Anda di halaman 1dari 11

JENIS SAMBUNGAN

Setiap struktur baja merupakan gabungan dari beberapa komponen yang


disatukan dengan sambungan, yaitu :

1. Sambungan Paku Keling


2. Sambungan Mur & Baut
3. Sambungan Las
SAMBUNGAN PAKU KELING

1. Standar :
a. AISC ( American Institute Steel Construction )
b. ASME ( American Society of Mechanical Engineers )

2. Parameter Desain :
c. Menurut Indian Standard, IS : 2998 – 1982 ( ditetapak 1992 )
d. Tensile Strenght > 40 N/mm2
e. Elongation = 26 %
f. Keling dibuat dengan cold heading atau hot forging
Aplikasi :
a. Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler ( boiler, tangka dan pipa-pipa
tekanan tinggi).
b. Sambungan kuat, pada konstruksi baja ( bangunan, jembatan dan crane ).
c. Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa
tekanan ).
d. Sambungan pengikat untuk penutup chasis ( pesawat terbang ).
3. Kelebihan Sambungan Paku Keling :
a. Tidak longgar karena adanya getaran atau beban kejut.
b. Relatif murah dan pemasangan yang cepat.
c. Lebih tahan korosi dibandingkan sambungan baut.
d. Kekuatan fatigue lebih baik dari sambungan las.
e. Lebih sederhana dan murah untuk dibuat.
f. Pemeriksaannya lebih mudah.
g. Dapat dibuka dengan memotong kepala dari paku kelingnya.
4. Kekurangan Sambungan Paku Keling

Kelemahan sambungan Paku Keling bahwa ada pekerjaan pengeboran/pelubangan


yang memungkinkan terjadinya korosi disekeliling lubang
Sambungan Baut & Mur

Sambunga Baut & Mur adalah salah satu sambungan tidak tetap, artinya sambungan tersebut dapat
dipasang dan dilepas tanpa merusak konstruksi.
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut
(umumnya bentuk kepala segi enam) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci.
Standarisasi klasifikasi grade bolt metric ditetapkan oleh International Standardization of
Organization (ISO). Klasifikasi berdasarkan atas kekuatan tensile dan yield.
Standar Nasional Indonesia Baut dan Mur segi-enam , SNI 05-0661-1989
1. Kelebihan Sambungan Baut & Mur

 Memudahkan kita untuk melakukan pengiriman bahan ke lokasi proyek, sebab setiap
bagian komponen/rangka baja masih terpisah satu dengan yang lain,
 Proses perakitan serta pemasangan konstruksi lebih cepat dan mudah,
 Dapat kita terapkan untuk konstruksi yang memiliki bentang lebar serta pada bangunan
bertingkat,
 Hasil sambungan cukup rapi, serta tidak perlu menghaluskan permukaan baja yang telah
kita sambung,
 Konstruksi mudah kita lepas atau bongkar sebab seluruh bagian komponen/rangka baja
terikat dengan baut.
2. Kekurangan Sambungan Baut & Mur

 Lubang baut yang terlalu kecil/besar akan berdampak rangka baja tidak terpasang
dengan sempurna,
 Pembuatan beberapa lubang baut pada permukaan baja dapat mengurangi kekuatan
bahan,
 Perlu perawatan secara berkala terhadap potensi kerusakan baut serta adanya baut yang
longgar atau lepas,
 Proses pengerasan 1 buah baut yang tidak sempurna, dapat berakibat pada kekuatan
struktur secara keseluruhan,
 Terjadi penambahan beban pada konstruksi, yakni akibat adanya berat beberapa buah
baut yang terpusat pada satu titik sambung.
Sambungan Las
Sambungan Las adalah suatu proses penyambungan material baja yang terlebih dahulu kita panaskan
hingga mencapai titik lebur yang sama. Kemudian kita padukan bersama-sama dengan bahan
pengisi (Filler), dimana umumnya bahan pengisi dari material yang sama akan meleleh secara bersama
dengan material baja yang akan kita sambung.
Standard yang lazim dipakai di negara Indonesia adalah American Standard ( ASME, AWS dan API ).
Selain American Standard design dan fabrikasi yang sering dijumpai adalah British Standard ( BS ),
Germany Standard ( DIN ), Japanese Standard ( JIS ) dan ISO. Akan tetapi hingga saat ini standard
yang paling sering dijadikan acuan untuk pembuatan prosedure pengelasan ASME Code Sect IX
(Boiler, Pressure Vessel, Heat Exchanger, Storage Tank), API Std 1104 ( Pipeline ) dan AWS (Structure
& Plat Form).
1. Kelebihan Sambungan Las

 Pertemuan bahan baja pada titik sambung dapat melumer bersama elektroda las, yang menyatu secara
bersama-sama sehingga baja menjadi lebih kokoh,
 Permukaan profil baja yang kita sambung lebih bersih, walau ada sedikit tonjolan bekas pengelasan
namun tonjolan tersebut memiliki pola yang rapi,
 Akibat adanya sambungan las beban pada konstruksi tidak bertambah banyak, yakni berkisar 1 s/d 1,5%
dari berat konstruksi,
 Luas penampang profil tetap utuh seperti semula sebab tidak terjadi lubang, sehingga dari segi kekuatan
tetap terjamin,
 Sambungan las menjadi pilihan terbaik untuk kita terapkan pada rangka baja yang berbentuk khusus,
misalnya konstruksi atap kubah atau lengkung.
 Proses pengerjaan lebih praktis dan cepat karena bisa kita lakukan pada workshop maupun proyek.
2. Kekurangan Sambungan Las

 Kekuatan sambungan las tergantung oleh kualitas pengelasan baja, artinya bila pengelasan kita
lakukan dengan metode/teknik yang baik maka hasilnya juga akan baik, demikian juga
sebaliknya.
 Kesalahan sedikit saja sewaktu pelaksanaan sambungan dapat berakibat fatal. Antaranya jika
terjadi cacat las, maka dapat kita pastikan cacat las tersebut menjadi titik lemah konstruksi,
 Untuk kasus tertentu kita perlu menghaluskan permukaan baja yang tidak rata akibat adanya
tonjolan pegelasan. Silahkan baca Panduan Penggunaan Alat Mesin Gerinda untuk kerja baja.
 Biaya pegelasan baja sering tidak muncul secara spesifik pada BoQ atau dalam penawaran
harga, padahal untuk anggaran pelaksanaan sambungan las cukup tinggi.
 Komponen/rangka menjadi bersifat tetap atau statis,

Anda mungkin juga menyukai