Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ELEMEN MESIN 1
PEGAS DAN BANTALAN

Disusun Oleh :
Nama NIM
Den den Muhamad Samsul Hasan 171010300578
Farhan Sher Ali Achmad 171010300505
FERIYANTO 171010300559
Jefri Purnawan 171010300491
Mahmudin 171010300480
Muhammad Wahyu Adrianto 171010300587
Prayogi Prasetyo Nugroho 171010300523
RINARNO 171010300460
Slamet Tri Sutrisno 171010300502
Yohanes Riski Purnama 171010300374
Yudi Efriansah 171010300521

UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS TEKNIK MESIN
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan batasan
waktunya. Dan semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT, Aamiin
Tersusunnya makalah ini adalah berkat dorongan, bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
Semua pihak yang turut membantu menyelesaikan makalah ini baik secara langsung
maupun tidak langsung berupa masukan dan kritikan yang bersifat penyempurnaan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena manusia tidak
pernah luput dari kesalahan dan jauh dari kata sempurna meskipun penulis telah
berusaha dengan segenap kemampuan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman penulis. Oleh karena itu dengan senang hati penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun.
Sebagai akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
proses pembelajaran khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Tanggerang, 12 Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Cover......................................................................................................................... i

Kata pengantar........................................................................................................ ii

Daftar isi................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................... 2
1.3 Tujuan penulisan...................................................................................... 2
1.4 Manfaat penulisan.................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pegas ( spring )……................................................................................ 3
2.2 Macam – macam bentuk pegas................................................................ 3
2.3 Istilah – istilah pada pegas tekan..............................................................6
2.4 Bahan pegas............................................................................................. 7
2.5 Bentuk ujung pegas.................................................................................. 7
2.6 Tegangan – tegangan pada ulir…............................................................ 8

2.7 Defleksi ulir……………………………………………………………..9

2.8 Energi yang tersimpan pada pegas……………………………………... 10

2.9 Bantalan ( Bearing )………………………………………………….… 10

2.10 Klafikasi Bearing……………………………………………………... 11

2.11 Prosedur desain bantalan luncur……………………………………… 13

2.12 Beban statis bantalan gelinding………………………………………. 14

2.13 Beban statis ekuivalen untuk bantalan roll…………………………… 15

iii
2.14 Beban dinamis ekuivalen bantalan gelinding……………………………. 15

2.15 Umur bantalan………………………………………………………….…16

2.16 Beban dinamis bantalan………………………………………………..… 16

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 18
3.2 Kritik dan Saran....................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

iv
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis.
Pegas biasanya terbuat dari baja. Ada beberapa rancangan pegas. dalam pemakaian
sehari-hari, istilah ini mengacu pada coil springs.Pegas juga ditemukan di sistem
suspensi mobil. Pada mobil, pegas memiliki fungsi menyerap kejut dari jalan dan
getaran roda agar tidak diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung. Selain itu,
pegas juga berguna untuk menambah daya cengkeram ban terhadap permukaan
jalan
Bila pegas konvensional, tanpa fitur variabilitas kekakuan, ditekan atau ditarik
dari posisi bebasnya, akan menggunakan gaya yang berlawanan kira-kira
sebanding dengan perubahan panjangnya (perkiraan ini akan bebeda pada defleksi
yang lebih besar). Laju pegas atau konstanta pegas adalah perubahan gaya yang
diberikannya, dibagi dengan perubahan defleksi pegas. Artinya, ini adalah gradien
gaya versus kurva defleksi. Tingkat peregangan ataupun tingkat kompresi pegas
dinyatakan dalam satuan gaya yang dibagi dengan jarak, misalnya N/m atau
(dalam sistem satuan imperial) lbf/in. Sebuah pegas torsi adalah pegas yang
bekerja pada putaran; saat diputar di sekitar porosnya dengan sudut tertentu, ia
akan menghasilkan torsi yang sebanding dengan sudut. Tingkat pegas torsi adalah
dalam satuan torsi dibagi dengan sudut, seperti N·m/rad atau N·m/derajat atau
ft·lbf/derajat. Kebalikan dari tingkat kompresi pegas adalah kompliansi, yaitu: jika
pegas memiliki tingkat 10 N / mm, ia memiliki kompliansi 0,1 mm / N. Kekakuan
(atau tingkat) pegas secara paralel adalah aditif, seperti kompliansi pegas secara
seri.
Pada suatu peralatan/mesin dapat dipastikan bahwa terdapat banyak komponen
yang bergerak baik dalam bentuk gerakan angular maupun gerakan linear. Gerakan
relatif antar komponen mesin akan menimbulkan gesekan, dimana gesekan ini
dapat menurunkan efisiensi mesin, meningkatnya temperatur, keausan, dan
berbagai efek negatif lainya. Gesekan antara komponen mesin tersebut dapat
diminimalkan dengan menggunakan bantalan atau bearing. Terdapat dua jenis
mekanisme yang digunakan bantalan dalam mengatasi gesekan yaitu mekanisme
sliding dan mekanisme rolling. Untuk mekanisme sliding, dimana terjadi gerakan
relatif antar permukaan, maka penggunaan pelumas memegang peranan yang
sangat penting. Sedangkan mekanisme rolling, dimana tidak boleh terjadi gerakan
relatif antara pemukaan yang berkontak, peran pelumas lebih kecil. Bentuk
pelumas dapat berupa gas, cair maupun padat.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat ditemukan
adalah sebagai berikut:
1. Apa macam – macam Pegas dan Bantalan ?
2. Bagaimana fungsi pada Pegas maupun Bantalan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Sehubungan dengan permasalahan diatas, tujuan penulisan ini meliputi:
1. Untuk mengetahui Pegas dan Bantalan.
2. Untuk mengetahui fungsi pada pegas maupun bantalan

