PERANCANGAN JEMBATAN
ROOF TRUSS DESIGN
B. DATA PESERTA
Ringkasan Eksekutif
Jembatan adalah salah satu infrastruktur yang berguna untuk
menghubungkan dua lokasi yang dipisahkan oleh adanya suatu
kondisi wilayah yang lebih rendah. Fungsi dari jembatan ini sangatlah
vital, maka dari itu, jembatan harus dibuat kuat agar mampu menahan
beban yang berada di atasnya.
Dalam proposal ini akan menjelaskan proses perencanaan suatu
jembatan dengan menggunakan permodelan. Permodelan jembatan
yang akan dibuat menggunakan material berupa kayu balsa dengan
bentang 60 cm, tinggi 10 cm, dan lebar 8 cm. Salah satu kelebihan
yang dimiliki oleh rancangan jembatan yang akan dijelaskan memiliki
berat yang ringan, namun dapat menahan beban seberat 10 kg dengan
nilai kelendutan yang aman. Hal yang melatarbelakangi pembuatan
jembatan ini yaitu seberapa pentingnya jembatan bagi manusia.
Jembatan sangat penting karena mempermudah akses transportasi di
daerah tersebut. Oleh karena itu, terciptalah ide untuk merancang
sebuah jembatan yang kokoh, dan efisien.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berguna
untuk menghubungan dua lokasi yang dipisahkan oleh adanya suatu
kondisi wilayah yang lebih rendah seperti lembah, danau, jalan raya
yang tidak sama ketinggian permukaannya, dan lain lain, sehingga
keberdayaannya sangat penting sebagai salah satu sarana infrastruktur
yang dapat meningkatkan kelancaran sistem transportasi darat dalam
sebuah pembangunan.
Keberhasilan dari membangun suatu jembatan bisa dilihat dari
segi kekokohannya, yaitu kemampuan suatu jembatan dalam memikul
objek objek yang bekerja di atas jembatan tersebut. Selain kekokohan,
ada beberapa aspek lain yang juga menjadi perhatian, yaitu estetika,
kenyamanan, keamanan, keawetan, dan segi ekonomis.
Sebelum pembangunan suatu jembatan direncanakan, perlu
dibuat permodelan dari jembatan tersebut untuk memastikan
perhitungan beban yang akan di tahan, teori teori yang melandasi
pembangunan jembatan tersebut dengan jembatan yang akan dibuat.
Oleh karena itu, permodelan suatu jembatan yang tepat akan
menghasilkan perencanaan pembangunan suatu jembatan yang tepat
juga.
Model jembatan yang akan direncanakan adalah model
jembatan Through Truss, dan material yang digunakan untuk
membuat model dari jembatan tersebut adalah kayu balsa. Kemudian,
diberikan beban yang menggantung pada tengah jembatan tersebut.
Berdasarkan hal hal tersebut, model jembatan yang akan direncanakan
akan dianalisis terlebih dahulu agar mendapat model yang paling
efisien serta kokoh.
1.3. Tujuan
Perencanaan yang kita usulkan ini bertujuan untuk:
1. Merencanakan suatu desain rangka jembatan yang optimal
dari berbagai aspek dengan ketentuan yang sudah berlaku.
2. Memenuhi persyaratan seleksi tahap kedua Gadjah Mada
Building and Bridge Community.
BAB II
DESAIN MODEL JEMBATAN
A. Dasar Teori Jembatan
Jembatan adalah struktur yang berfungsi untuk menghubungkan
jalan yang terpisah oleh adanya penghalang atau rintangan, antara lain
sungai, jurang, saluran irigasi, jalan kereta api, jalan raya yang
melintang tidak sebidang, dan lain-lain. Supriyadi (2007)
menyebutkan bahwa perkembangan struktur jembatan sejalan dengan
waktu sejarah peradaban manusia, dimulai dengan jembatan sederhana
yaitu pohon yang tumbang dan melintas di atas sungai berkembang
hingga menjadi berbagai macam jenis jembatan saat ini.
