Anda di halaman 1dari 15

“PRAKTEK KERJA BANGKU”

DOSEN PENGAMPU : Drs. Hidir Efendi, M.pd.

OLEH:

ELYON HARAHAP

5173520013

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan Tugas Mini Riset / Laporan. Laporan ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Kerja Bangku

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga Laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya Laporan ini. 

Semoga Laporan ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktikum kerja bangku adalah praktikum teknik dasar yang harus dikuasai
dalam mengerjakan produk kerja bangku pada dunia teknik produksi. Pekerjaan
kerja bangku yaitu membuat kontruksi dengan alat tangan, dan dilakukan di
bangku kerja/ragum. Pekerjaan kerja bangku meliputi mengikir, mengebor,
mengetap, menyenai, stamping (menyetempel), menyambung dan melipat plat,
menandai menggergaji dll.

Dalam praktikum kerja bangku ini mahasiswa di beri waktu 16 kali


pertemuan. Dengan watu tersebut Mahasiswa harus dapat menyelesaikan tugas
praktikum berupa pengikiran, penyetempelan penandaan, dan penggergajian serta
bekerja menerapkan dasar-dasar pengukuran menggunakan jangka sorong,
penggaris siku serta mistar baja.

Dalam proses pengerjaan kerja bangku diperlukan ketelitian dan


kesabaran.Juga harus berhati-hati dalm menggunakan material, agar tidak terjadi
kecelakaan kerja. Namun sekarang peranan kerja bangku mulai tergeser oleh
perkembangan teknologi yang lebih praktis, efisien dan hemat waktu. Terutama
dalam industry, peranan kerja bangku hanya sebagian kecil saja karena di dalam
industry diutamakan keuntungan yang lebih terhadap peralatan yang digunakan,
agar dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Dengan adanya praktikum kerja bangku hal ini ditujukan kepada mahasiswa
untuk memberikan pengetahuan, memperkenalkan, melatih dan mengasah
ketrampilan dalam menggunakan peralatan perkakas kerja bangku. motorik.
B. Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat dan perkakas dalam kerja bangku.


2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menggunakan peralatan kerja bangku sesuai
fungsi dan prosedur kegunaanya.
3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan wawasan baru mengenai praktek
kerja bangku.
4. Mahasiswa dapat menggunakan dasar-dasar pengukuran menggunakan jangka
sorong serta mistar baja dalam kegiatan praktikum.

C.Manfaat

Memiliki tingkat analisis dan kritis yang tinggi terhadap suatu pekerjaan, membuat
Mahasiswa kreatif, mandiri, demokratis, dan dapat memperhitungkan faktor
keamanan dalam bekerja.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Fungsi Praktikum Kerja Bangku

Istilah kerja bangku diambil dari dari istilah sesuai dengan jenis pekerjaan
yang banyak digunakan dilakukan diatas bangku atau meja kerja. Dalam proses
praktikum kerja bangku diperlukan ketrampilan dan ketelitian dalam pengerjaan
benda kerja, dengan demikian peserta didik/mahasiswa dapat menjadikan
praktikum kerja bangku sebagai tolak ukur potensi guna mempersiapkan diri
sebagai tenaga kerja industri yang profesional dan memperoleh hasil tamatan yang
dapat terserap didunia kerja.

B. Pengertian dan Peranan Peralatan Kerja Bangku


1. Ragum
Merupakan suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,
dipahat, digergaji, ditap, disney, dan lain lain.

2. Kikir
Merupakan alat yang terbuat dari baja tempa yang mengandung karbo tinggi dan
meliputi bagian panjang, potongan bentuk dan gigi pemotong yang biasa
digunakan sebagai alat penghalus atau pemerata permukaaan plat atau benda kerja
lainya yang terbuat dari logam.

3. Tap
Merupakan alat yang digunakan dalam kerja bangku sebagai peralatan produksi
yang berfungsi sebagai pembuat ulir dalam/ drat.
4. Gergaji
Gergaji adalah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Mata
gergaji berbentuk gerigi, dan bentuk gigi gergaji tergantung pada bahan yang
dipotong, misalnya kayu atau logam.
5. Penggores
Penggores adalah proses pemindahan ukuran-ukuran dari gambar-gambar,
menurut suatu benda kerja, atau menurut petunjuk-petunjuk untuk dikerjakan
dimesin, dengan tanda garis-garis.

C. Alat-alat Pengukuran
1. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan.Jangka yg memberikan pengukuran yang tepat pada
pengukuran panjang, tebal dan diameter suatu benda kerja.

2. Penggaris Siku
Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya
30 cm terbuat dari bahan baja. Selain itu alat ini juga digunakan sebagai alat ukur
kerataan benda kerja setelah pengikiran.

