Anda di halaman 1dari 22

Program Studi: Teknik Mesin Alat Berat Buku Ajar

Elemen Mesin
Semester: II (Dua)

MODUL 3
SAMBUNGAN PAKU KELING
Tujuan Instruksional:
• Mahasiswa memahami tentang definisi paku keling
• Mahasiswa memahami Metode penyelesaian masalah perencanaan penggunaan
paku keeling

KEGIATAN BELAJAR 3

3.1. Pendahuluan
Keling (rivet) adalah sebuah batang silinder pendek dengan kepala bulat. Bagian
silinder dari keling dinamakan shank atau body dan bagian bawah dari shank adalah tail
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1. Keling digunakan untuk membuat pengikat
permanen antara plat-plat seperti dalam pekerjaan struktur, jembatan, dinding tangki dan
dinding ketel. Sambungan keling secara luas digunakan untuk sambungan logam ringan.

Gambar 3.1. Bagian-bagian keeling


Sambungan dengan paku keling sangat kuat dan tidak dapat dilepas kembali dan
jika dilepas maka akan terjadi kerusakan pada sambungan tersebut. Karena sifatnya yang
permanen, maka sambungan paku keling harus dibuat sekuat mungkin untuk menghindari
kerusakan/patah.
Jenis kepala paku keling antara lain adalah sebagai berikut :
a) Kepala paku keling untuk penggunaan umum dengan diameter kurang dari 12 mm
b) Kepala paku keling untuk penggunaan umum dengan diameter antara (12 – 48) mm
c) Kepala paku keling untuk boiler atau ketel uap /bejana tekan : diameter (12 – 48) mm

3.1 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


3.2. Material Keling
Material keling harus tangguh dan ulet. Keling biasa dibuat dari baja (baja karbon
rendah atau baja nikel), kuningan, aluminium atau tembaga, tetapi ketika kekuatan dan
ketahanan terhadap kebocoran adalah pertimbangan yang utama, maka keling baja yang
digunakan. Keling secara umum diproduksi dari baja yang memenuhi Indian Standard
(Standar India) berikut:
a) IS : 1148-1982 (ditetapkan 1992) - Spesifikasi untuk batang keling pengerolan panas
(diameter sampai 40mm) untuk struktur,
b) IS : 1149-1982 (ditetapkan 1992) – Spesifikasi untuk batang keling baja kekuatan
tinggi untuk struktur.
Keling untuk ketel diproduksi dari material menurut IS : 1990-1973 (ditetapkan 1992) –
Spesifikasi untuk keling baja untuk ketel.
Catatan: Baja untuk konstruksi ketel yang sesuai adalah IS:2100-1970 (ditetapkan 1992)-
Spesifikasi untuk batang dan billet baja untuk ketel.
Menurut Indian Standard, IS : 2998-1982 (ditetapkan 1992), material sebuah
keeling harus mempunyai kekuatan tarik lebih besar dari 40 N/mm2 dan perpanjangan
lebih besar dari 26 persen. Keling ketika panas harus lurus tanpa retak untuk diameter 2,5
kali diameter shank. Keling dibuat dengan cold heading atau hot forging.
3.3. Fungsi Keling
Fungsi keling dalam sebuah sambungan adalah untuk membuat sebuah ikatan yang
kuat dan ketat. Kekuatan biasanya untuk mencegah kegagalan dari sambungan. Keketatan
biasanya agar kuat dan mencegah kebocoran seperti pada ketel.

Gambar 3.2. Metode Pengelingan


Ketika dua plat diikat bersamaan dengan sebuah keling seperti pada Gambar 3.2(a),
lubang dalam plat di-punching dan di-reaming. Punching adalah metode paling murah dan
digunakan untuk plat yang relatif tipis pada suatu struktur. Drilling digunakan pada

