PENDAHULUAN
27 km.
Struktur girder memanjang dari jalan layang tersebut adalah jenis beton
prategang box girder dengan bentang 40 m dan lebar 10,3 m. Yang dalam
dan lendutan awal (chamber) yang berlawanan dengan tegangan – tegangan yang
ditimbulkan oleh beban – beban kerja. Dengan demikian konstruksi dapat memikul
beban yang lebih besar lagi tanpa harus merubah mutu betonnya. Seluruh
penampang beton menjadi efektif, akibat baja yang diberi gaya prategang dan
dengan proses stressing. Stressing girder adalah proses penarikan kabel tendon yang
ada didalam girder sebagai beton prategang. Pemberian tegangan pada kabel tendon
1
Pre-tensioning adalah prinsip cara penegangan dengan tendon ditegangkan
cara penegangan dengan kondisi beton yang telah terlebih dahulu dicor dan
dibiarkan mengeras sebelum diberi gaya prategang, dan sistem inilah yang
digunakan dalam proses stressing box girder pada jalan layang kereta api
Kualanamu.
1. Bagaimana perhitungan gaya – gaya yang diterima beton pratekan box girder
dalam pelaksanaanya ?
box girder ?
pengangkuran ?
2
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui gaya – gaya yang
bekerja akibat pelaksanaan jalan layang kereta api Kualanamu – Medan, Sumatera
akibat gaya – gaya yang bekerja di atasnya, sehingga diketahui besar persentase
kehilangan gaya prategang (loss of prestress) pada bentang jalan layang tersebut.
Pembatasan masalah yang diuraikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Balok pratekan yang dianalisa pada studi kasus ini adalah segmen balok yang
Utara.
2. Dari Track kereta api sepanjang ± 8 km, bentang yang ditinjau hanya bagian
digunakan.
4. Penganalisaan tidak termasuk harga satuan dari bahan dan material yang
digunakan.
konstruksinya dilapangan.
3
1.5. Metodologi Pembahasan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini secara garis besar berupa :
1. Dengan mengambil data – data yang diperoleh dari lapangan (PT. Wijaya Karya
Beton Tbk).