Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH STRUKTUR JEMBATAN

DISUSUN OLEH

ALIANDI RYAN TAMA

16.222.011.012

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS BOJONEGORO

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi


tingkat kepentingannya tidak sama bagi tiap orang, semisal suatu jembatan
tunggal diatas sungai kecil akan dipandang penting bagi orang yang tinggal
didaerah yang sulit dijangkau, sebab jembatan menjadi tempat penyeberangan
yang dipandang perlu dan sangat dibutuhkan. Sebaliknya pandangan masing-
masing orang akan berbeda pula, jika mereka tinggal didaerah yang mudah
dijangkau dan tidak ada rintangan sehingga tidak dibutuhkan adanya jembatan.

Seiring dengan perkembangan zaman jembatan menjadi bagian dari


infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic
flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena
sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.
Sebagai suatu prasarana transportasi jembatan yang merupakan bagian jalan yg
sangat penting harus memenuhi persyaratan (BSP) yaitu:

1. keamanan,
2. kenyamanan,
3. estetika,
4. keawetan,
5. kemudahan pengerjaan &
6. ekonomis

Ada banyak jenis dan bentuk jembatan yang kita kenal, namun pada
makalah ini saya akan memfokuskan pembahasan pada jembatan dengan tipe
Suspension Bridge . Hal ini dikarenakan cukup banyak negara yang menggunakan
yang metode ini seperti Jepang, Inggris, Amerika dan banyak negara baik di eropa
dan di asia. Namun untuk dinegara Indonesia sendiri belum terlalu banyak

2
digunakan. Hal inilah yang mambuat saya tertarik untuk membahas tipe jembatan
ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Jembatan Gantung?
2. Apa saja komponen Jembatan Gantung?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami apa yang
dimaksud dengan Jembatan Gantung.
2. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui apa saja komponen Jembatan
Gantung.
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
1. Menambah wawasan mahasiswa/i tentang jenis – jenis jembatan.
2. Menambah wawasan mahasiswa/i tentang jembatan gantung
khususnya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang


atau rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun
untuk penyeberangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan.
Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat
vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen
kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan
yang melewati ruas jalan tersebut.

Suatu jembatan biasanya dirancang sama untuk kereta api, untuk


pemandu jalan raya atau untuk pejalan kaki. Ada juga jembatan yang dibangun
untuk pipa-pipa besar dan saluran air yang bisa digunakan untuk membawa
barang. Kadang-kadang, terdapat batasan dalam penggunaan jembatan;
contohnya, ada jembatan yang dikhususkan untuk jalan raya dan tidak boleh
digunakan oleh pejalan kaki atau penunggang sepeda. Ada juga jembatan yang
dibangun untuk pejalan kaki (jembatan penyeberangan), dan boleh digunakan
untuk penunggang sepeda.

Jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe


struktur sekarang ini telah mengalami perkembangan pesat sesuai dengan
kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sampai pada konstruksi
yang mutakhir. Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi:

1) Jembatan plat (slab bridge)


2) Jembatan plat berongga (voided slab bridge)
3) Jembatan gelagar (girder bridge)
4) Jembatan rangka (truss bridge)
5) Jembatan pelengkung (arch bridge)

4
6) Jembatan gantung (suspension bridge)
7) Jembatan kabel (cable stayed bridge)
8) Jembatan cantilever (cantilever bridge)

Jembatan gantung (Suspension Bridge) adalah jenis jembatan yang


menggunakan tumpuan ketegangan kabel daripada tumpuan samping. Sebuah
jembatan gantung biasanya memiliki kabel utama (kabel baja atau rantai yang
lain) berlabuh di setiap ujung jembatan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan
berubah menjadi ketegangan dalam kabel utama.

Dalam Surat Edaran Menteri PU tahun 2010, Jembatan gantung


adalah jembatan yang berfungsi sebagai pemikul langsung beban lalu lintas yang
melewati jembatan tersebut, terdiri dari lantai jembatan, gelagar pengaku, batang
penggantung, kabel pemikul dan pagar pengaman. Seluruh beban lalu lintas dan
gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel pemikul yang menumpu di
atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur.

Pada mulanya Jembatan gantung memiliki kabel berlabuh di tanah di


kedua ujung jembatan, tetapi beberapa jembatan suspensi yang modern jangkar
kabel ke ujung jembatan itu sendiri. Jembatan gantung awal tidak memiliki
menara.

Saat ini jembatan gantung bertumpu pada kabel vertikal yang terikat
pada tali antara menara tumpuan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan

5
berubah menjadi ketegangan dalam kabel utama. Jembatan suspensi awal
memiliki kabel berlabuh di tanah di kedua ujung jembatan, tetapi beberapa
jembatan suspensi yang modern jangkar kabel ke ujung jembatan itu sendiri.
Jembatan suspensi awal tidak memiliki menara atau dermaga, tapi ini hadir di
sebagian besar jembatan suspensi yang lebih besar.

