ABSTRACT
Link Track is a spare part of Bucket Wheel Excavator at Bukit Asam coal mine in West Sumatra. The spare part
was previously imported from Germany or India. The development of this product has been recomended by the
user of PT Bukit Asam Muara Enim to subtitize the imported product. On this research the material design of
Link Track has been obtained by Polman Bandung. The methods are included of material design and process,
sampel cast, heat treatment, mechanical testing and metalography examination.the result shown that the best
composition of high tensile steel with alloying of Ni, Cr and Mo can reach high tensile strength which is proper
for Link Track application. The heattreatment process which can obtain that result come from Normalizing
process and followed by double reheating process of 650 oC then second reheat on 650 oC. The mechanical
properties which is found is 683 Mpa, yield strength of 525 Mpa and elongation of 20 %.
ABSTRAK
Link Track merupakan salah satu spare part pada Bucket Wheel Excavator (BWE) di Tambang batu bara Bukit
Asam. Spare part ini diperoleh dengan cara diimpor dari Jerman atau India. Pengembangan produk dalam
rangka substitusi import Link Track yang digunakan di industri hulu batu bara yang telah di rekomendasikan
oleh PT Bukit Asam Muara Enim Sumatera Selatan sebagai penggunanya. Pada penelitian ini telah dilakukan
kegiatan perancangan jenis material yang tepat untuk Link Track. Metode yang dikembangkan meliputi analisis
pembebanan perancangan material dan proses, pengecoran sampel material, perlakuan panas dan pengujian
mekanik serta pemeriksaan metalografi. Hasilnya diperoleh bahwa komposisi material baja berkekuatan tinggi
(High Tensile Steel) dengan paduan Ni, Cr dan Mo dapat mencapai porsi kekuatan mekanik yang sesuai dengan
penggunaan Link Track. Proses perlakuan panas yang paling tepat menghasilkan kombinasi kekuatan dan
elongasi adalah proses Normalising diikuti oleh pemanasan kembali pada 650 oC dilanjutkan dengan
pemanasan kedua temperatur 650 oC. Sifat mekanik yang dapat dicapai yaitu kekuatan tarik sebesar 683 Mpa
kekuatan yield sebesar 525 Mpa dan elongasi sebesar 20%.
Perancangan Material Coran Baja Link Track Untuk Bucket Wheel Excavator Batubara | 47
menjadikan produk ini perlu mendapatkan oleh PT Bukit Asam, seperti yang ditunjukkan
perhatian dan penelitian lanjut dalam rangka pada Gambar 2. Material link track yang asli
usaha-usaha untuk dapat memproduksLink menggunakan material jenis austenitic
Track yang memenuhi spesifikasi standar. manganese steel. Standar material DIN GX
Pokok permasalahan dalam penelitian ini 120 Mn 12 atau ASTM A128 / A128M -
adalah: Bagaimana membuat produk link 93(2012). Berdasarkan Gambar teknik yang
track melalui proses pengecoran logam yang dimiliki oleh pengguna material asli memiliki
bebas dari cacat berupa susut tuang sifat mekanik kuat tarik (u) = 600 N/mm2 dan
(shrinkage). Dalam hal ini berkait dengan kuat yield (y) = 300 N/mm2, elongasi (e) =
rancangan disain pengecoran yang tepat 25% (JIS G 5131:2008, 1995). Austenitic
untuk mendapatkan kualitas coran yang manganese steel memiliki struktur mikro
bebas susut tuang telah diteliti oleh austenit. Struktur mikro ini memiliki sifat lunak
Firmansyah dan Achyarsyah (2010). Selain itu dan tidak bisa dikeraskan lagi melalui proses
bagaimana memperoleh material yang tepat perlakuan panas. Struktur austenit cocok
untuk dijadikan bahan dasar pembuatan untuk beban dengan impak tinggi dan
produk cor link track. Material yang digunakan abrasive dimana struktur akan berubah
harus dapat menahan beban berat bodi BWE menjadi martensit akibat beban impak,
dan gesekan akibat penggunaannya. Hal ini dengan demikian ketahanan abrasivenya
berkaitan dengan disain pemilihan komposisi menjadi tinggi (KEY to METALS Articles,
material dan proses perlakuan panas yang 2015).
tepat untuk mendapatkan sifat mekanis yang
cocok untuk aplikasi link track. Fokus Dalam aplikasinya link track tidak mengalami
penelitian yang dilakukan pada penelitian ini beban impak yang tinggi. Link track
adalah perancangan material yang tepat mengalami beban tekan dan tarik. Posisi
untuk digunakan pada aplikasi Link Track. tekanan terbesar pada saat link track bertemu
sprocket penggerak, tekanan pada
Polman Bandung merupakan Politeknik permukaan pertemuan mengakibatkan link
Negeri yang berada di Bandung Jawa Barat. track terdeformasi plastis. Gambar. 3.
Sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi menunjukkan posisi tekanan sproket pada link
Negeri yang memiliki fasilitas pendidikan track yang mengakibatkan terdeformasi
pengecoran logam, Polman Bandung telah plastisnya dan rusaknya bagian link track
banyak menerima permintaan untuk yang menjadi penumpu.
pengembangan produk cor dari industri di
berbagai daerah di Indonesia. Polman Untuk meningkatkan ketahanan terhadap
Bandung telah mengembangkan pembuatan deformasi maka material tidak boleh terlalu
produk cor berupa spare part yang digunakan lunak. Namun bila dikeraskan seluruhnya
oleh PT Bukit Asam ini sejak tahun 2000. maka material akan cenderung getas (brittle)
Beberapa produk telah digunakan oleh PT dan dapat menjadi patah akibat beban bodi
Bukit Asam sebagai spare part pengganti. BWE. Untuk itu perlu dirancang material yang
Salah satu contohnya adalah penggunaan memiliki kemampuan dikeraskan.
produk Bucket Teeth yang sudah di gunakan Pengerasan yang dilakukan tidak seluruhnya
Gambar 3. Daerah Pertemuan Link Track – Sproket yang Cepat Aus dan Rusak
Sumber: penulis
namun hanya pada posisi tumpuan tersebut. hardening. Oleh karenanya untuk dapat
Proses pengerasan dapat menggunakan dikeraskan material harus memiliki struktur
metode flame hardening atau induction non austenitic. Namun juga memiliki kekuatan
Perancangan Material Coran Baja Link Track Untuk Bucket Wheel Excavator Batubara | 49
tinggi dan elongasi yang cukup. Material yang Untuk ketangguhan material maka elongasi
dipilih adalah jenis baja berkekuatan tinggi tidak boleh rendah (Dieter, 1976). Pada
dengan paduan Ni, Cr dan Mo. Standar kondisi material asli elongasi 25% namun
material digunakan adalah AISI 4340. perlu dilihat juga kekuatan yield yang hanya
Komposisi material berdasarkan sumber ASM 300 Mpa, bila kekuatan yieldnya akan
Handbook Vol 1 (1990) seperti yang ditingkatkan tentu dapat menurunkan
ditunjukkan pada Tabel. 1 (ASM International, elongasinya. Dengan demikian setidaknya
1990). dapat dicapai elongasi minimal 20 %. Sifat-
sifat tersebut dapat diperoleh setelah material
Sifat mekanik material AISI 4340 ini diberi perlakuan panas. Oleh karena itu
berdasarkan sumber ASM Handbook Vol 1 rangkaian eksperimen perlakuan panas yang
(1990) dapat dilihat pada Tabel. 2 meliputi normalising dan pemanasan kembali
dilaksanakan dalam penelitian ini. Sampai
Nampak pada Tabel 2 sifat mekanik AISI 4340 diperoleh kondisi yang paling baik untuk
hasil hardening tempering memiliki kekuatan mencapai persyaratan sifat mekanik material
yang sangat tinggi, u sampai 1080 Mpa, yang akan dicapai.
sementara elongasinya relatif rendah yaitu
hanya 12 % min. Dapat dilihat kebutuhan Tujuan penelitian secara umum adalah untuk
untuk kekuatan material link track dari sifat menghasilkan produk cor Link Track
material asli yaitu hanya 600 Mpa namun berkualitas tinggi dan mampu bersaing
dengan elongasi tinggi sebesar 25%. Oleh dengan produk impor. Produk coran yang
karena itu material AISI 4340 perlu berkualitas tinggi disini adalah bebas
dimodifikasi sifatnya melalui perlakuan panas. porositas/susut cor (shrinkage) dan memiliki
Targetnya adalah material AISI 4340 ini kualitas material yang sesuai dengan
memiliki bulk properties dengan kekuatan kebutuhannya (Stefanescu, 1988). Tidak
min. 600 Mpa dan elongasi 25%. Selanjutnya hanya dalam skala prototipe tujuan akhirnya
daerah tumpuan pertemuan link track dan adalah produk cor Link Track yang
sproket nantinya dapat dikeraskan melalui dikembangkan akan dapat digunakan oleh PT
proses pengerasan permukaan. Bukit Asam. Tujuan spesifik yang akan
dicapai pada penelitian ini adalah diperoleh
Perancangan material yang akan dibuat untuk jenis material dan rancangan proses
kebutuhan Link Track harus memenuhi perlakuan material yang tepat untuk dapat
persyaratan sebagai berikut: digunakan sebagai material Link Track.