3.2 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


kebanyakan pekerjaan pressure-vessel (tangki). Dalam pengelingan pressure-vessel dan
struktur, diameter lubang keling biasanya 1,5mm lebih besar dari pada diameter nominal
keling.
Pengelingan bisa dikerjakan dengan manual atau dengan mesin. Dalam pengelingan
manual, original head dari keling ditahan dengan sebuah hammer (palu) atau batang yang
berat dan kemudian bagian tail ditempat pada die (cetakan keling) yang dipukul oleh
sebuah palu, seperti Gambar 3.2 (a). Hal ini mengakibatkan shank mengembang hingga
memenuhi lubang dan tail berubah menjadi sebuah point seperti ditunjukkan Gambar
3.2(b).
Dalam pengelingan mesin, die adalah bagian dari palu yang dioperasikan dengan
tekanan udara, hidrolik atau uap.
Catatan:
1. Untuk keling baja sampai diameter 12 mm, proses keling dingin bisa digunakan
sementara untuk keling diameter lebih besar, proses pengelingan panas yang
digunakan.
2. Dalam kasus keling yang panjang, hanya tail yang dipanaskan dan bukan shank.
3.4. Tipe Kepala Keling
Kepala keling dikelompokkan ke dalam 3 jenis sesuai standar India:
1. Kepala keling secara umum (di bawah diameter 12 mm) sesuai dengan IS : 21551982
(ditetapkan 1996) seperti Gambar 3.3.
2. Kepala keling secara umum (diameter 12mm sampai 48mm) sesuai dengan IS : 1929-
1982 (ditetapkan 1996) seperti Gambar 3.4.
3. Kepala keling untuk ketel (diameter 12mm sampai 48mm) sesuai dengan IS : 1929-
1961 (ditetapkan 1996) seperti Gambar 3.5.

3.3 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Gambar 3.3. Kepala keling diameter dibawah 12mm

Gambar 3.4. Kepala keling (diameter 12mm sampai 48mm)

3.4 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Gambar 3.5 Kepala keling untuk ketel
3.5. Tipe Pemasangan Sambungan Keling
Ada dua tipe sambungan keling, tergantung pada plat yang disambung.
1. Lap Joint (sambungan 2 lapis)
Lap joint adalah sambungan yang mana dua plat disambung bersama-sama, seperti terlihat
pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7.
2. Butt Joint (sambungan 3 lapis)
Butt Joint adalah sambungan yang mana plat utama ditutup oleh dua plat lain. Plat penutup
dikeling bersama-sama dengan plat utama, seperti pada Gambar 3.8. Ada 2 jenis butt joint,
yaitu single strap butt joint, dan double strap butt joint.

3.5 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Gambar 3.6. Sambungan Lap joint single dan double

Gambar 3.7. Sambungan Lap joint triple

a) Single riveted double strap butt joint b) Double riveted double strap butt joint

3.6 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


c) Double riveted double strap butt joint d) Double riveted double strap butt joint
Gambar 3.8. Butt joint

3.6. Terminologi Sambungan Paku Keling


a) Pitch (p) : jarak antara pusat satu paku keling ke pusat berikutnya diukur secara paralel.
b) Diagonal pitch (pd) : jarak antara pusat paku keling (antar sumbu lubang paku keling)
pada pemasangan secara zig – zag dilihat dari lajur/baris/row.
c) Back pitch (pb): jarak antara sumbu lubang kolom dengan sumbu lubang kolom
d) Margin (m) : jarak terdekat antara lubang paku keling dengan sisi plat terluar.
3.7. Kegagalan Sambungan Keling
Sebuah sambungan keling bisa gagal dengan cara sebagai berikut:
a) Tearing of the plate at an edge (keretakan pada sudut plat)
Keretakan ini dapat terjadi pada bagian pinggir dari plat jika margin, m kurang dari
1,5.d, dimana d adalah diameter dari lubang keling, seperti pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9. Kerusakan Tearing Sejajar Garis Gaya

3.7 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


b) Tearing of the plate a cross a row of rivets (retak pada seluruh plat).
Akibat tegangan tarik pada plat utama, plat utama atau penutup plat bisa retak
seluruhnya seperti pada Gambar 4.10. Dalam kasus ini, kita hanya membahas satu
panjang kisar (pitch) dari plat. Ketahanan yang diberikan oleh plat melawan keretakan
dinamakam ketahanan retak (tearing resistance) atau kekuatan retak (tearing strength)
atau nilai keretakan (tearing value) dari plat.

