BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mesin sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam. Mesin ini digunakan untuk
mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan lain-lain pada posisi
mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan
utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal.
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam
keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju
mundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari
motor yang dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt). Dari roda bertingkat,
putaran diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang
besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka
tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan. Kedudukan tap
dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula panjang langkah berubah.
Mekanismenya seperti pada gambar dibawah ini :
2
Adapun dibawah ini tujuan daripada praktikum yang dilaksanakan :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami fungsi dari setiap komponen mesin
sekrap.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami teknik dasar pengoprasian mesin sekrap
dengan benar.
3. Mahasiswa mampu mengerjakan pekerjaan dengan mesin sekrap dengan
benar.
1.3 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi pengantar materi dari mesin sekrap, terdiri dari :
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang teori-teori dasar mengenai mesin sekrap, terdiri dari :
2.1 Pengertian Mesin Sekrap
2.2 Prinsip Kerja Mesin Sekrap
2.3 Mekanisme Kerja Mesin Sekrap
2.4 Cara pengerjaan Mesin Sekrap
2.5 Jenis-jenis Mesin Sekrap
2.6 Ukuran-ukuran Utama Mesin Sekrap
2.7 Kegunaan Mesin Sekrap
2.8 Gambar Skema Mesin Sekrap
2.9 Gerakan pada Mesin Sekrap
2.10 Dasar Pekerjaan Mesin Sekrap
2.11 Cara Memasang Pahat
2.12 Proses Sekrap
2.13 Mengatur Panjang Langkah dan Kedudukan Langkah
2.14 Kecepatan Langkah
2.15 Sistematika Satuan Metrik
2.16 Sistematika Satuan Inci
2.17 Pahat Sekrap
2.18 Macam-macam Bentuk Sekrap
2.19 Perawatan Mesin
2.20 Metode Perhitungan
2.21 Langkah Penyetelan Mesin Skrap
BAB III JURNAL PRAKTIKUM
Menjelaskan tentang hasil praktikum mesin frais, terdiri dari :
3.1 Maksud dan Tujuan
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Langkah Pengerjaan
3.4 Gambar Skema Benda Kerja
3.5 Kesimpulan
BAB IV PERTANYAAN DAN JAWABAN
4.1 Pertanyaan
4.2 Jawaban pertanyaan
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
5
panjang langkah maksimum, jarak masimum tiap gerakan meja mesin ke arah mendatar
serta jarak maksimal gerak meja ke arah vertikal atau naik-turun meja mesin.
Dalam proses penyayatan menggunakan mesin skrap, ada beberapa faktor yang ikut
berperan, yakni : derajat kehalusan, kapasitas mesin, kepadatan bahan yang dikerjakan,
kekerasan bahan yang dibentuk. Jika semua faktor tersebut terpenuhi dengan baik,
maka mesin sekrap akan bekerja secara optimal dalam memahat. Adapun bentuk
pahatan yang bisa dilakukan oleh mesin sekrap antara lain :
2.3
b. Setelah itu pada poros engkol yang terhubung dengan puli terdapat poros
dengan rangkaian roda gigi, dimana roda gigi tersebut berfungsi sebagai roda
gigi pengatur kecepatan.
c. Setelah itu di atas poros roda gigi pertama, terdapat rangkaian roda gigi II yang
berfungsi sebagai penyalur gerakan kerangkaian roda gigi yang ke III. Dimana
rangkaian roda gigi tersebut terhubung dengan roda gigi besar (roda gigi heliks )
yang berfungsi sebagai penggerak lengan ayun. Dimana ketiga rangkaian roda
gigi ini tersusun secara pararel.
d. Pada lengan ayun terdapat poros yang terhubung dengan roar gigi besar akan
tetapi tidak sesumbu, dimana pad aporos tersebut terdapat pelat yang apabila
poros tersebut semakin menjauh dari sumbu maka gerakan ayun akan semakin
besar dan begitupun sebaliknya.
e. Selain itu, pada lengan ayun terdapat pula poros berulir yang tersusun
melintang(tegak lurus terhadap lengan ayun), yang berfungsi sebagai pembawa/
penggerak lengan luncur. Selain itu pada poros berulir tersebut terdapat pila roda
gigi yang berfungsi sebagai pengatur posisi langkah, serta
f. Gerakan melintang meja diatur oleh adanya poros yang terhubung dengan roda
gigi, dimana prinsip kerjanya yaitu poros mendorong roda gigisehingga terjadi
putaran roda gigi yang menyebabkan terjadi gerakan melintang.
