Anda di halaman 1dari 10

LATIHAN SOAL KBS

Dika April
1. Apa yang dimaksud dengan jembatan? Uraikan dan jelaskan!

Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan


seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk penyeberangan
pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan.Jembatan juga merupakan bagian
dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic
flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai
penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.

Jenis-jenis Jembatan
Dibedakan bedasarkan bahan, bentang dan struktur dan kegunaan
Menurut bahannya jembatan dibagi menjadi 3 yaitu:
 Beton
Jembatan beton adalah jembatan yang bahan konstruksinya utama dari material
beton. Sifat Dasar Beton itu sendiri adalah campuran yang terdiri dari agregat
alam seperti kerikil, pasir, dan bahan perekatBahan perekat yang biasa dipakai
adalah air dan semen.
Kelebihan jembatan beton itu sendiri yaitu tahan terhadap getaran, beban angin
serta tahan terhadap berubahan temperatur, dan Biaya pemeliharaan atau
perawatan sangat sedikit), serta umur jembatan beton lebih lama.

 Baja
Jembatan baja yaitu jembatan yang mayoritas bahannya dari baja.sedangkan
konstruksinya dipertimbangkan pada kebutuhan bentang,bisa berbentuk rangka
bisa hanya merupakan baja propil menerus.

 Kayu
Jembatan beton adalah jembatan yang bahan konstruksinya utama dari material
kayu. Pada biasanya jembatan kayu ini kurang kuat dan tidak tahan lama untuk
digunakan.
Menurut bentangnya dibagi menjadi 3 yaitu:
 Pendek
Jembatan bentang pendek merupakan jembatan dengan kurang dari 40 meter.
 Menengah
Jembatan bentang menengah merupakan jembatan yang panjangnya 40 m sampai
125 m.
 Panjang
Jembatan bentang panjang merupakan jembatan dengan bentang panjang (>100
meter)
Menurut strukturnya dibagi menjadi 5 yaitu:
 Jembatan gelagar (Beam Bridge)
Jembatan bentuk gelagar terdiri lebih dari satu gelagar tunggal yang terbuat dari
beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan
menggunakan diafragma, dan umumnya menyatu secara kaku dengan pelat yang
merupakan lantai lalu lintas. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang
bentang 5 – 40 meter.

 Jembatan Rangka (Truss Bridge)


Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga
atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat
berubah bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada
satu atau lebih batangnya.

 Jembatan Lengkung (Arch Bridge)


Pelengkung adalah bentuk struktur non linier yang mempunyai kemampuan
sangat tinggi terhadap respon momen lengkung. Yang membedakan bentuk
pelengkung dengan bentuk – bentuk lainnya adalah bahwa kedua perletakan
ujungnya berupa sendi sehingga pada perletakan tidak diijinkan adanya
pergerakan kearah horisontal. Bentuk Jembatan lengkung hanya bisa dipakai
apabila tanah pendukung kuat dan stabil. Jembatan tipe lengkung lebih efisien
digunakan untuk jembatan dengan panjang bentang 100 – 300 meter.

 Jembatan Kabel (Cable Stayed Bridge)


Jembatan cable-stayed menggunakan kabel sebagai elemen pemikul lantai lalu
lintas. Pada cable-stayed kabel langsung ditumpu oleh tower. Jembatan cable-
stayed merupakan gelagar menerus dengan tower satu atau lebih yang terpasang
diatas pilar – pilar jembatan ditengah bentang. Jembatan cable-stayed memiliki
titik pusat massa yang relatif rendah posisinya sehingga jembatan tipe ini sangat
baik digunakan pada daerah dengan resiko gempa dan digunakan untuk variasi
panjang bentang 100 - 600 meter.
 Jembatan Gantung (Suspension Bridge)
Jembatan gantung adalah jenis jembatan yang menggunakan tumpuan ketegangan
kabel daripada tumpuan samping . Sebuah jembatan gantung biasanya memiliki
kabel utama (kbel baja atau rantai yang lain) berlabuh di setiap ujung jembatan.
Setiap beban yang diterapkan ke jembatan berubah menjadi ketegangan dalam
kabel utama.

