Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH MESIN PERKAKAS

OLEH :

NAMA : NURUL SAHIRAH

NIM : 220202502041

KELAS : B (02)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN (S1)

JURUSAN TEKNIK MESIN

FALKUTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji sukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-nya dan
kerunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tema dari makalah ini adalah “Mesin-Mesin perkakas”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah teknologi mekanik yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu dalam membuat makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Dan ini merupakan
Langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan
waktu dari kemampuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa penulis harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Makassar, 18 oktober 2022

Tertanda

Penulis

ii
iii

DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................i


1.2 Tujuan................................................................................................ii
1.3 Manfaat..............................................................................................iii

BAB 2. ISI

2.1. Elemen dasar mesin perkakas ...........................................................1


2.2. Mesin perkakas dengan pengendalian numeris.................................2
2.3. Mesin bubut.......................................................................................5
2.4. Mesin frais.........................................................................................11
2.5. Mesin sekrap......................................................................................17
2.6. Mesin guardi dan pengeboran............................................................19
2.7. Mesin gerinra ....................................................................................21
2.8. Mesin amplas.....................................................................................23
2.9. Mesin geregaji....................................................................................28

BAB 3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan........................................................................................32
3.2. Saran 32

DAFTAR PUSAKA ....................................................................................33


iv

DARTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1. Elemen dasar mesin perkakas...............................................2

GAMBAR 1.2. Pemutaran CNC...................................................................3

GAMBAR 1.3. Mesin bubut kecil.................................................................5

GAMBAR 1.4. Mesin Frais ..........................................................................11

GAMBAR 1.5. Bagian-bagian utama mesin frais..........................................12

GAMBAR 1.6. Arbor ....................................................................................13

GAMBAR 1.7. Support abror .......................................................................13

GAMBAR 1.8. Stub abror ............................................................................14

GAMBAR 1.9. Cekam koslet........................................................................14

GAMBAR 1.10. Adaptor .............................................................................14

GAMBAR 1.11. Pembesar lobang.................................................................15

GAMBAR 1.12. Regum mesin ......................................................................15

GAMBAR 1.13. Meja putar ..........................................................................16

GAMBAR 1.14. Kepala pembagi ..................................................................16

GAMBAR 1.15. Kepala lepas .......................................................................16

GAMBAR 1.16. Penjepit atau klem mesin ...................................................17

GAMBAR 1.17. Mesin sekrap ......................................................................17

GAMBAR 1.18. Mesin Guardi .....................................................................19

GAMBAR 1.19. Mesin pengeboran .............................................................20

GAMBAR 1.20. Mesin amplas .....................................................................23

GAMBAR 1.21. Mesin gergaji .....................................................................29


v

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya proses produksi mesin – mesin perkakas bertujuan untuk


memotong material kedalam material yang tepat. Namun saat ini, kemajuan
teknologi semakin pesat demikian pula kemajuan ternologi di Indonesia juga
semakin pesat. Dapat dilihat bahwa semakin banyaknya tuntutan untuk
menciptakan suatau produk yang beragam dan terkadang pula dengan jumlah
yang banyak.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini yaitu sebgai tugas mata kuliah
Teknologi Mekanik, jurusan Teknik Mesin, Universitas Negeri Makassar dan
untuk mempelajari proses pengerjaan melalui pemotongan dan mengetahui
prinsip kerja mesin perkakas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.3. Manfaat
Manfaat teknologi pada masyarakat dampaknya sangat luas. Dan bertindas
pula pada industri-industri kecil dan menengah, khususnya yang masih
mengunakan peralatan konvensional atau bahkan masih mengunakan peralatan
teradisional dan manual. Pemehaman teknologi secara mendasar, rinci dan
mendalam dilakukan melalui pelaksaan program yang kongkrit untuk
memproduksi barang dam jasa.
vi

BAB 2. ISI

2.1. ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS

Mesin logam dibangun dari elemen-elemen yang berwadah sendiri yang


masing-masingnya mempunyai fungsi tersendiri. Elemen-elemen dasar
tersebut : kepala tetap (hendstock), kolom, meja, sadel, bangku (bed),
landasan, dan rel melintang dan meluncur. Indentitas mesin biasanya
diambil dari jenis rangkaian kopmponennya. Dimana dibedakan atas 4 tipe
yaitu: jenis meja, lantai, penyelut dan kepala banyak (multiple head), yang
dijumpai pada semua mesin yaitu: mesin bor , gundi, fris. Misalnya mesin
jenis meja (table-type machine) dimana mesin ini terdiri meja, sadel dan
benda kerja ditempatkan pada meja.

Kepala tetap ( head stock) adalah bagian yang menggerakan dan


mengumpan perkakas potong atau alat yang memutar komponen.

Gambar 1.1. Elemen dasar mesin perkakas

Metode pemegangan benda kerja tergantung pada benda kerjanya,


mesinnya dan sampai berapa jauh dikendaki produksi yang tepat. Untuk
produksi banyak biasanya peralatan pemegang digerakan secara hidrolik,
udara, listrik atau Gerakan nok. Pada mesin yang dikendalikan secara
vii

otomatis atau numerik, alat pemegangnya di program untuk mejepit dan


melepaskan benda kerja. Menyangga benda kerja di antara kedua pusatnya
cara menyangga benda kerja bila benda kerja berputar adalah
mengganjalnya diantara kedua pusatnya. Metode ini bisa untuk menyangga
pemotongan besar dan cukup baik untuk benda yang panjang. Dalam
memutar poros yang ramping Panjang, maka digunakan perletakan tengah
untuk memberikan dukungan tambahan kepada benda kerja. Perletakan
tengah yang diam dipasangkan pada bangku mesin bubut dan mendukung
benda kerja dengan mengunakan tiga rahang roller. Perletakan jenis lain
yang mirip disebut perletakan pengikut (follower rest), dipasangkan pada
sadel dan kereta luncur yang menyangga benda kerja berdiameter kecil
yang kira-kira akan melenting menjauhi perkakas pemotong.