Gambar 3.10. Retak pada seluruh plat

Misalkan: p = Pitch dari keeling


d = Diameter dari lubang keeling
t = Ketebalan plat
σ = Tegangan tarik yang diijinkan untuk material plat

Kita mengetahui bahwa luas keling per panjang pitch adalah:


At = (p – d)t ………………………… (1)
Ketahanan retak (Pt) dari plat per panjang plat adalah:
Pt = At . σt = (p – d).σt ………………(2)
Ketika ketahanan reatak Pt lebih besar dari pada beban yang diterapkan (P) per panjang
pitch, maka tipe ini tidak akan terjadi keretakan.
c) Shearing of the rivets (pergeseran keling)
Plat yang dihubungkan dengan keling yang mengalami tegangan tarik pada keling, dan
jika keling tidak sanggup menahan tegangan, maka keling akan bergeser seperti pada
Gambar 3.11. Ketahanan yang diberikan oleh keling terhadap geseran dinamakam
ketahanan geser (shearing resistance) atau kekuatan geser (shearing strength) atau nilai
pergeseran (shearing value) dari keling.

3.8 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Gambar 3.11. Pergeseran keling
Misalkan :
d = Diameter dari lubang keling,
τ = Tegangan geser yang dijinkan untuk material keling, dan
n = Jumlah keling per panjang pitch.
Kita mengetahui luas pergeseran,
AS = p/4.d2 .........(dalam geser tunggal)……………………………….(3)
= 2. p/4.d2 .........(secara teoritis, dalam geser double)………………..(4)
= 1,875. p/4.d2 ........ (dalam geser double, terjadi untuk Ketel India)…….(5)
Jadi ketahanan pergeseran yang dibutuhkan dari keling per panjang pitch adalah:
PS = n. p/4.d2.τ .........(dalam geser tunggal) ……………………………………….(6)
= n. 2. p/4.d2.τ .........(secara teoritis, dalam geser double)……………………(7)
= n.1,875. p/4.d2.τ ........ (dalam geser double, terjadi untuk Ketel India)………(8)
Ketika ketahanan pergeseran PS lebih besar dari pada beban yang diterapkan (P)
perpanjang pitch, maka tipe ini akan terjadi kegagalan/kerusakan.
d) Crushing of the rivets (perubahan bentuk pada plat atau keling.)
Kadang-kadang kenyataannya keling tidak mengalami geseran di bawah tegangan
tarik, tetapi bisa rusak (berubah bentuk) seperti pada Gambar 4.12. Akibat ini, lubang
keeling menjadi berbentuk oval dan sambungan menjadi longgar. Kerusakan keling
yang demikian juga dinamakan sebagai kerusakan bantalan (bearing failure).
Ketahanan yang diberikan oleh keling terhadap perubahan bentuk dinamakan
ketahanan perubahan bentuk (crushing resistance) atau kekuatan perubahan bentuk
(crushing strength) atau nilai perubahan bentuk (bearing value)

3.9 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Gambar 3.12: Perubahan bentuk pada keeling
Misalkan :
d = Diameter lubang keling,
t = Ketebalan plat,
σc = Tegangan crushing yang diijinkan untuk material keling atau plat, dan
n = Jumlah keling per panjang pitch akibat crushing.
Kita mengetahui bahwa luas crushing per keling adalah:
AC = d.t…………………………….(9)
Total luas crushing = n.d.t……..(10)
dan ketahanan crushing yang dibutuhkan untuk merusak keling per panjang pitch
adalah:
PC = n.d.t.σc……………………..(11)
Ketika ketahanan crushing PC lebih besar dari pada beban yang diterapkan (P) per
panjang pitch, maka tipe ini akan terjadi kegagalan/kerusakan.
Catatan: Jumlah keling karena geser akan sama dengan jumlah keling karena crushing.

