Anda di halaman 1dari 22

ELEMEN MESIN (SAMBUNGAN)

DOSEN PEMBIMBING : Ir. Safei, M. T.


Disusun oleh: 1. Jamaludin
2. Kgs M Ryan Bagaskara
3. Nopan Indrabayu
4. Muhammad Iqbal

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK MESIN
2019/2020
ELEMEN MESIN (SAMBUNGAN)

 Elemen Mesin adalah Bagian-bagian suatu konstruksi


yang mempunyai bentuk serta fungsi tersendiri, seperti
baut-mur, pasak, poros, kopling, sabuk-pulli, rantai-
sprocket, roda gigi dan sebagainya, sedangkan

 Sambungan adalah menghubungkan antara satu benda


dengan lainnya. Sebagaimana yang diketahui, manusia
tidak dapat memproduksi sesuatu dalam sekali kerja.
ADA DUA JENIS SAMBUNGAN

Sambungan tetap (permanent joint).


Merupakan sambungan yang bersifat tetap,
sehingga tidak dapat dilepas selamanya, kecuali
dengan merusaknya terlebih dahulu. Contohnya :
sambungan paku keling (rivet joint) dan sambungan las
(welded joint).
Sambungan tidak tetap (semi permanent).
Merupakan sambungan yang bersifat sementara,
sehingga masih dapat dibongkarpasang selagi masih
dalam kondisi normal. Contohnya: sambungan mur-
baut/ulir (screwed joint) dan sambungan pasak (keys
joint).
Sambungan Paku Keling
(Rivet Joint) • Bahan Paku Keling
Paku keling adalah Bahan yang biasanya digunakan untuk
batang silinder pemakaian ringan adalah aluminium.
pendek dengan Untuk pemakaian sedang adalah baja
sebuah kepala di klasifikasi IS : 1148 - 1957 dan.
bagian IS : 1149 - 1957 untuk struktur konstruksi
atas, silinder tengah dengan gaya tarik tinggi.
sebagai badan dan Sedangkan untuk pemakaian berat termasuk
bagian bawahnya yang kedap cairan dan gas adalah baja
yang berbentuk klasifikasi IS : 1990 - 1962 seperti pada
kerucut terpancung boiler.
sebagai ekor.
TIPE PAKU KELING BERDASARKAN BENTUK
KEPALA

 1. Kepala bulat/payung
 2. Kepala panci.
 3. Kepala jamur
 4. Kepala rata terbenam 120o
 5. Kepala rata terbenam 90o
 6. Kepala rata terbenam 60o
 7. Kepala bulat terbenam 60o
 8. Kepala datar
Pemakaiannya
Kepala bulat dan jamur digunakan untuk mengeling
konstruksi mesin mulai dari pemakaian ringan sampai
berat, seperti pemakaian rumah tangga, jembatan,
kereta api, bangunan tingkat tinggi dan lain-lain.
Kepala rata terbenam digunakan untuk bangunan
kedap air dengan permukaan rata,seperti : kapal (laut
/ terbang).
Kepala bulat terbenam digunakan untuk bangunan-
bangunan kedap dan tahan tekanan tinggi fluida,
seperti : ketel, tangki dan lain-lain.
Kepala panci digunakan untuk pemasangan dengan
palu tangan.
Ada 2 jenis las
Las Karbid
Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar dari
gas oksigen (zat asam) dan gas acetylene (gas karbid).

