Anda di halaman 1dari 17

SAMBUNGAN MUR DAN BAUT

Dosen Pembimbing :
H.Muhammad Arsyad, M.T

Kelompok
Muhammmad Fahrija Suriana

(B010322021)

Muhammad Heru Subroto

(B010322022)
PENGERTIAN
Sambungan mur dan baut adalah salah satu jenis sambungan yang paling umum digunakan
dalam konstruksi dan manufaktur. Mereka biasanya digunakan untuk menghubungkan dua objek
atau bagian yang terpisah, seperti melampirkan komponen pada struktur atau memasang barang
secara bersamaan
Sambungan ulir adalah sambungan yang menggunakan kontruksi ulir untuk mengikat
dua atau lebih komponen permesinan.
Sambungan Ulir merupakan jenis dari sambungan semi permanent (dapat dibongkar
pasang). Sambungan ulir terdiri dari 2 (dua) bagian, yakni :
1. Baut / Bolt, yakni yangmemiliki ulir di bagian luar
2. Mur / Nut , yakni yang memiliki ulir di bagian dalam

ISTILAH
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai sambungan ulir, merilah kita pelajari dahulu mengenai
“sambungan”
Makna sambungan yang difahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh berbeda
dengan apa yangkita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menghubungkan antara
satu benda dengan lainnya.Sebagaimana yang diketahui, manusia tidak dapat
memproduksi sesuatu
dalam sekali kerja.Hal ini tidak lain karena keterbatasan manusia dalam menjalani
prosesnya.
Makanya benda yangdibuat manusia umumnya terdiri dari berbagai komponen yang
dibuat melalui prosespengerjaan dan perlakuan yang berbeda. Sehingga untuk dapat
merangkainya menjadi sebuahbenda utuh, dibutuhkanlah elemen penyambung .
Menilik fungsinya, elemen penyambung sudah pasti akan ikut mengalami pembebanan
saatbenda yang dirangkainya dikenai beban. Ukurannya yang lebih kecil dari elemen
yang disambungmengakibatkan beban terkonsentrasi padanya. Efek konsentrasi beban
inilah yang harusdiantisipasi saat merancang sambungan, karena sudah tentu akan
bersifat merusak.

MACAM MACAM
Macam-macam sambungan yang dikenal secara umum :
1. Sambungan tetap (permanent joint).
Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepasselamanya, kecuali
dengan merusaknya terlebih dahulu.
Contohnya : sambungan pakukeling (rivet joint) dan sambungan las (welded joint).
2. Sambungan tidak tetap (semi permanent).
Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat dibongkarpasang
selagimasih dalam kondisi normal.
Contohnya : sambungan mur-baut / ulir (screwed joint) dansambungan pasak (keys joint

JENIS
Jenis golongan menurut bentuk kepalanya yakni segi enam, socket segi enam dan kepala persegi.
NOMENKLATUR ULIR
1. Major diameter
Diameter terbesar pada bagian ulir luar atau bagian ulir dalam dari sebuah sekrup.
Sekrupdispesifikasikan oleh diameter ini, juga disebut diameter luar atau diameter nominal.
2. Minor diameter
Bagian terkecil dari bagian ulir dalam atau bagian ulir luar, disebut juga sebagai core
ataudiameter root.
3. Pitch diameter/ diameter efektif
Merupakan bagian yang berhubungan antara baut dan mur.
4. Pitch
Jarak dari satu ujung ulir ke ujung ulir berikutnya. Juga dapat diartikan jarak yang ditempuh
ulirdalam satu kali putaran.

SIFAT KARAKTERISTIK.
Berikut adalah beberapa sifat dan karakteristik sambungan mur dan baut:

Keamanan: Sambungan mur dan baut memberikan keamanan yang baik karena baut dapat
diperkuat dengan mur yang mengunci baut secara keseluruhan. Hal ini membuat sambungan
lebih kuat dan tahan lama.
Ketahanan: Sambungan mur dan baut sering kali tahan terhadap beban yang berat dan tekanan
yang tinggi. Mereka menawarkan kekuatan struktural yang baik, sehingga sering digunakan
dalam konstruksi bangunan dan mesin.

