SAMBUNGAN
SAMBUNGAN KAYU
KAYU
ELLYSA, ST, MT
14 Mei 2014
VII.
VII. PENGENALAN
PENGENALAN ALAT
ALAT SAMBUNG
SAMBUNG KAYU
KAYU
PERLUNYA SAMBUNGAN:
P/2
P
P P
P/2
Satu irisan
Dua irisan
5. Toothed ring
- Terbuat dari lembaran besi berbentuk
melingkar dengan permukaan dikedua
sisinya tajam atau runcing.
6. Single atau double sides toothed plate.
- Umumnya berbentuk lingkaran dan segi empat dengan
lubang di tengah (untuk penempatan baut pengaku).
- Pada kelilingnya terdapat gigi berbentuk segi tiga.
- Diameter antara 38 mm sampai 165 mm.
- Mudah untuk kayu lunak, untuk kayu keras dibantu dengan
palu/hammer.
- Contoh: kokot Buldog dan Geka.
3. Metal plate connectors
- Berkembang tahun 1960an – saat ini.
- Umumnya terbuat dari pelat galvanise dengan tebal antara 0,9 mm
sampai 2,5 mm.
- Contoh: punched plate, nail plate, joist hanger.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada sambungan.
1. Eksentrisitas
- Titik berat kelompok alat sambung harus terletak pada garis
kerja gaya, jika tidak akan timbul momen yang dapat menurunkan
kekuatan sambungan
2. Sesaran/slip.
- Sesaran yang terjadi dapat dibagi 2 yaitu searan awal yang
diakibatkan oleh adanya lubang kelonggaran untuk
mempermudah penempatan alat sambung. Setelah sesaran awal
terlampaui, maka sesaran berikut berupa gaya perlawanan
(tahanan lateral) dari alat sambung.
3. Mata kayu
- Adanya mata kayu dapat menurunkan
kekuatan tarik
dan tekan.
- Dapat dianggap sebagai pengurangan luas
tampang
kayu.
ANALISIS
ANALISIS SAMBUNGAN
SAMBUNGAN PAKU
PAKU
I.I.Tahanan
TahananLateral
LateralAcuan
Acuan
• Sambungan satu irisan dan dibebani tegak lurus sumbu alat
pengencang dan dipasang tegak lurus sumbu komponen struktur
diambil sebagai nilai terkecil dari persamaan yang dihitung sesuai
Tabel 1 dan dikalikan dengan jumlah alat pengencang (nf).
• Nilai kuat tumpu kayu untuk beberapa nilai berat jenis dpt dilihat pd
Tabel 2.
Is 3,3Dt s Fes
Z
KD
Catatan:
IIIm Re = Fem/Fes
3,3k1 DpFem p = kedalaman penetrasi efektif batang
Z dengan:
K D (1 2 Re ) alat pengencang pada komponen
2 Fyb 1 2 Re D 2 pemegang(lihat Gambar 20),
k1 1 21 Re KD = 2,2 untuk D 4,3 mm,
3Fem p 2
= 0,38 D + 0,56 untuk 4,3 mm < D < 6,4
IIIs mm,
3,3k 2 Dt s Fem dengan:
Z = 3,0 untuk D 6,4 mm.
K D (2 Re )
21 Re 2 Fyb 1 2 Re D
2
k 2 1
Re 3Fem t s2
IV
3,3D 2 2 Fem Fyb
Z
KD 3(1 Re )
Tabel 2. Kuat tumpu paku untuk berbagai berat jenis kayu
Tabel 3. Kuat lentur paku untuk berbagai Tabel 4. Berbagai ukuran diameter
diameter paku bulat dan panjang paku
Contoh soal 1.
Moda kelelehan Is .
3,3Dts Fes 3,3 x 4,2 x 25 x31,98
Z 10074 N
KD 2,2
Moda kelelehan IIIm
2 Fyb (1 2 Re ) D 2
k1 1 21 Re
3Fem p 2
21 Re 2 Fyb (1 2 Re ) D
2
k2 1
Re 3Femt s2
Hitunglah gaya tarik Pmaks yg dijinkan dari sambungan satu irisan spt
gambar. Paku yg digunakan 3”BWG10, berat jenis kayu 0,55 dan faktor
waktu (λ) = 1,00.
