Anda di halaman 1dari 20

TUGAS ELEMEN MESIN

Disusun oleh :

SAFRIZAL AZMAL : 2022330009

PEMBIMBING : KAMARULLAH ST.MT,

POGRAM STUDI : TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS ISKANDAR MUDA BANDA ACEH

2023

i
Pengertian Elemen Mesin Fungsi dan Penerapan nya

Elemen mesin adalah bagian dari komponen tunggal yang dipergunakan pada
konstruksi mesin, dan setiap bagian mempunyai fungsi pemakaian yang berbeda-
beda. Dengan pengertian tersebut diatas, maka elemen mesin dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
A. Elemen – elemen sambungan
a. Sambungan susut dan tekan
Sambungan susut merupakan sambungan dengan sistem suaian paksa
(Interference fits, Shrink fits, Press fits) banyak digunakan di Industri dalam
perancangan rakitan antar komponen pada mesin dan peralatan serta untuk tindakan
perbaikan komponen berputar. Pemakaian sistem suaian paksa bertujuan untuk
mentranfer torsi/daya dan menahan gaya aksial.

Sambungan Susut, atau sambungan paksa dibuat untuk mengalihkan tegangan


tarik akibat suhu, kelembaban, gesekan sehingga akan mencegah retak.
b. Sambungan paku keeling
Sambungan keling adalah jenis sambungan tetap. Sambungan keling sendiri
merupakan sambungan yang digunakan untuk menghubungkan pelat dengan batang
profil. Pada sambungan keling ini digunakan paku keling untuk menyambungkannya.
Paku keling dibuat dari pabrik dengan konstruksi kepala yang dibaut.

1
Untuk bentuk paku keling sendiri ada beberapa bentuk diantaranya paku
keling dengan kepala bulat, paku keling dengan kepala datar dan paku keling dengan
kepala meruncing. Namun jenis rivet yang banyak digunakan adalah rivet dengan
bentuk kepala bulat karena rivet jenis ini banyak digunakan.

Gambar sambungan paku keeling.


1. Berfungsi sebagai sambungan kekuatan dalam konstruksi logam ringan dan
baja.
2. Berfungsi sebagai koneksi kekuatan penyegelan. Contoh sambungan ini
adalah konstruksi untuk boiler dan pipa bertekanan tinggi.
3. Berfungsi sebagai sambungan yang rapat dan tidak memiliki tekanan.
4. Berfungsi sebagai sambungan paku pada pelat besi atau logam.
c. Sambungan ulir sekrup
Sambungan ulir terdiri atas dua bagian elemen, yaitu baut dan mur
Fungsi nya untuk bagian mesin yang memerlukan sambungan dan pelepasan tanpa
merusak bagian mesin.
Untuk memegang dan penyesuaian dalam perakitan atau perawatan.

2
Gambar sambungan ulir sekrup
Sekrup dispesifikasikan oleh diameter, juga disebut diameter luar atau
diameter nominal.
Minor diameter : Bagian terkecil dari bagian ulir dalam atau bagian ulir luar,
disebut juga sebagai core atau diameter root.
Pitch diameter : Disebut juga diameter efektif, merupakan bagian yang
berhubungan antara baut dan mur.
Pitch : Jarak dari satu ujung ulir ke ujung ulir berikutnya.
d. Sambungan baut dan pin
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu
ujungnya dibentuk kepala baut (umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung
lainnya dipasang mur/pengunci.
Dalam pemakaian dilapangan,baut dapat digunakan untuk membuat
konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara
yang dapat dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja
konstruksi bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) yang sesuai fungsinya
yaitu sebagai baut pengikat.

3
Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut
penggerak atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang
lain.
Penggunaan sambungan bauttentunya mengalami tahapan analisis khusus
untuk menentukan kapasitas dan jumlah baut yang digunakan sebagai alat sambung
pada konstruksi baja.