Menurut kegunaan jembatan di bagi menjadi 4 yaitu :


 Jembatan Jalan Raya
Jembatan yang direncanakan untuk memikul beban lalu lintas kendaraan baik
kendaraan berat maupun ringan. Jembatan jalan raya inimenghubungkan antara
jalan satu ke jalan lainnya.

 Jembatan Kereta Api


Jembatan yang dirancang khusus untuk dapat dilintasi kereta api. Perencanaan
jembatan ini dari jalan rel kereta api, ruang bebas jembatan, hingga beban yang
diterima oleh jembatan itu sendiri disesuaikan dengan kereta pai yang melewati
jembatan tersebut.

 Jembatan Penyebrangan
Jembatan yang digunakan untuk penyeberangan jalan. Fungsi dari jembatan ini
yaitu untuk memberikan ketertiban pada jalan yangdilewati jembatan
penyeberangan tersebut dan memberikan keamananserta mengurangi faktor
kecelakaan bagi penyeberang jalan.

 Jembatan Darurat
Jembatan darurat adalah jembatan yang direncanakan dan dibuat untuk
kepentingan darurat dan biasanya di buat hanya sementara. Umumnya jembatan
darurat dibuat pada saat pembuatan jembatan baru dimana jembatan lama harus
dilakukan pembongkaran dan jembatan darurat dapat dibongkar setelah jembatan
baru dapat berfungsi.
2. Apa saja pertimbangan dalam merencanakan suatu jembatan? Uraikan dan jelaskan?

Ada 6 hal yang harus di pertimbangkan dalam merencanakan suatu jembatan yaitu:
 Kekuatan / strength
Ditinjau dari seberapa besar kekuatan jembatan dalam menahan beban yang akan
melewati jembatan, karna jika jembatan tidak bisa menahan beban dari yang di
perkirakan maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 Kenyamanan / serviceability
Ditinjau dari kenyamanan jembatan yang akan di lewati, sehingga pengemudi
dapat mengemudi dengan aman tanpa gangguan.

 Kemudahan pengerjaan / workability


Dilihat dari kesulitan pengerjaan jembatan yang akan dibuat, sehingga dapat
diketahui waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan tersebut.
 Ketahanan / durability
Dilihat dari seberapa kuatnya jembatan melawan getaran, musim yang berubah-
ubah secara extreme dan waktu.

 Ekonomi / economy
Dilihat dari berapa banyaknya materi yang dibutuhkan untuk pembangunan
jembatan diantaranya untuk pembelian bahan dan gaji pekerja.

 Keindahan / aesthetic
Dilihat dari keindahan jembatan yang akan di buat, sehingga tidak hanya
membuat jembatan yang aman dan mudah untuk pengemudi tetapi juga membuat
jembatan yang akan membuat orang kagum akan keindahan jembatan tersebut.

3. Bagaiamana menentukan jenis jembatan yang akan di pakai ? uraikan dan jelaskan!

 Penentuan pemilihan jenis jembatan yang akan digunakan tergantung pada


pertimbangan ekonomi dan faktor spesifik dari kondisi area konstruksi, baik dari
segi akses transportasi menuju lapangan maupun dari jenis tiang penyokong yang
berada di tengah bentang.

 Menentukan jenis jembatan yang akan di pakai juga di lihat bedasarkan


spesifikasi jembatan itu sendiri , kita juga harus memahami betul detail-detail dan
fungsi dari jembatan itu sendiri karena akan di sesuaikan dengan keaadan di
lapangan seperti apa.
4. Sebutkan dan jelaskan jeni-jenis terowongan ! gambarkan !

Terowongan adalah sebuah tembusan di bawah permukaan tanah atau gunung.


Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di kedua ujungnya yang terbuka
pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan sebagai
sebuah tembusan di bawah permukaan yang memiliki panjang minimal 150 meter, dan
yang lebih pendek dari itu lebih pantas disebut underpass.

