Pendahuluan
Paku keling adalah sejenis pasak atau paku yang digunakan untuk mengikat
suatu sabungan dan bersifat permanen, maksudnya pada bagian-bagian
konstruksi yang telah diikat dengan paku keling itu tidak boleh bergerak
sedikitpun, dan juga tidak untuk dilepas-lepas seperti ikatan dengan sekerup /
baut. Oleh karena itu sambungan tersebut dikatakan sambungan permanen.
Bahan paku keling dari logam yang ulet / ductil, seperti aluminium, tembaga,
atau perunggu, karena selain mudah dalam membentuk kepala keling, juga
mudah untuk melepas ikatan kelingan dengan cara merusak paku keling.
Keuntungan menggunakan sambungan ini : lebih murah, sederhana, umum,
dan lebih ringan konstruksinya.
3.2
b.
c.
d.
e.
f.
20
3.3
Macam-macam sambungan
a. Kampuh berimpit (Lap Joint), cara
menyambung
paling
sederhana
b. Kampuh
Bilah
menyambung
(Butt
yang
Joint),
cara
menggunakan
tunggal
atau
dikeling
21
3.5
3.6
Cara mengeling
a. Mengeling pada bagian-bagian yang
sederhana, kepala keling
dipukul
dengan
dengan
palu
perantara
besi
cukup
atau
pembentuk
kepala radius
b. Untuk kepala-kepala keling radius,
kita harus menggunakan landasan
yang sepasang dengan pembentuk
kepala tersebut
c. Selain cara di atas, ada cara lain
menggunakan mesin press yang
bekerja secara hidraulik (lebih baik
dibanding dipukul)
Gambar 3.5 : Cara Mengeling
22
Untuk jenis ikatan paku keling dengan lubang yang tidak tembus.
(biasanya untuk mengikat pelat nama pada mesin), paku keling dipasang
dengan cara dipukul atau ditekan (paling praktis dan kuat)
3.7.1
A (m 0,5 . d
Ft g .A
F
Ft (m 0,5 d ) . t . g
Keterangan :
A Luas yang tergeser (mm 2 )
Al n. d
Ft t . A
Ft (l n . d ) . t . t
Keterangan :
A Luas plat yang tergeser ( mm 2 )
n Jumlah paku
3.7.3
2
.d
4
Fg g . A
Fg . d 2 . n g ( si.ngle)
4
2
Fg
. d 2 . n . g (double)
4
A
Keterangan :
F
3.7.4
A d .t .n
Fd d . A
Fd d . t . n d
Gambar 3.10 : Desakan Pada Paku
Keling
Keterangan :
A Luas permukaan yang terdesak (mm 2 )
n Jumlah paku
d Diameter paku (mm)
t Tebal plat ( mm)
Fd Gaya desak izin paku ( N )
24
Efisiensi
Keterangan :
Keterangan :
p Pitch sambungan paku (mm)
t Tebal plat (mm)
t Tegangan
tarik Sambungan
izin plat ( N /Paku
mm Keling
)
Tabel
3.1 : Efisiensi
2
3.9
G = Centre Gravity
25
A1 . X 1 A2 . X 2 A3 . X 3 .......... A . X 1 A . X 2 A . X 3 ..........
n. A
A1 A2 A3 ..........
X 1 X 2 X 3 ..........
n
Y1 Y2 Y3 ..........
n jumlah paku
n
F
n
F1 l1 ; F2 l 2 ; F3 l 3
F1 F2 F3
..........
l1
l2
l3
F2 F1 .
F . e F1 . l1 F2 . l 2 F3 . l 3 ..........
26
l2
,
l1
F3 F1 .
l3
l1
F1 . l1 F1 .
l2
l
F
2
2
2
. l 2 F1 . 2 .......... 1 .{ l1 l 2 l 3 ..........}
l1
l1
l1
e. Resultan Gaya
R F 2 F3 2 F . FS . cos
2
66 . 10 3 ( N )
210 ( mm )
g 16 ( Kg
Hitunglah
mm 2
diameter
paku
keling
Fs
F 66 .10 3
11.10 3 ( N )
n
6
l1 l3 l 4 l 6
60 40 2
72,1 ( mm )
l2
l5 60 ( mm )
F .e
27
F1
2
2
2
2
2
2
. ( l1 l2 l3 l4 l5 l6 )
l1
F1
2
2
. ( 4.l1 2.l2 )
l1
66 .10 3 . 210
F1
. { 4 ( 72 .1) 2 ( 2 . 60 2 ) }
72 .1
F1 35,7 . 40 3 ( N )
F2 F1 .
l2
60
35,7 .
29,7 . 10 3 ( N )
72,1
l1
R1 F1 Fs 2 . F1 . Fs . cos
2
cos
60
0,832
72,1
. d . g R1 . d 2 . 16 . 9,81 45166,36
4
4
d 366,2363544 19,137
Untuk menentukan diameter paku keeling, lihat table (Khurmi, 2005 : 297)
Adalah d = 20 (mm)
28