Gambar sambungan baut dan pin


Analisis dilakukan dengan memodelkan sambungan baut yang
menghubungkan elemen balok-balok dengan tipe sambungan sederhana (pin).
Elemenbalok yang disambung diasumsikan menggunakan profil WF 300x150x6,5x9.
Kemudian baut yang digunakan adalah baut dengan standar ASTM A325 diameter 20
mm sebanyak empat buah yang tersusun secara vertikal. Pada elemen tersebut
dianalisis dengan dua model perilaku yaitu ketika pada sambungan baut dalam
kondisi normal sesuai standar pelubangan baut yang tercantum dalam SNI
1729:2020, kemudian model kedua adalah dengan adanya pergeseran posisi lubang
baut sebesar 10 mm sehingga lubang baut bertambah 10 mm ke kanan. Adapun
analisis kapasitas pada sambungan tersebut adalah analisis kapasitas geser

4
penampang, analisis kapasitas geser baut, analisis kapasitas lubang baut, analisis
kapasitas gelincir baut, dan analisis kapasitas tarik satu buah baut. Dari analisis-
analisis tersebut nantinya akan dibandingkan apakah baut yang mengalami pergeseran
posisi lubang masih memenuhi syarat minimal jika dibandingkan dengan kapasitas
geser penampang baut.
e. Sambungan pengelasan
Setiap proses pengelasan pasti memiliki desain sambungan yang berfungsi
untuk mendapatkan hasil sambungan yang baik atau lolos pengujian sesuai standart
atau code yang dianut.
Jenis sambungan pada pengelasan sangat banyak macamnya, mulai dari
sambungan Butt Joint atau sambungan tumpul, Sambungan T Joint atau sambungan
Fillet, Sambungan sudut atau Corner Joint atau juga sambungan tumpang atau Lap
Joint. Jenis-jenis sambungan las tersebut mempunyai tujuan tertentu.

Gambar sambungan pengelasan


Namun sebelum itu kita harus mengetahui lebih dahulu jeni-jenis gambar
sambungan las tersebut, 5 sambungan pengelasan pada plat dan pipa
1. Butt Joint (Sambungan Tumpul)
Merupakan sambungan yang dibentuk dengan cara menyatukan ujung pada
kedua bagian. Pada sambungan las butt joint, bedua bagian objek yang ingin dilas

5
diletakkan pada bidang yang sama dan saling berdampingan. Secara pengaplikasian,
sambungan butt joint ini adalah sambungan yang paling sederhana yang digunakan
untuk menyatukan objek las. Butt joint biasanya digunakan pada bahan dengan tebal
3/16 In. Sambungan ini tidak disarankan untuk digunakan pada logam yang bekerja
untuk beban tinggi.

2. Corner Joint (Sambungan Sudut)


Corner Joint adalah sambungan yang dibentuk dari dua buah benda kerja /
objek dengan cara lasnya membentuk sudut berbentuk huruf “L. Hampir sama dengan
Tee Joint, bedanya sambungan ini dibentuk pada ujung objek lainnya.

3. Lap Joint (Sambungan Tumpang)


Adalah sambungan yang terdiri dari dua benda kerja / objek las yang saling
bertumpukan (tumpang tindih). Peng-aplikasian sambungan ini biasanya cenderung
untuk objek berbentuk plat tipis seperti body kereta. Lap joint bisa di aplikasikan
pada salah satu sisi saja atau pada kedua sisi agar kekuatan las lebih baik.

4. Tee Joint (Sambungan T)


Sesuai namanya, T joint adalah jenis sambungan yang berbentuk menyerupai
huruf T. Tipe sambungan ini banyak sekali diaplikasikan untuk konstruksi atap,
konveyor, dan beberapa jenis konstruksi lainnya. Sambungan T dibuat dengan
memotong 2 bagian pada sudut 90° dengan satu bagian yang terletak di tengah bagian
lainnya secara tegak lurus yang membentuk huruf T.

