Disusun :
Luwis Ana Agave
3.12.20.0.18
Disusun :
Luwis Ana Agave
3.12.20.0.18
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan menjadi Ahli
Madya Program D-3
manusia.
melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain
(jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Perencanaan pembangunan jembatan harus
diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, dari bentuk sederhana sampai yang
paling kompleks, demikian juga bahan - bahan yang digunakan mulai dari bambu,
kayu, beton dan baja. Penggunaaan bahan baja dan beton untuk saat - saat sekarang
Jembatan beton bertulang adalah suatu jembatan yang terbuat dari beton
bertulang konvensional dengan kuat tekannya kurang dari 40 MPa (f’c ≤ 40 MPa).
Jembatan beton bertulang banyak digunakan di Indonesia, terutama di pulau Jawa.
Hal ini tak lepas dari melimpahnya ketersediaan bahan penyusun beton (yaitu
agregat halus maupun agregat kasar) di Pulau Jawa yang secara periodik selalu
disuplai dari magma bumi melalui peristiwa erupsi (letusan) gunung berapi. Oleh
karena itu, jembatan beton bertulang lebih ekonomis dan kompetitif daripada
Jembatan yang akan ditinjau adalah Jembatan Besi Sampangan atau Kretek Wesi
Semarang, Jawa Tengah. sebelumnya sudah ada jembatan baja yang di dibangun pada
tahun ...... Dimana panjang bentang dari jembatan tersebut adalah 51.30 meter yang
menghubungkan 2 arus lalu lintas. Di karenakan setiap pagi dan sore di jam padat
mengurai kemacetan dengan membangun jembatan baru di sisi kanan jembatan lama
dari arah manoreh pada tanggal 17 September 2020. Selesai dan mulai di fungsikan
sebanyak 6 buah/abutment, rangka atas mengunakan beton harder ukuran 2,1 meter
dan di tutup dengan plat beton bertulang. Jembatan lama tetap di gunakan dengan
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka judul Tugas
Akhir yang akan digunakan dalam penulisan ini adalah "Keunggulan Pengunaan
Kaligarang Sampangan"
antaranya:
1.2.2 Apa perbedaan Jembatan Beton Bertulang dan Jembatan Baja di Jembatan
1.2.3 Apa Keunggulan mengunakan Kontruksi Jembatan Beton Bertulang dari pada
1.3.2 Menganalisa perbedaan pada Jembatan Beton Bertulang dan Jembatan Baja.
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui keunggulan
Jembatan Baja.
1. Bab pertama adalah pendahuluan l. bab ini menguraikan tentang latar belakang,
2. Bab kedua adalah landasan teori. Bab ini menguraikan konsep dasar dari penelitian
ini.
3. Bab ketiga adalah metodelogi penelitian. bab ini mengurainkan metode penelitian
yang digunakan.
4. Bab keempat adalah pembahasan. Bab ini menguraikan hasil dari metode
penelitian sebelumnya.
5. Bab kelima adalah penutup. Bab ini menguraikan simpulan, saran, dan kritik yang
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-
rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan
kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain. Jenis jembatan
berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe struktur sekarang ini telah
mengalami perkembangan pesat sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai
Jenis jembatan beerdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe struktur
sekarang ini telah mengalami perkembangan pesat sesuai dengan kemajuan jaman
dan teknologi, mulai dari yang sederhana sampai pada konstruksi yang mutakhir.
Berdasarkan kegunaannya jembatan dapat dibedakan sebagai berikut (Agus Iqbal
Manu, 1995:9):
Jembatan yang terdiri dari bahan kayu dengan bentang yang relatif pendek.
jembatan bentang panjang. Bahan ini dipergunakan secara luas pada struktur
Jembatan yang memilki pelat lantai beton dihubungkan dengan girder atau gelagar
baja yang bekerja sama mendukung beban sebagai satu kesatuan balok. Gelagar
baja terutama menahan tarik sedangkan plat beton menahan momen lendutan.
7 Jembatan dengan bentuk yang paling ekonomis untuk menahan lentur dan gaya
geser serta memiliki momen inersia terbesar untuk berat yang relatif rendah setiap
unit panjangnya.
sehingga dapat mengurangi nilai konstruksinya. Jarak antar gelagar dibuat lebar
balok lantai membentuk pola grid dan akan menyalurkan beban bersamasama.
Jembatan tipe ini dibagi menjadi 2 macam yakni, I-girder dan box girder.
dengan sambungan pada ujungnya. Setiap bagian menahan beban axial juga tekan
dan tarik.
tegangan axial.
melewati menara dari tumpuan satu ke tumpuan lainnya. Beban diteruskan melalui
gaya tarik kabel. Desain ini sesuai dengan jembatan dengan bentang yang
terpanjang.
Jembatan dimana gelagar digantung oleh kabel berkekuatan tinggi dari satu atau
lebih menara. Desain ini lebih sesuai untuk jembatan jarak panjang.
atas (upper structure) dan bangunan bawah (sub structure). Bangunan atas adalah
konstruksi yang berhubungan langsung dengan beban–beban lalu lintas yang bekerja.