8
Mengetam tegak adalah gerak penyayatan pahat berlangsung dari atas
ke bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakan sayatan pahat dilakukan
dengan memutar eretan pahat dengan tangan, kedudukan plat pahat pada
penyayatan ini harus dimiringkan secukupnya agar pemegang paha tidak
mengenai bidang kerja dan pahat tidak menekan benda kerja yang disekrap
pada langkah ke belakang. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja kurang lebih
0.5 mm, pada taraf penyelesaian pakailah pahat halus dengan sudut-sudut
bebas yang kecil, usahakan agar ujung mata pemotongnya mengenai benda
kerja.
3. Mengetam sudut
Jika mengetam bagian yang bersudut maka gerak penyayatannya
dilakukan dengan memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai
dengan besarnya sudut yang diketam, plat-plat pahat dimiringkan secukupnya
dan ditahan oleh suatu baji (pasak) sehingga pahat tidak menggaruk permukaan
benda kerja pada langkah ke belakang.
2.5
9
gerakan ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1.000 mm, cocok untuk
benda pendek dan tidak terlalu berat.
10
3. Sloting, yakni gerakan pahat secara vertical dengan cara naik dan turun. Mesin
sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan bersudut
serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain itu
mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan
vertikal. Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkan
benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang.
2.6
2.7
11
Dirancang untuk memotong alur pasak pada roda gigi, puli mok dan suku
cadang yang serupa. Seperti yang sudah dibahas tadi, kegunaan khususnya
adalah untuk memotong roda gigi.
2.8
bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan
Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit.
Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin
f)
berhenti.
Tuas panjang langkah
12
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai kanan
atau kiri.
g) Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat
terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat
lengan.
h) Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang.
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang
engkol yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus
meja. Dengan demikian meja melakukan gerak ingsutan (feeding).
Alat potong
a)
13
2.9.1 Gerakan utama atau gerakan pemotongan
Gerakan ini ditunjukkan oleh pahat. Ada perbedaan langkah kerja dan
langkah bukan kerja. Selama langkah kerja (gerak maju) chip akan terpotong
dan selama langkah tidak kerja (gerak mundur) pahat bergerak mundur tanpa
memotong banda kerja. Kedua langkah ini dibentuk oleh gerak lingkaran.
2.9.2 Gerakan feed (langkah pemakanan)
Gerakan ini akan menghasilkan chip. Untuk menskrap datar benda kerja
yang terpasang pada ragum akan bergerak berlawanan dengan pahat.
2.9.3 Penyetelan (dalamnya pemakanan)
Penyetelan ini akan menghasilkan kedalaman potong. Menyekrap
mendatar dapat dilakukan dengan gerakan pahat kebawah sedangkan untuk
tegak dengan gerakan benda kerja ke samping.
2.10
dimaksud
dengan
menyekrap
datar
adalah
bahwa
gerak
menyayatnya kearah mendatar dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah
gerakan pahat tersebut tergantung pada posisi pahat atau dari bentuk sudut-
14
sudut
bebasnya,
jika
pahat
tersebut
berbentuk
pahat
kanan
maka
2.11
15
Proses Sekrap
Proses menyekrap meliputi beberapa tahap, mulai dari menjalankan mesin
hingga, melakukan penyekrapan dengan jenis pahat yang digunakan. Berikut langkah
proses sekrap.
1. Menjalankan mesin
Berikut ini langkah-langkah menjalankan mesin:
a. Lengan digerakkan dengan cara memutar roda pemeriksa untuk melihat
kemungkinan tertabraknya lengan.
b. Menentukan banyak langkah per menit.
c. Motor mesin dihidupkan. Dengan cara memasukkan tuas kopling mesin mulai
bekerja. Mencoba langkah pemakanan (feeding) dari meja, mulai dari
langkah halus sampai langkah kasar. Perhatikan seluruh gerak mesin.
d. Menghentikan kerja mesin dilakukan dengan cara melepas tuas kopling
kemudian matikan motor.
