Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MOHAMMAD FAHRUL FALAH

NPM : 6521600060
KELAS : 3A
MK : METODOLOGI PENELITIAN
JUDUL : KONSTRUKSI PADA JEMBATAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyebrangi jurang atau


rintangan seperti sungai, rel kereta ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk
penyebrangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api diatas halangan. Jembatan juga
merupakn bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran
perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas
jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan
tersebut

Jembatan pertama yang dibuat dengan titian kayu untuk menyebrangi sungai. Ada
juga orang yang menggunakan dua utas tali atau rotan yang diikat pada bebatuan di
tepi sungai. Seterusnya batu digunakan tapi cuma sebagai rangka. Jembatan gerbang
yang berbentuk melengkung yang pertama dibuat semasa zaman kerajaan Roma dan
masih banyak jembatan dan saluran air orang roma yang kenal hingga hari ini. Orang-
orang roma juga mempunyai pengetahuan yang mengurangkan perbedaan kekuatan
batu yang berbeda. Jembatan bata dan mortar dibuat pada zaman kekaisaran romawi ,
karena sesudah zaman tersebut teknologi pengetahuan telah hilang. Pada zaman
pertengahan, tiang-tiang jembatan batu biasanya lebih besar sehingga menyebabkan
kesulitan kepada kapal-kapal yang lalu lalang di sungai tersebut.

Pada abad ke-18, mulai banyak pembaruan dalam pembuatan dalam pembuatan
jembatan kayu oleh Hans Ulrich, Johannes Grubenmann dan lain-lain. Dengan
kedatangan revolusi industri pada abad ke-19 sistem rangka (truss system)
menggunakan besi untuk memajukan, untuk pembuatan jembatan yang lebih besar
tetapi besi tidak mempunyai kekuatan ketegangan yang cukup untuk beban yang
besar. Apabila mempunyai kekuatan ketegangan yang tinggi jembatan yang lebih
besar akan dibuat, kebanyakannya menggunakan idea Gustave Eiffel, yang pertama
kali dipertunjukan di menara Eiffel di Paris, Prancis yang sesuai digunakan untuk
pembuatan jembatan yang panjang karena ia mempumyai kekuatan kepada berat yang
tinggi tetapi konkrit pula mempunyai kos penjagaan yang lebih murah. Jadi, selalunya
“konkrit diperkuat”(Reinforcedconcrete) digunakan untuk kekuatan ketegangan
konkrit yang lemah diisi oleh kabel tembaga yang ditanam di dalam konkrit itu.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jembatan
2. Apa saja komponen jembatan

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. Agar mahasiswa/mahasiswi dapat mengetahui dan memahami dengan apa yang
dimaksud dengan Jembatan Gantung.
2. Agar mahasiswa/mahasiswi dapat mengetahui apa saja komponen Jembatan
Gantung.

D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
1. Menambah wawasan mahasiswa/mahasiswa tentang jenis – jenis jembatan.
2. Menambah wawasan mahasiswa/mahasiswi tentang jembatn gantung khususnya.

E. Definisi Jembatan
Jembatan merupakan suatu bangunan sipil yang dibuat untuk menyebrangi atau
melintasi rintangan baik yang terjadi di alam maupun buatan manusia. Jembatan
dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis.
BAB II
PEMBAHASAN

a. Pengertian

Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan


melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan
lain (jalan air atau jalan lalulintas biasa). Jika jembatan itu berada di atas jalan
lalu lintas biasa maka biasanya dinamakan viaduct.

Menurut Ir. H.J. Struyk dan Prof. Ir. K.H.C.W. Van der Veen, jembatan
dapat dibagi dalam golongan – golongan seperti berikut :

1. Jembatan – jembatan tetap,


2. Jembatan – jembatan dapat digerakkan

b. Jembatan golongan 1

a. Jembatan kayu, digunakan untuk lalu lintas biasa pada bentangan kecil dan
untuk jembatan pembantu.
b. Jembatan baja
c. Jembatan – jembatan dari beton bertulang, dalam jembatan ini merupakan
juga jembatan – jembatan yang gelagar – gelagarnya di dalam beton.
d. Jembatan batu

c. Jembatan golongan 2

a. Jembatan – jembatan yang dapat berputar di atas poros mendatar, yaitu :