3.8. Kekuatan dan Efisiensi Sambungan Keling


Kekuatan sambungan keling didefinisikan sebagai gaya maksimum yang dapat
diteruskan tanpa mengakibatkan kegagalan. Kita dapat melihat bagian 3.7 bahwa Pt, Ps,
dan Pc adalah tarikan yang diperlukan untuk meretakkan plat, menggeser keling dan
merusakkan keling.
Efisiensi sambungan keling didefinisikan sebagai rasio kekuatan sambungan
keeling dengan kekuatan tanpa keling atau plat padat. Kita sudah membahas bahwa
kekuatan sambungan keling adalah Pt, Ps, dan Pc Kekuatan tanpa keling per panjang pitch
adalah:
P = p.t.σt………………………..(12)

3.10 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Efisiensi sambungan keling η adalah:

…………(13)
Dimana:
p = Pitch keling,
t = Ketebalan plat, dan
σt = Tegangan tarik yang diijinkan dari material plat.

Tabel 1. Harga Efisiensi Sambungan Paku Keling

Tabel 2. Diameter Paku Keling Standard

Contoh bentuk-bentuk paku keeling

Gambar 3.13. Contoh bentuk-bentuk paku keeling

3.11 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Contoh standar paku keeling

3.12 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Dimensi paku keling

3.13 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Latihan 1:
Hitung efisiensi sambungan paku keling jenis single riveted lap joint pada plat dengan
tebal 6 mm dengan diameter lubang / diameter paku keling 2 cm dan picth 5 cm dengan
asumsi :

Jawab:

Ketahanan plat terhadap robekan ( tearing ) :

Shearing resistance of the rivet

Crushing resistance of the rivet

Efisiensi dihitung dari ketahanan yang paling kecil, yaitu ketahanan terhadap tearing Ft
atau Fc
Ft = 21 600 N
Fs = 28 270 N
Fc = 21 600 N

3.14 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Beban maksimum yang boleh diterima plat :

Efisiensi sambungan paku keling :

RANGKUMAN
1. Keling (rivet) adalah sebuah batang silinder pendek dengan kepala bulat. Bagian
silinder dari keling dinamakan shank atau body dan bagian bawah dari shank adalah
tail.
2. Keling digunakan untuk membuat pengikat permanen antara plat-plat seperti dalam
pekerjaan struktur, jembatan, dinding tangki dan dinding ketel.
3. Material keling harus tangguh dan ulet. Keling biasa dibuat dari baja (baja karbon
rendah atau baja nikel), kuningan, aluminium atau tembaga, tetapi ketika kekuatan dan
ketahanan terhadap kebocoran adalah pertimbangan yang utama, maka keling baja
yang digunakan.

TES FORMATIF 1
1. Hitung efisiensi tipe double riveted double cover butt joint pada plat setebal 20 mm,
dengan menggunakan paku keling berdiameter 25 mm dan pitch 100 mm.
σt = 120 MPa (bahan plat)
τ = 100 MPa (bahan paku keling)
σc = 150 MPa (bahan paku keling)
2. Sebuah lap joint double keling disambungkan antara plat dengan ketebalan 15 mm.
Diameter keling 25 mm dan pitch 75 mm. Jika tegangan tarik ultimate adalah 400 MPa,
tegangan geser ultimate 320 MPa dan tegangan crushing ultimate 640 MPa, tentukan
a) gaya minimum per pitch yang akan memutuskan sambungan.
b) Jika sambungan di atas diberi beban yang mempunyai angka keamanan 4,
tegangan aktual yang terjadi pada plat dan keling.

3.15 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


KEGIATAN BELAJAR 4
3.9. Sambungan Keling untuk Struktur
Sambungan keling dikenal sebagai Lozenge joint yang digunakan untuk atap,
jembatan atau balok penopang dan lain-lain adalah ditunjukkan pada Gambar 3.14.
Misalkan b = Lebar dari plat, t = Ketebalan plat, dan d = Diameter dari lubang keling.
Dalam perancangan Lozenge joint, mengikuti prosedur sebagai berikut:

Gambar 3.14. Sambungan keling untuk struktur


a. Diameter keling.
Diameter lubang keling diperoleh dengan menggunakan rumus Unwin’s, yaitu:
= 6√ ………………………..(14)
Tabel 3. Ukuran keling untuk sambungan umum, menurut IS: 1929 – 1982.

b. Jumlah keling.
Jumlah keling yang diperlukan untuk sambungan dapat diperoleh dengan tahanan
geseran atau tahan crushing dari keling.
Misalkan:
Pt = Aksi tarik maksimum pada sambungan. ini adalah tahanan retak dari plat pada bagian
luar yang hanya satu keling.
n = Jumlah keling

