KERJA BANGKU
BAB I
PENDAHULUAN
1
Laporan Praktikum Proses Produksi
1) Mengikir
2) Menggregaji
3) Mengebor
4) Mengetap
5) Menyenei
2
Laporan Praktikum Proses Produksi
4. Untuk mengetahui suatu alat yang dapat digunakan untuk melubangi atau
member pada suatu benda kerja.
5. Agar dapat mengetahui bagian dari mesin bor dan cara menjalankanya.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bengkel kerja bangku perlatan ukur yang digunakan harus benar-
benar presisi, maka peralatan ukur, cara memegang alat ukur, cara melakukan
pengukuran dan kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi dalam pengukuran harus
benar-benar diketahui secara baik. Kerja bangku bukan hanya mengukur saja,
akan tetapi ada pengerjaan pelubangan, pengikiran dan pemotongan. Cara
pengerjaanya pun harus dengan cara yang benar, karna itu menentukan hasil dari
pengerjaajn tersebut, oleh karna itu perlu pengetahuan agar bisa melakukan
pengerjaan yang baik dan benar.
1. Mistar Baja
Mistar baja adalah alat ukur dassar bengkel kerja bangku. Alata ukur ini
dapat dikatakan alat ukur yang kurang presisi, karena ia hanya melakukan
pengukuran paling kecil sebesar 0,5 mm. Jenis mistar baja yang dipakai pada
bengkel kerja bangku mempunyai ukuran yang berbeda-beda, tetapi pada
umumnya panjang mistar baja adalah 150 mm sampai 300 mm, dengan sekala
ukur terdiri dari satuan setengah mili meter dan satuan mili meter.
3
Laporan Praktikum Proses Produksi
2. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah suatu alat ukur yang ketelitianya dapat mencapai
sepersepuluh, seperlima puluh dan seperseratus mili meter. Jangka sorong dapat
digunakan untuk mengukur diameter bagian luar benda kerja, kedalaman lobang,
diameter bagian dalam suatu benda kerja, lebar suatu celah dan panjang dari suatu
benda kerja, apabila ukuran dari jangka sorong tersebut mencukupi.
Jangka sorong yang sring dipakai :
1/10mm =0.1 mm
1/20mm =0.005 mm
1/50mm =0.02 mm
4
Laporan Praktikum Proses Produksi
Ukuran jangka sorong ada beberapa macam, seperti jangka sorong dengan
panjang 150 mm, 175 mm, 300 mm (system metric). Sedangkan untuk mengukur
mukuran benda kerja yang besar juga digunakan jangka dengan ukuran panjang
lebih dari 1 meter.
5
Laporan Praktikum Proses Produksi
6
Laporan Praktikum Proses Produksi
5. Penitik
Ditinjau dari segi fungsinya hanya ada dua jenis, yaitu penitik garis dan
penitik pusat/senter. Kedua jenis penitik tersebut sangat penting untuk melukis
dan menandai, sebab masing-masing mempunyai sifat-sifat tersendiri.
8
Laporan Praktikum Proses Produksi
digerakkan/diputar searah jarum jam maka rahang ragum akan menutup, tetapi
bila diputar berlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan terbuka.
bagian permukaanya agar menjadi keras. Pemakaian palu keras pada bengkel
kerja bangku adalah sebagai pemukul pada kerja memotong dengan pahat,
menempa dingin, pada pekerjaan assembling/perakitan, membengkokkan benda
kerja palu keras yang umum dipakai pada bengkel kerja bangku adalah jenis palu
keras yaitu palu konde (ball peen hammer), plu pen searah (straight peen hammer)
dan palu pen melintang (cross peen hammer).
10
Laporan Praktikum Proses Produksi
9. Kikir
Pemakaian kikir pada bengkel kerja bangku adalah untuk menyayat
permukaan benda kerja sedikit demi sedikit, ssehingga dapat dihasilkan
permukaan benda kerja yang halus. Bahan untuk membuat kikir adalah baja
karbon tinggi, dimana kandungan karbon pada baja besi ini adalah kurang 0,7
sampai 0,8. Untuk mendapatkan pisau potongnya maka permikaan kikir dicacah
dengan pisau yang keras dan tajam.