2.2 MESIN PERKAKAS DENGAN PENGENDALIAN NUMERIS.

Computer numerical control, disingkat CNC, (berati “komputer kontrol


numerik”) merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang dioperasikan
oleh perintah yang doprogram secara abstrak dan di simpan di media
penyimpanan. Hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana
mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomasi
sederhana mengunakan CAM. Kata NC sendiri adalah singkatann dalam
Bahasa inggris dan kata numerical control yang artinya “kontrol numerik”.

Gambar 1.2. Pemutaran CNC


viii

Mesin NC pertama di ciptakan pertama kali pada tahun 1940-an dan


1950-an, dengan memodifikasi mesin perkakas biasa. Dalam hal ini, mesin
perkakas bisa ditambhakan motor listrik yang akan menggerakan
pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukkan kedalam sistem oleh
perekam kertas. Mesin perpenduan anatara motor revo dan mekanis ini
segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital,
menciptakan mesin perkakas modern yang disebut mesin CNC (computer
numerical control) yang kemudian hal telah merenovasi proses desain.

Mesin ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di
dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk
dapat dijamin presisinya hingga 1/100 mm yang sama persis dan waktu
permesinan yang tepat.

NC/CNC teridiri dar enam bagian utama:


2.1.1 Program
2.1.2 Unit kendali atau prosesir
2.1.3 Motor listrik servo untuk mengggerakan kontrol pahat
2.1.4 Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
2.1.5 Pahat
2.1.6 Dukungan dan pemegang

Prinsip kerja NC / CNC secara sederhana dapat di uraikan sebagai berikut.


2.1.1 Pemrogram membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat untuk
dengan cara mengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat dari
komputer dengan prangkat lunak pemrogram CNC.

2.1.2 Program CNC tersebut, lebih kenal sebagai g-gode, seterusnya dikirim dan
di eksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan
motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak
melalui proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.
ix

Perkakas dengan varian CNC

2.1.1 Mesin bor


2.1.2 EDM
2.1.3 Mesin bubut
2.1.4 Mesin miling
2.1.5 CNC mengukir kayu
2.1.6 Turret punch
2.1.7 Mesin pembengkok kawat
2.1.8 Pemotong foam kawat panas
2.1.9 Pemotong plasma
2.1.10 Pemotong jet air
2.1.11 Pemotong laser
2.1.12 Oxy-fuel
2.1.13 Penghapus permukaan
2.1.14 Grinder slindris

2.3 MESIN BUBUT

Mesin bubut (lathe) adalah mesin perkakas yang memutar benda kerja
pada sumbu rotasi untuk melakukan berbagai proses seperti pemotongan,
pengamplasan, knurling, pengeboran, deformasi, pembubutan muka, dan
pemutaran, dengan alat yang diterapkan pada benda kerja untuk membuat
objek dengan simetri terhadap sumbunya.

Gambar 1.3. Mesin bubut kecil

Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang


sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
x

sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak
potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan
translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran
kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi
translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.

Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan


pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar
bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi
maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai
kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

Bagian – bagian mesin bubut :

2.3.1 Kepala tetap


kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah
kiri mesin, dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang di dalamnya
terdapat transmisi roda gigi. Pada Kepala tetap ini ditempatkan berbagai
bagian mesin yang memudahkan kita melakukan pekerjaan. beberapa
bagian yang ada di kepala tetap adalah Plat mesin; engkol pengatur
pasangan roda gigi;cakra bertingkat; motor penggerak mesin.Pada kepala
tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja sehingga aman
pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut Cekam.
Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu Cekam rahang tiga dan
cekam rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya
adalah serentak sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci
penggeraknya, maka ketiga rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat,
pada saat kita menggerakkan kunci penggeraknya, maka rahang yang
bergerak adalah satu persatu.

2.3.2 Selang coolant atau pendingin


Berfungsi untuk menyemprotkan cairan coolant saat membubut. Coolant
berguna untuk menyetabilkan suhu alat potong dan sehingga ketajaman
mata potong bisa lebih awet dan hasil pembubutan lebih optimal.
Contohnya dalam proses pengeboran benda kerja. Namun tidak semua jenis
alat membutuhkan coolant dalam proses pembubutan.

2.3.3 Tool post atau dudukan pahat


Toolpost ini berada di atas eretan atas. Digunakan untuk memegang atau
menjepit pahat bubut saat proses pembubutan. Secara umum, tool post ada
dua macam, yaitu :
xi

- Standar tools post


Tool post yang dalam pengaturan ketinggian mata pahat menggunakan
ganjal. Cara pengencangan pahat dengan cara mengencangkan baut- baut yang
terdapat di bagian atas tool post. Menurut jumlah rumah pahatnya tool post
standar ada dua macam, yaitu memiliki rumah pahat satu dan rumah pahat
empat. Tool post dengan satu rumah pahat, menyebabkan jumlah pahat yang
dapat dipasang hanya satu. Ketika harus mengganti pahat, operator harus
mengatur ketinggian lagi untuk pahat selanjutnya. Sedangkan untuk tool post
dengan empat rumah pahat, operator bisa memasang maksimal 4 jenis pahat
berbeda.
Sehingga hanya perlu mengatur ketinggian pahat sekali saja untuk
setiap pahat dan bisa mengganti pahat tanpa harus menyetel pahat lagi.
- Adjustable tool post
Tool post yang dalam mengatur ketinggian mata pahat tanpa
menggunakan ganjal. Karena sudah dilengkapi dengan perlengkapan mekanik
yang dapat mengatur ketinggian pahat. Tool post ini ada dua macam, yaitu
memiliki rumah pahat satu dan lebih dari satu. Penggunaannya sama dengan
standar tool post.
2.3.4 Kepala lepas
Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari mesin
bubut, yang berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Pada saat
mengerjakan benda berukuran panjang, kemungkinan bengkok sangat besar
sehingga harus ditopang pada kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan kepala
lepas ini. Beberapa bagian yang ada di kepala lepas adalah; Center Putar,
untuk memompang benda kerja,agar tidak terjadi gesekan, Handwill,
pengunci poros,Pengunci alas.