5. Edge Joint (Sambungan Sisi)


Edge joint diaplikasikan dengan cara menggabungkan 2 buah objek / benda
las yang dibentuk secara paralel. Kedua bagian tersebut juga dapat dibuat sejajar atau
memiliki flensing edge.

6
F. Sambungan solder dan brazing
a. Solder

Gambar solder
Soldering adalah proses penyambungan dua atau lebih logam dengan
melumerkan dan mengalirkan filler metal (logam pengisi) diantara sendi sambungan,
dimana filler metal memiliki titik lumer yang lebih rendah dari pada logam yang akan
disambung.
Logam yang akan disambung tidak ikut meleleh pada proses soldering. Titik
lumer filler metal pada soft soldering berada dibawah temperatur 400°C, sedangkan
titik lumer filler metal pada hard soldering berkisar 450°C. Filler metal yang
digunakan pada soft soldering merupakan paduan timah sedangkan pada hard
soldering paduan timah dengan tembaga (40% tembaga) Hard soldering sering
disebut juga silver soldering atau silver brazing. Hasil sambungan dari hard soldering
lebih kuat dan lebih baik dibandingkan soft soldering.
b. Brazing

7
Gambar brazing
Brazing adalah adalah proses penyambungan dua atau lebih logam dengan
melumerkan dan mengalirkan filler metal (logam pengisi) diantara sendi sambungan
menggunakan capillary action, dimana filler metal memiliki titik lumer yang lebih
rendah dari pada logam yang akan disambung.
Proses brazing biasanya disertai dengan pemberian flux pada sambungan untuk
menghindari oksidasi pada sambungan.
Titik lumer filler metal pada brazing berada diatas temperatur 450°C.
f. Sambungan Adhesif
Sambungan adhesif adalah proses menyatukan dua permukaan, biasanya
dengan menciptakan ikatan yang halus. Proses ini melibatkan penggunaan lem,
epoksi, atau salah satu dari berbagai bahan plastik yang mengikat baik melalui
penguapan pelarut atau melalui pengawetan melalui panas, waktu, atau tekanan.
Adhesive bonding mirip dengan menyolder dan mematri logam di mana ikatan
metalurgi tidak terjadi meskipun permukaan yang disambung dapat dipanaskan tetapi
tidak meleleh.

8
Gambar sambungan adhesif
B. Bantalan dan elemen transmisi
a. Bantalan luncur

Gambar bantalan luncur


Bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu
poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung
dengan halus dan aman. Jenis bantalan ini mampu menumpu poros dengan beban
besar.

9
Jenis dan fungsi dari bantalan luncur
1. Bantalan luncur silinder penuh, digunakan untuk poros-poros yang ukuran
kecil berputar lambat dan beban ringan.
2. Bantalan luncur silinder memegas, digunakan pada poros-poros mesin bubut,
mesin frais dan mesin perkakas lainnya.
3. Bantalan luncur blah, digunakan pada poros-poros ukuran sedang dan besar
seperti bantalan pada poros engkol, bantalan poros pada roda kendaraan dan
lain-lain.
4. Bantalan inside, digunakan untuk poros dengan beban yang sering berubah,
misalkan bantalan poros engkol dari poros-poros presisi.
5. Bantalan luncur sebagian, digunakan untuk poros yang berputar lambat, beban
berat tetapi tidak berubah-ubah. Misalkan bantalan pada mesin-mesin
perkakas kepala cekam.
6. Bantalan bukan logam, digunakan untuk leher-leher poros yang memerlukan
pendingin zat cair dan tidak mendapat beban berat. Pada lapisan juga
berfungsi sebagai pelumas, bahan lapisan yang digunakan yaitu karet, plastik
dan ebonit.
7. Bantalan luncur tranlasi, digunakan untuk blok-blok luncur gerak lurus, seperti
blok luncur pada batang torak mesin uap dan blok luncur pada mesin
produksi.