3. Mistar Baja
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek,
selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis
batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini
bermacam-macam.
BAB III
PRAKTIKUM

1. Pekerjaan yaitu Mengikir dan Menggergaji Plat.


A. Mengikir Rata

( Jobsheet Mengikir )

Untuk dapat mengikir kita harus mengetahui tekanan yang ada pada kikir. Tekanan kikir
tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja.Jika anda ingin memulai pengikiran, ingatlah,
tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan ringan pada tangan kanan.

Dan hal yang perlu anda ketahui adalah bahwa kikir dapat menyayat besi ketika kita
menggesekkannya ke arah depan dan kikir tidak akan menyayat logam ke arah belakang.
Mengikir rata benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen
pembimbing sesuai dengan job sheet diatas.. Alat yang digunakan yaitu:

1) Kikir kasar dan kikir halus


2) Ragum
3) Benda kerja (Sebuah besi berbentuk balok)
4) Jangka sorong
5) Jobset
6) Penggaris siku

Langkah Pengerjaan Benda Kerja


1. Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan
2. Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian
lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat
usapan mundur tekanan minimum.
3. Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelah
kiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kaki harus terbentang dengan
menyesuaikan panjang kikir. Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh bagian
tubuh bukan tanganya saja yang bergerak guna untuk memperoleh
penyayatan pengikiran yang maksimal.
4. Ukur secara berkala setiap sisi pada benda kerja setiap kali setelah
melakukan pengikiran menggunakan jangka sorong , untuk memperoleh
ukuran yang mendekati presisi.
5. Ukur kerataan pada setiap sisi benda kerja.
Gambar : cara memengang tangkai kikir dan Mengikir kasar/pengikiran awal
Gambar: Pengikiran ringan dan Pengikiran benda kerja tipis

Gambar: Posisi badan dan kaki saat pengikiran


B. Menggergaji Tangan

( Job Sheet Menggergaji )

Pada praktikum pengergajian membutuhkan ketrampian pada saat


pemasangan mata gergaji posisi dan proses penyayatan, peralatan yang digukan:
1) Gergaji tangan
2) Kikir
3) Ragum
4) Mistar baja
5) Penggores
6) Job Sheet
Langkah Pengerjaan Benda Kerja

1. Pasang benda kerja pada ragum. Kikir rata setiap bagian sesuai ukuran
2. Berilah ukuran pada benda kerja. :
 Cari dulu titik tengah dari lebar besi, setelah dapat hitung dari sudut
kiri dan kanan besi ke titik tengah lebar besi 9 mm,
 Potong panjangnya sekitar 18 mm dari sudut kiri dan kanan lebar besi
dengan kemiringan 45° , dan berilah garis atau titik setiap ukuran
menggunakan penggores.

3. Memasang bilah gergaji gerigi harus menghadap ke depan.

4. Bilah harus dikencangkan pada tarikan yang tepat.

5. Gagang digenggam dengan tangan kanan, jempol diatas gagang. Ujung


bingkai digenggam longgar dengan telapak tangan kiri.

6. Mulailah menggergaji, Tekanan pada permulaan potong diadakan sangat


ringan untuk memperoleh garis yang sesuai ukuran benda kerja yang digores.

7. Ukur secara berkala pada setiap prosedur penggergajian

8. Setelah selesai menggergaji, ratakan besi yang telah di gergaji menggunakan


kikir halus.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

a. Matakuliah praktikum kerja bangku, dibutuhkan ketelitian, ketrampilan,


tanggung jawab kediplinan demi tercapainya terget ketepatan waktu
penyelesaian praktium.

b. Menjaga kesehatan, keselamata kerja dan prosedur penggunaan alat. Hail ini
sangat ditekankan karena pada praktikum kerja bangku semua alat yang
digunakan moyoritas pengoperasianya secara manual.

c. Dalam praktikum kerja bangku semua mahasiswa dapat membaca dan


menggunakan alat ukur.

Saran

a. Pengerjaan praktikum kerja bangku meskipun terdapat peralatan dan benda


kerja yang akan dihasilkan sekiranya sederhana, janganlah menyepelekan
pekerjaan dan usahakan bekerja dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab.

b. Janganlah takut memeegang atau mengoperasikan alat, kesalahan merupakan


hal yang biasa yang akan menjadikan pedoman untuk memperbaikinya.

c. Amati teman apabila mengalami kesulitan dalam pengerjaan praktikum, dan


alangkkah baiknya langsung minta bimbingan kepada dosen pembimbing.

d. Cek semua peralatan yang ada dibengkel untuk mengantisipasi peralatan yang
hilang, karena peralatan yang ada adalah tanggung jawab kita sebagi pengguna
ruangan dan peralatan yang ada dalam bengkel.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/riskaagnitias/contoh-laporan-praktik-kerja-bangku

https://denipurwosari.wordpress.com/laporan/

Anda mungkin juga menyukai