1. Kepala bulat/payung
2. Kepala panci.
3. Kepala jamur
4. Kepala rata terbenam 120o
5. Kepala rata terbenam 90o
6. Kepala rata terbenam 60o
7. Kepala bulat terbenam 60o
8. Kepala datar
Pemakaiannya
Kepala bulat dan jamur digunakan untuk mengeling
konstruksi mesin mulai dari pemakaian ringan sampai
berat, seperti pemakaian rumah tangga, jembatan,
kereta api, bangunan tingkat tinggi dan lain-lain.
Kepala rata terbenam digunakan untuk bangunan
kedap air dengan permukaan rata,seperti : kapal (laut
/ terbang).
Kepala bulat terbenam digunakan untuk bangunan-
bangunan kedap dan tahan tekanan tinggi fluida,
seperti : ketel, tangki dan lain-lain.
Kepala panci digunakan untuk pemasangan dengan
palu tangan.
Ada 2 jenis las
Las Karbid
Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar dari
gas oksigen (zat asam) dan gas acetylene (gas karbid).
Las Listrik
Yaitu pengelasan yang menggunakan energi listrik.
pengelasannya diperlukan pesawat las yang dilengkapi dengan dua
buah kabel, satu kabel dihubungkan dengan penjepit benda kerja
dan satu kabel yang lain dihubungkan dengan tang penjepit batang
las/elektrode las.
Jika elektroda las tersebut didekatkan pada benda kerja
maka terjadi kontak yang menimbulkan panas yang dapat
melelehkan baja ,dan elektrode (batang las) tersebut juga ikut
melebur ujungnya yang sekaligus menjadi pengisi pada celah
sambungan las
KEUNTUNGAN SAMBUNGAN LAS LISTRIK
DIBANDING DENGAN PAKU KELING/BAUT :
• Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama
elektrode las dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna).
• Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.
• Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan.
• Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat
konstruksi, sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari
berat konstruksi.
• Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat
• Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi,
sehingga kekuatannya utuh.
Kerugian / kelemahan sambungan
las
Kekuatan sambungan las sangat
dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika
pengelasannya baik maka kekuatan
sambungan akan baik, tetapi jika
pengelasannya jelek/tidak sempurna maka
kekuatan konstruksi juga tidak baik bahkan
membahayakan dan dapat berakibat fatal.
Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-
pasang.
Jenis sambungan Las
• Sambungan tumpu (butt joint)
• Sambungan sudut (corner joint)
• Sambungan tumpang (lap joint)
• Sambungan T (tee joint)
• Sambungan tekuk (edge joint)
• Las-an jalur (fillet weld);
Digunakan untuk mengisi tepi Pelat pada sambungan
sudut, sambungan tumpang, dan sambungan T dalam gambar
berikut, logam pengisi digunakan untuk menyambung sisi
melintang bagian yang membentuk segitiga siku-siku;
• Las-an alur (groove welds);
Ujung bagian yang akan Disambung dibuat alur dalam
bentuk persegi, serong (bevel), V, U, dan J pada sisi tunggal atau
ganda,
• Las-an sumbat dan las-an slot (plug and slot
welds); Digunakan untuk menyambung pelat datar, dengan
membuat satu lubang atau lebih atau slot pada bagian pelat
yang diletakkan paling atas, dan kemudian mengisi lubang
tersebut dengan logam pengisi sehingga kedua bagian pelat
melumer menjadi satu;
Las-an titik dan las-an kampuh (spot and seam welds);
untuk sambungan tumpang seperti dapat dilihat
dalam gambar di bawah. Las-an titik adalah manik las
yang kecil antara permukaan lembaran atau pelat. Las-an
titik diperoleh dari hasil pengelasan resistansi listrik. Las-
an kampuh hampir sama dengan las-an titik, tetapi las-an
kampuh lebih kontinu dibandingkan dengan las-an titik.