Klasifikasi terowongan di bagi menjadi 2 yaitu:


 Berdasarkan fungsinya
A. Terowongan lalu lintas(Traffic)
 Terowongan kereta api
 Terowongan jalan raya
 Terowongan navigasi
 Terowongan tambang
B. Terowongan Angkutan
 Terowongan pembangkit Tenaga listrik (Hidro Power)
 Terowongan water supply
 Terowongan sewerage water
 Terowongan untuk utilitas umum

 Bedasarkan cara pelaksanaanya


A. Micro Tunnel
Penggunaannya mayoritas untuk penempatan jalur pipa, kabel, dan jaringan
air. Ukuran dari terowongan ini berkisar antara 60 cm s/d 100 cm dan
dikerjakan secara modern dengan cara otomatis dengan peralatan robot.

B. Terowongan Dongkrak (Jacking)


Teknik pelaksanaan ini dipilih sebagai alternative karena pengggalian biasa
terlalu mahal karena panjang yang terbatas, misalnya pembuatan underpass
dan sejenisnya. Secara umum pelaksanaannya dilakukan dengan mendongkrak
secara horizontal sebuah segmen beton precast atau baja memotong tanah dan
membuang keluar secara manual bagian volume tanah yang terpotong segmen
yang didongkrak tersebut.

C. Terowongan Batuan (Rock)


Terowongan ini dibuat menembus batuan masif yang relative keras dan dapat
dilakukan langsung dengan metode penggalian menggunakan peralatan
manual, mekanis maupun blasting. Masalah yang mungkin dihadapai adalah
yang berkaitan dengan air tanah, dan struktur penopang pada zona patahan.
D. Terowongan melalui tanah lunak (soft ground)
Termasuk dalam kategoro ini adalah terowongan yang di buat melalui tanah
lempung, pasir dan batuan lunak (soft rock). Karena mudah runtuh maka
untuk pelaksanaan penggalian digunakan pelindung (shield). Sedangkan lining
tunnel harus segera dipasang bersamaan dengan kemajuan gerakan Tunnel
Boring Machine (TBM).

E. Terowongan Gali dan Timbun (Cut and Cover)


Terowongan ini dilaksanakan dengan menggali sebuah alur yang cukup
sampai kedalaman yang diinginkan, kemudian pengecoran lining tunnel atau
pemesangan lining precast dan melakukan penimbunan kembali (covering).
Metode ini cocok dilaksanakan jika tersedia areal yang cukup, tidak
mengganggu aktifitas dipermukaan dan letak jalur terowongan cukup dekat
dengan permukaan.

F. Terowongan Bawah air (Underwater)


Terowongan ini biasanya melewati jalur batuan atau tanah lunak. Hal yang
membedakan dengan terowongan tanah lunak adalah adanya tekanan air yang
sangat tingggi, sehingga diperlukan metode untuk membuat terowongan
menjadi kedap air. Salah satu metodenya yaitu dengan membuat trench di
dasar sungai atau laut lalu menempatkan precast tube lining dan menerapkan
teknik sambungan kedap air.
5. Apa hubungan jenis tanah dengan jenis terowongan? Uraikan dan jelaskan

Adanya konstruksi terowongan dapat menyebabkan penurunan tanah di permukaan atau


di daerah sekitar konstruksi terowongan. Penurunan tanah akan dapat terjadi pada seluruh
metode pelaksanaan konstruksi terowongan. Hal ini dapat mempengaruhi struktur
bangunan yang ada di sekitar konstruksi terowongan, termasuk tanah yang ada di
sekitarnya.

Dalam proses pembuatan terowongan, sering kita dapati adanya penurunan karena
terjadinya deformasi pada tanah pada daerah sekitar bukaan terowongan karena proses
penggalian, proses pengeboran bukaan terowongan ataupun karena adanya pengaruh
beban di atasnya yang dilakukan tergantung jenis tanah pada daerah tersebut

Terowongan pada tanah lunak telah dibedakan dari terowongan pada batuan berdasarkan
perbedaan kondisi alami pada tanah serta jarak kedalaman dan besar tegangan di
lapangan yang dapat terjadi saat konstruksi dilakukan. Terowongan pada tanah lunak juga
merupakan pelajaran yang umum dalam teknik sipil, yang meliputi ragam ukuran
terowongan dengan syarat-syarat tertentu untuk setiap sistem pendukung yang
diterapkan, yang biasanya dibangun di bawah daerah perkotaan yang rentan terhadap
kerusakan struktur diatasnya.

