Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN

Disusun oleh:

Nama : Afifah Althaf Arifa Dhilah


Nim : 062040412305

Instruktur : Indra Gunawan, S.T., M.Si


Judul Percobaan : Kerja Bangku
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia/D4-TeknikEnergi
Kelas : 2 EGD

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Tahun Akademik 2020/2021


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktikum kerja bangku adalah praktikum teknik dasar yang harus  dikuasai
dalam mengerjakan produk kerja bangku pada dunia teknik produksi, pekerjaan kerja
bangku yaitu membuat konstruksi dengan alat tangan, dan dilakukan dibangku kerja
/ragum. Pekerjaan kerja bangku meliputi mengkikir, mengebor, mengetap, stamping,
menyambung, dan melipat plat, menandai, menggergaji, dll.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian dan fungsi praktikum kerja bangku?
b. Apa saja perkakas tangan yang akan digunakan?
c. Bagaimana menggunakan alat-alat perkakas tangan dengan baik dan benar?
d. Bagaimana proses yang harus dilakukan untuk penyelesaian langkah kerja yang
benar?
         
1.3 Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mengetahui praktikum kerja bangku.
b. Mahasiswa mengetahui macam-mavam perkakas tangan yang digunakan.
c. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara mengunakan alat perkakas.
d. Mahasiswa mengetahui langkah kerja dalam pembuatan plat sesuai dengan standar
yang ditentukan.
BAB II
LANDASAN TEORI

a. Pengertian dan Fungsi Praktikum Kerja Bangku

Istilah kerja bangku di ambil dari istilah sesuai dengan jenis pekerjaan yang
banyak dilakukan diatas bengku atau meja kerja. Kerja bangku adalah pekerjaan manual
yang banyak diterapkan dibrngkel industri dan sekolah kejuruan. Walaupun pekerjaannya
tergolong sederhana. sering kita memiliki permasalahan untuk menentukan perkakas kerja
bangku yang sesuai dengan material benda kerja dan hasil yang di peroleh dengan benar.
Bagaimana prosedur pemakaian agar tidak terjadi kesalahan atau kecelakaan kerja.

Dalam proses praktikum kerja bangku diperlukan keterampilan dan ketelitian


dalam pengerjaan benda kerja, dengan demikian peserta didik dapat menjadikan
praktikum kerja bangku sebagai tolak ukur potensi guna mempersiapkan diri sebagai
tenaga kerja industri yang profesional dan memperoleh hasil tamatan yang dapat terserap
didunia kerja.

b. Macam - Macam Alat Dan Bahan Kerja Bangku


1. Lempengan besi
2. Ragum
          Ragum merupakan suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat, digergaji, ditap, dll. Agar benda kerja tidak mengalami kerusakan/
luka maka pada mulut ragum di lengkapi dengan vice klem. Alat ini juga merupakan
peralatan yang harus ada dalam semua proses pengerjaan dalam praktikum kerja
bangku.

Ragum harus disesuaikandengan tinggi pekerja yang akan bekerja, maka tinggi mulut
ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna. Permukaan benda kerja
harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
3. Kongkol penggores

4. Kikir
Merupakan alat yang terbuat dari baja tempa yang menggandung karbon tinggi
dan meliputi bagian panjang, potongan bentuk dan gigi pemotong yang bisa
digunakan sebagai alat penghalus atau pemerata permukaan plat atau benda kerja
lainnya yang terbuat dari baja karbon tinggi/ baja spesial.

    
 
5. Penitik
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda keras. Dengan menitik
benda kerja maka mata bor yang digunakan tidak meleset dari sasaran.
   
6. Penggores
Penggores adalah proses pemindahan ukuran-ukuran dari gambar-gambar,
menurut suatu benda kerja, atau menurut petunjut-petunjuk untuk dikerjakan dimesin,
dengan tanda garis-garis.

7. Jangka Besi
Merupakan alat yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menggambar
garis baik yang tegak lurus hingga lingkaran.

8. Palu
Palu adalah pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel. Palu
dilengkapi dengan pemegang/ gagang kayu sebagai tangkai pemukul. Jenis dan uuran
palu bervariasi sesuai dengan fungsinya.

9. Alat pengukur
          Didalam kerja bangku ada beberapa alat ukur, yaitu:

1. Jangka sorong.
Jangka sorong adalah alat ukur yang mempunyai ketelitian ukur hingga
seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian diam dan bergerak.
Umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm untuk jangka sorong dibawah 30cm dan
0.01.