1.4 Manfaat Penulisan


Setelah dilakukan penulisan diharapkan makalah ini memiliki manfaat sebagai
berikut :
Manfaat teoritis, dapat menberikan sumbangan ilmu pendidikan bagi mahasiswa
lainya dalam upaya meningkatkan pengetahuan mengenai Aliran Fluida.
Manfaat Praktis :
1. Bagi mahasiswa, dapat meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar dalam
bidang pegas dan bantalan.
2. Bagi pengajar, dapat digunakan sebagai sarana referensi dalam pembelajaran
guna peningkatan prestasi siswa didik dalam proses belajar mengajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pegas ( Spring )


Pegas adalah suatu benda elastis, yang jika diberi beban maka akan berubah
bentuknya, dan jika beban itu dihilangkan maka bentuknya akan kembali seperti
semula.
 Contoh penggunaan pegas :
1. untuk menghantarkan gaya, seperti pada rem dan kopling.
2. untuk mengukur besar gaya.
3. untuk menyimpan energi, seperti pada jam.
4. untuk menyerap getaran dan beban kejut, seperti pada suspensi kendaraan

 Macam-macam pegas berdasarkan arah bebannya :

1. Pegas tekan/kompresi
2. Pegas tarik
3. Pegas punter
2.2 Macam – macam bentuk pegas
1. pegas ulir (helical spring)
Pegas ulir terbuat dari kawat (baik yang berpenampang bulat ataupun segi
empat) yang dililitkan membentuk ulir. Ada dua tipe pegas ulir, yaitu pegas ulir
tekan (gambar a), dan pegas ulir tarik (gambar b).

a. Pegas ulir tekan (compression b. Pegas ulir tarik (Tension


helical spring) helical spring)

3
2. pegas kerucut & volut (conical/volute spring)

Pegas ini digunakan untuk aplikasi dimana jika beban bertambah, maka
nilai pegas (spring rate) juga akan bertambah. Dalam penggunaan pegas ini,
jumlah lilitan yang bekerja akan berkurang jika semakin mendekati puncak
pegas. Pegas kerucut (conical spring) ditunjukkan pada gambar a, sedangkan
pegas volut, ditunjukkan pada gambar b.

3. Pegas torsi (torsion spring)


Pegas torsi ini dapat berupa pegas ulir (seperti pada gambar a), atau bentuk
spiral (seperti pada gambar b). Pegas ini digunakan untuk menahan beban
puntiran/torsi.