Jembatan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Jembatan
merupakan suatu sistem transportasi untuk tiga hal (Supriyadi dan
Muthohar, 2007), yaitu:
a. Merupakan pengontrol kapasitas dari sistem,
b. Mempunyai biaya tertingi per mil dari sistem,
c. Jika jembatan runtuh, sistem akan lumpuh
Secara umum struktur jembatan dapat dibagi menjadi dua
bagian utama yaitu struktur atas (super structures), struktur bawah
(sub structures).
1. Struktur Atas Jembatan
Struktur atas jembatan merupakan bagian struktur dari
jembatan yang mana menerima beban langsung meliputi
berat sendiri, beban lalu lintas, beban mati tambahan dll.
Beban tersebut lalu disalurkan ke struktur bawah jembatan.
Struktur atas jembatan tersebut antara lain:
a.Trotoar
b. Pelat lantai kendaraan
c.Gelagar
d. Balok Diafragma
e.Ikatan Pengaku
2. Struktur Bawah Jembatan
Struktur bawah jembatan mepunyai fungsi untuk
menerima beban dari struktur atas dan beban lain yang dapat
ditimbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dll. Selanjutnya
beban tersebut disalurkan ke pondasi. Struktur bawah
jembatan tersebut antara lain:
a.Pangkal Jembatan (abutment)
b. Pilar Jembatan (Pier)
c.Pondasi (Foundation)
B. Analisa Struktur
Desain jembatan kami menggunakan desain jembatan rangka
bertipe Warren. Pemodelan jembatan berupa jembatan rangka kayu.
Gambaran desain dapat dilihat pada Lampiran. Sketsa model rangka
jembatan ini dianalisis menggunakan bantuan software analisis
struktur SAP2000 dengan inputan data sebagai berikut :
a. Berat jenis material = 150 kg/m3
b. E (moludus elastisitas) = 3000 MPa
c. Beban = 10 kg
Desain jembatan yang dihasilkan pada perencanaan ini memiliki
beberapa kelebihan sebagai berikut :
1. Desain rangka jembatan ini sangat sederhana, dengan diberinya
beberapa
modifikasi agar mampu menahan beban yang bekerja maka
dengan
menggunakan desain ini tidak hanya kokoh dan stabil pada
struktur akan
tetapi juga mudah pelaksanaannya.
2. Meminimalisir batang ganda yang artinya mengefesiensikan
penggunaan
batang serta meminimalisir penggunaan sambungan yang
berlebih akibat
banyaknya batang yang bertumpuk
Massa Jembatan
1. 1 x 60 cm x 0.6 cm x 0.6 cm x 0.15 gram/cm3 = 3,24gram
2. 1 x 47 cm x 0.6 cm x 0.6 cm x 0.15 gram/cm3 = 2,5 gram
3. 7 x 10 cm x 0.6 cm x 0.6 cm x 0.15 gram/cm3 = 3,78 gram
4. 2 x 11,9 cm x 0.6 cm x 0.6 cm x 0.15 gram/cm3 = 1,2 gram
5. 1 x 60 cm x 0.6 cm x 0.6 cm x 0.15 gram/cm3 = 3,24gram
6. 1 x 47 cm x 0.6 cm x 0.6 cm x 0.15 gram/cm3 = 2,5 gram
7. 7 x 10 cm x 0.6 cm x 0.6 cm x 0.15 gram/cm3 = 3,78 gram
8. 2 x 11,9 cm x 0.6 cm x 0.6 cm x 0.15 gram/cm3 = 1,2 gram
9. 8 x 10 cm x 0.4 cm x 0.4 cm x 0.15 gram/cm3 = 1,9 gram
10. 9 x 8 cm x 0.4 cm x 0.4 cm x 0.15 gram/cm3 = 1,7 gram
11.4 x 8 cm x 0.4 cm x 0.4 cm x 0.15 gram/cm3 = 1,7 gram
12.4 x 8 cm x 0.4 cm x 0.4 cm x 0.15 gram/cm3 = 1,7 gram
13. 2 x 12 cm x 0.4 cm x 0.4 cm x 0.15 gram/cm3 = 0,5 gram
Total = 28,94 gram
Lendutan
Nilai lendutan = 0,157833 mm
Letak Lendutan = pada 70 mm
Kontrol lendutan = L/300 = 600/300
= 2 mm
Status = AMAN
BAB III
METODE PERAKITAN JEMBATAN