Efek yang ditimbulkan dari air tanah dalam stabilitas terowongan juga merupakan faktor
penting dalam konstruksi terowongan pada tanah lunak, karena dalam menghadapi
masalah stabilitas secara radikal dipengaruhi oleh tekanan air pori, apabila konstruksi
terowongan berada di bawah muka air tanah.

Intinya hubungan antara tanah dan terowongan adalah tanah berpengaruh saat proses
pengerjaan dan terowongan dan struktur terowongan misalnya tanah mempengaruhi
stabilitas terowongan dan ketegangan terowongan.

6. Apa saja maanfaat terowongan dalam aspek lalu lintas ? uraikan dan jelaskann!

Terowongan lalu lintas berfungsi untuk mengangkut material tambang atau barang
danmanusia sebagai media transportasi.

o Terowongan kereta api


Diantara terowongan lalu lintas, tidak dapat disangsikan lagi bahwa yang
terpenting adalahterowongan kereta api. Kebanyakan terowongan kereta api
ditemukan didaerah pegunungan, tetapi ada juga yang dibangun dibawah sungai
atau dibawah kota.
o Terowongan Jalan Raya
Terowongan jalan raya dapat diklasifikasikan kedalam tiga macam kelompok
 Terowongan yang dibangun untuk kendaraan bermotor karena pesatnya
pertambahanlalu lintas jalan raya bersamaan dengan berkembangnya industri
kendaraan bermotor.
 Terowongan interkoneksi, melewati daerah berbukit didalam kota, berbeda
dalamdimensi dengan kelompok pertama. Terowongan ini biasanya
merupakan lanjutan dari jalan raya (jalan arteri) dan mempunyai bentuk
penampang yang tinggi untukmendapatkan peranginan alam.
 Terowongan yang melewati bawah sungai, didaerah perkotaan. Terowongan
inidibangun untuk menggantikan jembatan disungai yang lalu lintas kapalnya
padatkarena seringnya jembatan tersebut diangkat pada saat kapal lewat
yangmengakibatkan lalu lintas terhenti.

o Terowongan Pejalan Kaki


Terowongan ini termasuk kedalam kelompok terowongan jalan (road tunnel)
tetapi penampangnya lebih kecil, jari-jari belokannya pendek dan kemiringannya
besar (lebih besar dari 10%). Terowongan ini biasanya digunakan dibawah jalan
raya yang ramai ataudibawah sungai dan kanal sebagai tempat menyeberang bagi
pejalan kaki

o Terowongan Navigasi.
Terowongan ini dibuat untuk kepentingan lalu lintas air di kanal-kanal dan
sungai-sungaiyang menghubungkan satu kanal atau sungai ke kanal lainnya.
Disamping itu juga dibuatuntuk menembus daerah pegunungan untuk
memperpendek jarak dan memperlancar lalulintas air. Hal yang khusus dari
terowongan navigasi adalah dinding (lining) terowonganyang kedap air
(impermeable), sambungan-sambungan dibuat secara hati-hati dan diberi penutup/
penyekat dan bentuknya dibuat melebar agar tahan air pada saat kapal lewat
sekecil mungkin.

o Terowongan Transportasi Di Tambang Bawah Tanah.


Terowongan ini dibuat sebagai jalan masuk kedalam tambang bawah tanah
yangdigunakan untuk lalu lintas para pekerja tambang, mengangkut peralatan
tambang,mengangkut batuan, dan bijih hasil penambangan

7. Sebutkan dan jelaskan metode apa saja dalam pelaksanaan pengerjaan terowongan !
 Pipa Jacking System (Micro Tunneling)
Metode ini banyak diterapkan pada terowongan yang melintasi jalan raya maupun
jalan kereta api. Pada prinsipnya adalah alat jacking pipe akan mendorong beton
pracetaknya kedalam tanah. Alat ini juga mempunyai cairan untuk
menyeimbangkan tekanan air tanah saat proses berlangsung.