Penyesuaian: Salah satu keunggulan sambungan mur dan baut adalah kemampuan untuk
melakukan penyesuaian atau pengaturan ulang. Jika sambungan longgar, mudah untuk
mengencangkan baut dan memperbaiki masalah.
Perawatan: Sambungan mur dan baut tidak memerlukan perawatan khusus atau pemeliharaan
rutin. Cukup secara teratur memeriksa keadaan sambungan dan mengencangkan jika diperlukan.
Biaya: Sambungan mur dan baut relatif murah dibandingkan dengan beberapa metode
sambungan lainnya. Mereka mudah diproduksi dan tersedia secara luas di pasaran.
Namun, ada juga beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan terkait sambungan mur dan baut:
Waktu pemasangan: Memasang sambungan mur dan baut sering kali memerlukan waktu yang
lebih lama daripada metode sambungan lainnya, seperti pengelasan. Ini karena setiap baut harus
dipasang secara manual.
Ketahanan terhadap getaran: Sambungan mur dan baut tidak selalu cocok untuk aplikasi yang
mengalami getaran terus-menerus atau goncangan yang kuat. Getaran dapat membuat baut
menjadi longgar dan menyebabkan sambungan menjadi lemah.
Kerentanan terhadap karat: Jika kualitas pemasangan atau lingkungan kondisi buruk, sambungan
mur dan baut dapat menjadi rentan terhadap karat. Karat bisa merusak kekuatan dan keamanan
sambungan.
Ketergantungan pada kemampuan baut dan mur: Kekuatan dan ketahanan sambungan mur dan
baut sangat bergantung pada kualitas dan kekuatan baut dan mur itu sendiri. Baut dan mur
berkualitas rendah dapat menyebabkan sambungan menjadi lemah atau rusak.
Dalam summary, sambungan mur dan baut memiliki sifat dan karakteristik yang menguntungkan
seperti keamanan, ketahanan, penyesuaian, dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan
beberapa metode sambungan lainnya. Namun, mereka juga memiliki beberapa kelemahan terkait
waktu pemasangan, ketahanan terhadap getaran, kerentanan terhadap karat, dan ketergantungan
pada kemampuan baut dan mur itu sendiri.

Contoh gambar
MUR DAN BAUT

Gambar 1. Mur dan Baut

A. Mur dan Baut

Baut dan mur digunakan untuk mengencangkan part-part di berbagai macam area kendaraan.
Terdapat berbagai macam tipe baut dan mur tergantung pada penggunaannya. Adalah penting untuk
mengetahuinya agar dapat melakukan perawatan dengan benar.
Gambar 2. Tipe Mur dan Baut

B. Nama Baut

Baut memiliki nama-nama yang berbeda untuk mengidentifikasikan ukuran dan kekuatannya. Baut-
baut yang digunakan pada kendaraan dipilih menurut kekuatan dan ukurannya yang dibutuhkan oleh masing-
masing area tersebut. Oleh karena itu, mengetahui nama-nama baut adalah salah satu dasar pelaksanaan
perawatan.

Gambar 3. Nama Baut

Contoh:M 8 x 1.25-4T

M = Tipe alur

“M” kependekan dari alur metrik tipe-tipe lain alur adalah “S” untuk alur kecil, dan “UNC” untuk alur
kasar yang disatukan.
8 = diameter luar baut

1.25 = tinggi alur (mm)

4T = kekuatan

Nomor menunjukkan 1/10 dari daya rentang minimum dalam unit of kgf/mm2, dan huruf adalah
kependekan dari “daya rentang”. Kekuatan distempelkan pada baut kepala.

C. Spesifikasi Pengerasan Baut


Gambar 4. Tabel Spesifikasi Pengerasan Baut

D. Metode Pengencangan Baut


Gambar 5. Metode Pengencangan Baut

Baut-baut dikencangkan dengan kunci momen ke momen spesifikasi yang tertera pada buku pedoman
reparasi.

Adapun metode pengencangan yang dapat dilakukan diantaranya:

1. Gunakan kunci momen, kencangkan sebuah baut atau mur ke 15 Nm (150 kgf cm)

2. Gunakan kunci boxe end (offset), kencangkan kembali dengan cara yang serupa.

E. Tipe-Tipe Baut

1. Baut Kepala Heksagonal

Gambar 6. Baut Kepala Heksagonal

Baut kepala heksagonal adalah tipe baut paling umum.beberapa diantaranya memiliki flange dan washer
dibawah kepala baut.

a. Tipe Flange
Gambar 6.a. Baut Kepala Heksagonal Tipe Flange

Bagian kepala baut yang mengalami kontak dengan part memiliki permukaan yang lebar untuk meredam
tekanan kontak yang digunakan kembali oleh kepala baut pada part. Oleh karena itu, ia lebih efektif dalam
meminimalkan kemungkinan merusak part.

b. Tipe Washer

Gambar 6.b. Baut Kepala Heksagonal Tipe Washer

Keefektifannya serupa dengan tipe flange. Ia juga efektif saat digunakan untuk mengencangkan part yang
memiliki lubang dengan diameter yang lebih lebar daripada kepala baut. Tipe ini menggunakan washer pegas
diantara kepala baut dan washer untuk meminimalkan pengendoran baut.