Las Listrik
Yaitu pengelasan yang menggunakan energi listrik.
pengelasannya diperlukan pesawat las yang dilengkapi dengan dua
buah kabel, satu kabel dihubungkan dengan penjepit benda kerja
dan satu kabel yang lain dihubungkan dengan tang penjepit batang
las/elektrode las.
Jika elektroda las tersebut didekatkan pada benda kerja
maka terjadi kontak yang menimbulkan panas yang dapat
melelehkan baja ,dan elektrode (batang las) tersebut juga ikut
melebur ujungnya yang sekaligus menjadi pengisi pada celah
sambungan las
KEUNTUNGAN SAMBUNGAN LAS LISTRIK
DIBANDING DENGAN PAKU KELING/BAUT :
• Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama
elektrode las dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna).
• Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.
• Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan.
• Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat
konstruksi, sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari
berat konstruksi.
• Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat
• Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi,
sehingga kekuatannya utuh.
Kerugian / kelemahan sambungan
las
 Kekuatan sambungan las sangat
dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika
pengelasannya baik maka kekuatan
sambungan akan baik, tetapi jika
pengelasannya jelek/tidak sempurna maka
kekuatan konstruksi juga tidak baik bahkan
membahayakan dan dapat berakibat fatal.
 Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-
pasang.
Jenis sambungan Las
• Sambungan tumpu (butt joint)
• Sambungan sudut (corner joint)
• Sambungan tumpang (lap joint)
• Sambungan T (tee joint)
• Sambungan tekuk (edge joint)
• Las-an jalur (fillet weld);
Digunakan untuk mengisi tepi Pelat pada sambungan
sudut, sambungan tumpang, dan sambungan T dalam gambar
berikut, logam pengisi digunakan untuk menyambung sisi
melintang bagian yang membentuk segitiga siku-siku;
• Las-an alur (groove welds);
Ujung bagian yang akan Disambung dibuat alur dalam
bentuk persegi, serong (bevel), V, U, dan J pada sisi tunggal atau
ganda,
• Las-an sumbat dan las-an slot (plug and slot
welds); Digunakan untuk menyambung pelat datar, dengan
membuat satu lubang atau lebih atau slot pada bagian pelat
yang diletakkan paling atas, dan kemudian mengisi lubang
tersebut dengan logam pengisi sehingga kedua bagian pelat
melumer menjadi satu;
 Las-an titik dan las-an kampuh (spot and seam welds);
untuk sambungan tumpang seperti dapat dilihat
dalam gambar di bawah. Las-an titik adalah manik las
yang kecil antara permukaan lembaran atau pelat. Las-an
titik diperoleh dari hasil pengelasan resistansi listrik. Las-
an kampuh hampir sama dengan las-an titik, tetapi las-an
kampuh lebih kontinu dibandingkan dengan las-an titik.

 Las-an lekuk dan las-an rata (flange and surfacing


welds);
Las-an lekuk dibuat pada ujung dua atau lebih
bagian yang akan disambung, biasanya merupakan
lembaran logam atau pelat tipis, paling sedikit satu bagian
ditekuk. Las-an datar tidak digunakan untuk menyambung
bagian benda, tetapi merupakan lapisan penyakang
(ganjal) logam pada permukaan bagian dasar.

SAMBUNGAN ULIR (SCREW JOINED)
Sambungan ulir adalah sambungan yang
menggunakan kontruksi ulir untuk mengikat dua
atau lebih komponen permesinan
Sambungan ulir terdiri dari 2 (dua) bagian,
yakni Baut (Inggris=Bolt, yakni yang memiliki ulir di
bagian luar) dan Mur (Inggris = Nut , yakni yang
memiliki ulir di bagian dalam).
Fungsi Sambungan Ulir

Digunakanu untuk bagian mesin yang


memerlukan sambungan dan pelepasan tanpa
merusak bagian mesin.
Untuk memegang dan penyesuaian dalam
perakitan atau perawatan.
Keuntungan dan Kerugaian Sambungan Ulir
• Ditinjau dari sisi teknik sambungan ulir memiliki
keuntungan dan kerugian sebagai berikut;
• Keuntungan Sambungan Ulir
• Mempunyai reliabilitas (kehandalan) tinggi dalam operasi.
• Sesuai untuk perakitan dan pelepasan komponen.
• Suatu lingkup yang luas dari sambungan baut diperlukan
untuk beberapa kondisi operasi.
• Lebih murah untuk diproduksi dan lebih efisien.
• Kerugian Sambungan Ulir
• Konsentrasi tegangan yang pada bagian ulir yg tidak
mampu menahan berbagai kondisi beban
Keuntungan Sambungan Ulir
1. Mempunyai reliabilitas (kehandalan) tinggi dalam
operasi.
2. Sesuai untuk perakitan dan pelepasan komponen.
3. Suatu lingkup yang luas dari sambungan baut
diperlukan untuk beberapa kondisi operasi.
4. Lebih murah untuk diproduksi dan lebih efisien.

Kerugian Sambungan Ulir


Konsentrasi tegangan yang pada bagian ulir yg tidak
mampu menahan berbagai kondisi beban
Bentuk Ulir

 British standard whitworth (BSW)


threat
 British Association (BA) threat
 Square threat
 Acme threat
 Knuckle threat
 Buttress threat
 Metric threat
Bentuk Kepala Sekrup/Baut
Tegangan yang terjadi pada Baut/Sekrup
 Tegangan yg terjadi akibat beban statis
 Tegangan dalam akibat gaya pengencangan.
 Tegangan akibat gaya luar.
 Kombinasi gaya (1) dan (2).
Tegangan internal akibat gaya pengencangan
 Tegangan tarik disebabkan pelonggaran baut.
 Tegangan geser puntir akibat tahan gesek selama
pengencangan.
 Tegangan geser pada ulir.
 Tegangan tekan pada ulir.
 Tegangan tekuk, jika permukaan dibawah kepala baut/screw
tidak dalam posisi sempurna thd sumbu baut.

Anda mungkin juga menyukai