Kegunaan jangka sorong adalah untuk mengukur diameter luar benda,


mengukur diameter dalam benda dan mengukur kedalaman benda.
2. Penggaris siku.
Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran
panjangnya 30 cm.

3. Mistar Baja.
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek,
selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batang
pada plat yang akan digunakan. Ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-
macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.
BAB III
LANGKAH KERJA

1. Pertama siapkan bahan dan alat kerja berupa sebuah plat, dll.
2. Kami melakukan pengukuran dengan mistar siku dan jangka sorong, lalu tandai
dengan menggunakan penggores sesuai dengaan ketentuan yang akan dibuat
yaitu lebar 90 mm dan panjang 120 mm.
3. Cara menggunakan jangka sorong yaitu mula-mula perhatikan skla nonius yang
berimpit dengan salah satu skala utama.

4. Selanjutnya memasang plat besi di ragum dengan 3/4 bagian terjepit. Agar
dapat membentuk ukuran yang diinginkan, lakukan pengikiran plat besi dengan
menggunakan alat kikir.
5. Posisi tubuh pada saat mengikir, berdiri di sisi sebelah kiri ragum dengan kaki
tetap tidak berubah. Kaki harus membentuk sudut poros ragum dan kaki
mendekati sudut 30°untuk kaki kiri dan 75° untuk kaki kanan.
6. Gerakan badan dan kaki posisi badan berdiri tegak dan berlahan-lahan condong
maju selama gerak pemotongan. Kaki sebelah kanan tetap lurus selalu lurus.
Pandangan lurus selalu di tunjukan pada plat yang akan di kikir.
7. Cara memegang kikir yaitu Tangan Kanan peganglah tangkai kikir dengan
posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainya di bawah pegangan. Tangan Kiri
tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jari yang lain sedikit ditekukan akan
tetapi tidak sampai memegang atau mengengam. Gunakan secara perlahan dan
hati-hati.

8. Lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekan dan pada saat usapan
mundur angkat pengikir. Ini berguna untuk memaksimalkan pengikiran dan
memperpanjang pemakaian pengikir.
9. Setelah ukuran plat besi sudah sesuai dengan ketentuan,lepaskan benda kerja
dari ragum, selanjutnya ukur kembali plat besi tersebut dengan mistar siku.
10. Pada langkah selanjutnya, kami melakukan penggoresan dengan meletakkan
plat besi di meja kerja lalu mengukur bagian yang akan dilakukan
menggunakan penggores.
11. Selanjutnya, Setelah dilakukan penggoresan, kami menitik disetiap perpotongan
garis.
12. Kami melakukan langkah demi langkah sesuai dengan sketsa atau denah
gambar yang akan dibuat.
 Seperti gambar berikut :
13. Kami menggunakan jangka besi untuk membuat lingkaran yang ada pada
jobsheat atau denah di atas.
14. Dalam melakukan kerja bangku ini, kami membutuhkan waktu yang cukup
lama karena dibutuhkan ketelitian serta kesabaran agar dapat meminimalisasi
kesalahan.
15. Setelah selesai, kami menganalisis kesalahan apa yang terjadi dalam proses
pelaksanaan praktikum kerja bangku.
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Praktikum kerja bangku adalah suatu praktek yang membutuhkan kesabaran, serta
ketelitian dalam pengerjaannya.
2. Praktikum kerja bangku ini adalah suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu jobsheet
dengan menggunakan cara manual sebagai bekal dasar untuk menempuh mata kuliah
selanjutnya.
3. Dalam penggunaan setiap alat-alat maka hendaknya selalu memperhatikan prosedur
memperhatikan prosedur pemakaian sehingga dapat digunakan secara maksimal sesuai
dengan fungsi dari setiap alat tersebut.
 DAFTAR PUSTAKA

 Syamsir Amir, 1989 "Dasar-dasar Perancangan Perkakas.


 sumber gambar:  google.com
 Anggriawan,A.,dkk.2012. Mikrometer sekrup dan jangka sorong (makalah),
Malang: Universitas Negeri Malang.
 https://www.academia.edu/18954552/LAPORAN_AKHIR_PRAKTIKUM_KE
RJA_BANGKU
 https://laporankerjabangku.blogspot.com/
 Faridah, A.2008, Teknik pembentukan pelat jilid II. Jakarta : Direktor
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Department Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai