Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN RODA GIGI HELIX MENGGUNAKAN


MESIN FRAIS DAN MESIN HOBBING

Penyusun :
Prayogy Arief Mahendra 4.21.16.1.22
Rachel Zifora Tobing 4.21.16.1.23
Setyo Arifiyanto 4.21.16.1.24

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNIK


MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2018

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
pembuatan roda gigi heliks menggunakan Mesin Frais dan Mesin Hobbing ini
dengan sebaik – baiknya.
Laporan ini merupakan hasil kerja praktek bengkel kami dalam bentuk
tertulis. Di dalam laporan ini akan dijelasan proses praktikum pembuatan roda
gigi heliks menggunakan Mesin Frais dan Mesin Hobbing.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hariyanto, S.T.,
M.Eng. selaku dosen pengajar yang membimbing kami serta pihak – pihak yang
telah membantu kelancaran pengerjaan roda gigi heliks dari awal hingga akhir.
Penulis telah berusaha menyajikan laporan ini dengan sebaik – baiknya,
namun penulis sadar bahwa laporan yang sederhana ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dan penulis akan menerimanya dengan senang hati demi perbaikan
laporan ini dan mungkin laporan – laporan berikutnya. Semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi pembaca dan penulis sendiri, Amin.

Semarang, Juni 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 2
2.1 Mesin Bubut ......................................................................................... 2
2.2 Mesin Frais .......................................................................................... 2
2.3 Mesin Hobbing ..................................................................................... 3
BAB III PROSES PEMBUATAN RODA GIGI LURUS ........................................... 4
3.1 Proses Pembuatan Roda Gigi Helix dengan Mesin Frais .................... 4
3.1.1 Alat dan Bahan ............................................................................ 4
3.1.1.1 Alat .................................................................................. 4
3.1.1.2 Bahan .............................................................................. 4
3.1.2 Keselamatan Kerja ...................................................................... 4
3.1.3 Persiapan ..................................................................................... 5
3.1.3.1 Perhitungan Roda Gigi .................................................... 5
3.1.4 Proses Kerja ................................................................................. 6
3.2 Proses Pembuatan Roda Gigi Helix dengan Mesin Hobbing .............. 8
3.2.1 Alat dan Bahan ............................................................................ 8
3.2.1.1 Alat .................................................................................. 8
3.2.1.2 Bahan .............................................................................. 8
3.2.2 Keselamatan Kerja ...................................................................... 8
3.2.3 Persiapan ..................................................................................... 9
3.2.3.1 Perhitungan Roda Gigi .................................................... 9
3.2.4 Proses Kerja ................................................................................. 10
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 12
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 12
4.2 Saran dan Kritik ...................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses permesinan (Machining process) merupakan proses
pembentukan suatu produk dengan pemotongan dan menggunakan mesin
perkakas. Umumnya, benda kerja yang di gunakan berasal dari proses
sebelumnya, seperti proses penuangan (Casting) dan proses pembentukan
(Metal Forging).
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi – gigi yang saling
bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi
yang bersinggungan dan bekerja bersama – sama disebut sebagai transmisi
roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah
gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya
terhadap sumber daya.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari praktikum pembuatan roda gigi heliks
menggunakan mesin Frais dan mesin Hobbing ini antara lain:
1 Mahasiswa mampu melakukan perhitungan ukuran – ukuran roda gigi.
2 Mahasiswa mampu mengoperasikan mesin bubut, mesin frais, dan
mesin hobbing.
3 Mahasiswa mampu membuat roda gigi menggunakan mesin frais dan
mesin hobbing.
4 Mahasiswa mampu bekerjasama satu sama lain.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mesin Bubut


Mesin bubut atau turning merupakan salah satu jenis mesin perkakas.
Prinsip kerja pada proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari
benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan
diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya
proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut
gerak umpan (feeding).
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang
mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari
permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier
sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Dengan mekanisme kerja seperti
ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja
yang berbentuk silinder.
Benda kerja di cekam dengan poros spindel dengan bantuan chuck
yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan
memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda
gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.
Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

2.2 Mesin Frais


Mesin Frais adalah mesin perkakas yang dalam proses kerjanya
dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong
(pisau) bermata banyak yang berputar. Pisau frais dipasang pada sumbu atau
arbor. Arbor tersebut diputar oleh motor listrik. Gerakan dan banyaknya
putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais.
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah
menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama

2
tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan
gerakan putar pada spindel mesin milling.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja
yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan
menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi
karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan
benda kerja.

2.3 Mesin Hobbing


Mesin hobbing ini mampu membuat roda gigi, roda gigi heliks dan
roda gigi cacing yang cocok untuk bagian tunggal atau produksi massal.
Jika pengguna memiliki beberapa mesin, maka kita perlu untuk
memperbaiki beberapa untuk menyelesaikan salah satunya dengan cara
mempergunakannya agar tetap bekerja presisi.
Dengan kekakuan yang cukup, mesin ini ketika roda gigi hobbing
dapat memotong dengan kedalaman gigi yang diinginkan oleh satu atau
lebih bagian. Untuk sejumlah pemotongan, kecepatan potong harus diubah
untuk masing – masing dipotong. Ketika kecepatan potong, laju pemakanan
dan kedalaman pemotongan adalah dapat dipilih dan pekerjaan hanya
menset – up, mesin ini gigi ke – 7, Kelas akurasi IB179 – 83.
Mesin ini dilengkapi dengan penyesuaian perangkat hidrolik untuk
mengimbangi perlawanan cut slide kompor disediakan, dapat memotong
memanjat untuk mesin roda gigi dengan cara meningkatkan produktivitas
digunakan.
Melintasi dibayar untuk slide kompor dan berhenti otomatis setelah
hobbing ini disediakan sehingga mesin mudah digunakan dan operator dapat
menghadiri beberapa mesin.

3
BAB III
PROSES PEMBUATAN RODA GIGI HELIKS

3.1 Proses Pembuatan Roda Gigi Heliks Dengan Mesin Frais


3.1.1 Alat dan Bahan
3.1.1.1 Alat
Berikut ini alat dari praktikum pembuatan roda gigi
heliks menggunakan mesin Frais antara lain:
1. Mesin Bubut
2. Mesin Frais
3. Bor ∅ 4mm, ∅ 10mm, ∅ 15mm, ∅

20mm, ∅ 24.5mm, ∅ 30mm


4. Center Drill
5. Pisau Frais (modul = 1.5)
6. Mandril ∅ 30mm
7. Jangka Sorong
3.1.1.2 Bahan
Berikut ini alat dari praktikum pembuatan roda gigi
heliks menggunakan mesin Frais yaitu ST37 silindris.

3.1.2 Keselamatan Kerja


Berikut ini adalah ketentuan keselamatan kerja dari praktikum
pembuatan roda gigi heliks menggunakan mesin Frais antara lain:
1. Gunakan alat keselamatan kerja (wearpack, kacamata,
sepatu safety).
2. Patuhi SOP (Standard Operating Procedure).
3. Jangan bersenda gurau saat bekerja.
4. Bersihkan mesin dan lingkungaan setelah selesai
digunakan.

4
3.1.3 Persiapan
3.1.3.1 Perhitungan Roda Gigi
 Diketahui : Modulus (m) = 1.5
Jumlah gigi (z) = 25
Sudut heliks (β) = 20 °
 Helical module (ms)
Real Module
ms = cos β
1.5
= cos 20°

= 1.5
 Adendum (had)
had = 1 x ms
= 1 x 1.5
= 1.5
 Dedendum (hded)
hded = 1.2 x ms
= 1.2 x 1.5
= 1.8
 Diameter pitch (dpitch)
Zxm
dpitch = cos β

25 x 1.5
= cos 20 °

= 39.905
 Diameter adendum (dad)
dad = dpitch + 2 (had)
¿ 3 9.905+2(1. 5)
¿ 4 2.905 mm

 Diameter dedendum (dded)


dded = dpitch – 2 (hded)
= 39.905 – 2 (1.8)
= 36.305 mm
 Diameter tangan (dtangan)
d ad −d ded
dtangan = 2
6.6
= 2

5
= 3.3 mm

6
3.1.4 Proses Kerja
Proses kerja praktikum pembuatan roda gigi heliks
menggunakan mesin Frais ini antara lain:
1. Cekam benda kerja pada headstock mesin bubut untuk
perataan permukaan dan pemakanan diameter benda kerja.
2. Pasang pahat rata pada tollpost mesin bubut, setting pahat
setinggi center.
3. Pasang benda kerja pada cekam mesin bubut, pastikan
benda kerja berputar miring.
4. Bubut rata permukaan benda kerja hingga mencapai ∅

40 mm.
5. Pasang bor center pada kepala lepas.
6. Lakukan bor center hingga didapatkan diameter dalam
sebesar 30 mm.
7. Lepas bor center dari kepala lepas.
8. Bubut rata bagian sisi benda kerja.
9. Lepas benda kerja dari cekam mesin bubut.
10. Bersihkan mesin bubut dari sisa – sisa pembubutan.
11. Pasang benda kerja pada mandril 30 mm.
12. Pasang mandril pada cekam mesin frais. Pastikan mandril
dalam posisi miring.
13. Pasang pisau frais, dan pastikan posisi pisau terletak
center dan stabil.
14. Atur kepala pembagi dengan penitik, setiap 1 gigi lakukan
1 kali putaran penuh.
15. Nyalakan mesin frais
16. Lakukan pemakanan benda kerja dengan cara memutar
handle sehingga meja mesin frais bisa bergerak maju.
17. Lakukan pemakanan secara perlahan dengan tiap
pemakanan sedalam 1mm.
18. Lakukan pemakanan secara merata hingga seluruh bagian
benda kerja
19. Lakukan langkah No. 16 sampai 18 berulang hingga
didapat kedalaman 2.75 mm.
20. Matikan mesin frais setelah pemakanan selesai sampai
ujung benda kerja.
21. Putar balik handle meja mesin frais hingga pangkal benda
kerja tidak menyentuh pisau frais.
22. Lepas mandril dari cekam mesin frais.

7
23. Lepas benda kerja dari mandril.
24. Hilangkan bagian yang kasar dan tajam menggunakan
kikir halus.
25. Kembalikan perlangkapan mesin frais dan bubut ke
tempatnya.
26. Bersihkan mesin frais dari sisa pengefraisan.

8
3.2 Proses Pembuatan Roda Gigi Heliks Dengan Mesin Hobbing
3.2.1 Alat dan Bahan
3.2.1.1 Alat
Berikut ini alat dari praktikum pembuatan roda gigi
heliks menggunakan mesin Hobbing antara lain:
1. Mesin Bubut
2. Mesin Hobbing
3. Bor ∅ 4mm, ∅ 10mm, ∅ 15mm, ∅

20mm, ∅ 24.5mm, ∅ 30mm


4. Center Drill
5. Mandril ∅ 30mm
6. Jangka Sorong
3.2.1.2 Bahan
Berikut ini alat dari praktikum pembuatan roda gigi
heliks menggunakan mesin Hobinng yaitu ST37 silindris

dengan ∅ 71.8mm.

3.2.2 Keselamatan Kerja


Berikut ini adalah ketentuan keselamatan kerja dari praktikum
pembuatan roda gigi heliks menggunakan mesin Hobbing antara lain:
1. Gunakan alat keselamatan kerja (wearpack, kacamata,
sepatu safety).
2. Patuhi SOP (Standard Operating Procedure).
3. Jangan bersenda gurau saat bekerja.
4. Bersihkan mesin dan lingkungaan setelah selesai
digunakan.

9
3.2.3 Persiapan
3.2.3.1 Perhitungan Roda Gigi
 Diketahui : Modulus (m) = 1.5
Jumlah gigi (z) = 43
Sudut heliks (β) = 20 °
 Helical module (ms)
Real Module
ms = cos β
1.5
= cos 20°

= 1.596
 Adendum (had)
had = 1 x ms
= 1 x 1.596
= 1.596
 Dedendum (hded)
hded = 1.2 x ms
= 1.2 x 1.596
= 1.9152
 Diameter pitch (dpitch)
Zxm
dpitch = cos β

43 x 1.5
= cos 20 °

= 68.639
 Diameter adendum (dad)
dad = dpitch + 2 (had)
¿ 68.639+2(1.596)
¿ 71.831mm

 Diameter dedendum (dded)


dded = dpitch – 2 (hded)
= 68.639– 2 (1.9152)
= 64.8086 mm
 Diameter tangan (dtangan)
d ad −d ded
dtangan = 2
71.831−64.8086
= 2

= 3.5112 mm

10
3.2.4 Proses Kerja
Proses kerja praktikum pembuatan roda gigi heliks
menggunakan mesin Hobbing ini antara lain:
1. Cekam benda kerja pada headstock mesin bubut untuk
perataan permukaan dan pemakanan diameter benda kerja.
2. Pasang pahat rata pada tollpost mesin bubut, setting pahat
setinggi center.
3. Pasang benda kerja pada cekam mesin bubut, pastikan
benda kerja berputar miring.
4. Bubut rata permukaan benda kerja hingga mencapai ∅

70.5 mm.
5. Pasang bor center pada kepala lepas.
6. Lakukan bor center hingga didapatkan diameter dalam
sebesar 30 mm.
7. Lepas bor center dari kepala lepas.
8. Bubut rata bagian sisi benda kerja.
9. Lepas benda kerja dari cekam mesin bubut.
10. Bersihkan mesin bubut dari sisa – sisa pembubutan.
11. Pelajari gambar kerja dan pastikan ukuran sudah sesuai,
lalu persiapkan mesin hobbing.
12. Posisikan switch power pada posisi ON.
13. Atur pasangan roda gigi penggerak pada mesin untuk
menentukan jumlah roda gigi yang akan dibuat.
14. Pasang benda kerja pada mandrel mesin, lalu pasang
senter penahan dan berikan pelumas pada ujung senter.
15. Pasang cutter pada arbor dan atur kemiringan cutter pada
skala.
16. Putar handel pengatur pada posisi paling kanan (manual).
17. Setting nol antara benda kerja dengan cutter / sebagai
awalan pemakanan.
18. Atur feeding atau pemakanan sesuai yang diinginkan,
misalkan sedalam 1 mm.
19. Putar handel pengatur pada posisi paling kiri (rappid), lalu
tekan tombol rapid untuk menaikan posisi cutter pada
posisi awal, dan atur stopper untuk mengatur panjang
langkah pemakanan.
20. Putar handle pengatur pada posisi tengah (otomatis), lalu
tekan tombol ON untuk melakukan proses pemakanan.

11
21. Proses pemakanan dilakukan secara bertahap dan ulangi
secara berkala pemakanan hingga didapatkan kedalaman
dari roda gigi yaitu 3,3 mm.
22. Selama pemakanan pastikan pelumas tetap mengalir untuk
pendinginan dan menghindari terjadinya kerusakan pada
benda kerja atau pada cutter.
23. Setelah proses selesai, maka hentikan proses pemakanan,
matikan pelumas, dan mundurkan benda kerja dengan
eretan dan lepas benda kerja dari mesin.
24. Hilangkan bagian yang kasar dan tajam menggunakan
kikir halus.
25. Setelah pegerjaan selesai pastikan mesin dalam keadaan
mati dengan switch pada posisi OFF.
26. Bersihkan mesin setelah digunakan.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dengan terlaksananya kegiatan laporan praktikum pembuatan roda
gigi heliks menggunakan mesin Frais dan mesin Hobbing ini dapat kami
simpulkan hal – hal sebagai berikut:
1 Mahasiswa lebih kreatif, disiplin, dan dapat berpikir kritis dalam
melakukan dan mengaplikasikan praktek bengkel permesinan,
2 Mahasiswa dapat menggunakan mesin Frais dan mesin
Hobbing sesuai petunjuk dari instruktur dengan baik.
3 Mahasiswa dapat menerapkan materi yang diberikan berupa
teori, yang mahasiswa aplikasikan langsung dengan praktek,
yang mana mahasiswa dapat membandingkan, menyelaraskan
antara teori dan praktek.
4 Banyak pengetahuan dan pengalaman, yang praktikan peroleh
secara langsung saat mengikuti praktek, sehingga mahasiswa
dapat mengambil pelajaran dari pengalaman,
5 Pada pengalaman praktek sangat berarti dan besar manfaatnya,
khususnya pada mahasiswa karena dapat membantu atau
membuka pola pikir mahasiswa untuk lebih memantapkan ilmu
dan teknologi sesuai jurusan berdasarkan pengalaman di
praktek, terutama tujuan untuk melangkah ke dunia kerja
nantinya.
6 Dengan adanya penulisan laporan ini praktikan lebih banyak
memperoleh teori dan praktek dari berbagai jenis kegiatan yang
telah mahasiswa lakukan, juga bertujuan agar penulis mengingat
– ingat kembali, memahami dan dapat menyampaikannya
menjadi suatu laporan.

13
4.2 Saran dan Kritik
Demikian laporan pelaksanaan praktikum pembuatan roda gigi heliks
menggunakan mesin Frais dan mesin Hobbing ini. Selama praktek penulis
banyak mendapat pengalaman dan manfaat yang sangat berarti. Namun
manfaat tersebut belum cukup untuk dijadikan pedoman.
Penulis menyarankan kepada mahasiswa yang akan membuat roda
gigi heliks menggunakan mesin Frais dan mesin Hobbing selanjutnya
antara lain:
1 Mahasiswa harus bekerja sesuai dengan tata tertib bengkel
mekanik dan mendengarkan intruksi untuk bekerja sesuai
dengan aturan.
2 Bagi mahasiswa yang nantinya akan melaksanakan kegiatan
praktek bengkel agar lebih giat, berkonsentrasi, dan bersungguh
– sungguh agar praktek dapat terselesaikan dengan tepat waktu
dan kongkrit.
Penulis mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat guna
meningkatkan mutu pendidikan baik pada masa sekarang atau berguna
menjadi jembatan untuk meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan
datang.

14

Anda mungkin juga menyukai