10
b. Bantalan gelinding

Gambar bantalan gelinding


Bantalan gelinding adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus, aman,
dan panjang umur. Pada Bantalan gelinding terjadi gesekan gelinding antara bagian
yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti rol atau jarum.
Bantalan gelinding memiliki beberapa komponen yang dimana bagian dari
komponen itu mempunyai fungsi sebagai elemen yang berputar. Elemen yang
berputar tersebut berada diantara bagian outer ring (race) dan inner ring (race) dengan
perantara retainer dan pelindung ( shield). Dengan memutar salah satu baik outer atau
inner ring maka akan terjadi gerakan menggelinding pada bola sehingga membuat
terjadinya gesekan, gesekan pada bantalan gelinding lebih kecil bila dibandingkan
dengan bantalan luncur.
c. Poros dukung dan poros pemindah
Berdasarkan Jenis Pembebanan Pada Poros
1. Poros Dukung (Poros Gardar)
poros yang berputar atau diam, yang memikul satu beban tertentu atau
berubah. Misalnya poros gerbong kereta api, poros tokal, poros gerobak, dan lain
lain (Kereta barang) dimana tidak mendapatan beban puntir, bahkan kadang-kadang

11
tidak boleh berputar, disebut gardar. Gardar ini hanya mendapatkan pembebanan
lentur kecuali digerakan oleh penggerak mula, dimana akan mengalami beban puntir
juga.

2. Poros Transmisi
Poros jenis ini terutama berfungsi meneruskan daya yang diberikan oleh
sumber daya. Poros ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket
rantai dan lain lain. Seperti poros-poros mesin perkakas, poros transmisi roda gigi,
poros engkol mesin-mesin torak, dan lain-lain.

3. Poros Dukung Transmisi (Spindel)


Poros jenis ini mendapat pembebanan gabungan karena berfungsi sebagai
penerus daya dan juga memikul satu beban tertentu. Poros transmisi relatif pendek,
seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran, disebut
pindel, syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan
bentuk ukurannya harus teliti. Misalnya poros generator listrik, poros turbin dan lain-
lain.

d. Kopling tetap & tidak tetap

Gambar kopling

12
1. Kopling tetap.
Kopling tetap adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran
dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi
slip), dimana sumbu kedua poros terletak pada satu garis lurus atau dapat berbeda
sedikit letak sumbunya. Kopling tetap dibedakan lagi atas, kopling kaku, kopling
luwes, dan kopling universal.
2. Kopling tidak tetap
Kopling tidak tetap adalah elemen mesin yang menghubungkan poros yang
digerakkan dan poros penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya
serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut, baik dalam keadaan diam
maupun berputar. Kopling tidak tetap dibedakan lagi atas, kopling cakar, kopling
plat, kopling kerucut, kopling friwil, kopling cakar.
e. Rem
Rem merupakan salah satu komponen mesin mekanik yang sangat vital
keberadaannya. Adanya rem memberikan gaya gesek pada suatu massa yang bergerak
sehingga berkurang kecepatannya atau berhenti. Pemakaian rem banyak ditemui pada
sistem mekanik yang kecepatan geraknya berubah-ubah seperti pada roda kendaraan
bermotor, poros berputar, dan sebagainya. Berarti dapat disimpulkan bahwa fungsi
utama rem adalah untuk menghentikan putaran poros, mengatur putaran poros, dan
juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Efek pengereman secara mekanis
diperoleh dengan gesekan, dan secara listrik dengan serbuk magnit, arus pusar, fasa
yang dibalik atau penukaran kutup, dan lain-lain.