2.3.4 Eretan
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan
pada benda kerja dengan cara menggerakkan ke kiri dan ke kanan sepanjang
meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan
lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.
2.3.5 Eretan alas
Ialah eretan yang kedudukannya pada alas mesin dan dapat bergerak
ke kiri atau ke kanan sepanjang alas. Di dalamnya terdapat perlengkapan
mekanik yang menggerakkan eretan tersebut secara otomatis atau
digerakkan dengan tangan.
2.3.6 Eretan lintang
Berada diatas eretan alas dan kedudukannya melintang terhadap
alas. Gerakan melintang, yaitu menjauhi atau mendekati operator, baik
xii

diputar dengan tangan maupun secara otomatis. Kegunaan eretan ini antara
lain untuk memberikan tebal pemakanan pahat atau menggerakan
pemakanan pahat. Pada bagian yang dekat dengan pemutarnya terdapat
skala ukuran. Dengan skala ini kita dapat mengatur tebal penyayatan pahat.
2.3.7 Eretan atas
Terletak di atas eretan lintang dan diikat oleh 2 baut. Pada eretan ini
terpasang rumah pahat. Kedudukan eretan dapat diubah-ubah atau diputar
360° sesuai dengan kebutuhan. Pada bagian alasnya terdapat skala derajat. Eretan
ini khususnya untuk membuat tirus dengan sudut yang besar pada jarak
pendek. Gerakannya tidak otomatis.

2.3.8 Motor penggerak


Motor penggerak berada dibawah kepala tetap atau gearbox.
Berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau
memberikan mesin tenaga untuk bergerak.

2.3.9 Tombol emergency stop


Digunakan dalam keadaan darurat untuk mematikan mesin. Tombol ini
termasuk hal yang penting untuk keselamatan kerja. Umumnya mesin- mesin
memiliki tombol ini.

2.3.10 Handle atau tuas


Handle pada setiap mesin bubut berbeda-beda. Beda pabrik, beda
ukuran, berbeda pula handle-handlenya. Cara menggunakan handle dapat
disesuaikan atau berpedoman pada tabel yang menempel pada mesin.
Fungsi dari handle ini ada berbagai macam, antara lain :
2.3.11 Pengaturan kecepatan spindle (rpm)
2.3.12 Pengaturan feeding atau kecepatan pemakanan secara otomatis
2.3.13 Pengaturan arah pemakanan
2.3.14 Pengaturan penguliran
2.3.15 Menyalakan dan mematikan mesin
2.3.16 Pengaturan arah putaran spindle

2.3.12 Lampu penerangan


Lampu ini digunakan untuk membantu operator melihat benda kerja
saat dibubut. Berguna juga untuk membantu operator melihat hasil
pengukuran benda kerja. Namun tidak semua mesin bubut dilengkapi
dengan lampu.
xiii

2.3.13 Alas mesin


Alas mesin digunakan sebagai tumpuan gaya pemakanan pada
waktu pembubutan dan juga sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan,
penyangga diam (steady rest).

2.3.14 Poros transportir dan poros pembawa


Poros transportir adalah poros berulir berbentuk segi empat atau
trapesium dengan jenis ulir withworth (inchi) atau metrik (mm) yang
terletak dibawah eretan alas. Berfungsi untuk membawa eretan pada waktu
pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan arah memanjang/
melintang dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar pada
umumnya kisar ulirnya antara dari 6 sampai 8 mm. Poros pembawa adalah
poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya
eretan dalam proses pemakanan secara otomatis. Untuk pengaturan
kecepatan pemakanan otomatis, dapat dilihat dari tabel pemakanan pada
mesin. Agar dapat memilih kecepatan yang tepat dan mendapatkan hasil
pembubutan sesuai dengan kebutuhan. Cara pengaturannya mirip dengan
pengaturan rpm dengan mengatur handle.
2.3.15 Rem kaki
Digunakan untuk menghentikan mesin. Rem ini sangat berguna
ketika mengulir dan berhenti pada posisi tertentu. Dalam keadaan darurat,
operator juga bisa menggunakan rem kaki untuk menghentikan mesin.
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai komponen utama mesin bubut
dan fungsinya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Jangan lupa untuk share informasi ini dengan tema-teman yang lain.

Prinsip kerja mesin bubut


Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang
mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari
permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier
sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada gambar.
Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki
kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silinder.

Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck


yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan
memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda
gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.
xiv

Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Jenis – jenis mesin bubut


Jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat
kelompok yaitu:
2.3.1 Mesin bubut ringan
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk
peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-
benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin
bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin
bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin
bubut yang besar dan berat.
2.3.2 Mesin bubut sedang
Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan
peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang
lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk
menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.
2.3.3 Mesin bubut standar
15

Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang
dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam
pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
2.3.4 Mesin bubut meja Panjang (long bed lathe)
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.

2.4. MESIN FRAIS


Mesin frais adalah sebuah mesin yang digunakan untuk mengikis permukaan
benda dengan pisau yang berputar sehingga benda tersebut dapat dibentuk sesuai
keinginan.

Gambar 1.4. Mesin frais

BAGIAN – BAGIAN MESIN FRAIS


2.4.1 Work table / meja mesin
Komponen ini digunakan sebagai tatakan benda logam yang akan dilakukan
proses milling / pengkisan. Benda logam tersebut akan dilekatkan ke meja
mengunakan klem, penjepit, dan ragum agar tidak bisa bergerak. Selain sebagai
tatakan benda kerja, fungsi work table ini adalah sebagai jalan mengalirnya cairan
pendingin (coolant)
2.4.2 Sadle
Bagian ini digunakan sebagai penyangga dan penggerak meja mesin agar dapat
bergerak balik secara otomatis atau manual. Terlihat pada gambar bahwa sadle ini
terletak di antara meja mesin dan lutut mesin. Pada mesin frais universal, sadel
16

