 2020, dari Achmad Arifin: http://achmadarifin.com/bagian-bagian-
utama-mesin-bubut#:~:text=Eretan%20merupakan%20bagian%20mesin
%20bubut,dalam%20arah%20membujur%20maupun%20melintang.
Pahlevi. (2019, Maret 10). Pengertian Produksi, Tujuan, Fungsi dan Faktor Produksi.
Dipetik Juli 28, 2020, dari Pahlevi.net: https://www.pahlevi.net/pengertian-
produksi/
https://gurupujaz.wordpress.com/2015/02/07/mengenal-mesin-bubut-dan-bagian-
bagiannya/ diakses 29 juli 2020