ABSTRAK
potongan baja siku/plat penyambung/ joist dan konstruksi, yang sering digunakan adalah dengan
sebagainya. Luas penampang batang baja tetap proses pengelasan Gas Metal Arc Weding
utuh, karena tidak dilubangi, sehingga (GMAW). Pada proses ini, elektroda yang
kekuatannya tetap (Aswin, 2012). digunakan adalah jenis elektroda rol. Pemilihan
tool dan filler metal disesuikan dengan jenis
Berbagai pertimbangan dan perhitungan
group material/ baja dan spesifikasi baja induk
teknis, biaya, waktu, kualitas, fungsi dan faktor
(base metal) tersebut. Material baja (steel) yang
safety/ keamanan konstruksi yang dibentuk, akan
direkomendasikan diaplikasi dilapangan untuk
menjadi alasan bagi seorang engineer, dalam
struktur konstruksi adalah material yang baja
menentukan jenis sambungan yang digunakan.
tergolong baja karbon rendah (low carbon steel)
Tentunya faktor-faktor di atas, juga akan
dan juga material yang tergolong Mild Steel,
menjadi materi pertimbangan pada saat
Penelitian ini mengalisa tiga jenis brand Penelitian ini menggunakan metode
kawat las yang mempunyai kelas yang sama experimental menggunakan data primer dan data
yaitu AWS A.5.18 dengan spesifikasi ER 70 S6, sekunder dari referensi ilmiah terkait. Metode ini
adapun brand yang di pakai adalah Merit, dimaksudkan untuk menemukan ada tidaknya
Cigweld dan ENKA dan pengujian yang perbedaan sifat mekanikal hasil pengelasan
dilakukan adalah uji Tarik, uji bending yang proses Gas Metal Arc Welding (GMAW) dengan
meliputi face bend dan root bend dengan menggunakan filler metal brand Merit, Cigweld
mengunakan base metal SS400 (baja karbon dan ENKA yang mengaju pada standart ASME
rendah). Sect IX (1998) dan didukung oleh WPS / PQR.
460
0
Merit S6 Cigweld ENKA Perbandingan Yield
Yield Ultimate 400
380
360
Gambar 4.1 Perbandingan Tegangan yield dan 340
320
ultimate antara 300
280
Lasan Merit S-6, Cigweld dan ENKA
1 2 3
lasan Merit S-6, Cigweld dan ENKA, dapat [2] Sonawan, H., Sutraman, R., 2006. Pengantar
untuk Memahami Pengelasan Logam, Alfa Beta,
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Bandung.
Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa
[3] Wiryosumarto, H., Okumura, T., 2008, Teknologi
kawat lasan ENKA memiliki tegangan yield
Pengelasan Logam, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
yang terbesar diantara kawat lasan lain yaitu
[4] ASME Sect IX (1998). Boiler and Pressure vessel
322,7 MPa. Sedangkan kawat lasan Merit Code
S-6 memiliki tegangan yield paling rendah
[5] Handbook (1994). Ferrous Material and
yaitu sebesar 294,7 MPa. Hal ini Metallurgi
menandakan bahwa kawat lasan ENKA
memiliki sifat mekanik yang lebih kuat
dibanding kawat lasan lain.
Lasan Cigweld memiliki keuletan yang
lebih baik dari Merit S-6 dan ENKA. Karena
memiliki regangan (elongation) yang lebih
tinggi yaitu sebesar 23,9%. Semakin besar
regangan yang dicapai spesimen, semakin
ulet material tersebut.
Berdasarkan hasil pengujian root bending
dan face bending menunjukkan bahwa tidak
ditemukan cacat pada hasil lasan untuk
ketiga jenis kawat lasan yang diuji. Hasil ini
menunjukkan bahwa hasil las memenuhi
standard.
Perbandingan hasil uji tarik antara
sambungan las dengan weld metal terlihat
perbedaan yang signifikan baik ultimate
maupun yield ini membuktikan bahwa weld
metal lebih kuat dan ulet dari base metal.