mesin terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas dapat digerakan kea rah melintang
sedangkan bagian bawah dapat digerakan kea rah memanjang.
2.4.3 Knee atau lutut mesin
Sesuai dengan namanya bagian ini terletak di bawah yaitu antara saddle dan base.
Lutut mesin / knee ini memiliki fungsi untuk meletakkan sadle atau eretan meja.
2.4.4 Column atau badan mesin atau rumah mesin
Bagian ini berfungsi untuk menyangga hampir semua komponen mesin frais,
tempat motor, susunan roda gigi, minyak pelumas atau pendingin.
2.4.5 Base atau kaki mesin atau alas mesin
Bagian ini terletak dibagian bawah dan berfungsi untuk menyangga seluruh
bagian mesin frais yang bertumpuh pada kolom dan lutut mesin.pada bagian atas
alas ini tersimpan cairan pendingin untuk di pompa lagi keatas.
2.4.6 Over arm atau lengan mesin
Digunakan sebagai penahan atau penopang ujung poros frais dan letaknya pada
bagian paling atas dari mesin frais. Posisi dari bagian mesin ini dapat diatur atau
di geser untuk suatu pengerjaan tertentu dan malahan terkadang lengan ini malah
tidak dipakai
2.4.7 Spindle atau poros utama
Digunakan sebagai tempat kedudukan poros frais (arbour) dan memutar pisau
frais (cutter) untuk melakukan penyayatan,
2.4.8 Arbour support atau penahan poros
Digunakan untuk menahan ujung poros pisau prais dan untuk menahan getaran
atas getaran saat poros milling / penyayatan. Posisi arbour ini ada diujung lengan
mesin frais, akan tetapi untuk mesin frais terbaru biasanya ada dua penahan poros.

Gambar 1.5. Bagian – bagian utama mesin frais


17

PRINSIP KERJA MESIN FRAIS


Gerak putaran pada mesin frais berguna untuk memutar alat potong atau
sering disebut pisau frais. Dengan pisau frais yang berputar, kita dapat
menggerakkan benda kerja mendekati pisau frais agar tersayat. Sehingga menjadi
bentuk yang operator inginkan.

PERLENGKAPAN MESIN FRAIS


2.4.1 Arbor
Pada mesin frais digunakan sebagai dudukan atau pengikat alat potong (pisau
frais)

Gambar 1.6. Arbor

2.4.2 Support arbor


Dugunakan untuk menopang salah satu ujung arbor yang panjang.

Gambar 1.7. Support arbor


18

2.4.3 Stub arbor


Digunakan sebagai dudukan atau pengikat alat potong (pisau frais).

Gambar 1.8. Stub arbor

2.4.4 Cekam kolet (collet chuck)


Digunakan sebagai pengikat alat potong atau pisau frais.

Gambar 1.9. Cekam kolet

2.4.5 Adaptor
Fungsinya sama dengan pelengkapan yang sebelumnya, yaitu sebagai dudukan
sebagai pengikat alat potong pada mesin frais.

Gambar 1.10. Adaptor


19

2.4.6 Pembesar lobang (boring head)


Digunakan sebagai pengikat alat potong (flying cutter) yang digunakan pada
proses pembesar lobang.

Gambar 1.11. Pembesar lobang

2.4.7 Ragum mesin


Digunakan untuk mejepit atau memegang benda kerja dengan kuat ketika proses
pengefraisan.

Gambar 1.12. Regum mesin

2.4.8 Meja putar (rotary table)


Berfungsi untuk mebentuk lingkaran atau radius, membagi jarak lobang atau alur
dan membagi bidang segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
20

Gambar 1.13. Meja putar

2.4.9 Kepala pembagi (dividing head)


Yaitu perlengkapan yang fungsinya sama dengan rotary table.

Gambar 1.14. Kepala pembagi

2.4.10 Kepala lepas (tailstock)


Berfungsi untuk menyangga benda kerja yang diikat dengan kepala pembagi.
21

Gambar 1.15. Kepala lepas


2.4.11 Penjepit atau klem mesin (clamp)
Berfungsi untuk menjepit benda kerja yang tidak memungkinkan dijepit
menggunakan ragum.

Gambar 1.16. Penjepit atau klem mesin

2.5 MESIN SEKRAP


Mesin sekrap (Shaping Machine) adalah mesin perkakas yang mempunyai
gerak utama bolak-balik horizontal dan berfungsi untuk merubah bentuk dan
ukuran benda kerja sesuai dengan yang dikehendaki, (Amstead, 1955). Pahat
bekerja pada saat gerakan maju, dengan gerakan ini dihasilkan pekerjaan, seperti :

Gambar 1.17. Mesin sekrap

2.5.1 Meratakan bidang : baik bidang datar, bidang tegak maupun bidang
miring.

2.5.2 Membuat alur : alur pasak, alur v, alur ekor burung, dsb.

2.5.3 Membuat bidang bersudut atau bertingkat


22

2.5.4 Membentuk : yaitu mengerjakan bidang – bidang yang tidak beraturan.

2.5.5 macam – macam mesin sekrap

Menurut cara kerjanya


2.5.1 mesin sekrap biasa, dimana pahat sekrap bergerak mundur maju menyayat
benda kerja yang terpasang pada meja mesin.
2.5.2 Planer, dimana pahat (diam) menyayat benda kerja yang dipasang pada
meja mesin dan bergerak bolak – balik.
2.5.3 Sloting, dimana Gerakan pahat adalah vertical (naik turun), digunakan
membuat alur pasak pada roda gigi dan pully.

Menurut tenaga penggeraknya


2.5.1 mesin sekrup engkol : gerak berputar diubah menjadi gerak bolak – balik
dengan engkol
2.5.2 mesin sekrap hidrolik : gerak bolak – balik lengan berasal dari tenaga
hidrolik.

Cara kerja mesin sekrap


Pada mesin sekrap, gerakan berputar dari motor diubah menjadi gerak
lurus/gerak bolak-balik melalui blok geser dan lengan penggerak. Possisi langkah
dapat diatur dengan spindle posisi dan untuk mengatur panjang langkah dengan
bantuan blok geser.