Jembatan gantung modern digantungkan dengan menggunakan kabel


baja. Pada jembatan gantung modern, kabel menggantung dari menara jembatan
kemudian melekat pada caisson (alat berbentuk peti terbalik yang digunakan
untuk menambatkan kabel di dalam air) atau cofferdam (ruangan di air yang
dikeringkan untuk pembangunan dasar jembatan). Caisson atau cofferdam akan
ditanamkan jauh ke dalam lantai danau atau sungai. Deck/ lantai jembatan di
tahan oleh kabel vertikal yang dihubungkan pada kabel suspensi di atasnya.

Kabel suspensi adalah bagian terpenting dari jembatan bersuspensi,


karena fungsinya adalah menahan beban lantai jembatan yang nantinya diteruskan
ke tumpuan yang ada di ujung jembatan. Kabel suspensi ini juga didukung oleh
suatu menara yang tugasnya membawa berat daripada Dek jembatan. Jenis
jembatan ini pada awalnya digunakan dalam medan pegunungan. Daerah yang
pertama kali membangun jembatan jenis ini adalah di sekitar Tibet dan Bhutan.
Jembatan gantung terpanjang di dunia saat ini adalah Jembatan Akashi Kaikyo di
Jepang. Jembatan ini memiliki panjang 12.826 kaki (3.909 m) .

Jenis-jenis Jembatan Gantung (Suspension Bridge) antara lain :

a. Jembatan Suspensi Sederhana (Simple Suspension Bridge)


Jenis ini adalah tipe pertama dari Jembatan Suspensi yang telah
dibangun. Jangkar di kedua sisinya mendukung dek/ lantai jembatan dan
tidak memiliki menara/dermaga untuk dukungan tambahan di tengahnya.
Jembatan ini biasanya memiliki busur ke atas dan ke bawah, yang terbentuk
karena dek/ lantai jembatan.

6
Jembatan ini termasuk jembatan fleksibel yang didukung oleh kabel
suspensi. Jenis jembatan ini tidak digunakan untuk menahan beban yang
sangat berat karena lantai jembatan memiliki kapasitas beban yang terbatas,
biasanya hanya pejalan kaki yang hendak menyeberang sungai, lembah
maupun jurang.

b. Underspanned Suspension Bridge

Jenis Jembatan Gantung ini juga dikenal sebagai jembatan gantung


dek atas. Struktur jembatan ini berbeda dengan pendahulunya, jembatan
gantung sederhana. Dek / lantai jembatan ini berada di atas kabel utamanya.

Jembatan jenis ini sangat jarang dibangun karena tidak memiliki


kestabilan dikarenakan kabel utamanya yang berada di bawah dek jembatan.
Tumpuan kabel utama dari jembatan ini sama seperti jembatan suspensi
sederhana (Simple Suspension Bridge) yaitu pada ujung ujung jembatan,
ditanam ke dalam tanah.

7
c. Stressed Ribbon Bridge
Struktur dari jembatan ini mirip dengan Jembatan Gantung Sederhana.
Kabel sebagai unsur struktur penahan ditanam di Dek. Dek/ lantai jembatan
tersebut membentuk huruf “U” pada bentang antar tumpuannya.

Ini terbentuk karena Kabel/pita dikenai kompresi, dengan begitu


jembatan ini menjadi kaku dan tidak bergoyang atau memantul. Jembatan ini
dibuat dengan memperkuat beton dengan diberi kabel tegangan baja. Ini
adalah salah satu jenis jembatan suspensi terkuat dan juga bisa digunakan
untuk lalu lintas kendaraan.

d. Suspended Deck Suspension Bridge

8
Jembatan ini juga disebut jembatan gantung yang paling umum
digunakan dari beberapa jenisnya. Menggunakan kabel suspensi yang
ditanam di tanah. Suspender jembatan ini menyuport dek/ lantai jembatan
yang ada di bawah kabel suspensi utama. Dek jembatan ini dibuat kaku dan
bisa dilalui oleh kendaraan berat dan lalu lintas rel. Jembatan ini juga
menggunakan menara/ tiang untuk membantu kabel suspensi menyalurkan
beban ke pondasi jembatan.

e. Self Anchored Suspension Bridge

Jembatan ini hampir sama dengan jembatan berjenis Suspended Deck


Suspension Bridge. Bedanya hanya pada penanaman ujung kabel suspensi
utama. Ujung dari kabel suspensi utama dari jembatan gantung ini melekat
pada masing masing ujung dek dan tidak ditanam ke tanah melainkan
menggunakan jangkar buatan untuk menanamnya. Untuk itu jembatan jenis
ini sangat cocok dibangun pada daerah yang tidak mempunyai struktur tanah
yang stabil dan sulit membuat penahan jembatan. Seperti contoh di Negara
Jepang.

