Anda di halaman 1dari 6

PERENCAAN JEMBATAN TUKAD AYUNG DENGAN

MENGGUNAKAN STRUKTUR PELENGKUNG BETON


BERTULANG

PRAPROPOSAL

Oleh :

I GEDE SILA PRAYUDI

1605512054

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
1. Latar Belakang

Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan


melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan
lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Jembatan yang merupakan bagian
dari jalan, sangat diperlukan dalam sistem jaringan transportasi darat yang akan
menunjang pembangunan pada daerah tersebut. Perencanaan pembangunan
jembatan harus diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga
pembangunan jembatan dapat memenuhi keamanan dan kenyamanan bagi para
pengguna jembatan (Struyk, 1984).

Keberadaan jembatan saat ini terus mengalami perkembangan, dari bentuk


sederhana sampai yang paling kompleks, demikian juga bahan – bahan yang
digunakan mulai dari bambu, kayu, beton dan baja. Keadaan ini
memungkinkan para insinyur teknik sipil lebih leluasa dalam merancang
sebuah jembatan, sehingga jembatan yang dihasilkan dapat berdiri degan
kokoh dan dapat memberikan kenyamanan bagi siapapun yang melewatinya.

Jembatan Tukad Ayung berada di Kabupaten Badung, Provinsi Bali


merupakan sarana transportasi yang sangat penting bagi masyarakat sekitar.
Menyadari bahwa jembatan Tukad Ayung sudah berusia sangat tua dan sudah
melalui beberapa kali perbaikan maka perlu adanya pembangunan jembatan
baru.

Melalui tugas akhir ini penulis mencoba merencanakan konstruksi Jembatan


Tukad Ayung dengan menggunakan struktur jembatan pelengkung beton
bertunlang. Adapun latar belakang pemilihan tipe jembatan lengkung
(lowerdeck) ini yaitu alternatif lain bagi konstruksi jembatan rangka baja yang
sudah ada dan kerena jembatan tipe lengkung cocok untuk jembatan dengan
bentang yang relatif panjang dan jembatan pelengkung mempunyai nilai
estatika yang menarik dibandingkan dengan jembatan biasa.
2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang


dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah gaya dalam yang terjadi pada struktur atas jembatan


pelengkung beton bertulang ?

2. Berapakah dimensi penampang komponen komponen struktur atas dari


jembatan pelengkung beton bertulang ?

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gaya dalam yang terjadi pada struktur atas jembatan
pelengkung beton bertulang.

2. Untuk mengetahui dimensi penampang komponen komponen struktur


atas dari jembatan pelengkung beton bertulang.

4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat lebih memahami perencanaan jembatan melalui penerapan


langsung ilmu ilmu yang diperoleh di bangku kuliah .

2. Memperoleh keterampilan dalam bidang perencanaan jembatan bertulang


dengan menggunakan struktur pelengkung beton bertulang.

3. Dapat dijadikan referensi bagi pembaca yang ingin mengetahui dan


mendalami ilmu dibidang struktur jembatan khususnya dalam
perencanaan jembtan pelengkung beton bertulang.

5. Batasan Masalah

Batasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah :

1. Perencanaan hanya pada komponen superstruktur jembatan


2. Perhitungan pelat lantai dan bangunan pengaman jembatan tidak
dilakukan lagi

3. Tidak meninjau dari segi biaya dan waktu pelaksanaan

4. Tidak meninjau metode pelaksanaan.

6. Metode Perencanaan

6.1. Kerangka

Secara garis besar langkah langkah tahapan analisis perencanaan


jembatan dapat ditunjukan dengan diagram alir berikut :

Mulai

Pengumpulan data jembatan

Preliminary design

Input :
Material
Pemodelan Struktur
Propil
penampang

Pembebanan Struktur

Input :
Analisa struktur dengan
Kombinasi
SAP2000v19
pembebanan

Output :
Gaya Dalam

Kontrol Kekuatan dan


Kekauan Struktur Tidak

Ya

Penggambaran detail jembatan

Selesai
6.2. Uraian Kerangka

6.2.1 Data Perencanaan

Data-data perencanaan jembatan diambil :

1. Nama Jembatan : Jembatan Tukad Ayung

2. Lokasi : Kabupaten Badung, Provinsi Bali

3. Tipe Jembatan : Pelengkung

4. Material : Beton Bertulang

Struktural : f’c = 30 Mpa

Non Struktural : f’c = 25 Mpa

5. Panjang Jembatan : 60 meter

6. Lebar Jembatan : 9 meter

7. Tebal Pelat : 0,2 meter

6.2.2 Acuan yang digunakan

Acuan yang digunakan pada perencanaan ini adalah ;

1. RSNI-T-02-2005 Standar Pembebanan untuk Jembatan

2. RSNI 2 2833:201X Perencanaan Ketahanaan Gempa untuk Jembatan

6.2.3 Pemodelan Jembatan

Pemodelan komponen struktur jembatan dilakukan dengan bantuan


program SAP2000v19 .

6.2.4 Pembebanan Struktur

Beban yang bekerja dihitung sesuai dengan peraturan RSNI-T-02-2005


dan RSNI 2 2833 201X. Masing masing beban ditentukan polanya pada
load patterns. Tipe beban ditentukan dengan load cases. Beban yang telah
dihitung sesuai dengan peraturan lalu di-input pada program SAP2000v19 .
6.2.5 Analisa Struktur

Analisa struktur dilakukan dengan program SAP2000v19 setelah


menginput semua kombinasi beban.

6.2.6 Gaya Dalam

Gaya dalam dan lendutan yang terjadi pada masing masing komponen
struktur akibat kombinasi pembebanan ditampilkan pada program
SAP2000v19.

6.2.7 Verivikasi Manual

Masing masing komponen strukutr diverivikasi sesuai dengan prilakunya


dengan memperhitungkan kontrol kekakuan dan kekuatan.

6.2.8 Penggambaran Detail Struktur Jembatan

Komponen strukutr yang sudah memenuhi persyaratan kekuatan


Digambar menggunakan program AutoCAD 2014.

Anda mungkin juga menyukai