2. Proses penyekrapan
16
Proses penyekrapan dapat dilakukan dengan berbagai cara, berikut penjelasannya:
a. Penyekrapan datar
Penyekrapan bidang rata adalah penyekrapan benda kerja agar
menghasilkan permukaan yang rata. Penyekrapan bidang rata dapat
dilakukan dengan cara mendatar (horizontal) dan cara tegak (vertikal). Pada
penyekrapan arah mendatar yang bergerak adalah benda kerja atau meja ke
arah kiri kanan. Pahat melakukan langkah penyayatan dan ketebalan diatur
dengan menggeser eretan pahat.
b. Penyekrapan tegak
Pengaturan ketebalan dilakukan dengan menggeser meja. Pahat
harus diatur sedemikian rupa (menyudut) sehingga hanya bagian ujung saja
yang menyayat dan bagian sisi dalam keadaan bebas. Tebal pemakanan
diatur tipis 50 mm. Langkah kerja penyekrapan tegak sesuai dengan
penyekrapan yang datar.
c. Penyekrapan menyudur
Penyekrapan bidang menyudut adalah penyekrapan benda kerja agar
menghasilkan permukaan yang miring/sudut. Pada penyekrapan ini yang
bergerak adalah eretan pahat maju mundur. Pengaturan ketebalan dilakukan
dengan memutar ereten pahat sesuai dengan kebutuhan sudut pemakanan.
d. Penyekrapan alur
Menurut alur penyekrapan, mesin sekrap dapat digunakan untuk
membuat alur:
1)
2)
3)
4)
2.13
17
mur
pengikat
tuas
kemudian
aturlah
panjang
langkah
Kecepatan Langkah
Langkah pemakanan yaitu langkah maju pada mesin sekrap adalah lebih lambat dari
pada langkah mundur. Ini disebabkan karena jarak yang ditempuh pena engkol pada
waktu maju lebih jauh daripada jarak yang ditempuh pada waktu mundur.
Perbandingan waktu = Langkah maju = 3
Langkah mundur = 2
Jumlah perbandingan = 3 + 2 = 5
18
Waktu yang digunakan untuk langkah maju dalam satu menit adalah 3/5 menit. Besar
kecepatan langkah mesin yang digunakan pada waktu menyekrap ditentukan oleh:
1. Kekerasan pahat
2. Kekerasan bahan yang disekrap
3. Panjang langkah mesin (panjang bahan yang disekrap)
2.15
m=
Cs =
menit (2.3)
atau n =
..(2.4)
2.16
Cs =
kaki =
Cs =
n-
..(2.7)
Dimana:
menit (2.5)
(2.6)
19
n = banyak langkah tiap menit
Cs = kecepatan potong/cutting speed (dalam kaki/menit)
L = panjang langkah dalam inchi
Cs dalam m/menit
Mild Steel
30
Cast iron
25
16
Brass
70
Brouze
20
alluminium
100
Contoh perhitungan :
Berapakah jumlah langkah yang diambil untuk menyekrap mild steel dengan pahat
HSS jika panjang langkah = 200 mm dan kecepatan potong Cs = 30 m/menit.
Perhitungan : Cs = 30 m/menit, L = 200
N=
=
= 90 langkah/menit
catatan :
Selain memperhatikan perhitungan diatas, dalam menentukan kecepatan langkah
juga ditentukan oleh:
a. Kehalusan yang diinginkan (finishing).
b. Kondisi mesin (kemampuan mesin dan getaran mesin).
c. Dalam pemakanan.
2.17
Pahat Sekrap
Pahat Sekrap mempunyai bermacam-macam sudut kegunaan. Sudut-sudut
pahat dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
20
21
Gambar 2.10 Pahat Sekrap
2.19
Perawatan Mesin
Perawatan adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memelihara semua
fasilitas/peralatan bengkel agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai serta terhindar
dari kerusakan yang mungkin terjadi baik yang terduga maupun yang tak terduga
(makhzu, 1999). Berdasarkan kondisi mesin maka teknik perawatan dikelompokkan
pada:
a. Perawatan Preventif / Pencegahan
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin guna mencegah terjadinya
kerusakan atau kemacetan pada saat diperjalanan dari pabrik ke tempat pemakai
dan selamamesin dipakai. Teknik perawatan ini umumnya dilakukan pada mesin
yang kondisinya masih baru dan baik (belum pernah rusak).