4
4. Pegas daun (laminated/leaf spring)
Pegas jenis ini banyak digunakan pada mobil. Pegas ini menggunakan
lapisan-lapisan plat yang disatukan dengan baut dan klem. Bentuk pegas ini
dapat dilihat pada gambar a .

a. Pegas daun
5. pegas cakram (disc/bellevile spring)
Pegas ini menggunakan beberapa cakram yang dijadikan satu dengan
baut/silinder di tengahnya. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar a.

a. Pegas cakram

5
2.3 Istilah-istilah pada pegas tekan
1. Panjang padat (solid length) Jika suatu pegas tekan diberi beban sehingga
seluruh lilitannya saling bersentuhan, maka kondisi pegas seolah-olah menjadi
padat, panjang dimana pegas menjadi padat/solid dinamakan panjang
padat/solid. Untuk menghitung panjang padat suatu pegas digunakan suatu
persamaan : Panjang padat = n’ x d
Dimana : n’ = jumlah lilitan pegas
d = diameter kawat
2. Panjang bebas (free length) Panjang bebas adalah panjang pegas dengan
kondisi tanpa beban. Ilustrasi tentang panjang padat dan panjang bebas dapat
dilihat pada gambar a.

a. Panjang pegas tekan

3. Index pegas (spring index) Indeks pegas adalah perbandingan antara diameter
lilitan kawat, dengan diameter kawatnya. Indeks pegas = D/d
Dimana : D = diameter lilitan
d = diameter bahan
4. Nilai pegas (spring rate) Nilai pegas (atau disebut juga kekakuak pegas atau
konstanta pegas) adalah beban yang bekerja per satuan panjang
defleksi/lendutan. Secara matematis dapat ditulis

Dimana : W = besar beban; = besar lendutan/defleksi

6
5. Jarak bagi (pitch) Pitch adalah jarak antar lilitan saat pegas tidak diberi beban
(kondisi bebas).

2.4 Bahan pegas


Untuk memilih bahan pegas, perlu dipertimbangkan jenis penggunaannya,
apakah untuk kerja berat (perubahan panjang pegas terjadi secara cepat, dan
perbandingan tegangan maksimum dan minimumnya sebesar 1,5 atau kurang),
kerja sedang, atau kerja ringan (beban statis atau beban yang tidak bervariasi).

2.5 Bentuk ujung pegas


Dalam menahan beban, pegas harus dapat menumpu dengan baik, sehingga
bagian ujung pegas dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menumpu dengan
beban yang lebih merata. Contoh bentuk ujung pegas dapat dilihat pada gambar

7
2.6 Tegangan-tegangan pada pegas ulir
Misalkan pada suatu pegas ulir tekan seperti gambar berikut ini, diberi suatu
beban W.

a. Bagian dari pegas ulir tekan


Dimana :
D = Diameter pegas rata-rata
d = diameter kawat
n = jumlah lilitan aktif/yang bekerja
G = modulus kekakuan dari bahan pegas
W = beban aksial
fs = tegangan geser karena adanya momen pada lilitan
C = indeks pegas = D/d
p = jarak bagi pegas (pitch)
= defleksi pegas karena adanya beban W
Torsi pada lilitan :

Tegangan geser pada lilitan :

Tegangan geser maksimum yang terjadi mengikuti persamaan :

8
Persamaan tegangan geser maksimum di atas berlaku dengan asumsi
mengabaikan kelengkungan dari lilitan, tetapi kalau kita ingin
memperhitungkannya, maka digunakan suatu faktor tegangan geser (K) yang
ditemukan oleh A.M Wahl, oleh karena itu biasanya disebut konstanta Wahl,
dengan persamaan sebagai berikut :

Nilai konstanta Wahl untuk beberapa indeks pegas dapat dilihat pada gambar.

Grafik konstanta wahl


2.7 Defleksi pegas ulir
Karena pegas diberi beban, maka pegas tersebut akan mengalami
lendutan/defleksi, yang besarnya dapat dihitung dengan persamaan :

Konstanta pegas :

9
2.8 Energi yang tersimpan dalam pegas (U)
Pegas kadang-kadang digunakan untuk menyimpan energi potensial. Energi
yang tersimpan dalam pegas dapat dihitung dengan persamaan :

2.9 Bantalan ( Bearing )


Bearing (bantalan) adalah elemen mesin yang menumpu poros yang
mempunyai beban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat
berlangsung secara halus, aman, dan mempunyai umur yang panjang. Bearing
harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya
bekerja dengan baik. Jika bearing tidak berfungsi dengan baik maka prestasi
seluruh sistem tidak dapat bekerja secara semestinya.
Sejarah penggunaan bantalan untuk mengurangi efek gesekan dapat ditelusuri
dari hasil penemuan kereta sederhana yang telah berumur 5000 tahun di Euphrates
didekat Sungai Tigris. Penggunaan bantalan yang lebih maju terlihat pada kereta
Celticsekitar 2000 tahun yang lalu seperti ditunjukkan pada Gambar. Kereta ini
menggunakan bantalan kayu dan pelumas dari lemak hewan.