13
Gambar rem
Dimana penjelasan masing-masing komponen tersebut diterangkan di bawah
ini.
Backing plate
Terbuat dari plat baja yang dipress. Backing plate bagian belakang diikat
dengan baut pada real axle housing dan backing plate bagian depan diikat dengan
baut pada steering knuckle. Sepatu rem dipasangkan pada backing plate yang mana
bila terjadi pengereman akan bekerja pada backing plate. Selain sepatu rem juga
silinder roda, anchorpin, mekanisme rem tangan dipasangkan pada backing plate.
Silinder penyetel sepatu rem
Silinder penyetel sepatu rem berfungsi menjamin ujung sepatu rem dan untuk
penyetelan renggang antara sepatu dengan drum. Pada beberapa macam rem, sebagai
pengganti silinder penyetel sepatu, anchor pin dan kam penyetel sepatu digunakan
secara terpisah.
Sepatu rem
Sepatu rem berbentuk busur yang disesuaikan dengan lingkaran drum dan
dilengkapi dengan kanvas yang dikeling ataupun direkatkan pada bagian permukaan
dalam sepatu rem. Salah satu ujung sepatu rem dihubungkan pada anchor pin atau
pada baut silinder penyetel sepatu rem. Ujung lainnya dipasangkan pada roda silinder

14
yang berfungsi untuk mendorong sepatu ke drum dan juga sepatu rem ini
berhubungan dengan mekanisme rem tangan.
Pegas pembalik
Pegas-pegas pembalik berfungsi untuk menarik kembali sepatu rem pada
drum ketika pijakan rem dibebaskan. Satu atau dua buah pegas pembalik biasanya
dipasang dibagian sisi silinder roda.
Kanvas rem
Kanvas rem dipasangkan pada sepatu rem untuk menambah tenaga gesek pada
drum. Bahan yang digunakan adalah asbes dengan tembaga atau campuran plastik
untuk untuk memperoleh tahan panas yang tinggi dan tahan aus. Pada beberapa
macam rem, terdapat perbedaan bahan kanvas rem yang dipasangkan pada sepatu
pertama dan sepatu kedua. Kanvas ini dapat diganti jika sudah mengalami aus.
Silinder roda
Silinder roda yang terdiri dari body dan torak, berfungsi untuk mendorong
sepatu rem ke drum dengan adanya tekanan hidrolik yang dipindahkan dari master
silinder. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap satu unit rem, tergantung
dari modelnya. Ada dua macam silinder roda; yang satu bekerja pada sepatu rem pada
kedua arah, dan satunya lagi gerakannya hanya pada satu arah saja.
Drum rem
Drum rem pada umumnya dibuat dari besi tuang. Drum rem ini dipasangkan
hanya diberi sedikit renggang dengan sepatu rem dan drum yang berputar bersama
roda. Bila rem ditekan maka kanvas rem akan menekan terhadap permukaan dalam
drum, mengakibatkan terjadinya gesekan dan menimbulkan panas pada drum cukup
tinggi (200°C-300°C). Karena itu, untuk mencegah drum ini menjadi terlalu panas
ada semacam drum yang di sekeliling bagian luarnya diberi sirip yang terbuat dari
paduan alumunium yang mempunyai daya hantar panas yang tinggi. Permukaan drum
rem dapat menjadi tergores ataupun cacat, tetapi hal ini dapat diperbaiki dengan jalan
dibubut bila goresan itu tidak terlalu dalam

15
f. Pegas

Gambar pegas
Pegas adalah elemen mesin yg berfungsi untuk mengontrol gerakan dengen
cara menahan, meredam getaran ,menghaluskan tumbukan dan model pengontrolan
gerakan lain. Tenaga kinetik benda telah diartikan sebagai kemampuan untuk
melakukan usaha karena adanya gerak. gaya elastis yang dilakukan oleh pegas ideal
dan gaya lain yang berlaku serupa disebut bersifat konservatif.bGaya grafitasi juga
konservatif jika sebuah bola dilemparkan vertikal keatas, ia akan kembali ke tangan
kita dengan tenaga kinetik yang smaa seperti ketika ia lepas dari tangan kita.
g. Tuas
Tuas atau pengungkit (dalam Bahasa Inggris : lever) adalah salah satu
pesawat sederhana yang digunakan untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya.
Hal ini dimungkinkan terjadi dengan adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu
(fulcrum), titik gaya (force), dan titik beban (load) yang divariasikan letaknya.
Contoh penggunaan prinsip pengungkit adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit dan
gunting kuku.

