ABSTRAK
ABSTRACT
2
2.2. Gaya Prategang 2.4. Elemen Struktural Jembatan
Pada langkah perhitungan besar gaya Segmental Box Girder
dongkrak (jacking force) ada beberapa hal
yang harus dipertimbangkan. Adapun hal-hal Jembatan segmental seharusnya
tersebut adalah : dibangunseperti sturktur bentang tunggal
untuk menghin dariadanya sambungan kabel
2.2.1. Disain Material post-tension. Sehubungan dengan adanya
eksternal post-tension maka diperlukan tiga
1. Beton macam segmen yang berbeda,diantaranya
(Prof. Dr.-Ing. G. Rombach, 2002):
Menurut ACI, beton yang boleh Expansion Joint Segment : Bagian ini
mengalami prategang adalah beton yang telah terletak tepat diatas abutment.
berumur 28 hari dengan kuat tekan beton telah Deviator segment : Bagian ini
mencapai 30 sampai 40 MPa. dibutuhkan untuk pengaturan deviasi
tendon.
2. Baja Standard segment : Dimensi standard
Baja yang digunakan sebagai tulangan box girder yang digunakan.
prategang merupakan jenis uncoated stress
relieve seven wire strand low relaxation. Baja Expansion Joint Segment
strand merupakan jenis yang paling banyak
digunakan untuk penegangan post-tension.
Strand yang digunakan pada proyek ini sesuai
spesifikasi ASTM A416.
3
3. ANALISA STRUKTUR BOX GIRDER 3.3. Analisa Penampang
4
3.4. Gaya Prestress, Eksentrisitas, Dan
Jumlah Tendon
3.4.1. Kondisi Awal (Saat
Transfer) Gambar Detail Casting Internal Tendon
a. Sudut Angkur
Tabel Sudut Angkur Tendon Internal
Kehilangan gaya presstress total yang
diperoleh sebesar 12.94 %<30 % cukup dekat
dengan estimasi awal (kehilangan gaya pre-stress
akhir).
5
4. PENULANGAN BOX GIRDER elastisan material dan beban batas
(ultimate) yang bekerja.
4.1. Perencanaan Jumlah Bursting Steel 2. Apabila gaya prategang bekerja tidak
Internal Tendon pada pusat penampang, tetapi
eksentrisitas, maka ada tambahan
tegangan akibat eksentrisitas tersebut.
3. Di dalam suatu sistem struktur beton
prategang selalu terdapat kehilangan
gaya prategang baik akibat sistem
penegangan maupun akibat waktu.
Kehilangan gaya prestress yang terjadi
Gambar Detail Bursting Steel Internal Tendon TST sebesar 12,94 %.
4. Letak dan bentuk bursting steel tendon
internal harus menyesuaikan besarnya
4.2. Penulangan Pada Segmen Box Girder gaya tarik yang terjadi pada zona
pengangkuran dengan menggunakan
Plat Dinding Tepi diameter besi D13 jarak 50 mm.
Tebal plat dinding (t2) = 300 mm
Digunakan tulangan diameter (D) = 19 mm 5.2. Saran
Jarak tulangan yang diperlukan (s) = 100 mm Dari kesimpulan diatas penulis
menyarankanbeberapa hal, antara lain :
Plat Bawah 1. Untuk analisis awal, terutama dalam
Tebal plat dinding (t3) = 250 mm menentukan dimensi penampang dan
Digunakan tulangan diameter (D) = 13 mm level dari prategang jumlahkan
Jarak tulangan yang diperlukan (s) = 200 mm tegangan yang terjadi pada daerah –
daerah kritis.
Plat Atas 2. Pengaturan posisi penegangan pada
Tebal plat dinding (t1) = 250 mm penampang akan memberikan
Digunakan tulangan diameter (D) = 22 mm keuntungan lebih.
Jarak tulangan yang diperlukan (s) = 200 mm
DAFTAR PUSTAKA