Abstract
[Document title] [Email address]
[Draw your reader in with an engaging abstract. It is typically a short summary of the
document. When you’re ready to add your content, just click here and start typing.]
[Document subtitle]
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Elemen Mesin adalah Bagian-bagian suatu konstruksi yang
mempunyai bentuk serta fungsi tersendiri, seperti baut-mur, pene , pasak,
poros, kopling, sabuk-pulli, rantai- sprocket, roda gigi dan sebagainya.
Dalam penggunaan elemen mesin bias berfungsi sebagai elemen pengikat,
elemen pemindah atau transmisi, elemen penyangga elemen pelumas,
elemen pelindung dan sebagainya.
Elemen pengikat yang akan dibahas dalam hal ini adalah mur
dan baut. Sistem sambungan dengan menggunakan Mur & Baut ini,
termasuk sambungan yang dapat di buka tanpa merusak bagian yang di
sambung serta alat penyambung ini sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyambungan dengan mur dan baut ini paling banyak digunakan sampai
saat ini, misal nya sambungan pada konstruksi konstruksi dan alt
permesinan.
B. ULIR
Keterangan gambar :
d = diameter terbesar ulir luar (ulir baut) atau diemeter terbesar dari ulir dalam ( ulir
2
Mur )
dc = diameter paling kecil dari ulir luar (ulir baut) atau diameter terkecil dari
ulir dalam (ulir mur).
dm = diameter rata-rata dari ulir luar dan ulir dalam.
1 = sudut ulir
2 = Puncak ulir
3 = jarak puncak ulir
4 = Kedalaman ulir atau tingggi ulir (H)
Ulir disebut tunggal atau satu jalan bila hanya satu jalur yang melilit silinder, dan
disebut 2 atau 3 jalan bila ada 2 atau 3 jalur . Jarak antara puncak- puncak yang
berbeda satu putaran dari satu jalur disebut KISAR. Kisar pada ulir tunggal kisar
pada ulir tunggal adalah sama dengan jarak bagi nya, sedangkan untuk ulir ganda
dan tripal besar nya kisar berturut – turut sama dengan dua kali atau tiga kali
jarak baginya.
Ulir juga dapat berupa ulir kanan dan ulir kiri , dimana ulir kanan bergerak
maju bila di putar searah jarum jam sedangkan ulir kiri diputar searah jarum
jam akan bergerak mundur.
Pada gambar 2 dibawah ini diperlihatkan bentuk ulir kanan, ulir kiri,
ulir tunggal, ganda dan ulir tripal.
3
Dalam perdagangan ulir sudah di standarisasikan & bentuk ulir nya dapat
bermacam-macam yaitu:
Pada saat ini ulir yang terdapat di dalam perdagangan, ada dua standard yang
dipakai yaitu :
4
Macam-macam bentuk ulir :
C. BAUT
5
Bila di tijau dari segi penggunaannya baut dapat dibedakan terdiri dari:
4a 4b 4c
d. Baut T, untuk mengikat benda kerja atau peralatan pada meja yang
dasaarnya mempunyai alur T. (Gambar 5d)
e. Baut Kereta, dipakai pada kendaraan. (Gambar 5d)
6
3. Sekrup dengan Bermacam – macam bentuk kepala serta teknik pemutarnya (Gambar
6a s/d 6e
4. Sekrup Penetap
Sekrup penetap ini, digunakan untuk menetepkan naf pada porosnya,
7
sedang bentuk ujungnya disesuaikan dengan penggunaannya (lihat
gambar7a s/d 7c)
Keterangan :
1. Beralur
2. Lekuk (soket) segi enam
3. Kepala bujur sangkar
4. Ujung mangkok
5. Ujung rata
7. Ujung kerucut
8. Ujung berleher
9. ujung bulat
Bila diliat kepala baut sesuai dengan pemutarnya atau penguncinya maka bentuknya
terdiri dari :
8
a. Kepala segi enam.(gambar 8a)
b. Fillister head (gambar 8b)
c. Kepala bulat (Round head) (gambar 8c)
d. Kepala datar (Flat head) (gambar 8d)
e. Hexagonal Socket (gambar 8e)
f. Socket beralur (Fluted Socket) (gambar 8f)
9
D. MUR
Pada umumnya mur mempunyai bentuk segi enam, tetapi untuk pemakaian
khusus dapat di pakai mur dengan bentuk bermacam macam, misalnya Mur bulat, Mur
flens, Mur tutup, Mur mahkota, dan Mur kuping ( lihat gambar9a s/d 9e)
10
BAB III
METODOLOGI
Pisau pemotong dijepit pada suatu clamp yang dapat bergerak ke kiri-kanan,
dan ke depan-belakang dengan menggunakan handel pemutar
Untuk efisiensi proses dan kualitas hasil yang baik pada pekerjaan bubut,
perlu diperhatikan:
1. Kecepatan putaran benda kerja,
· Kecepatan putaran benda akan mempengaruhi waktu kerja,
menghaluskan permukaan benda, tetapi akan meningkatkan suhu pada
11
mata pisau, yang berakibat pada usia dan kekuatan pisau pemotong.