11
Laporan Praktikum Proses Produksi
Kikir pipih
Kikir segi empat
Kikir segi tiga
Kikir rata
Kikir bulat
Kikir pilar
Kikir pisau
Kikir setengah bulat
12
Laporan Praktikum Proses Produksi
Kikir crossing
Kikir cabinet.
13
Laporan Praktikum Proses Produksi
Keterangan :
1. Tombol
2. Tuas penekan
3. Tuas pengikat
4. Alas mesin bor
5. Meja mesin bor
6. Penjepit bor
7. Pengaman
8. Mur penyetel
9. Rumah sabuk
14
Laporan Praktikum Proses Produksi
5. Tiang
6. Landasan/bantalan
Perkakas sebagai kelengkapan mesin bor di antaranya ragum untuk
mencekam benda kerja pada saat akan di bor, klem set untuk mencekam benda
kerja yang tidak mungkin dicekam, landasan (blok paralel) sebagai landasan pada
pengeboran lubang tembus untuk mencegah ragum atau meja mesin turut terbor,
pencekam mata bor untuk mencekam mata bor yang berbentuk silindris, sarung
pengurang untuk mencekam mata bor yang bertangkai konis, pasak pembuka
untuk melepas sarung pengurang dari spindel bor atau melepas mata bor dari
sarung pengurang, boring head untuk memperbesar lubang baik yang tembus
maupun yang tidak tembus dan mata bor yang berfungsi sebagai pemotong.
Mata bor terdiri dari bor spiral untuk pembuatan lubang yang diameternya
sama dengan diameter mata bor, mata bor pemotong lurus untuk material yang
lunak seperti kuningan, tembaga, perunggu dan plastik, mata bor untuk lubang
yang dalam (deep hole drill) untuk membuat lubang yang relatif dalam, mata bor
skop (spade drill) untuk material yang keras tetapi rapuh dan mata bor stelite
untuk membuat lubang pada material yang telah dikeraskan. Mata bor stelite ini
mempunyai bentuk segitiga dan terbuat dari baja campuran yang tahan panas.
15
Laporan Praktikum Proses Produksi
16
Laporan Praktikum Proses Produksi
BAB III
PROSES PENGERJAAN PALU
Sikat kawat
Penitik
Kikir halus
Pahat baja
Palu
Geregaji
Penggores
Siku baja
Bor dan mata bor
Kunci bor
Jangka sorong
Cap/drip nomor
Ragum
17
Laporan Praktikum Proses Produksi
18
Laporan Praktikum Proses Produksi
L = 28.8 mm
V sayat = 0.1 mm/cycle
t /cycle = 2 detik
Ditanya : t pengerjaan = ?
Penyelesaian : n sayat = L
V
= 28.8
0.1
= 288 Kali
B. Proses Pengikiran
Diketahui : Upah SDM = Rp. 175,000 perhari = Rp. 25,000 per jam
= Rp. 417 per menit
H = 0.25 mm
L = 70 mm
V sayat = 0.025 mm/cycle
t /cycle = 2 detik
n bidang = 4 bidang
Ditanya : t pengerjaan = ?
Penyelesaian : n sayat = H
V
= 0.25
0.025
= 10 Kali
19
Laporan Praktikum Proses Produksi
Biaya Proses Kerja Bangku = Biaya Proses Pemotongan x Biaya Proses Pengikiran
= Rp. 4000 + Rp. 38889
= Rp. 42,889
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Untuk menghasilkan palu besi yang baik dengan waktu pengerjaan yang
cepat, diperlukan peralatan seperti gergaji, kikir, mata bor yang tajam. Sebelum
pekerjaan di mulai perlukan dilakukan pengecekan peralataan. Bila ada gergaji ,
kikir dan mata bor yang tumpul perlu dilakukan pengasahan terlebih dahulu atau
di ganti dengan yang baru
20
Laporan Praktikum Proses Produksi
Dari pengerjakan praktek kerja bangku kemarin saya selaku penulis dapat
menyimpulkan bahwa masih banyak mahasiswa yang kurang menguasai pelajaran
fabrikasi logam.
4.2 SARAN
21
Laporan Praktikum Proses Produksi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/7606729/Laporan_lengkap_kerja_bangku
22