1. Jembatan – jembatan angkat.
2. Jembatan – jembatan baskul.
3. Jembatan lipat strauss.

b. Jembatan yang dapat berputar di atas poros mendatar juga termasuk poros –
poros yang dapat berpindah sejajar dan mendatar, seperti yang dinamakan
jembatan baskul beroda.
c. Jembatan – jembatan yang dapat berputar di atas suatu poros tegak atau
jembatan – jembatan putar.Jembatan yang dapat berkisar ke arah tegak lurus
atau mendatar.

1. Jembatan angkat.
2. Jembatan beroda.
3. Jembatan gojah atau ponts transbordeur

Untuk jembatan – jembatan dalam golongan ini terutama digunakan


konstruksi – konstruksi baja.

d. Klasifikasi menurut tujuan penggunaannya

1. Jembatan jalan raya


Jembatan yang direncanakan untuk memikul beban lalu lintas
kendaraan baik kendaraan berat maupun ringan. Jembatan jalan raya
ini menghubungkan antara jalan satu ke jalan lainnya.

2. Jembatan jalan kereta api


Jembatan yang dirancang khusus untuk dapat dilewati kereta api.
Perencanaan jembatan ini dari jalan rel kereta api, ruang bebas
jembatan, hingga beban yang diterima oleh jembatan disesuaikan
dengan kereta api yang melewati jembatan tersebut.

3. Jembatan pipa dan saluran


Jembatan ini digunakan untuk pipa yang mengalirkan gas

4. Jembatan air
Jembatan ini hanya digunakan untuk air dan dilintasi oleh perahu
maupun kapal

5. Jembatan militer
Suatu jenis jembatan sederhana yang didesain untuk keperluan
operasi militer. Jembatan ini harus siap dalam bagian – bagian kecil
agar dapat diangkut secara cepat setiap saat. Jembatan militer haus
didirikan dengan mudah dan cepat dan ketika dipindahkan tidak perlu
dirakit kembali.
6. Jembatan pejalan kaki / penyebrangan
Jembatan yang digunakan untuk penyebrangan jalan. Fungsi dari
jembatan ini yaitu untuk memberikan ketertiban pada jalan yang
dilewati jembatan penyebrangan tersebut dan memberikan keamanan
serta mengurangi faktor kecelakaan bagi penyebrang jalan.

e. Klasifikasi menurut formasi lantai kendaraan

1. Jembatan lantai atas


2. Jembatan lantai tengah
3. Jembatan lantai bawah
4. Jembatan double deck

f. Klasifikasi menurut struktur / konstruksinya


1. Jembatan gelagar (girder bridge)
2. Jembatan Rangka (truss bridge)
3. Jembatan Portal (rigid frame bridge)
4. Jembatan Pelengkung (arch bridge)
5. Jembatan Gantung (suspension bridge)
6. Jembatan Kabel (cabel styed bridge)
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Jembatan sering digunakan sebagai prasarana transportasi yang penting. Struktur
jembatan ini terdiri dari gabungan berbagai komponen struktural seperti pilar.
Dengan demikian semua gaya – gaya gravitasi maupun lateral yang bekerja pada
dek jeambatan akan di transfer melalui pilar.
2. Terdapat dua bagian konstruksi jembatan yaitu bangunan atas (upper structure)
yang berhubungan dengan beban lalu lintas yang bekerja dan bangunan bawah
(substructure) yang berfungsi untuk menerima beban – beban bangunan atas dan
meneruskannya ke lapisan pendukung di bawahnya.

2. Saran
Dalam konstruksi jembatan haruslah memperhatikan setiap komponen dan faktor –
faktor teknisnya. Baik itu dari segi keamanan, kenyamanan dan ke ekonomisannya.
Sehingga tidak hanya fokus pada kekuatannya saja. Dibutuhkan tenaga yang benar
benar ahli agar jembatan dapat berdiri secara efisien, efektif dan tahan terhadap
gangguan alam.

Anda mungkin juga menyukai