· Semakin tinggi putaran, semakin besar resiko
2. Kecepatan potong pisau,
· Kecepatan potong berpengaruh pada waktu pengerjaan. Semakin
cepat, waktu pengerjaan semakin singkat.
· Kecepatan potong berpengaruh pada kualitas permukaan benda kerja.
Semakin lambat, semakin halus permukaan hasil pada benda kerja.
3. Kedalaman potong pisau pada benda kerja.
· Kedalaman potong pisau pada benda kerja. Berpengaruh pada waktu
kerja dan kualitas hasil benda kerja.
· Semakin dalam, waktu kerja semakin singkat, suhu mata pisau semain
tinggi dan permukaan hasil kerja semakin kasar.
· Semakin dalam, suhu mata pisau makin tinggi, dan akan
memperpendek usia pisau pemotong.
menentukan tegangan tarik izin pada suatu perencanaan baut dan mur
menggunakan rumus :
σt = St Bahan
V
Keterangan :
σt : tegangan tarik izin ( N/mm2)
St : jenis material
V : faktor keamanan
12
Untuk menentukan diameter baut, rumus yang digunakan yaitu:
dc=
√ 4.W
π .σt
Keterangan :
dc : diameter baut
w : beban yang di izinkan ( N)
σt:tegangan tarik izin (N/mm2)
d =1,25 x dc
keterangan :
d : diameter baut (mm)
dc : diameter ulir (mm)
Keterangan :
Z : jumlah ulir
H: tinggi ulir
P : kisar
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
Untuk perencanaan baut dan mur kita asumsikan :
Diketahui :
Perencanaan baut menggunakan baja liat 0,25 % c
dengan berat 6,5 ton, faktor keamanan 7
K = 0,8
6,5 ton = 63.765 newton
Untuk baja 0,25 % termasuk jenis baja karbon rendah dengan nilai St 37,
maka:
St 37 370
σt = St Bahan = V = 7 = 52,8 N/mm2 =5280 N/cm2
V
14
dc=
√ 4.W
π .σt√ √
= 4 x 63765 = 255060 =3,9 cm =4 cm = 40 mm
3.14 x 5280 16579 , 2
d = 1.25 x dc
d = 1,25 x 40 mm = 51,2 mm
berdasarkan tabel 1 dimensi ulir sekrup baut dan mur untuk d = 51,2
mm diambil M 52 x 5 dengan diameter luarnya 52 mm dan jarak
kisaarnya 5 mm untuk Mur,
H H
P= Z=
Z P
Untuk Z :
H 41
Z=
P = 5 = 8,32
15
Setelah melakukan perhitungan perancangan secara teliti maka proses
selanjutnya adalah membuat alat yang sudah di rencanakan dengan
menggunakan mesin bubut.
BAB V
16
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pembuatan baut dan mur dapat dilakukan secara
otomatis ( mesin bubut ) atau secara manual ( tap ),tetapi
dalam penulisan hanya dilakukan dengan cara
otomatis/menggunakan mesin bubut
Dalam perancangan baut dan mur ulir pada baut dan mur
yang telah di rancang harus berkesinambungan sesuai
dengan tabel ulir baut dan mur
B. SARAN
Untuk selanjutnya yang melakukan perencanaan baut dan
mur harus lebih teliti dan cermat serta memperoleh data atau
acuan dalam perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
17
https://yefrichan.files.wordpress.com/2010/05/baut-dan-mur1.pdf
http://tyowahyudi121.blogspot.co.id/p/teknik-pemesi.html
http://tahanan-pendekar.blogspot.co.id/2011/11/pembuatan-mur-dan-baut.html
http://helmanitm2013.blogspot.co.id/
LAMPIRAN
18
TABEL ULIR BAUT DAN MUR
19