Penyelesaian:
Tahanan lateral acuan satu baut (Z).
Paku 3”BWG10, diameter 3,4 mm dan panjang 76 mm
Kuat lentur paku (Fyb) = 689 N/mm2
Kuat tumpu kayu Fes = Fem = 38,11 N/mm2 dan Re = 1,00
Tebal kayu penyambung (tebal kayu terkecil) = 30 mm
Kedalaman penetrasi (p) = 76 – 30 = 46 mm
KD = 2,2 (diameter paku < 4,3 mm)
Tahanan lateral Moda
acuan (N) Kelelehan
5831 Is
3126 IIIm
2163 IIIs
1622 IV
Tahanan lateral acuan terkoreksi (Z’).
Nilai koreksi penetrasi (Cd)
p = 46 mm > 12 D (12 x 3,4 = 40,8 mm) , jadi Cd = 1,00
Z’ = Cd. Z = 1,00 x 1622 = 1622 N
Tegangan tumpu kayu maks terjadi pada bagian samping kayu utama.
I.I. Tahanan
TahananLateral
LateralAcuan
Acuan
k1
Re 2 Re2 1 Rt Rt2 Rt2 Re3 Re 1 Rt
1 Re
2 Fyb 1 2 Re D 2
k 2 1 21 Re
3Femtm2
21 Re 2 Fyb 2 Re D
2
k3 1
Re 3Femt s2
Keterangan :
tm
Rt
ts
Fem
Re
Fes
K 1 0
360
Tabel 2. Tahanan lateral acuan satu
baut pada sambungan dua irisan
yang menyambung tiga komponen
National Design and Specification (NDS) U.S (2001): Kuat lentur baut:
- Titik potong pd kurva beban-lendutan dari pengujian lentur baut dg
garis offset pd lendutan 0,05D (D = diameter baut).
- Nilai rerata antara tegangan leleh dan tegangan tarik ultimit pd
pengujian tarik baut.
Jarak antar alat sambung baut harus direnc agar masing2 alat
sambung dpt mencapai tahanan lateral ultimit sebelum kayu pecah.
Tabel 3. Jarak tepi, jarak ujung, dan persyaratan spasi untuk sambungan baut
Spasi (sopt) 4D
Spasi dalam baris alat pengencang
1,5D<127 mm (lihat Catatan 2 dan 3)
Jarak antar baris alat pengencang
Beban Tegak lurus Arah Serat Ketentuan Dimensi Minimum
Spasi (sopt)
Lihat Catatan 3
Spasi dalam baris alat pengencang
m u u2 1
ai
m 1 m 2 ni 1 REA
s 1 1
1 R m ni
1 m 1 m 2 ni
1 m
u 1
2 EA m EA s
EA
•γ adalah modulus beban atau modulus gelincir = 0,246 D1,5
•s adalah spasi dlm baris (jarak antar pusat ke pusat alat pengencang
dlm satu baris.
•(EA)m dan (EA)s adalah kekakuan aksial kayu utama dan kayu
samping (modulus elastisitas lentur rerata komponen str utama
dikalikan luas bruto pnp utama sebelum dilubangi/dicoak)
•REA = (EA)min/(EA)max
(EA)min adalah nilai terkecil antara (EA)m dan (EA)s
(EA)max adalah nilai terbesar antara (EA)m dan (EA)s
Data sambungan:
Diameter baut (D) = 12,7 mm, jarak antar baut 5D = 63,5 mm
Kayu utama 8/12, maka (EA)m = 20000 x 80 x 120 = 192 x 106 N
Kayu samping 2x4/12, (EA)s = 20000 x 2 x 40 x 120 = 192 x 106 N
Penyelesaian;
γ = 0,246(12,7)1,5 = 11,133 kN/mm = 11133 N/mm
s 1 1
u 1
2 EA m EA s
63,5 1 1
u 1 11133 1,00368
2 192 x106 192 x106
m u u 2 1 1,00368 1,003682 1 0,91875
REA
EA m
192 x106
1,00
EA s 192 x10 6
Menghit nilai ai
ai
m 1 m 2 ni 1 REA
1 REA m ni
1 m 1 m 2 ni
1 m
1
Cg a1 a2 1 4,96 4,96 0,99
10 10
Jarak ujung.