Dari segi kekuatan masif (Bulk Properties)
material asli sudah cukup baik. Untuk itu Apabila pembuatan produk cor Link Track ini
material rancangan baru harus memiliki berhasil maka produk cor hasil
kekuatan cukup dengan nilai min. 600 pengembangan Polman ini menjadi produk
Mpa. Link Track dalam negeri pertama yang
Dari segi ketahanan terhadap deformasi digunakan di PT Bukit Asam. Pada akhirnya,
plastis, nampak material kurang baik dari keberhasilan memproduksi barang
menerima beban sehingga pada lokasi substitusi impor ini, dapat di informasikan
terkena tekanan tinggi (daerah tumpuan kepada industri-industri yang menggunakan
sproket) terjadi deformasi dan aus. Oleh produk coran sehingga dapat memenuhi
karena itu material yang dirancang harus kebutuhan akan spare part mesinnya dari
memiliki kekuatan yield yang lebih tinggi
dari 300 Mpa.
Tabel 1. Komposisi Kimia AISI 4340
C Mn Si P S Cr Ni Mo
0.38- 0.60- 0.15- 0.70- 1.65- 0.20-
≤ 0.035 ≤ 0.04
0.43 0.80 0.35 0.90 2.00 0.30
Sumber: ASM Handbook Vol 1 (1990)
Perancangan Material Coran Baja Link Track Untuk Bucket Wheel Excavator Batubara | 51
dipertahankan (Dieter, 1976). Material yang Sampel 3 diambil dari hasil cor yang
dipilih untuk mendapatkan kekuatan tinggi sudah diberi perlakuan normalising-
dan elongasi yang baik adalah jenis baja high pemanasan 650
tensile steel paduan Ni, Cr dan Mo. Sampel 4 diambil dari hasil cor yang
sudah diberi perlakuan
Dalam mempertahankan elongasi material normalising - pemanasan I
dapat digunakan metode modifikasi sifat 650 - pemanasan II 650
melalui perlakuan panas (Thelning, 1984). Sampel 5 diambil dari hasil cor yang
Material hasil cor akan diberi perlakuan sudah diberi perlakuan
normalising kemudian pemanasan I pada 650 normalising - pemanasan I
oC. Selanjutnya diikuti dengan pemanasan II
650 - pemanasan II 450
dengan variasi 650 oC, 450 oC dan 250 oC.
Sampel 6 diambil dari hasil cor yang
Material sampel dicor dengan komposisi AISI
sudah diberi perlakuan
4340 dalam bentuk Y Block. Kemudian
normalising - pemanasan I
dipotong dan dibuat sampel uji untuk
650 - pemanasan II 250
perlakuan panas. Setelah mengalami proses
perlakuan panas kemudian dilakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
pengujian struktur mikro, pengujian tarik dan
kekerasan. Hasilnya dianalisis dan dapat Simulasi Pembebanan
diperoleh kesimpulan. Analisis pembebanan dilakukan untuk
Untuk mengetahui sifat mekanik untuk setiap mendapatkan informasi seberapa besar
tahapan proses maka perlu dilakukan tegangan yang terjadi pada Link Track.
pengujian pada masing-masing tahapannya. Langkah pertama yang dilakukan adalah
Dengan demikian sampel uji yang dibuat membuat model BWE. Gambar. 5.
menjadi sebagai berikut: menunjukkan model Bucket Wheel Excavator
Sampel 1 diambil dari hasil cor dalam (BWE) yang disederhanakan untuk
kondisi as-cast mempermudah analisis pembebanan.
Sampel 2 diambil dari hasil cor yang Analisis pembebanan dilakukan
sudah diberi perlakuan normalising menggunakan simulasi komputer
(CAE/Computer Aided Engineering)
(Solidwork, 2010).
Berdasarkan data yang diperoleh Bucket Dengan demikian perhitungan beban pada
Wheel Excavator berjalan pada kedua link tiap roda penahan adalah :
track, beban yang harus ditahan oleh link track 820.000 ∙ 10
adalah sebesar 820 Ton.Untuk bagian rantai 𝑊= = 512.500 𝑁
16
dan beberapa part yang bertautan dengan link
track digambar dengan lebih detil. Gambar- Gambar. 8. menunjukkan posisi roda penekan
gambar berikut memperlihatkan detil dari link yang bersentuhan dengan link track. Dengan
track dan rantai roda. posisi tersebut roda penahan ini yang
memberikan gaya terhadap link track. Posisi
Link track satu sisinya dirangkai sebanyak 35
roda penekan dan link track dapat
buah sehingga menyusun rantai. Link track
disimulasikan sehingga dapat diperoleh
dan sayapnya di assy dengan cara las,
distribusi tegangan yang terjadi. Gambar. 9.
dimana link track posisinya ditengah-tengah.
menunjukkan diagram benda bebas roda
Bagian yang bersentuhan dengan link track
penekan dan link track
yaitu roda penahan ada sebanyak 8 buah
pada tiap sisi.