3.16 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Karena sambungan adalah double strap butt joint, oleh karena itu dalam double shear
(geser). Itu diasumsikan bahwa tahanan sebuah keling pada double shear adalah 1,75 kali
dari pada single shear.
Tahanan geser untuk 1 keling,
PS = 1,75. π/4.d2.t ……………..(15)
dan tahanan crushing untuk 1 keling,
PC = d.t.σC ……………………....(16)
Jumlah keling untuk sambungan,
= ……………………..(17)

c. Ketebalan butt strap (plat pengikat ujung/penutup)


Ketebalan butt strap,
t = 1,25t, untuk cover strap tunggal
= 0,75t, untuk cover strap ganda (double)
d. Efisiensi sambungan
Hitung tahanan-tahanan sepanjang potongan 1-1, 2-2, dan 3-3.
Pada potongan 1-1, di sini hanya 1 lubang keling.
Jadi tahanan retak dari sambungan sepanjang 1-1 adalah:
Pt1 = (b - d).t.σt………………..(18)
Tahanan retak dari sambungan sepanjang 2-2 adalah:
Pt2 = (b - 2d).t.σt……………….(19)
kekuatan satu keling di depan potongan 2-2
(Untuk keretakan plat pada potongan 2-2, keling di bagian depan potongan 2-2 yaitu pada
potongan 1-1 harus yang pertama patah)
Dengan cara yang sama pada potongan 3-3 di isni ada 3 lubang keling.
Tahanan retak dari sambungan sepanjang 3-3 adalah:
Pt3 = (b - 3d).t.σt……………….(20)
kekuatan satu keling di depan potongan 3-3
Nilai dari Pt1, Pt2, Pt3, Ps atau Pt adalah kekuatan sambungan.
Kita mengetahui bahwa kekuatan plat tanpa keling adalah:
P = b.t.σt……………………….(21)

3.17 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Efisiensi sambungan,

= …………(22)

Catatan: Tegangan yang diijinkan dalam sambungan struktur adalah lebih besar dari pada
yang digunakan dalam desain pressure vessel. Nilai berikut biasa dipakai.
Untuk plat dalam tarikan = 140 Mpa
Untuk keling dalam geser = 105 Mpa
Untuk crushing dari keling dan plat
Geser tunggal = 224 Mpa
Geser ganda = 280 Mpa

e. Pitch dari keling diperoleh dengan menyamakan kekuatan tarik sambungan


dan kekuatan geser keling. Tabel berikut menunjukkan nilai pitch menurut
Rotscher.
Tabel 4. Pitch dari keling untuk sambungan struktur

f. Pitch terkecil (m) harus lebih besar dari pada 1,5.d


g. Jarak antara baris dari keling adalah 2,5d sampai 3d.

Latihan 1:
Dua batang baja mempunyai lebar 200 mm dan tebal 12,5 mm disambung dengan cara butt
joint dengan cover plat ganda. Rancanglah sambungan jika tegangan yang diijinkan adalah
80 MPa untuk tarikan, 65 MPa untuk geser, dan 160 MPa untuk crushing. Buatlah sebuah
sket dari sambungan.

3.18 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Penyelesaian:
diketahui: b = 200 mm; t = 12,5 mm; σt = 80 MPa = 80 N/mm2; τ = 65 MPa = 65 N/mm2;
σc = 160 MPa = 160 N/mm2

Gambar 3.15: Sket rancangan sambungan butt joint double cover plat
a. Diameter keling.
Diameter lubang keling diperoleh dengan menggunakan rumus Unwin’s, yaitu:
= 6√ = 6 12,5 = 21,2
Dari Tabel 3, kita melihat diameter lubang keling (d) adalah 21,5 mm dan
berhubungan dengan diameter keling sebesar 20 mm.
b. Jumlah keling
Misalkan n = Jumlah keling.
Kita mengetahui bahwa aksi tarik maksimum pada sambungan,
Pt = (b - d).t.σt = (200 – 21,5)12,5.80 = 178 500 N
Ketika sambungan adalah butt joint dengan cover plat ganda sperti Gambar 3.15,
oleh karena itu keling adalah pada geser ganda. Asumsikan bahwa tahanan keling
pada geser ganda adalah 1,75 kali dari pada geser tunggal.
Tahanan geser 1 keling adalah
Ps = 1,75.π/4.d2.τ = 1,75. π/4.(21,5)2.65 = 41 300 N
Tahanan crushing 1 keling adalah
Pc = d.t.σc = 21,5.12,5.160 = 43 000 N