Berkaitan dengan bentang luar (side span) terdapat bentuk struktur


jembatan gantung sebagai berikut:

9
a. Bentuk bentang War bebas (side span free)
Pada bentang luar, kabel utama tidak menahan atau dihubungkan dengan
lantai jembatan oleh penggantung (hanger), jadi tidak ada hanger pada
bentang luar. Disebut juga dengan tipe straight backstays atau kabel utama
pada bentang luar berbentu lurus.
b. Bentuk bentang luar digantungi (side span suspended)
Pada bentuk ini kabel utama pada bentang luar menahan struktur lantai
jembatan dengan dihubungkan oleh penggantung.

Steinman (1953), membedakan jembatan gantung menjadi 2 jenis


yaitu:
1. Jembatan gantung tanpa pengaku

Jembatan gantung tanpa pengaku hanya digunakan untuk struktur


yang sederhana (bukan untuk struktur yang rumit dan berfungsi untuk
menahan beban yang terlalu berat), karena tidak adanya pendukung lantai
jembatan yang kaku atau kurang memenuhi syarat utntuk diperhitungkan
sebagai struktur kaku /balok menerus.

Jembatan tampa pengaku adalah tipe jembatan gantung dimana


seluruh bebean sendiri dan lalulintas didukung penuh oleh kabel. Hal ini
dikarenakan tidak terdapatnya elemen struktur kaku pada jembatan. Dalam
hal ini bagian lurus yang berfungsi untuk mendukung lantai lalulintas berupa
struktur sederhana, yaitu berupa balok kayu biasa atau bahkan mungkin
terbuat dari bambu. Dalam perhitungan struktur secara keseluruhan, struktur
pendukung lantai lalulintas ini kekakuannya (EI) dapat diabaikan, sehingga
seluruh beban mati dan beban lalulintas akan didukung secara penuh oleh
kabel baja melalui hanger.

2. Jembatan gantung dengan pengaku

Jembatan gantung dengan pengaku adalah tipe jembatan gantung yang


karena kebutuhan akan persyaratan keamanan dan kenyamanan, memiliki
bagian struktur dengan kekakuan tertentu.

10
Jembatan dengan pengaku adalah tipe jembatan gantung dimana pada
salah satu bagian strukturnya mempunyai bagian yang lurus yang berfungsi
untuk mendukung lantai lalu lintas (dek). Dek pada jembatan gantung jenis
ini biasanya berupa struktur rangka, yang mempunyai kekakuan (EI) tertentu.
Dalam perhitungan struktur secara keseluruhan, beban dan lantai jembatan
didukung secara bersama-sama oleh kabel dan gelagar pengaku berdasarkan
prinsip kompatibilitas lendutan (kerjasama antara kabel dan dek dalam
mendukung lendutan).

Jembatan gantung dengan pengaku mempunyai dua dasar bentuk


umum, yaitu:

Tipe rangka batang kaku (stiffening truss), pada tipe ini jembatan mempunyai
bagian yang kaku atau diperkaku yaitu pada bagian lurus pendukung lantai
jembatan (dek) yang dengan hanger dihubungkan pada kabel utama.

Tipe rantai kaku (braced chain), pada tipe ini bagian yang kaku atau
diperkaku adalah bagian yang berfungsi sebagai kabel utama.

Jembatan gantung sangat banyak memiliki kelebihan. Dia jauh lebih


fleksibel, karena dia mampu menahan gempa dan kekuatan alam lainnya. Garis
garis yang dibuat oleh kabel utama maupun kabel vertikalnya membuat jembatan
ini terkesan ramping dan memiliki estetika yang menarik..

Kelebihan Jembatan Gantung :

1. Seluruh struktur jembatan dapat dibangun tanpa perancah dari tanah.


2. Struktur utamanya nampak gagah dan mengekspresikan fungsinya dengan
baik.
3. Merupakan pilihan yang ekonomis untuk jembatan dengan panjang
bentang lebih dari 600 meter.

11
Kelemahan Jembatan Gantung :

1. Apabila lantai kerja tidak cukup kaku, maka jembatan penggantung akan
bergoyang dan menjadi tidak stabil jika terkena angin dan getaran akibat
resonansi, seperti pada jembatan Tacoma Narrows, Seattle, Amerika dan
jembatan Millenium, River Thames, London.
2. Adanya gaya dorong dan gaya tarik yang bekerja dalam satu sistem yg
elastis memungkinkan timbulnya momen jika dek jembatan mendapat
beban yg berlebihan, ini harus menjadi perhatian khusus dalam merancang
jembatan gantung. Kekakuan ataupun elastisitas dek harus menjadi
perhatian khusus.