Nama – nama bagian mesin sekrap


2.5.1 support / eretan tegak
2.5.2 pelat pemegang pahat
2.5.3 tool post / menjepit pahat
2.5.4 ragum
2.5.5 meja
2.5.6 penjepit
2.5.7 tuas kedudukan eretan
2.5.8 tuas kedudukan Langkah
2.5.9 lengan
2.5.10 rangka
2.5.11 tombol on – of
23

2.5.12 tuas penjalan


2.5.13 tuas pengatur kecepatan
2.5.14 pengatur jarak Langkah
2.5.15 motor
2.5.16 eksentrik penggerak
2.5.17 eretan meja arah
2.5.18 eretan meja arah tegak

2.6 MESIN GURDI DAN PENGEBORAN


Mesin gurdi adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya berputar dan
memiliki satu atau beberapa sisi potong dan galur yang berhubungan continue di
sepanjang badan gurdi. Galur ini, yang dapat lurus atau helix, disediakan untuk
memukinkannya lewatnya serpihan atau fluida pemotong. Meskipun gurdi pada
umumnya memiliki dua galur, tetapi mungkin juga digunakan tiga atau empat
galur, maka gurdi kemudian dikenal sebagai pengurdi inti. Pengurdi semacam ini
tidak dipakai untuk memulai sebuah lobang, melainkan untuk meluaskan lubang
atau menyesuaikan lubang yang telah gurdi adalah mesin gurdi / drilling machine.
Proses pembuatan lobang bisa digunakan satu pahat saja atau dengan banyak
pahat. Dalam proses produksi permesinan Sebagian besar lubang dihasilkan
mengunakan mesin gurdi.

Gambar 1.18.mesin gurdi

jenis – jenis mesin gurdi


2.6.1 mesin gurdi dikelompokan menurut konstruksi umumnya.
- mesin gurdi portable
- mesin gurdi peka
- mesin gurdi vertical
- mesin gurdi radial
24

- mesin gurdi turret


- mesin gurdi spindel jamak
- mesin gurdi produksi otomatis
- mesin gurdi lobang dalam

2.6.2 ukuran mesin gurdi


Unit mesin gurdi portable dipesifikasikan menurut diameter pengurdi
meskipun yang dapat dipegangnya.ukuran dari mesin gurdi tegak biasanya
ditentukan oleh diameter benda kerja yang oaling besar yang dapat digurdi. Jadi,
sebuah mesin 600 mm adalah mesin yang memiliki paling tidak ruang bebas
sebesar 300 mm atara garis tengah pengurdi dengan rangka mesin. Unit yang lebih
kecil dari jenis ini dikelompokan menurut ukuran mengurdi yang dapat ditampuh.
Ukuran yang umum adalah 1,2 m; 1,8 m; 2,4 m. dalam beberapa kasus, diameter
dari tiang dalam milimeter juga digunakan dalam menyatakan ukuran.

Pengeboran adalah usaha secara teknis membuat lubang dengan aman


sampai menembus lapisan formasi yang kaya akan minyak atau gas. Lubang
tersebut kemudian dilapisi dengan casing dan disemen, dengan maksud untuk
menghubungkan lapisan formasi tersebut dengan permukaan bumi yang
memungkikan penambangan minyak atau gas secara komersial. Secara umum
tujuan membuat lubang bor adalah untuk:
- Membuktikan bahwa adanya minyak atau gas dalam suatu reservoir yang
ditembus.
- Sarana mengalirkan minyak atau gas dari reservoir ke permukaan bumi.

Gambar1.19. mesin pengeboran


25

Perkembangan metode pengeboran


Makin banyaknya permasalahan dalam operasi pengeboran menuntut
perkembangan teknologi yang lebih canggih. Pada perkembangannya beberapa
metode pengeboran telah digunakan, beberapa metode pengeboran selama ini
yang dilakukan antara lain :
2.6.1 Cable tool drilling (Bor tumbuk).
Cara membuat lubang bor dibuat dengan menumbuk numbukkan mata bor
pada lapisan tanah yang akan ditembus. Mata bor tersebut terbuat dari semacam
lonjongan pipa casing dan diikat pada cable yang ujungnya dibuat bergigi yang
kuat untuk merusak batuan, sedang cuttingnya masuk dalam silinder yang
merupakan perangkap atau trap, kemudian diangkat kepermukaan untuk dibuang.
Untuk menjaga agar dinding lubang agar tidak runtuh maka secara bertahap
casing diturunkan. Bor tumbuk menurut sejarahnya pernah mencapai sampai
1.300 Tern Rotary Drilling ( Bor Putar)
Pada tahun 1903 metode putar mulai diperkenalkan dilapangan minyak
Spindel top Negara bagian Pensylvania Texas A.S. Rotary drilling dilakukan
dengan maksud membuat lubang sumur dengan memutar rangkaian bor sampai di
mata bor agar lapisan batuan mudah dihancurkan, sedang cutting diangkat
kemerkuaan dengan sistem sirkulasi lumpur pemboran. Untuk melakukan rotary
drilling diperlukan peralatan pendukung yang lainnya agar operasi pemboran
aman.
Roraty drilling dapat dilaksanakan dengan didukung oleh lima sistem utama yang
sangat penting dalam kelancaran proses pengeboran, yaitu:
- Sistem Tenaga ( Power System )
- Sistem Pengangkat ( Hoisting System )
- Sistem Putar ( Rotating System )
- Sistem Sirkulasi ( Circulating System )
- Sistem Pencegahan Semburan Liar ( BOP System )