3.19 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


Ketika tahanan geser lebih kecil dari pada tahanan crushing, oleh karena itu jumlah
keling yang dipakai untuk sambungan adalah:
178500
= = = 4,32 ≅ 5
41300
c. Ketebalan butt strap (plat pengikat ujung/penutup)
t = 0,75t = 0,75.12,5 = 9,375 dikatakan 9,4 mm
d. Efisiensi sambungan
Hitung tahanan-tahanan sepanjang potongan 1-1, 2-2, dan 3-3.
Pada potongan 1-1, di sini hanya 1 lubang keling.
Jadi tahanan retak dari sambungan sepanjang 1-1 adalah:
Pt1 = (b - d).t.σt = (200 – 21,5).12,5.80 = 178 500 N
Pada potongan 2-2, di sini ada 2 lubang keling. Dalam kasus ini, keretakan plat
terjadi jikakeling pada potongan 1-1 (di depan potongan 2-2) terjadi geser.
Tahanan retak dari sambungan sepanjang 2-2 adalah:
Pt2 = (b - 2d).t.σt => Tahanan geser 1 keling
= (200 – 2.21,5).12,5.80 + 41300 = 198 300 N
Pada potongan 3-3, disini ada 2 lubang keling. Keretakan plat terjadi jika 1 keling
pada pada potongan 1-1 dan 2 keling pada potongan 2-2 terjadi geser.
Tahanan retak dari sambungan sepanjang potongan 3-3 adalah:
Pt3 = (b - 2d).t.σt => Tahanan geser 3 keling
= (200 – 2.21,5).12,5.80 + 2.41300 = 280 900 N
Tahanan geser seluruh 5 keling adalah:
Ps =5.41300 = 206 500 N
Tahanan crushing dari seluruh 5 keling adalah:
Pc = 5.43000 = 215 000 N
Ketika kekuatan sambungan adalah nilai dari Pt1, Pt2, Pt3, Ps atau Pc , oleh karena
itu kekuatan sambungan adalah 178 500 N sepanjang potongan 1-1.
Kita mengetahui bahwa kekuatan plat tanpa keling adalah:
P = b.t.σt = 20.12,5.80 = 200 000 N
Efisiensi sambungan,
! " #$ $% & 178500
= = = 0,8925 atau 89,25%
200000
e. Pitch keling
p = 3 d + 5 mm = (3.21,5) + 5 = 69,5 mm ≈ 70 mm
3.20 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.
f. Pitch terkecil
m = 1,5 d = 1,5.21,5 = 33,25 mm ≈ 35 mm
g. Jarak antara baris dari keling = 2,5 d = 2,5.21,5 = 53,75 mm ≈ 55 mm

RANGKUMAN
1. Ada dua tipe sambungan keeling Lap Joint dan But Joint
2. Sebuah sambungan keling bisa gagal dengan cara Tearing of the plate at an edge,
Tearing of the plate a cross a row of rivets, Shearing of the rivets dan Crushing of the
rivets.

TES FORMATIF 2

1. Dua plat tebalnya 16 mm disambung dengan double riveted lap joint. Pitch setiap baris
keling 90 mm. Diameter keling 25 mm. Tegangan yang diijinkan adalah:

Tentukan efisiensi sambungan?


2. Single riveted double cover butt joint dibuat pada plat dengan tebal 10 mm dan
diameter keling 20 mm, pitch 60 mm. Hitung efisiensi sambungan?

3.21 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.


DAFTAR PUSTAKA

Irawan , Purna Agustinus. (2009). Diktat Elemen Mesin. Universitas Tarumanegara.


Zainuri Ahmad, (2010). Diktat Elemen Mesin .Universitas Mataram.

3.22 dari 22 halaman Zulkifli, S.T., M.T.

Anda mungkin juga menyukai