B. Komponen Jembatan Suspension Bridge


Secara umum jembatan gantung terdiri dari:
a. Bangunan atas terdiri dari:
1. Lantai jembatan (dek), berfungsi untuk memikul beban lalu lintas yang
melewati jembatan serta menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke
gelagar melintang.
2. Gelagar melintang berfungsi sebagai pemikul lantai dan sandaran serta
menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke gelagar memanjang.
3. Gelagar memanjang berfungsi sebagai pemikul gelagar serta
menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke batang penggantung.
4. Batang penggantung berfungsi sebagai pemikul gelagar utama serta
melimpahkan beban-beban dan gaya-gaya yang bekerja ke kabel
utama.
5. Kabel utama berfungsi sebagai pemikul beban dan gaya-gaya yang
bekerja pada batang penggantung serta melimpahkan beban dan gaya-
gaya tersebut ke menara pemikul dan blok angkur.
6. Pagar pengaman berfungsi untuk mengamankan pejalan kaki.
7. Kabel ikatan angin berfungsi untuk memikul gaya angin yang bekerja
pada bangunan atas.

12
8. Menara berfungsi sebagai penumpu kabel utama dan gelagar utama,
serta menyalurkan beban dan gaya-gaya bekerja melalui struktur pilar
ke fondasi.

b. Bangunan bawah terdiri dari:


1. Blok angkur merupakan tipe gravitasi untuk semua jenis tanah yang
berfungsi sebagai penahan ujung-ujung kabel utama serta menyalurkan
gaya-gaya yang dipikulnya ke fondasi.
2. Pondasi menara dan fondasi angkur berfungsi sebagai pemikul menara
dan blok angkur serta melimpahkan beban dan gaya-gaya yang bekerja
ke lapisan tanah pendukung.

Pada dasarnya komponen utama jembatan suspension bridge terdiri


atas sistem kabel dan menara atau tower.
1. Sistem kabel
Kabel merupakan bahan atau material utama dalam struktur jembatan
gantung. Karakteristik kabel kaitannya dengan struktur jembatan gantung antara
lain:
 Mempunyai penampang yang seragam/homogen pada seluruh bentang ,
 Tidak dapat menahan momen dan gaya desak,
 Gaya-gaya dalam yang bekerja selalu merupakan gaya tarik aksial,
 Bentuk kabel tergantung pada beban yang bekerja padanya,
 Bila kabel menderita beban terbagi merata, maka wujudnya akan
merupakan lengkung parabola,
 Pada jembatan gantung kabel menderita beberapa beban titik sepanjang
beban mendatar.
Schodek (1991) menyatakan bahwa kabel bersifat fleksibel cenderung
berubah bentuk drastis apabila pembebanan berubah. Dalam hal pemakaiannya
kabel berfungsi sebagai batang tarik.
2. Menara
Menara pada sistem jembatan gantung akan menjadi tumpuan kabel
utama. Beban yang dipikul oleh kabel selanjutnya diteruskan ke menara yang

13
kemudian disebarkan ke tanah melalui pondasi. Dengan demikian agar dapat
menyalurkan beban dengan baik, perlu diketahui pula bentuk atau macam menara
yang digunakan.
Bentuk menara dapat berupa portal, multistory, atau diagonally braced
frameIsen sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Konstruksi
menara tersebut dapat juga berupa konstruksi cellular, yang terbuat dari pelat baja
lembaran, baja berongga, atau beton bertulang.
Tumpuan menara baja biasanya dapat diamsumsikan jepit atau sendi.
Sedangkan tumpuan kabel diatas menara sering digunakan tumpuan rol untuk
mengurangi pengaruh ketidak seimbangan menara akibat lendutan kabel.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jembatan gantung merupakan tipe jembatan yang Seluruh beban lalu
lintas dan gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel pemikul
yang menumpu di atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur.
Jembatan ini memiliki daya tarik tersendiri karena jembatan ini bersifat
fleksible dan tahan gempa.

B. Saran
Dalam konstruksi jembatan haruslah memperhatikan setiap komponen
dan faktor – faktor teknisnya. Baik itu dari segi keamanan, kenyaman dan
keekonomisannya. Sehingga tidak hanya fokus pada kekuatannya saja.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmu-teknik-sipil-indonesia.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-jenis-
struktur-jembatan.html
https://www.academia.edu/6332626/Jenis_-_jenis_Jembatan.html
http://fericivil.blogspot.com/2010/12/jembatan-gatung-dan-jembatan-cable.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_gantung.html

16

Anda mungkin juga menyukai