16
h. Sabuk dan rantai
- sabuk
Sabuk dan rantai merupakan transmisi dengan elemen mesin yang luwes dan
dapat memindah daya dengan jarak yang cukup jauh dibandingkan transmisi dengan
elemen mesin yang lain. Transmisi sabuk dapat dibagi atas tiga kelompok. Dalam
kelompok pertama, sabuk rata dipasang pada puli silinder dan meneruskan momen
antara dua poros yang jaraknya dapat sampai 10 (m) dengan perbandingan putaran
antara 1/1 sampai 6/1. Dalam kelompok kedua, sabuk dengan penampang trapesium
dipasang pada puli dengan alur dan meneruskan momen antara dua poros yang
jaraknya dapat sampai 5 (m) dengan perbandingan putaran antara 1/1 sampai 7/1.
Kelompok terakhir terdiri atas sabuk dengan gigi yang digerakkan dengan sproket
pada jarak pusat sampai mencapai 2 (m), dan meneruskan putaran secara tepat dengan
perbandingan antara 1/1 sampai 6/1.

Gambar sabuk

17
Sabuk mempunyai karakteristik sebagai berikut :
 Mereka bisa dipakai untuk jarak sumbu yang panjang.
 Karena slip dan gerakan sabuk yang lambat, perbandingan kecepatan
sudut antara kedua poros tidak konstan ataupun sama dengan
perbandingan diameter puli.
 Bila menggunakan sabuk yang datar, aksi klos bisa didapat dengan
menggeser sabuk dari puli yang bebas ke puli yang ketat.
 Bila sabuk V dipakai, beberapa variasi dalam perbandingan kecepatan
sudut bisa didapat dengan menggunakan puli kecil dengan sisi yang
dibebani pegas. Diameter puli kemudian merupakan fungsi dari tegangan
sabuk dan dapat diubah-ubah dengan mengubah jarak sumbunya.
 Sedikit penyetelan atas jarak sumbu biasanya diperlukan sewaktu sabuk
sedang dipakai.
 Dengan menggunakan puli yang bertingkat, suatu alat pengubah
perbandingan kecepatan yang ekonomis bisa didapat.
Transmisi Rantai
- Rantai
Rantai transmisi daya biasanya dipergunakan di mana jarak poros lebih besar
dari pada transmisi roda gigi tetapi lebih pendek dari pada dala transmisi sabuk.
Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip; jadi menjamin
perbandingan putaran yang tetap.
Rantai sebagai transmisi mempunyai keuntungan-keuntungan seperti : mampu
meneruskan daya besar karena kekuatannya yang besar, tidak memerlukan tegangan
awal, keausan kecil pada bantalan, dan mudah memasangnya. Karena keuntungan-
keuntungan tersebut, rantai mempunyai pemakaian yang luas seperti roda gigi dan
sabuk.
Di lain pihak, transmisi rantai mempunyai beberapa kekurangan, yaitu :
variasi kecepatan yang tak dapat dihindari karena lintasan busur pada sprocket yang
mengait mata rantai, suara dan getaran karena tumbukan antara rantai dan dasar gigi

18
sproket, dan perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus yang diakibatkan oleh
gesekan dengan sproket. Karena kekurangan-kekurangan ini maka rantai tak dapat
dipakai untuk kecepatan tinggi, sampai ditemukan dan dikembangkannya rantai gigi.

Gambar rantai

i. Roda gigi
Roda gigi adalah jenis elemen mesin penting untuk memindahkan gerak
(terutama putaran) dan daya atau tenaga pada suatu sistem transmisi antara komponen
penggerak dengan komponen yang digerakkan.

Gambar Roda gigi

19

Anda mungkin juga menyukai