2.7 MESIN GERINDA


Mesin gerinda adalah salah satu mesin yang digunakan untuk mengasah atau
memotong benda kerja. Prinsip kerja dari mesin gerinda adalah batu gerinda yang
berputar kemudian bergesekan dengan benda kerja sehingga terjadi pemotongan
atau pengasahan.
2.7.1 prinsip kerja mesin gerinda
Prinsip kerja dari mesin gerinda ini adalah batu gerinda berputar bersentuhan
dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau
pemotongan dimana sebuah batu gerinda digerakkan dengan menggunakan
sebuah motor AC.
2.7.2 fungsi mesin gerinda
26

mesin ini dapat dipergunakan untuk menghaluskan ataupun memotong benda


logam dan non logam. Mesin gerinda tangan digunakan secara umum sebagai alat
potong di dalam bengkel kecil ataupun rumah tangga.
2.7.3 identifikasi batu gerinda
Pada setiap batu gerinda pasti terdapat simbol/ tanda yang menyebutkan
identitas batu gerinda tersebut. Indentitas batu berisi informasi, antara lain:
2.7.4 Jenis bahan asah
2.7.5 Ukuran butiran asah
2.7.6 Tingkat kekerasan
2.7.7 Susunan butiran asah
2.7.8 Jenis bahan perekat

Jenis – jenis mata gerinda


2.7.1 Cutting Wheel
Untuk Memotong media logam dan non logam.
2.7.2 Flap Disc
Untuk Mengamplas, kita bisa menggunakan mata gerinda ini untuk
menghilangkan cat pada kayu atau besi karena tidak terlalu merusak permukaan
benda.
2.7.3 Grinding Wheel
Ini adalah mata Gerinda yang sering kita lihat, biasa digunakan untk mengikis
besi.
2.7.4 Sanding Disc
Seperti kertas gosok/amplas biasa dengan tingkat kehalusan/kekasaran yang
berbeda-beda.
2.7.5 Backing Pad/Sanding Pad
Mata gerinda ini kurang lebih penggunaanya seperti sanding disc, hanya saja
permukaannya rata dan dilengkapi karet sebagai backing pad, mata gerinda ini
dapat diganti-ganti dengan kertas amplas Velcro, yang dapat dengan mudah kita
lepas atau pasang.
2.7.6 Brush Wheel
Ini adalah mata gerinda berupa sikat besi yang iasa kita gunakan untuk
membersihkan permukaan besi dari karat.

Alat – alat perlengkapan mesin gerinda


2.7.1 Kaca Pelindung
27

Kaca pelindung ini harus di gunakan karena agar terhindar dari kerusakan
mata. Saat menggerinda suatu permukaan benda akan timbul radiasi atau suatu
permukaan benda akan timbul radiasi atau percikan bunga api yang sangat keras,
maka dari itu penggunaaan kaca pelindung saat bekerja perlu digunakan.
2.7.2 Sarung Tangan
Tangan merupakan bagian tubuh yang paling penting saat menggerinda. Maka
untuk bekerja dengan selamat dan hasil gerinda yang diharapkan memuaskan
maka disarankan memekai pelindung gerinda.
2.7.3 Masker
Selain kaca pelindung digunakan juga masker mulut supaya serpihan-serpihan
benda yang di gerinda dan loncatan bunga api bias diantisipasi mengenai mulut.
2.7.4 Sepatu safety
Benda-benda yang digerinda bukanlah benda ringan melainkan benda-benda
berat (logam) seperti besi, aluminium dan lain-lain. Jika suatu saat benda barat itu
jatuh lalu menimpa kaki, maka bisa di hindarkan.

2.8 MESIN AMPLAS


Mesin amplas adalah sejenis alat kerja yang diperuntukkan untuk memperhalus
permukaan benda kerja dengan otomatis, dengan adanya mesin amplas kita dapat
menghemat waktu dan tenaga saat menghaluskan benda kerja. Pada dasar nya
sistem kerja mesin amplas belt sander yakni ada penggerak utama yaitu motor
yang dimana pulley dan V-belt bekecepatan rendah untuk mentransfer daya
menggerakan amplas pada poros berputar dengan rpm tertentu disini amplas
bergerak dengan gaya berputar untuk proses pengikisan benda kerja yang akan
dilakukan penghalusan.

Gambar 1.20. mesin amplas

jenis – jenis mesin amplas


28

Jenis jenis mesin amplas dapat diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan


penggunaannya sebagai berikut :
29

2.8.1 Mesin amplas sabuk (Stroke Sander)


Mesin ini memiliki bagian amplas yang diregangkan pada penggulung,
sehingga dapat menangani pekerjaan besar dengan cepat. Mesin amplas ini cocok
untuk mengerjakan bagian atas meja, pintu, menghilangkan cat lama dan
mengamplas tepi lantai kayu. Tetapi alat ini tidak cocok untuk perabotan atau
pekerjaan yang membutuhkan hasil akhir mengkilap gamabar dapat dilihat.
2.8.2 Mesin amplas orbital (Vibrating Abrasives)
Mesin amplas satu ini bekerja dengan getar yang membuat getaran naik turun,
pada area bawah mesin amplas orbital ini terdapat spon agak keras sebagai tempat
untuk meletakan amplas bisa menyentuk permukaan secara fleksibel dan tidak
merusak permukaan mesin amplas orbital ini umumnya berbentuk kotak persegi
panjang.
2.8.3 Mesin amplas random orbital ( rotation the sandpaper)
Mesin amplas random orbital (Rotation the sandpaper) ini sistem pemasangan
amplasnya bisa langsung direkatkan atau dengan istilah velcro dan mempunyai
sistem keja dengan gerakan kombinasi bergetar naik turun dan juga berputar,
dengan uniknya mesin ini mempunyai kelebihan tersendiri yakni dibekali dengan
sistem hisap debu dengan baik pada tatakan amplas bagian bawah mesin.
2.8.4 Mesin amplas sikat sander (Brush Sander)
Mesin amplas ini memakai satu sikat (Brush) yang terbagi dalam kain – kain
amplas yang disayat tidak tebal serta satu penyangga sebagai alat untuk
melakukan pengamplasan. Brush sander yang didesign untuk melakukan sistem
pengamplasan pada benda – benda kerja yang tidak rata, pengamplasan dengan
brush sander tidak akan membuahkan permukaan yang rata serta halus melainkan
untuk memotong dan mengurangi bulu – bulu kayu yang ada pada pemukaan
kayu.