2. Baut U
Gambar 7. Baut U

Baut-baut ini digunakan untuk menyambungkan pegas-pegas daun pada axle. Mereka disebut “Baut-U”
karena bentuknya menyerupai huruf “U”.

3. Baut Tanam

Gambar 8. Baut Tanam

Baut-baut ini digunakan untuk mencari part pada part lain atau untuk memudahkan perakitannya.

F. Metode untuk Melepas dan Mengganti Baut Tanam


Gambar 9. Metode Melepas dan Mengganti Baut Tanam

Untuk mengencangkan baut tanam, pasang dua mur pada baut tanam dan kencangkan bersama-sama.
Lalu putar untuk mengencangkan atau mengendorkan baut tanam. Teknik ini disebut sebagai “mur ganda”.

Dengan teknik ini, pengencangan dan penguncian ke dua mur terhadap satu dan yang lainnya
memungkinkan mur untuk melaksanakan fungsi kepala baut dari baut biasa. Adapun metodenya adalah
sebagai berikut:

1. Untuk memasang baut tanam, putar bagian atas mur ke arah pengencangan.
2. Untuk melepas baut tanam, putar bagian dasar mur ke arah pengendoran.

G. Baut Plastic Region

Gambar 10. Baut Plastic Region

Baut-baut plastic region, yang menawarkan stabilitas dan tegangan axial yang tinggi, digunakan sebagai
baut kepala silinder dan baut-baut tutup bantalan pada beberapa mesin.Kepala baut memiliki dan luar
dodecagon (dalam dan luar).
H. Ketentuan Penggunaan kembali Baut Plastic Region

Baut plastic region mengubah dirinya sendiri menggunakan tenaga poros. Terdapat dua metode untuk
menentukan penggunaan kembali baut plastic region, yaitu:

1.Ukur Penyempitan Baut

Gambar 11.a. Pengukuran Penyempitan Baut Plastic Region

2.Ukur Perpanjangan Baut

Gambar 11.b. Pengukuran Perpanjangan Baut Plastic Region

I. Metode untuk Mengencangkan Baut-Baut Plastic Region


Gambar 12. Metode Pengencangan Baut Plastik Region

Metode untuk mengencangkan baut plastic region berbeda dari dari pengencangan baut biasa. Cara
mengencangkan baut plastic region adalah sebagai berikut:

1. Kencangkan baut plastic region dengan menggunakan momen yang telah ditentukan.
2. Letakkan tanda cat pada bagian atas baut.
3. Kencangkan mengikuti petunjuk di buku pedoman reparasi.
Untuk mengencangkan baut plastic region adalah perlu untuk mengikuti petunjuk pada buku pedoman
reparasi karena terdapat dua tipe metode pengencangan untuk baut-baut plastic region.
1. Metode dimana baut pertama-tama dikencangkan ke momen spesifikasi, dan hanya tambahkan 90 derajat.

2. Metode dimana baut pertama-tama dikencangkan ke momen spesifikasi, dan kemudian tambahkan dua
pergerakan sebesar masing-masing 90 derajat, dengan total pengencangan sebesar 180 derajat.

Cara pengencangan berdasarkan metode pengencangan baut plastic region, yaitu kencangkan baut
melampaui bagian elastis, dimana menaikkan bagian pada tegangan axial dan sudut putaran baut.Lalu,
klemkan pada plastic region, dimana hanya sudut putaran baut saja yang berubah dan teganga axial baut
tetap tidak berubah. Metode pengencangan ini menurunkan ketidakmerataan tegangan axial pada sudut
putaran baut, dan meningkatkan tegangan axial yang stabil.

J. Tipe-Tipe Mur

a. Mur Heksagonal
Gambar 13.a. Mur Heksagonal

Mur tipe ini adalah yang paling umum digunakan. Beberapa diantaranya memiliki flange dibawah mur.

b. Mur Bertutup

Gambar 13.b. Mur Bertutup

Mur-mur ini digunakan sebagai mur-mur hub roda alumunium dan memiliki tutup ynag menutup alur-
alurnya. Mur-mur ini digunakan untuk mencegah agar ujung-ujung baut tidak berkarat atau untuk tujuan
estetika.

c. Castle Nut (Mur Bergalur)

Gambar 13.c. Mur Bergalur


Mur-mur ini memiliki galur silinder bergalur. Untuk mencegah agar mur tidak berputar dan menjadi kendor,
sebuah cotter pin dimasukkan ke dalam galur. Mur-mur ini digunakan pada berbagai macam persambungan,
seperti pada sistem kemudi.

Sumber: PT. Toyota Astra Motor, New Step 1

Google

Anda mungkin juga menyukai