Perancangan Material Coran Baja Link Track Untuk Bucket Wheel Excavator Batubara | 53
Gambar 7. Roda Penahan dan Link Track
Sumber: penulis / hasil penelitian
Perancangan Material Coran Baja Link Track Untuk Bucket Wheel Excavator Batubara | 55
Gambar 12. Tegangan Terbesar
Sumber: penulis / hasil penelitian
Dari data yang diperoleh daya motor sebesar 60𝑃 60 ∙ 90.000 ∙ 0,8
90 kW, maka: 𝑇= =
2𝜋𝑁 2𝜋 ∙ 1
2𝜋𝑁
𝐷𝑎𝑦𝑎, 𝑃 = 𝑇𝜔 = 𝑇 = 687.549,3 𝑁𝑚
60
Torsi yang terjadi, jika asumsi putaran roda
Gaya yang terjadi pada sprocket, jika jari-jari
adalah 1 rpm dan daya motor yang terpakai
sprocket 0,7 m adalah:
80% adalah:
𝑇 687.549,3
𝐹= = = 982.213 𝑁
𝑟 0,7
Gambar 15. Distribusi Tegangan Akibat Tarikan Pada Link Track Bagian Atas
Sumber: penulis / hasil penelitian
Perancangan Material Coran Baja Link Track Untuk Bucket Wheel Excavator Batubara | 57
Perancangan Material
Material dasar mengacu pada komposisi AISI Struktur mikro sampel 2 as normalising adalah
4340 kemudian dicor dalam bentuk sampel perlit (P), bainit (B) dan martensit (M).
uji. Kemudian hasil cor diberikan perlakuan Martensit berada pada batas butir, nampak
panas dengan variasi sebagai berikut: pada Gambar. 17. Struktur mikro sampel 3 as
Sampel 1 kondisi as-cast normalising-pemanasan 650 berupa perlit (P),
Sampel 2 kondisi proses normalising bainit (B) dan martensit temper (MT), nampak
Sampel 3 kondisi proses Normalising - pada Gambar. 18.
pemanasan 650 Struktur mikro sampel 4 as normalising-
pemanasan I 650-pemanasan II 650 berupa
Sampel 4 kondisi proses Normalising -
perlit (P), bainit (B) dan martensit temper (MT)
pemanasan I 650 - pemanasan II 650
dengan kondisi martensit temper yang
Sampel 5 kondisi proses Normalising -
semakin tipis, nampak pada Gambar. 19.
pemanasan I 650 - pemanasan II 450
Struktur mikro sampel 5 as normalising-
Sampel 6 kondisi proses Normalising -
pemanasan I 650-pemanasan II 450 berupa
pemanasan I 650 - pemanasan II 250
perlit (P), bainit (B) dan martensit temper
Hasil pengamatan struktur mikro sebagai
(MT), nampak pada Gambar. 20.
berikut:
Struktur mikro sampel 1 as-cast adalah bainit
(B) dan perlit (P) (ASM Handbook Vol 9,
1990), ditunjukkan pada Gambar. 16.
M
B
MT
B
B
MT
MT
Perancangan Material Coran Baja Link Track Untuk Bucket Wheel Excavator Batubara | 59
P B
MT
Perancangan Material Coran Baja Link Track Untuk Bucket Wheel Excavator Batubara | 61
Grafik hasil uji impak ditunjukkan pada harga Impak. Kondisi maksimal harga Impak
Gambar 25. Nampak kondisi as-cast nilai berada pada proses As Normalising diikuti
impaknya sangat rendah, hal ini berkaitan oleh pemanasan kembali dua kali sebesar
juga dengan struktur mikro as-cast yang 650 oC yaitu sebesar 142 J/Cm2. Dengan
banyak mengandung martensit yang getas. demikian proses tersebut dapat menghasilkan
Dengan adanya perlakuan panas normalising ketangguhan yang terbaik dibanding proses
dan pemanasan kembali terjadi peningkatan lainnya yang dilaksanakan pada penelitian ini.
Perancangan Material Coran Baja Link Track Untuk Bucket Wheel Excavator Batubara | 63