Tanda-tanda atau kondisi mesin yang memerlukan perawatan preventif adalah:
1) Mesin dalam keadaan baik atau jalan semua komponen berfungsi dengan
baik.
2) Hasil produk dapat memenuhi standar yang ditentukan
Kecendrungan tindakan perawatan Preventif lebih banyak pada komponen
transmisi. Tindakan-tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah:
1) Pemeriksaan
2) Pembersihan
3) Pelumasan
4) Penggantian komonen
5) Penguncian
6) Penyetelan.
Untuk memudahkan perawatan diantara preventif dibuat program perawatan
secara:
1) Memeriksa kondisi mesin dan kompenennya sebelum dipakai-Membersihkan
mesin sebelum dipakai.
2) Memberi oli permukaan yang brgerak, yang diberikan tanda lingkaran bola
baja.
3) Memberi oli permukaan komponen yang saling bergerak dan bergesek.
4) Menggunci dan membuat mur/baut pengikat.
22
5) Menyetel posisi komponen dan keulesan geraknya seperti gerakan eretan
meja,spindle,lengan.
6) Semua program perawatan rutin dijalankan setiap hari oleh pemkai/ operator
mesin.
Program perwatan preventif secara periodik, program tersebut seperti:
1) Memeriksa kondisi komponen dan member oli seperti
a. Bantalan
b. Ulir penggerak/ pengangkatan
c. Roda gigi pangganti.
2) Mengganti komponen/ bahan yang telah habis masa pakai seperti:
a. Oli bak roda gigi setelah 6000 jam dipakai
b. Bantalan setalah 22000 jam dipakai
c. Mengganti ban setelah kedaan mengeras/pecah
b. Perawatan Korektif / Pembetulan
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang mengalami
gangguan kerusakan baik kerusakan kecil maupun kerusakan sedang.
Tindakan perawatan korektif yang harus dilakukan sebagai berikut:
1) Pemeriksaan
Memeriksa dan memastikan kerusakankomponen secara manual dan
dengan alat.
2) Membuat rencana perbaikan
3) Menulis rencana atau prosedur pelaksnaan perawatan yang mencakup
tindakan perbaikan, tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan.
4) Teknik perbaikan (pembetulan,pembuatan dan penggantian) dan biaya
perbaikan.
5) Pembongkaran
6) Membongkar komponen/komponen yang terkait dengan dengan komponen
yang rusak srcara berurutan mulai dari komponen baik sampaj ke
rusak.Memeriksa
dan
memperbaiki,
mengganti
komponen
yang
23
9) Uji standar
Menguji kedudukan dan gerakan komponen yang dipasang serta menyetel
posisi kedudukan dan keluesan geraknya. Oleh karena itu dalam perawatan
korektif terjadi tindakan dan proses membuka, memperbaiki dan memasang
komponen mesin yang dalam keadaan baik maka harus dilakukan pekerjaan
tersrbut secara hatu-hati, cermat, aman, dan baik. Tindakan perbaikan yang
dilakukan tidak boleh memperparah/memperbesar kerusakan. Pekerjaan
yang ceroboh dan tidak menguasai tentang mesin dalam melkukan perbaikan
pembuatan dan penggantian akan menghasilkan pekerjaan sia-sia dan
merugikanperusahaan. Oleh karena itu, kuasailah teknik pemesinan,
fabrikasi, pengerjaan plat, gambar, elemen mesin, dan material/bahan. Ada
beberapa fungsi perawatan antara lain:
a. Menjegah terjadinya suatu yang dapat membahayakan keselamatan
pekerja, fasilitasdan peralatan labor, dan workshop.
b. Meningkatkan kualitas kerja dan hasil kerja yang melibatkan penggunaan
easilitas/perlatan labor dan workshop
c. Memeperlanjar pengerjaan dilabor dan workshopa.
d. Memanfaatkan sifat bratangung jawab bagi stop pemakai/penggunaan
fasilatas/peralatan labor dan workshop,
e. Melakukan tindakan perbaikan dengan kesadaran sendiri.
f.
c. Perawatan berat
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang mengalami banyak
kerusakan pada komponen-komponen utamanya. Sehingga hasil ukurannya jauh
menyimpang dari ukuran standar.
d. Perawatan Tersencana
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang dibuat secara sistematis
danterencana sebelum mesin digunakan atau dipakai.
