Disusun oleh
0420150004
TEKNIK OTOMOTIF
POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA
JAKARTA
2016
1.
Pengertian Sambungan
Mesin atau konstruksi terdiri dari beberapa bagian, yang mana bagian yang satu
dengan yang lain akan dihubungkan. Salah satu cara untuk menghubungkan suku
bagian-suku bagian tersebut adalah dengan cara memberikan sambungan.
Sambungan adalah hasil dari penyatuan beberapa bagian atau konstruksi
dengan menggunakan suatu cara tertentu.
1.1
1.1.A
SAMBUNGAN KELING
Sambungan keling adalah sambungan yang digunakan untuk menyambung plat
dan batang profil. Untuk membuat sambungan ini digunakan PAKU KELING yang dibuat
di pabrik khusus dengan kepala terpasang yang dilantak. Seperti pad gambar 1.1 berikut.
Gambar 1.1
Paku Keling Kepala Bulat paling banyak dipakai karena jenis paku keling ini paling
mudah dipakai. Bahan yang digunakan untuk membuat paku keling antara lain Baja
Kenyal, Baja Paduan, Tembaga, Loyang dan Aluminium. Seperti pada gambar 1.2 berikut.
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Gambar 1.5
Gambar 1.6
Kampuh Bilah Ganda
Kampuh ini banyak digunakan untuk sambungan yang menghendaki kekuatan
dan karapatan pada tekanan tinggi. Kampuh ini dapat dikeling tunggal, 2 baris atau 3
baris, seperti pada gambar 1.7 dan 1.8.
Gambar 1.7
Gambar 1.8
Sambungan Kuat
Contoh : Sambungan keling kerangka bangunan, jembatan dan blok mesin
Sambungan Rapat
Contoh: Sambungan tangki-tangki zat cair dan bejana tekanan rendah.
1.1.B
SAMBUNGAN LAS
Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara memanaskan
sampai suhu lebur dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi. Sistem
sambungan las ini termasuk jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alat
permesinan, sambungan las ini sangat banyak digunakan.
Metode pengelasan :
1.
Las tempa
Pada metode Las Tempa, kedua bagian ujung yang akan disambung dipanaskan
mendekati suhu lebur, ditempelkan lalu ditempa atau dipukul berkali-kali sehingga
menjadi satu sambungan yang homogen. Untuk sambungan Las Tempa ini tidak
menggunakan logam pengisi atau tidak menggunakan bahan tambah, seperti pada
gambar 1.9.
Gambar 1.9.
2.
asam) dan gas acetylene (gas karbid). Dalam konstruksi baja las ini hanya untuk
pekerjaan-pekerjaan ringan atau konstruksi sekunder, seperti ; pagar besi, teralis dan
sebagainya, seperti pada gambar 1.10 dan 1.11.
Gambar 1.10.
Gambar 1.11.
3.
diperlukan pesawat las yang dilengkapi dengan dua buah kabel, satu kabel dihubungkan
dengan penjepit benda kerja dan satu kabel yang lain dihubungkan dengan tang penjepit
batang las / elektrode las. Jika elektrode las tersebut didekatkan pada benda kerja maka
terjadi kontak yang menimbulkan panas yang dapat melelehkan baja ,dan elektrode
(batang las) tersebut juga ikut melebur ujungnya yang sekaligus menjadi pengisi pada
celah sambungan las. Karena elektrode / batang las ikut melebur maka lama-lama habis
dan harus diganti dengan elektrode yang lain. Dalam perdagangan elektrode / batang las
terdapat berbagai ukuran diameter yaitu 21/2 mm, 31/4 mm, 4 mm, 5 mm, 6 mm, dan 7
mm.
Untuk konstruksi baja yang bersifat strukturil (memikul beban konstruksi)) maka
sambungan las tidak diijinkan menggunakan las Otogen, tetapi harus dikerjakan dengan
las listrik dan harus dikerjakan oleh tenaga kerja ahli yang professional, seperti pada
gambar 1.12.
Gambar 1.12.
1.1.C
mengikat dua atau lebih komponen permesinan. Sambungan Ulir merupakan jenis dari
sambungan semi permanent (dapat dibongkar pasang). Sambungan ulir terdiri dari 2
(dua) bagian, yakni Baut (Inggris=Bolt, yakni yang memiliki ulir di bagian luar) dan Mur
(Inggris = Nut , yakni yang memiliki ulir di bagian dalam).
Bentuk Ulir
A.
Gambar 1.13.
B.
Gambar 1.14.
C.
Square threat
Mata Ulir berbentuk Segiempat. Aplikasi : power transmisi, machine tools, valves,
Gambar 1.15
D.
Acme threat
Mata Ulir berbentuk Trapesium Aplikasi : cutting lathe, brass valves, bench vices,
Gambar 1.16
E.
Knuckle threat
Mata Ulir berbentu Bulat. Aplikasi : digunakan untuk tugas berat, railway carriage
Gambar 1.17
F.
Buttress threat
Mata Ulir berbentuk Gergaji Aplikasi : Mentransmisikan daya pada satu arah,
Gambar 1.18
G.
Metric threat
Aplikasi : general purpose, seperti pada gambar 1.19.
Gambar 1.19
Tipe Umum Penyambungan Ulir
Beberapa tipe penyambungan ulir, seperti pada gambar 1.20 berikut.
Gambar 1.20
Gambar 1.21
Tegangan yang terjadi pada Baut/Sekrup
Tegangan tekuk, jika permukaan dibawah kepala baut/screw tidak dalam posisi
sempurna thd sumbu baut.
Daftar Pustaka
http://dokumen.tips/documents/makalah-sambungan-elemen-mesin.html
diakses pada 20 Mei 2016, pukul 16.03 WIB
http://dokumen.tips/documents/bab-2-sambungan-elemen-mesin.html
diakses pada 20 mei 2016, pukul 16.04
http://dokumen.tips/documents/modul-elemen-mesin-sambungan.html
diakses pada 20 mei 2016, pukul 16.04
https://www.academia.edu/8111092/PENGERTIAN_SAMBUNGAN?auto=download
diakses pada 20 mei 2016, pukul 16.08