perencanaan komponen dan material yang digunakan


Pada pengadaan dan pembuatan mesin amplas ini ada beberapa hal yang
dibutuhkan pada saat proses pengerjaan mesin amplas dimana bahan - bahannya
sebagai berikut :
2.8.1 kertas amplas
Amplas pada umumnya terbuat dari kertas ataupun kain yang telah
ditambahkan dengan bahan yang kasar seperti butiran pasir sehingga dapat pula
disebut dengan nama lain kertas pasir, amplas berfungsi untuk membuat
permukaan benda yang kasar menjadi lebih halus dengan cara adanya gaya
gesekan antara amplas dengan benda yang akan dihaluskan.
2.8.2 Jenis-jenis amplas
menurut bentuk dan bahannya antara lain terdiri dari amplas lembaran dan
amplas roll atau gulungan. Amplas lembaran ada yang 7 terbuat dari kertas dan
30

ada pula yang terbuat dari bahan kain yang masingmasing memiliki fungsi atau
kegunaan yang berbeda-beda.Sedangkan amplas gulungan biasanya terbuat dari
bahan kain dan merupakan amplas serba guna. Kasar dan halusnya amplas
ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik permukaan amplas yang kasar.
Semakin besar angkanya biasanya menunjukkan semakin halus dan rapat susunan
pasirnya.Sebagai contoh untuk nomor-nomor amplas kain antara lain adalah
nomor 0,nomor 1,nomor 11/2,nomor 2,nomor 21/2,nomor 3 dan
seterusnya.Sedangkan nomornomor pada amplas kertas dan amplas gulungan
misalnya adalah nomor 80, 100, 120, 150, 180, 240, 400, 500, 1000 dan seterusnya.
2.8.3 Klasifikasi material
berdasarkan materialnya perbedaan didasarkan pada jenis material belakang
dan material partikel abrasifnya. Berdasarkan material belakang ada empat jenis,
yaitu kertas, kertas tahan air, kain, dan fiberglass. Ditinjau dari material partikel
abrasifnya dibedakan ada yang terbuat dari silicon carbide, dan ada yang terbuat
dari oxidized aluminium. Amplas terdiri dari partikel abrasif yang diletakkan pada
material backing. lapisan tertutup memiliki partikel abrasif yang dikemas rapat
dan digunakan terutama untuk pengamplasan basah (wet sanding), dimana tidak
ada resiko amplas menjadi tersumbat.

jenis – jenis amplas berdasarkan bahannya


2.8.1 Amplas
Kertas Amplas kertas biasanya berfungsi untuk menggosok logam atau untuk
menghilangkan karat di besi.Dalam penggunaannya amplas kertas biasanya
dibasahi dengan air sehingga kadang-kadang disebut juga sebagai amplas air.
2.8.2 Amplas Roll atau gulungan
Amplas roll atau gulungan biasanya bisa digunakan untuk menggosok berbagai
macam bahan termasuk besi,tembok,kayu dan lai sebagainya.Ampas gulungan
juga tidak mudah rontok sehingga jika digunakan untuk menggosok bahan dari
besi bisa dibasahi dengan air seperti halnya amplas kertas.Namun jika digunakan
untuk menggosok tembok maupun bahan dari kayu biasanya tidak perlu
dibasahi.Karena memiliki banyak kegunaan maka amplas gulungan disebut juga
sebagai amplas serbaguna.

fungsi amplas
Menurut fungsinya amplas pada umumnya terbagi menjadi 2 macam untuk
memperhalus permukaan kayu maupun logam, yaitu :
2.8.1 Amplas Kayu
Untuk suatu pengamplasan pada permukaan kayu alangkah baiknya
menggunakan tipe amplas kain kering. Dikarenakan untuk menjaga agar
penghalusan menggunakan amplas kering lebih praktis dari pada harus
31

menggunakan amplas basah yang dimana membuatuan basah pada permukaan


kayu.
2.8.2 Amplas Logam
untuk pengaplikasian amplas pada amplas logam yakni bisa kedua – duanya
digunakan tetapi untuk lebih koefisien menggunakan amplas kering dikarenakan
tidak menggunakan nya dengan air pada saat proses pengmplasan krna material
logam bersifat mudah karat.

Ukuran kekasaran amplas


Amplas besi terbuat dari bahan baku atau silicon carbide. pada kertas
amplas tersebut terdapat nomor 1 sampai 300 yang menandakan tingkat kehalusan
amplas tersebut. Cara membaca angka 1 adalah amplas kasar da angka 3000
adalah merupakan amplas super halus.
Amplas besi terbuat dari baku silicon carbide. Pada amplas besi terdapat
nomor, nomor tersebut berkisar dari angka 1 sampai 300, yang menandakan
tingkat kehalusan dan kekasaran dari amplas tersebut. Cara membacanya angka 1
merupakan amplas kasar, dan amplas 300 merupakan amplas super halus, Jadi
makin besar nomor yang terdapat pada amplas maka tingkat kekasaran amplas
tersebut makin halus.
Namun realitas yang terjadi dilapangan, jenis angka yang beredar
biasanya dimulai dari angka 100 sampai 1000, akan sangat jarang sebuah tokoh
mensuply stock ampals dengan tingkat kehalusan secara berurutan, biasanya
sebuah toko bangunan atau toko cat yang mempunyai stock amplas dengan
kelipatan 100, 200, 300, 400, 600, 800, 1000, 1500. Ini merupakan contoh ukuran
amplas yang dijual dipasaran.
Kenapa ukuran amplas berbeda, karena partikel yang digunakan berbeda,
sesuai dengan kegunaan amplas tersebut. jenis-jenis amplas yang tepat agar
penggunaannya tidak malah merusak komponen kendaraan.