Teknik Perawatan Mesin Perawatan yang intensif sangat membantu untuk menjaga
peralatan mesin selalu dalam kondisi siap pakai, terutama jika perawatannya dilakukan secara
rutin dan benar. Penggunaan sistem perawatan yang terjadwal baik akan menjaga peralatan
atau mesin bisa bekerja secara maksimal atau produktifitasnya maksimal atau produksinya
memuaskan.Beberapa tujuan perawatan terhadap peralatan atau mesin antara lain :
24
a. Merawat mesin atau peralatan sehingga selalu dalam kondisi optimal produktifitasnya dan
dapat dipercaya kualitas produksinya
b. Mencegah hal-hal yang diharapkan seperti kerusakan yang tiba-tiba terhadap mesin/
peralatan pada saat beroperasi.
c. Menaikkan kemampuan mesin untuk berproduksi dengan melakukan perubahan untuk
lebih mengefisienkan kerja mesin.
Tujuan-tujuan yang diatas dapat dicapai apabila dilakukan dua bentuk perawatan yaitu:
a. Perawatan rutin atau harian yang dilakukan selama jangka waktu perawatan yang sudah
terjadwal tetapi perawatan hendaknya tidak saja hanya dilakukan pada yang terjadwal,
sebaiknya dilakukan setiap saat. Yang dilaksanakan dalam perawatan harian adalah:
1) Sebelum memakai mesin jangan lupa memberikan oli pada katup-katup oli
2) Mengontrol gelas ukuran oli, apakah permukaan oli sudah sesuai dengan petunjuk
mesin sekrap.
3) Sebelum memakai mesin, harus dibersihkan dahulu
4) Diharapkan dalam mengoperasikan mesin harus menurut petunjuk yang benar,
misalnya
putaran
yang
sesuai
pembebanan,
banyaknya
pemakaian
dan
sebagainya.
5) Perawatan dan perbaikan yang terjadwal, yang terdiri dari perbaikan ringan,
perbaikan menengah, perbaikan besar-besaran.
2.20
Metode Perhitungan
a. Menghitung waktu permesinan
Waktu (t) = jarak/ kecepatan atau t = L/V ....................................................(2.8)
b. Menghitung panjang benda kerja dicekam dengan posisi melintang
L = panjang benda + jarak bebas depan + jarak bebas belakang ..............(2.9)
c. Menghitung waktu mesin
Dalam hal ini kecepatan terbagi 2 :
1) Waktu maju ( Ta)
Ta = jarak / kecepatan maju
Ta = L / Va ............................................................................................(2.10)
2) Waktu mundur (Tr)
Tr = jarak / kecepatan mundur
Tr = L / Vr ........................................................................................(2.11)
3) Waktu total permesinan
(T) = waktu maju + waktu mundur
= Ta + Tr................................................................................(2.12)
d. Jumlah langkah (Z)
25
Z = lebar benda + 2 (lebar pahat ) / feeding .............................................(2.13)
e. Waktu untuk satu kali penyekrapan (Th) :
Th = T x Z .................................................................................................(2.14)
f.
g. Total permesinan
T tot = Th x n .................................................................................................(2.16)
2.21
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Putar handle pengatur posisi langkah mesin sesuai kebutuhan, (putar kiri =
posisi langkah mesin dimajukan, putar ke kanan = posisi langkah mesin di
mundurkan
j.
26
BAB III
JURNAL PRAKTIKUM
Ragum
Mesin Frais
Jangka Sorong
Kunci 17
Benda kerja
pengikisan searah
Hubungkan mesin dengan power supply
Mesin sekrap dinyalakan dengan menekan tombol ON
Kecepatan mesin sekrap diatur dengan tuas kecepatan.
Mesin pahat diatur sedemikian rupa hingga sejajar dengan alat pahat.