Menggunakan metode ini relative murah dan memiliki keuntungan lainnya seperti
lalu lintas tidak terganggu, pipa dapat di pasang dalam keadaan cuaca apapun dan
penurunan level air yang mempengaruhi vegetasi dapat dicegah.

 Tunneling Bor Machine ( TBM)


Metode konstruksi terowongan yang sering digunakan saat ini adalah Tunneling
Bor Machine (TBM). Alat ini mempunyai alat penggali berupa silinder yang
dapat berputar membentuk lingkaran sepenuhnya

Penggunaan mesin bor ini untuk terowongan ukuran besar, pengeboran ini
dilakukan secara menerus karena mesin ini memiliki pipa pembuangan dengan
kecepatan yang sama. Ketika terowongan menemukan tanah yang memiliki
karakteristik lunak akan menyebabkan mesin ini susah untuk mengebor karena
tanah tidak mampu menahan beban alat tersebut.

Mesin juga akan memutar tidak konstan dan sering berubah posisinya. Biasanya
ketika menemukan tanah lunak akan dilakukan grouting dahulu sebelum dilewati
oleh mesin bor tersebut.

 New Austrian Tunneling Method (NATM)


Metode ini adalah pembuatan terowongan dengan menggunakan metode shotcrete
beton yang disemprotkan dengan tekanan tinggi dan rock bolt sebagai penyangga
sementara tunnel sebelum diberi lapisan concrete.
Setelah itu terowongan diberi perkuatan dengan memasangkan tulangan dan
kemudian dilakukan pengecoran menyeluruh.

 Cut and Cover System


Konstruksi terowongan ini dibuat dengan cara menggali sebuah trench pada
tanah. Kemudian dinding dan atap terowongan dikonstruksikan didalam galian.
Sesudah itu galian ditimbun kembali dan seluruh struktur berada dibawah
timbunan tanah.

Metode ini hanya dilaksanakan bila elevasi terowongan relatif berada didekat
permukaan tanah dan bila daya dukung tanah memungkinkan dengan metode ini.
 Immersed-Tube Tunneling System
Metode ini digunakan untuk konstruksi terowongan yang melintasi perairan
dangkal . Pada umumnya terowongan ini berfungsi sebagai jalan atau rel
terowongan maupun suplay kabel listrik dan internet.

8. Jelaskan hubungan jenis tanah dengan pemilihan jenis terowongan yang akan di pakai
pada suatu lokasi tertentu.!

Hubungan jenis tanah dengan pemilihan jenis terowongan yang akan di pakai adalah
Dalam proses pembuatan terowongan, sering kita dapati adanya penurunan karena
terjadinya deformasi pada tanah pada daerah sekitar bukaan terowongan karena proses
penggalian, proses pengeboran bukaan terowongan ataupun karena adanya pengaruh
beban di atasnya yang dilakukan tergantung jenis tanah pada daerah tersebut

Terowongan pada tanah lunak telah dibedakan dari terowongan pada batuan berdasarkan
perbedaan kondisi alami pada tanah serta jarak kedalaman dan besar tegangan di
lapangan yang dapat terjadi saat konstruksi dilakukan. Terowongan pada tanah lunak juga
merupakan pelajaran yang umum dalam teknik sipil, yang meliputi ragam ukuran
terowongan dengan syarat-syarat tertentu untuk setiap sistem pendukung yang
diterapkan, yang biasanya dibangun di bawah daerah perkotaan yang rentan terhadap
kerusakan struktur diatasnya.

Efek yang ditimbulkan dari air tanah dalam stabilitas terowongan juga merupakan faktor
penting dalam konstruksi terowongan pada tanah lunak, karena dalam menghadapi
masalah stabilitas secara radikal dipengaruhi oleh tekanan air pori, apabila konstruksi
terowongan berada di bawah muka air tanah.

Intinya hubungan antara tanah dan terowongan adalah tanah berpengaruh saat proses
pengerjaan dan terowongan dan struktur terowongan misalnya tanah mempengaruhi
stabilitas terowongan dan ketegangan terowongan.

Anda mungkin juga menyukai