Bila jarak ujung (a) ≥ aopt (pada Tabel 3), maka CΔ = 1,00
a
Bila aopt / 2 a aopt , maka C
aopt
Spasi dalam baris alat pengencang.
Bila spasi dlm baris alat pengencang (s) ≥ sopt (Tabel 3), maka CΔ = 1,00
s
Bila 3D s sopt , maka C
sopt
Contoh 1.
Sebuah sambungan perpanjangan spt Gambar, tersusun dari kayu dg
berat jenis 0,8. Diameter baut 12,7 mm, faktor waktu λ = 0,8.
Hitunglah besarnya tahanan lateral acuan Zu ?
Penyelesaian:
Data sambungan:
Diameter baut (D) = 12,7 mm
Sudut sambungan θ = 0o (samb perpanjangan)
Tebal kayu sekunder (ts) = 40 mm
Tebal kayu utama (tm) = 80 mm
Tahanan lentur baut (Fyb) = 320 N/mm2
Kuat tumpu kayu sekunder dan kayu utama dg berat jenis 0,8 dpt
dilihat pada Tabel 13.1: Fes// = Fem// = 61,8 N/mm2 , shg:
Fem 61,8
Re 1,00
Fes 61,8
Tahanan lateral acuan (Z)
Moda kelelehan Im
21 Re Fyb 2 Re D 2
k 4 1
Re 3Femt s2
Zu ≤ Фz.λ.Cg.CΔ.nf.Z
Zu ≤ 0,65 x 0,8 x 0,867 x 1,00 x 8 x 27119
Zu = 97810 N ~ 97,8 kN
Contoh 2.
Sebuah sambungan buhul spt gambar tersusun dari kayu dg berat
jenis 0,85. Diameter baut yg digunakan 15,9 mm, faktor waktu λ = 0,8.
Cek apakah sambungan mampu mendukung beban yg bekerja?
Penyelesaian:
Menghit tahanan lateral
acuan satu baut (Z).
Data sambungan:
D = 15,9 mm , θ = 90o
Fyb = 320 N/mm2
ts = 50 mm , tm = 100 mm
Kuat tumpu kayu (G = 0,85):
Fes// = 65,66 N/mm2
Fem// = 42 N/mm2
Re = Fem/Fes = 0,64
Zu ≤ Фz.λ.Cg.C.nf.Z
Zu ≤ 0,65 x 0,8 x 0,989 x 1,00 x 4 x 31097 = 66,9 kN > 55 kN …OK!
Contoh 3.
Sambungan spt di bawah ini, tersusun dari kayu dg berat jenis 0,8.
Penamaan batang 1 sampai batang 5 menjelaskan letak batang yg
disambung. Batang yg terletak paling depan adalah batang 1,
sedangkan yg paling belakang adalah batang 5. Apabila diameter baut
yang dipergunakan adalah 15,9 mm sebanyak 2 bh, cek apakah
sambungan mampu mendukung beban2 yg bekerja. Gunakan faktor
waktu λ = 0,8, dan faktor koreksi sambungan 1,00.
Menghitung tahanan lateral acuan satu baut (Z).
a. Sambungan 2 irisan antara batang 1 dg batang 2 (1-2-1).
D = 15,9 mm θ = 45o Fyb = 320 N/mm2
ts = 40 mm tm = 30 mm
Kuat tumpu kayu dg berat jenis 0,8:
Fes45o = 47,43 N/mm2 Fem// = 61,8 N/mm2
Z u z n f Z
Z u 0,65 x0,8 x 2 x 21749
Z u 23663 N 23,663 kN ( 14 kN atau 5 kN)....... .OK!