Pahat diposisikan diatas benda kerja pada gerakan mundur
27
9. Pegangan untuk menyetel pahat diposisikan pada garis nol.
10. Benda pahat dibuat menepel dengan benda kerja
11. Skala diatur sesuai dengan kebutuhan
12. Mesin dijalankan dengan menarik tuas banyaknya langkah.
13. Langkah 11 dan 12 dilakukan berulang hingga terbentuk alur.
14. Mesin dimatikan setelah selesai digunakan dengan menekan tombol OFF.
3.5 Kesimpulan
1. Mesin sekrap adalah mesin perkakas yang memiliki gerak utama maju-mundur baik
vertikal maupun horizontal untuk mengubah bentuk dan ukuran benda kerja.
2. Mesin sekrap berfungsi untuk mengubah permukaan benda kerja dari permukaan
rata menjadi permukaan berpola.
3. Mesin sekrap memilik titik presisi yang sangat tinggi.
4. Kelemahannya proses pengerjaannya lambat.
BAB IV
JAWABAN PERTANYAAN
4.1
Pertanyaan
1. Sebutkan kekurangan dan kelebihan mesin sekrap?
2. Pengerjaan apa saja yang bisa dilakukan menggunakan mesin sekrap?
3. Apa perbedaan mesin sekrap dan mesin frais?
4. Sebutkan dan jelaskan jenis mesin sekrap?
5. Hitung proses permesinan untuk membuat benda kerja yang telah dipraktikan. Jika
kecepatan mesin 50 langkah permenit, panjang langkah awal 50 mm, panjang
langkah pemotongan 10 mm, panjang langkah akhir 30 mm, lebar pemotongan 10
mm dengan kedalaman potong 5 mm, dan feeding 0,01 mm, serta Rs = 0,8.
4.2 Jawaban
1.
Kelebihan dari mesin sekrap adalah dalam pembentukan sudut ukurnya bisa presisi.
Kekurangan dari mesin sekrap adalah waktu pengerjaan yang memakan waktu lebih
lama.
Yang dilakukan oleh mesin sekrap antara lain :
a. Meratakan bidang baik bidang datar, bidang tegak maupun bidang miring
b. Membuat alur : alur pasak, alur V, alur ekor burung
c. Membuat bidang bersudut atau bertingkat
d. Membentuk, yaitu mengerjakan bidang-bidang yang tidak beraturan.
3. Perbedaan mesin sekrap dan mesin frais :
a. Mesin Sekrap
2.
Pada proses permesinan ini hanya dapat memotong menurut garis lurus
dengan jenis/tipe pemotongan yang sama dan selalu memotong hanya
dalam satu arah, sehingga langkah balik merupakan langkah terbuang
(waktu terbuang).
b. Mesin Frais
Pada proses Freis, prinsip dasar yang digunakan adalah terlepasnya logam
(geram) oleh gerakan pahat yang berputar. Mesin ini dapat melakukan
pekerjaan
seperti
memotong,membuat
roda
gigi,menghaluskan
Varian ini kemudian dipersempit menjadi dua jenis jika dilihat dari tenaga
penggeraknya, yakni mesin skrap engkol serta mesin skrap hidrolik. Mesin skrap
engkol memiliki gerak berputar yang diubah menjadi gerak bolak-balik dengan
menggunakan engkol. Sedangkan mesin skrap hidrolik menggunakan gerak bolakbalik yang bersumber dari tenaga hidrolik yang ada.
: mm/menit
Lt = Ln + Lv + Lw
Lt = 30 mm + 10 mm + 50 mm
V = 3,86
Lt = 90 mm
BAB V
KESIMPULAN
1. Mesin sekrap adalah mesin dengan gerak utama yang berjalan maju mundur secara
horizontal atau vertical.
2. Sebelum melakukan proses sekrap harus terlebih dahulu mengeset gerak makan dan
kedalaman potong yang terdapat pada mesin sekrap.
3. Dalam proses menyekrap benda kerja bergerak kearah kiri dan kanan sedangkan pahat
bergerak maju mundur.
4. Waktu yang diperlukan tergantung dari kecepatan langkah dan besarnya langkah yaitu
langkah sebelum memakan, langkah saat memakan, dan langkah sesudah pemakanan.
Semakin besar langkah maka semakin lama waktu yang diperlukan.