Sedangkan bangunan bawah adalah konstruksi yang menerima beban– beban dari
bebanbeban akibat lalu lintas kendaraan, orang, barang atupun berat sendiri dan
a. Tiang sandaran
Berfungsi untuk membatasi lebar dari suatu jembatan agar membuat rasa aman bagi
lalu lintas kendaraan maupun orang yang melewatinya. Tiang sandaran dengan
trotoar terbuat dari beton bertulang dan untuk sandarannya dari pipa galvanis.
b. Trotoar
Merupakan tempat pejalan kaki yang terbuat dari beton, bentuknya lebih tinggi dari
lantai jalan atau permukaan aspal. Lebar trotoar minimal cukup untuk dua orang
berpapasan dan biasanya berkisar antara 1,0–1,5 meter dan dipasang pada bagian
kanan serta kiri jembatan. Pada ujung tepi trotoar (kerb) dipasang lis dari baja siku
c. Lantai Trotoar
Lantai trotoar adalah lantai tepi dari plat jembatan yang berfungsi menahan beban-
beban yang terjadi akibat tiang sandaran, pipa sandaran, beban trotoar, dan pejalan
kaki.
d. Lantai Kendaraan
Berfungsi untuk memikul beban lalu lintas yang melewati jembatan serta
gelagar melintang. Pelat lantai dari beton ini mempunyai ketebalan total 20 cm.
e. Balok Diafragma
tidak memikul beban plat lantai dan diperhitungkan seperti balok biasa.
f. Gelagar Gelagar
merupakan balok utama yang memikul beban dari lantai kendaraan maupun
bangunan atas juga berfungsi sebagai penahan tanah. Bentuk umum abutment
yang sering dijumpai baik pada jembatan lama maupun jembatan baru pada
prinsipnya semua sama yaitu sebagai pendukung bangunan atas, tetapi yang
paling dominan ditinjau dari kondisi lapangan seperti daya dukung tanah
dasar dan penurunan (seatlement) yang terjadi. Adapun jenis abutment ini
dapat dibuat dari bahan seperti batu atau beton bertulang dengan konstruksi
b. Plat injak
Plat injak adalah bagian dan bangunan jembatan bawah yang berfungsi untuk
dibawahnya dan juga untuk mencegah terjadinya defleksi yang terjadi pada
permukaan jalan.
c. Pondasi Pondasi
adalah bagian dan jembatan yang tertanam didalam tanah. Fungsi dari pondasi
Pondasi Sumuran
2-8 meter. Bentuk penampang pondasi ini adalah bundar, segi empat dan
oval.
d. Dinding Sayap (Wing Wall)
Dinding sayap adalah bagian dan bangunan bawah jembatan yang berfungsi
untuk menahan tegangan tanah dan memberikan kestabilan pada posisi tanah
terhadap jembatan.
e. Landasan/Perletakan
Menurut Agus Iqbal Manu landasan jembatan adalah bagian ujung bawah dari
cm. Beton bertulang sendiri merupakan beton yang ditulangi dengan luas
dan jumlah tulangan tidak kurang dari nilai minimumnya. Selain beton
bertulang ada pula beton prategang yang banyak digunakan saat ini.
agregat alam yakni kerikil, pasir dan perekat yang mana dibuat dari air
berikut :
Keunggulan pertama dari bahan beton ini ialah memiliki daya tekan yang
Lentur
saja bisa membuatnya kuat untuk dilewati walau masih berumur 28 hari.
Awet
Kelebihan lainnya dari beton bertulang ialah awet digunakan karena tidak
Murah Meriah
Kelebihan lainnya dari beton bertulang ialah murah meriah. Walaupun
murah namun umur pakainya bisa sangat lama sehingga nyaman sekali
juga tinggi dan sulit untuk diperbaiki apalagi jika anda melakukan
Beban Primer
Beban ini ialah muatan utama dalam perhitungan tegangan dalam jembatan
yang mana mencakup beban hidup dan beban kejut serta beban mati.
Beban Mati
Ialah berat jembatan itu sendiri yang mana menggunakan nilai berat
Berat hidup merupakan kendaraan atau muatan yang hilir mudik pada
jembatan ini. tak hanya kendaraan saja namun juga beban orang yang
melewatinya.
Beban Kejut
Beban Sekunder
perbedaan suhu dapat mempengaruhi daya tahan dari jembatan itu sendiri.
BAB 5
PENUTUP
5..1 Kesimpulan
adalah:
2. Dibanding struktur baja, pembuatan dan instalasi konstruksi beton bertulang lebih
3. Jembatan Beton Bertulang memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi, struktur
4. Jembatan Kreteg Wesi merupakan jembatan yang terdiri atas jembatan beton
dengan span 31.3 meter, Metode kontruksi beton tersebut mengunakan tiang pancang
tanpa pilar.
5.2 Saran
masyarakat.
2. Pastikan dalam pembangunan jembatan dapat menghasilkan manfaat yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.situstekniksipil.com/2017/10/klasifikasi-jembatan.html?m=1
http://eprints.ums.ac.id/15810/2/BAB_I.PENDAHULUAN.pdf
https://amp.ayosemarang.com/read/2021/03/12/73428/jembatan-sampangan-baru-mulai-
dimanfaatkan-warga
http://meniksipil.blogspot.com/2011/10/macam-macam-struktur-jembatan.html
https://anekabangunan.com/konstruksi-pada-jembatan-beton-bertulang/
http://eprints.polsri.ac.id/1274/3/BAB%20II.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1104105009-3-BAB%20II.pdf