jenis – jenis amplas berdasarkan kegunaanya


- Amplas Kering
Amplas kering adalah suatu jenis amplas yang digunakan untuk meratakan
atau menghaluskan benda kerja atau panel tanpa cairan. (Large and Medium
Manufacturing Statistics, Biro Pusat Statistik 2009).
- Amplas Basah
Amplas basah adlah suatu jenis amplas yang digunakan untuk meratakan atau
menghaluskan benda kerja dengan menggunakan air atau spertus secara
bersamaan. Kedua amplas ini masing-masing memiliki keuntungan dan
kekurangan sendiri.
32

kekurangan dan kelebihan amplas kering dan basah


Untuk kelebihan menggunakan amplas kering tersebut :Pekerjaan lebih
cepat selesai, lantai tempat kerja tidak becek, Tidak menggunakan air pada saat
proses pengamplasan, Kertas amplas lebih tahan lama. Kekurangannya
menggunakan amplas kering adalah : Sisa – sisa pengamplasan beterbangan,
Tempat kerja jadi kotor, Proses pengerjaan pengamplasan lebih lama
Kelebihan menggunakan amplas basah: Tidak menimbulkan debu, Kertas
amplas tidak lekas kotor tidak lekas tertutup, Hasilnya bisa langsung dilihat.
Kekurangan menggunakan amplas basah: Waktu pengeringan lebih lama, Tempat
kerja jadi becek, Harus menyediakan air, Kertas amplas tidak tahan lama

2.9 MESIN GERGAJI


Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda
kerja. (Mohd. Syaryadhi et al,.2007). Mesin gergaji merupakan mesin pertama
yang menentukan proses lebih lanjut. Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki
kepadatan operasi yang relatif tinggi pada bengkel-bengkel produksi. Mesin-
mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk
dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu dibutuhkan
ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri dan dapat
memotong benda kerja dengan baik dan benar. Gergaji menggunakan logam
pemotong yang keras atau kawat dengan tepi kasar untuk memotong bahan yang 5
lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat bergerigi atau kasar. Gergaji dapat
digunakan dengan tangan atau didukung listrik.
33

Gambar 1.21. mesin gergaji

2.9.1 Bagian – bagian mesin gergaji:


- Tuas apit moncong untuk mengatur penjepit benda kerja
- Moncong yang dapat digeser geserkan
- Benda kerja yaitu logam besi
- Daun gergaji unuk memotong benda kerja
- Bingkai gergaji yaitu penahan daun gergaji
- Hantaran bingkai gergaji
- Pipa alat pendingin
- Perkakas angkat
- Tumpuan
- Penampang tumpuan
- Motor penggerak bagin ini adalah yang paling penting dikarenakan
merupakan penggerak utama pada gergaji mesin

2.10 Tipe tipe mesin


- Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw-Machine)
Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300
mm sampai 900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi
rata-rata antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakkan
yang bolak-balik, maka waktu digunakan untuk memotong adalah 50%.
- Mesin gergaji piringan (Circular Saw)
Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan
ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki
ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu
digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5
6 mm sampai kurang lebih 1,5 mm. prinsip kerja gergaji circular menggunakan
mata berupa piringan yang berputar ketika memotong.
- Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw)
Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah
alat yang dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu)
dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk kurva yang melengkunglengkung
hingga yang lurus-lurus. Jadi kelebihan Jigsaw adalah dapat memotong dengan
pola yang tidak lurus karena gergaji lain rata-rata hanya bisa memotong lurus-
lurus saja. Prinsip kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun saat memotong.
- Mesin Gergaji pita (Band Saw)
Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji untuk
pemotong lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu
memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan.
Kecepatan pita gergajinya bervariasi antara 18 m/menit sampai 450 m/menit agar
dapat memenuhi kecepatan potong dari berbagai jenis material benda kerja.

2.9.3 jenis – jenis mesin gergaji


- Gergaji Tangan
Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras, sehingga
ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk mengetahui spesifikasi
gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di dekat tangkai pegangan, yang
menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm (Mohd. Syaryadhi et al,.2007).
- Gergaji Pembelah
Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk membelah
kayu. Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu searah jaringan serat
kayu dan mempunyai 31/2 hingga 4 pucuk gigi pada setiap panjang 25 mm.
Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm.
- Gergaji Pemotong
Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk
memotong kayu. Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayat/memotong
melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7 pucuk
gigi pada setiap kepanjangan 25 mm. Panjang daun antara 550 mm hingga 700
mm.

2.9.4 cara kerja mesin gergaji


Mengukur benda kerja yang akan dipotong dengan menggunakan
sketmatch, Setelah diukur benda kerja ditandai dengan penggores, Cek kondisi
gergaji apakah masih bisa digunakan dengan baik dan aman Setelah itu pasang
benda kerja pada ragum gergaji mesin, Tepatkan bagian yang digores ada benda kerja
35

dengan mata gergaji untuk memperoleh hasil yang diinginkan dan diikatkan dengan
pengunci, Atur dengan kecepatan tertentu agar hasilnya lebih baik, Setelah itu
nyalakan mesin gergaji dengan menekan tombol ON, Setelah benda kerja putus
matikan gergaji dengan menekan tombol OFF 8, Untuk proses finishing diamkan
sebentar dan dicelupakan kedalam air utuk mengurangi suhu pada benda kerja
tersebut
36

BAB 3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam pengeroperasian mesin perkakas kita dapat mengetahui beberapa
jenis mesin perkakas dan cara kerja mesin tersebut yang sesuai dengan
kebutuhan, dikarenakan pada meja kerja mesin perkakas dapat dipakai
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dalam membuat sebuah benda

3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon maaf yang
sebesar – besarnya, karenanya kritik dan saran yang membangun sangat
penulis butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian, khususnya bagi penulis.
37

DAFTAR PUSAKA

Daryanto. (2015). Elemen dasar mesin perkakas. Jakarta: Rineka Cipta

Dina, T. (2013). Mesin perkakas dengan pengendalian numeris. Retrieved

From Choiron, Z. (2015). Mesin bubut. Retrieved From

Drs., Nurdjito, Mp. dan, & Achmad Arifin, S.pd., M. E. (2015). Mesin frais.
Yogyakarta

Duraposit. (2006). Mesin sekrap. Jakarta: Erlangga

Admin. (2018). Mesin gurdi dan pengeboran. Retrieved From Dina,

T. (2013). Mesin gerinda dan mesin amplas. Retrieved From Bonjourtouss.

(2011). Mesin gerinda. Retrieved

Anda mungkin juga menyukai