10
Dalam sejarah modern, desain dan penggunaan bearing yang terdokumentasi
dengan baik dimulai oleh Leonardo Davinci. Dia menggunakan roller bearing
untuk kincir angin dan penggilingan gandum. Paten pertama tentang bearing
didaftarkan di Perancis 400 tahun kemudian. Selanjutnya katalog bearing pertama
di dunia diterbitkan di inggris pada tahun 1900. Saat ini, penggunaan bearing
sebagai komponen anti gesek telah digunakan secara luas dengan variasi ukuran,
variasibeban, variasi putaran yang sangat lebar. Contoh penggunaan bantalan
untuk peralatanberat dipertambangan ditunjukkan pada Gambar Bantalan untuk
peralatan ini haruslah mampu menahan beban yang sangat besar serta umur teknis
yang lama.

Gambar a. Bucket wheel excavator dan jenis bearing yang digunakan pada excavator

2.10 Klasifikasi Bearing


Secara umum bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan arah beban dan
berdasarkan konstruksi atau mekanismenya mengatasi gesekan. Berdasarkan
arah beban yang bekerja pada bantalan, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.3,
bearing dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Bantalan radial/radial bearing: menahan beban dalam arah radial
2. Bantalan aksial/thrust bearing: menahan beban dalam arak aksial
3. Bantalan yang mampu menahan kombinasi beban dalam arah radial dan
arah aksial

11
Berdasarkan konstruksi dan mekanisme mengatasi gesekan, bearing dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu slider bearing (bantalan luncur) dan roller
bearing (bantalan gelinding).
1. Bantalan luncur yang sering disebut slider bearing atauplain bearing
menggunakan Mekanisme sliding, dimana dua permukaan komponen
mesinsaling bergerak relatif. Diantara kedua permukaan terdapat pelumas
sebagai agen utama untuk mengurangi gesekan antara kedua permukaan.
Slider bearing untuk beban arah radial disebut journal bearing dan untuk
beban arah aksial disebut thrust bearing. Contoh konstruksi bantalan luncur
ditunjukkan pada Gambar (a).
2. Bantalan gelinding menggunakan elemen rolling untuk mengatasi gesekan
antara dua komponen yang bergerak. Diantara kedua permukaan
ditempatkan elemen gelinding seperti misalnya bola, rol, taper dan lain lain.
Kontak gelinding terjadi antara elemen ini dengan komponen lain yang
berarti pada permukaan kontak tidak ada gerakan relatif. Contoh
konstruksiroller bearing ditunjukkan pada Gambar (b)

(a) (b)
Konstruksi bearing (a) slider bearing (b) roller bearing

12
2.11 Prosedur Desain Bantalan Luncur

13
2.12 Beban statis bantalan gelinding

14
2.13 Beban statis ekuivalen untuk bantalan roll
Beban ekuivalen statis dapat didefinisikan sebagai beban radial statis atau
beban aksial dimana jika ditambahkan pada persamaan, maka persamaan menjadi
sama seperti deformasi permanen total yang terjadi pada bola yang menerima
beban terbesar.
Beban ekuivalen radial statis untuk bantalan radial atau antalan rol dalam
kondisi menerima kombinasi antara beban radial dan beban aksial atau beban tekan
yang diberikan dengan pembesaran yang didapatkan dari persamaan di bawah ini.

2.14 Beban dinamis ekuivalen bantalan gelinding


Pembebanan dinamik ekuivalen dapat didefinisikan sebagai harga konstan dari
pembebanan radial bergerak dimana jika diberikan kepada sebuah bantalan dengan
cincin dalam yang berputar dan cincin luar yang diam akan memberikan umur
kerja yang sama dan mencapai harga kondisi sebenarnya pada pembebanan dan
rotasinya.

15
2.15 Umur Bantalan
Umur pakai bantalan berdasarkan putaran dapat dihitung dengan persamaan :

2.16 Beban dinamis bantalan

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat di ambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pegas digunakan sehari - hari
2. Menambah keamanan
3. Digunakan pada setiap mesin
3.2 Saran
Mahasiswa harus mengetahui system kerja dari sebuah Pegas dan bantalan.

17
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/47730251/ELEMEN-MESIN-
https://www.academia.edu/28078847/PEGAS_SPRING_

https://www.academia.edu/8684846/Elemen_Mesin_1_Bantalan

http://eprints.undip.ac.id/41546/2/BAB_II.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai